Kami sediakan update terbaru, tutorial, dan tips terbaik untuk Anda
Septian Rishal
January 4, 2021
January 4, 2021

7 Ide Bisnis Rumahan Cocok untuk Ibu Milenial

Menjadi seorang pengusaha tidak membutuhkan syarat harus berskala besar. Hanya diperlukan tekad kuat untuk mendapatkan keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Dalam bisnis, membutuhkan adanya pengelolaan keuangan, untuk itu Anda bisa menggunakan moota,

Inilah 7 Ide Bisnis Rumahan Cocok untuk Ibu Milenial

1. Membuat Berbagai Kerajinan Tangan

Usaha yang satu ini membutuhkan keterampilan khusus serta daya kreativitas yang cukup tinggi. Anda bisa bebas berkreasi untuk menciptakan berbagai kerajinan dengan berbagai macam bahan baku.

Produk yang telah Anda buat dapat dijual di toko online. Sehingga produk Anda bisa dikenal dan tersebar luas pada berbagai kalangan masyarakat. Apalagi dengan menjamurnya belanja online, bisa menjadi peluang untuk produk Anda dilirik banyak orang.

2. Menjadi Penulis Freelance

Bagi Anda yang suka dengan dunia kepenulisan, menjadi seorang penulis freelance bisa menjadi salah satu pilihannya. Jasa ini cukup dibutuhkan oleh banyak pihak, misalnya lembaga, perusahaan, ataupun individu.

Hal yang perlu dipersiapkan pun cukup simpel, yakni perangkat komputer dan tersambung dengan internet. Apabila Anda menekuninya, usaha ini juga dapat sebagai cara untuk menstabilkan kondisi keuangan ibu milenial.

3. Membuka Jasa Dekorasi Interior

Peluang ini bisa dimanfaatkan oleh Anda yang memiliki keahlian dalam bidang dekorasi. Keterampilan dalam bidang ini cukup langka, sehingga memiliki kesempatan berhasil yang lebih luas.

Bahkan Anda juga tidak harus menempuh pendidikan tertentu untuk scale up bisnis ini. Anda hanya perlu belajar secara mandiri dan tekun. Jika jasa yang Anda berikan memuaskan, maka Anda berpotensi untuk mendapatkan tambahan pelanggan di kemudian hari.

4. Bisnis Camilan

Usaha selanjutnya yang dapat Anda pilih yaitu dengan terjun dalam bisnis camilan. Bisnis sangat cocok bagi Anda yang suka membuat aneka camilan. Namun, bagi Anda yang tak bisa membuatnya, Anda tak perlu khawatir, sebab Anda bisa mengambil peran menjadi reseller.

Camilan tersebut bisa Anda pasarkan dengan cara jualan online di berbagai marketplace. Apabila Anda mahir dalam mempromosikannya, maka Anda dapat memperoleh banyak pelanggan. Dengan demikian, penghasilan Anda juga akan bertambah. Maka, Anda perlu moota untuk membantu mengelola keuangan.

5. Berbisnis Saham

Karena perkembangan zaman yang semakin pesat, maka kini tak jarang orang yang masuk dalam dunia saham, tak terkecuali ibu rumah tangga. Berbisnis saham cukup digemari, sebab, bisnis ini dapat menghasilkan dana dengan waktu cukup singkat.

Untuk menjalankan bisnis ini, Anda juga tak perlu keluar rumah. Hanya saja, Anda harus menguasai dengan baik bagaimana kinerja dari bisnis tersebut. Hal ini dilakukan supaya Anda terhindar dari kerugian yang mungkin timbul.

6. Menjadi Jasa Penerjemah

Bisnis ini merupakan pilihan bisnis online yang tepat jika Anda menguasai beberapa bahasa asing. Modal yang diperlukan juga cukup simple, yakni hanya laptop serta kuota internet. Anda bisa memulai bisnis ini dengan menawarkan kepada kerabat serta menyebarkannya di media sosial.

Sehingga, bagi Anda yang memiliki keahlian ini, bisa menjadi peluang untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Bahkan jika Anda menekuninya, omzet yang Anda dapatkan bisa melebihi ekspektasi.

7. Bisnis Tanaman Hias

Bisnis ini dapat dipilih oleh Anda yang gemar menanam tanaman. Sehingga, di samping mengerjakan hobby, Anda juga bisa sekaligus menghasilkan uang. Bahkan bisnis ini juga bisa menjadi  ukm.

Jika Anda tidak memiliki bibit tanaman sendiri dan lahan untuk menanam, Anda bisa memulai usaha ini dengan dropship. Selanjutnya, Anda hanya perlu merawatnya dengan baik supaya tanaman tetap terjaga.

Walaupun Anda berada di rumah, Anda tetap dapat mendapat penghasilan. Untuk mengetahui bagaimana arus keluar masuk pendapatan tersebut Anda bisa menggunakan situs moota.

 

Baca Sekarangbaca sekarang
Septian Rishal
January 4, 2021
January 4, 2021

Mengenal Perbedaan B2B, B2C dan C2C

Geliat pertumbuhan pasar online di Indonesia terasa semakin besar. Aktivitas belanja online sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Setiap hari selalu ada transaksi yang terjadi. Bagi costumer, belanja menjadi kegiatan untuk memenuhi kebutuhan atau bisa saja hanya hiburan semata. Sementara bagi penjual, peningkatan penjualan menuntut peningkatan dalam berbagai hal. Peningkatan ini dilakukan guna meningkatkan kapasitas bisnis online yang dijalankan. Akselerasi dalam transaksi menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dengan seksama.

Peningkatan kecepatan transaksi dapat berpengaruh pada tingkat kepercayaan konsumen. Semakin cepat transaksi dilakukan, membuat kemungkinan untuk melakukan scale up semakin tinggi. moota hadir untuk membantu melakukan akselerasi dalam proses transaksi penjualan.  Sebelum membuat proses penjualan menjadi efektif dan efisien, Anda harus memahami berbagai jenis model penjualan dan perbedaannya.

Jenis Metode Penjualan Dan Perbedaannya

1. Target pembeli

Ada tiga jenis model yang harus penjual pahami yaitu B2B, B2C dan C2C. Salah satu letak perbedaan ada di target pembeli. Pada model B2B (Business to Business) penjualan dilakukan oleh pelaku bisnis kepada pelaku bisnis lainnya. Sementara B2C (Business to Costumer) melakukan penjualan kepada konsumen dari pelaku bisnis. C2C (Costumer to Costumer) merupakan model penjualan di mana konsumen menjual produk kepada konsumen lain dalam sebuah marketplace atau toko online.

2. Jumlah pembelian

Salah satu hal yang ingin dicapai ketika berbisnis adalah nominal keuntungan tertentu. Keuntungan ini berasal dari setiap produk yang terjual kepada pelanggan dengan omzet tertentu. Dengan model B2B, penjual akan mendapat keuntungan walaupun kuantitas yang terjual tidak besar karena pada dasarnya harga jual sudah sangat tinggi. Sementara dengan B2C, penjual harus berupaya melakukan penjualan dalam jumlah besar agar omzet dapat tinggi.

3. Hubungan penjual dan pembeli

Dalam metode B2B, hubungan antara penjual dan pembeli biasanya akan berlangsung lama ketika telah terjalin kepercayaan. Namun, proses di awal bisa saja rumit dan panjang. Model B2C membuat hubungan bisnis yang terjalin berjalan dalam jangka pendek. Pelanggan dapat berpindah dapi penjual satu ke penjual lain dengan lebih mudah.

Namun, dalam proses bisnis pencatatan keuangan yang efektif dan efisien tetap diperlukan baik dalam hubungan jangka panjang maupun pendek. Untuk mempermudah jalannya bisnis, Anda dapat menggunakan moota untuk membantu mengelola keuangan.

4. Persaingan

Pembukaan sebuah bisnis membutuhkan dana yang tidak sedikit. Karena itu, sebelum terjun ke lapangan, pebisnis harus mempelajari kondisi lapangan terlebih dahulu. Memahami kondisi persaingan di lapangan harus dilakukan dengan serius untuk menentukan arah bisnis ke depannya.

Metode pemasaran B2B di Indonesia sendiri belum terlalu diminati. Hal ini membuat persaingan di lapangan belum begitu kuat. Rata-rata yang menggunakan metode ini adalah pihak yang telah lama terjun dalam bisnis. Kunci dari metode ini adalah koneksi dan reputasi. Dalam B2C persaingan bisnis dengan pelaku yang sama begitu tinggi. Persaingan di model ini terjadi dari perusahaan besar hingga ukm rumahan.

Bagi Anda pelaku bisnis yang tengah berjuang meningkatkan hasil jualan online, baik produsen mandiri, dropship atau reseller, selain memahami metode penjualan Anda harus melakukan pencatatan setiap transaksi dengan baik. Pencatatan yang baik akan membuat keseluruhan bisnis menjadi baik pula. Sudah menjadi rahasia umum jika pencatatan transaksi merupakan sesuatu yang rumit. Kerumitan itu kini dapat terurai dengan mengunjungi moota sebagai platform yang telah banyak membantu pebisnis Indonesia untuk melakukan pengecekan transaksi dengan lebih mudah.

 

Baca Sekarangbaca sekarang
Septian Rishal
January 4, 2021
January 4, 2021

Kelebihan dan Kekurangan Jualan di Marketplace

Di tengah masa sulit seperti ini banyak memanfaatkan waktunya untuk memulai bisnis online. Memang bukan hal yang mudah untuk memulai itu semua, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan salah satunya masalah keuangan. Sebagian orang merasa kesulitan mengatur uang saat berjualan, namun itu sebelum mereka mengenal moota. Sebagai platform pembayaran yang membantu para pebisnis untuk melancarkan transaksi tanpa khawatir adanya penipuan.

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Berjualan Di Marketplace

Kelebihan

Marketplace merupakan pasar atau platform belanja baik itu berupa website atau aplikasi. Platform tersebut menjadi titik temu antara penjual dan  pembeli secara online yang mana dikelola sebuah perusahaan. Ada banyak kelebihan berjualan di marketplace, antara lain:

  • Tidak membutuhkan modal besar

Seperti yang Anda ketahui jualan online di marketplace tidak perlu membutuhkan biaya lebih. Hal ini dikarenakan berjualan secara online tidak memerlukan sewa tempat. Sehingga Anda bisa menghemat pengeluaran tanpa khawatir dengan biaya sewa ruko dan sebagainya.

  • Peluang dan target pasar lebih luas

Jika dikatakan secara harfiah marketplace merupakan pasar dimana semua penjual mulai dari ukm, pedagang rumahan hingga bisnis ternama berkumpul. Dalam marketplace tersebut memungkinkan untuk para pebisnis memasarkan usaha merak lebih luas supaya bisa meraup omzet yang tinggi.

  • Dapat dimulai dengan mudah

Membuat toko online di marketplace bukanlah hal yang sulit. Anda bisa memulainya kapan saja dan dimana saja asalkan mempunyai perangkat elektronik seperti smartphone, laptop, tablet atau PC untuk membukanya. Dan yang tak kalah penting adalah koneksi internet yang bagus.

Setelah itu, daftarkan akun toko Anda di marketplace yang diinginkan. Kemudian tentukan ingin menggunakan sistem bisnis dropship atau berjualan seperti toko umumnya yang menyediakan stok.

  • Sudah tersedia sistem dan fitur yang mudah

Sistem dan fitur marketplace sengaja dibangun untuk mempermudah konsumen belanja online. Namun, meskipun fitur dan sistem yang lengkap, berjualan di marketplace sering mengalami kendala, yaitu proses transaksi. Sebenarnya ada banyak cara untuk menawarkan proses transaksi salah satunya dengan menggunakan moota.

Dengan menggunakan platform tersebut proses pembayaran akan semakin mudah, dimana transaksi dari sejumlah rekening akan muncul dalam satu dashboard saja. Selain itu, keuangan akan dikelola dengan baik tanpa khawatir tertipu atau kehilangan.

Kekurangan

  • Memiliki banyak pesaing

Sebagai layanan yang umum dan bisa diakses siapapun membuat berbisnis online memiliki banyak peminat. Itu artinya semakin banyak pesaing baik itu penjual yang menerapkan reseller atau grosir.

  • Target laba terbatas

Ketatnya persaingan membuat banyak pedagang berlomba-lomba untuk memberikan harga yang menarik. Memang menarik minat pelanggan, namun dibalik itu bisnis tidak bisa scale up sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

  • Kesulitan membangun brand awareness

Jika Anda ingin produk atau brand yang dijual terkenal, sebaiknya bersabar atau jangan menggunakan marketplace. Berjualan di marketplace akan lebih sulit membangun brand awareness karena para konsumen akan lebih mengenal marketplace alih-alih pedagangnya. Selain itu, bisnis tidak akan diuntungkan, sebab selain dana, brand yang dimiliki akan sulit diingat oleh banyak orang.

Itulah kekurangan dan kelebihan berjualan di marketplace. Tidak mudah memang dalam membangun bisnis, selain mengelola keuangan hal yang tak kalah penting adalah bertahan dalam persaingan. Untuk mengatur keuangan percayakan pada moota yang siap membantu proses pembayaran hingga bisnis bisa berkembang dengan pesat.

Baca Sekarangbaca sekarang
1 68 69 70 71 72 111
Keuangan
Lihat Semua
Septian Rishal
October 1, 2020
October 1, 2020

Cara Mengaktifkan Email dan SMS Notifikasi Transaksi Bank

Email dan SMS notifikasi merupakan salah satu layanan dari bank untuk diakses nasabah melalui email dan SMS dengan basis plain SMS serta email. Layanan ini berupa pengiriman data transaksi. Namun proses pengiriman transaksi semacam ini akan lebih mudah lagi jika menggunakan moota, karena ada banyak kelebihan di sana.

Cara-cara Mengaktifkan Email dan SMS Notifikasi Transaksi Bank

Proses pengelolaan uang di tabungan harus rajin dipantau agar tidak miss di kemudian hari. Proses pemantauan bisa menggunakan email dan SMS. Notifikasi tersebut akan memudahkan dalam melakukan cek mutasi otomatis dan transaksi lainnya. Untuk memudahkan nasabah, berikut ini cara mengaktifkan email dan SMS notifikasi transaksi.

1. Melakukan Pengisian Formulir

Formulir biasanya diberikan oleh pihak bank untuk diisi para nasabah. Berbagai kolom harus diisi sesuai dengan identitas nasabah. Kolom yang tak kalah penting yaitu alamat email serta nomor telepon aktif. Keduanya adalah unsur penting dalam proses pengiriman notifikasi transaksi. Jadi alamat email dan nomor telepon tidak boleh salah.

Formulir juga berisi tentang penambahan, perubahan, fasilitas yang tersedia serta penutupan layanan email dan SMS notifikasi. Bisa pula mengisi untuk menggunakan layanan mbanking. Semakin banyak layanan yang dimanfaatkan akan semakin mudah pula dalam bertransaksi dan mengetahui alur keluar masuk uang.

2. Menunjukkan Bukti Identitas Diri

Bukti identitas diri yang diminta meliputi paspor, KITAS/KIMS/KITAP, KTP dan bukti kepemilikan rekening bank. Semua bukti yang diberikan harus valid dan tidak salah sedikitpun. Apabila ada kesalahan nama atau hal lain maka pengaktifan email dan SMS notifikasi tidak bisa diproses lebih lanjut. Pastikan juga semua identitas masih berlaku.

Jika identitas sudah melebihi batas waktu maka sulit pula untuk diproses. Jangan mencoba untuk memanipulasi data saat mengurus segala sesuatu, misal pengaktifan SMS dan email maupun ibanking. Manipulasi yang dilakukan nasabah hanya akan merugikan nasabah itu sendiri. Akibat terburuknya adalah dikenakan sanksi pidana.

3. Memiliki Nomor Telepon Operator GSM dan Alamat Email Aktif

Cara ketiga dalam mengaktifkan email dan SMS adalah harus memiliki nomor telepon dari operator GSM serta memiliki alamat email aktif. Proses pengiriman transaksi berupa informasi transaksi debit, transaksi kredit, informasi saldo dan lainnya bisa dilakukan hanya dengan operator GSM dan email aktif. Keduanya harus dipenuhi oleh nasabah.

Kegiatan mengelola keuangan bisa dilakukan dengan mudah jika nasabah kooperatif dengan pihak terkait. Segala persyaratan dan step harus dilakukan sebaik mungkin. Selanjutnya nasabah bisa menggunakan aplikasi moota untuk membantu mengecek berbagai transaksi yang langsung tampil di bagian dashboard.

4. Melakukan Registrasi via ATM

Tahapan selanjutnya dalam mengaktifkan notifikasi adalah dengan melakukan registrasi via ATM. Di dalam menu ATM dipilih bagian registrasi terkait email dan SMS. Apabila sudah berhasil maka tunggu proses selanjutnya. Sistem akan memproses dengan batas waktu tertentu. Selama proses berlangsung, dana dipastikan aman tidak berkurang.

Jika proses sudah berhasil, akan ada pemberitahuan kepada nasabah. Setelah itu nasabah bisa menikmati layanan melalui email dan SMS. Dari laporan transaksi yang diberikan, bisa memudahkan nasabah melakukan pengelolaan mandiri terhadap keuangan pribadinya.  Uang masuk dan keluar bisa terpantau dengan baik dan mudah.

Demikian tadi cara mengaktifkan email dan SMS notifikasi transaksi. Untuk bisa menikmati hidup lebih baik, nasabah harus mau berupaya memaksimalkan layanan yang diberikan oleh pihak-pihak terkait. Ditambah dengan hadirnya aplikasi moota sebagai sahabat karib bagi nasabah menentukan tujuan hidup berkaitan dengan uang.

Baca Sekarangbaca sekarang
Septian Rishal
October 1, 2020
October 1, 2020

7 Tips Kelola Keuangan bagi First Jobber

Mendapatkan gaji pertama atas usaha dan kerja keras sendiri adalah apresiasi bagi diri sendiri, sehingga para fresh graduate merasa boleh menghamburkannya. Padahal harus ada tata kelola finansial yang baik agar nanti bisa menikmati hidup indah di masa tua. Layanan finansial seperti moota dapat membantu Anda mengatur finansial dengan baik. Namun di samping itu, perlu juga manajemen finansial secara mandiri bagi para first jobber. Berikut tipsnya!

1. Membelanjakan Sesuai Kebutuhan

Saat gaji pertama barangkali kondisi keuangan di rekening bank masih ‘gendut’. Lalu muncullah keinginan untuk membelanjakan uang tersebut, dengan anggapan masih ada gaji-gaji selanjutnya. Pola pikir semacam ini tidaklah tepat. Sejak gaji pertama idealnya first jobber sudah menahan diri agar hanya membelanjakan uang sesuai kebutuhan.

First jobber bukanlah orang dengan finansial stabil, sehingga perlu manajemen yang tepat agar keuangan tidak besar pasak daripada tiang. Buatlah daftar prioritas apa saja yang perlu dibeli dan tahan diri agar tidak membeli di luar daftar tersebut. Cara ini sederhana, tapi faktanya cukup sulit dilakukan mengingat kebanyakan first jobber masih berorientasi jangka pendek.

2. Buatlah Catatan Finansial

Membuat catatan finansial dapat membantu Anda mengetahui apa saja yang telah dihasilkan dari gaji dan berapa nominalnya. Catatan ini bisa berupa pendapatan beserta pengeluaran selama rentang waktu tertentu. Misal, di awal bulan Anda mengambil gaji dari bank, kemudian dihabiskan untuk apa saja, semua itu sebaiknya dicatat.

Dari catatan ini pula Anda bisa tahu berapa prakiraan dana tersisa untuk bulan selanjutnya. Anda akan lebih bisa menahan diri jika sadar berapa banyak uang yang telah dikeluarkan untuk hal-hal kurang bermanfaat.

3. Sisihkan untuk Asuransi

Jangan pernah berpikir bahwa asuransi hanya dibutuhkan orang tua dan pensiunan saja. Pada kenyataannya, asuransi penting dimiliki setiap orang karena tidak ada yang tahu kejadian apa di masa mendatang. Selain itu, asuransi sebenarnya juga turut mengelola keuangan untuk investasi hari tua secara lebih aman daripada di kantong sendiri.

4. Siapkan Anggaran Darurat

Mempersiapkan anggaran darurat akan sangat berguna pada saat Anda membutuhkan bantuan finansial secara cepat. Jadi selalu ingat untuk menyisihkan sebagian gaji sebagai anggaran darurat. Sewaktu-waktu dibutuhkan mendadak, Anda tinggal mengakses mbanking kalau sudah teregistrasi.

5. Mulai Membiasakan Menabung

Jangan menganggap remeh aktivitas menabung, karena itu nantinya berperan penting untuk masa mendatang. Anda bisa menyisihkan sebagian gaji untuk ditabung. Keberadaan platform serupa moota juga turut membantu Anda memanajemen finansial agar bisa bertahan hingga jangka waktu mendatang. Terlebih lagi, Anda juga bisa cek mutasi otomatis.

6. Beranikan untuk Investasi

Investasi adalah tabungan masa depan dalam wujud lebih potensial. First jobber bisa coba berinvestasi mulai dari hal terkecil, misalnya membuka bisnis online. Saat ini kemudahan transaksi juga sudah ditunjang beragam kemudahan seperti ibanking jadi bisa lebih dimudahkan dalam berinvestasi dan berbisnis secara digital.

7. Jangan Ragu Konsultasi

Tidak ada salahnya first jobber melakukan konsultasi finansial kepada orang-orang yang dianggap mumpuni. Bahkan kalau dirasa perlu, Anda bisa melakukan konsultasi kepada profesional terkait perencanaan yang bersifat futuristik. Orang yang memiliki kapabilitas pasti akan membantu first jobber menemukan strategi manajemen finansial paling efektif dan efisien.

Itulah tips dan trik mengelola keuangan bagi first jobber. Permasalahan finansial perlu diatur dengan strategi yang jitu agar bisa mencukupi kebutuhan hingga masa mendatang. Tak hanya bisa dilakukan secara mandiri, platform moota juga siap membantu Anda melakukan pengelolaan keuangan dengan praktis dan otomatis hanya dalam satu dashboard.

Baca Sekarangbaca sekarang
Septian Rishal
October 1, 2020
October 1, 2020

Perbedaan Pembayaran Otomatis dan Manual

Pembayaran transaksi di masa mutakhir sudah dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu otomatis dan manual. Perbedaan keduanya cukup signifikan, namun sama-sama membutuhkan dana baik dari rekening pribadi maupun hasil mutasi. Jika pembayaran manual mengharuskan Anda verifikasi secara manual, sedangkan pembayaran otomatis seperti di moota sudah bisa terverifikasi otomatis. Berikut selengkapnya tentang perbedaan pembayaran otomatis dan manual.

5 Perbedaan Pembayaran Otomatis dan Manual

1. Mekanisme Pembayaran

Pembayaran otomatis dapat dilakukan melalui transfer dari rekening bank secara langsung. Adapun jika pada pembayaran manual Anda harus pergi ke ATM atau teller terlebih dahulu, pada pembayaran otomatis tidak perlu. Anda dapat memanfaatkan mbanking yang telah terkoneksi pada smartphone.

Namun, Anda harus registrasi terlebih dahulu sebelum menggunakan layanan mobile banking. Registrasi dapat dilakukan di customer service setiap bank, selanjutnya dapat dioperasikan secara mandiri user pengguna. Langkah ini tentu jauh lebih fleksibel daripada Anda harus bergegas ke bank setiap akan melakukan transaksi.

2. Mekanisme Pengecekan

Setiap kali bertransaksi, dari pihak yang dituju akan melakukan pengecekan: apakah transaksi berhasil, atau perlu diulang kembali. Pada pembayaran otomatis, sistem pengecekan ini dilakukan secara ‘cerdas’ oleh sistem komputer, terutama jika Anda bertransaksi menggunakan ibanking. Berbeda dengan pembayaran manual yang masih konvensional.

3. Cara Konfirmasi

Pada saat Anda selesai mengirimkan sejumlah uang, misalnya, maka perlu melakukan konfirmasi kepada pihak penerima yang menyatakan transaksi telah dilaksanakan. Pada pembayaran otomatis, cara konfirmasi transaksi keuangan ini dilakukan secara otomatis oleh sistem yang terintegrasi dengan server bank.

Adapun pada pembayaran manual, Anda perlu mengonfirmasi mandiri setiap selesai transaksi. Biasanya cara paling umum dilakukan adalah dengan memfoto bukti transfer atau bukti pembayaran. Cara ini bisa dibilang lebih ribet, karena akan lebih cepat jika Anda bertransaksi langsung dengan bantuan layanan seperti https://moota.co/.

4. Cara Verifikasi

Verifikasi dilakukan oleh pihak bank apabila selesai melakukan transaksi. Ada verifikasi yang sifatnya otomatis, ada pula yang masih dilakukan secara manual. Pada pembayaran otomatis, verifikasi yang dibutuhkan telah dihandle oleh sistem transaksi keuangan modern. Termasuk dalam hal cek mutasi otomatis sudah ditangani oleh sistem cerdas.

Pada pembayaran manual, semua verifikasi dilakukan secara konvensional. Ketika Anda telah menginputkan bukti transaksi, maka bukti tersebut akan dikroscek untuk menyesuaikan data tercantum dalam bukti transaksi dengan yang sebenarnya. Inilah yang menyebabkan transaksi dan proses mengelola keuangan dengan pembayaran manual cenderung butuh waktu lama.

5. Kelebihan Pembayaran Otomatis dan Manual

Tentu setiap metode pembayaran memiliki kelebihan masing-masing. Pembayaran otomatis unggul pada lebih banyak aspek daripada pembayaran manual. Mekanisme pembayaran jadi lebih cepat, praktis, dan dapat dilakukan di mana saja tanpa ada batasan waktu atau tempat. Anda pun jadi lebih menikmati hidup untuk melakukan aktivitas bermanfaat lainnya.

Sementara itu pada pembayaran manual Anda, salah satu kelebihannya adalah dari aspek keamanan. Pembayaran otomatis semuanya telah dihandle oleh sistem buatan, dan bukan tidak mungkin suatu ketika ada peretas yang masuk ke sistem. Keamanan data Anda pun terancam. Kasus semacam ini kecil potensi terjadinya dalam pembayaran manual.

Itulah perbedaan pembayaran secara otomatis dan manual yang perlu Anda ketahui. Pada dasarnya setiap metode pembayaran terdapat plus minus masing-masing. Jika Anda menginginkan kepraktisan dalam bertransaksi, terutama untuk kebutuhan mendesak dalam jumlah banyak, lebih baik menggunakan platform bantuan transaksi seperti https://moota.co/ yang sudah menyiapkan semua dalam satu dashboard.

Baca Sekarangbaca sekarang
1 68 69 70 71 72 84
Tutorial
Lihat Semua
Jangan Lewatkan Update Tips Terbaru dari Kami!
Dengan berlangganan artikel kami, Anda akan mendapatkan notifikasi langsung setiap kali kami memposting konten baru.
Moota merupakan aplikasi untuk pengecekkan mutasi dan saldo rekening Anda, dimana mutasi rekening Anda kami dapatkan dari akun iBanking Anda.
Office
Jl. Sunda, No 85, Kel. Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112
Workshop
Jl Terusan Cikutra Baru No. 3B Kel. Neglasari Kec. Cibeunying Kaler Bandung
Download Moota di
2024 © All rights reserved
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram