Penting untuk mengetahui Kebutuhan Pelanggan karena Pelanggan adalah raja. Anda pasti sudah tidak asing dengan istilah tersebut. Konsumen memang turut andil dalam kesuksesan sebuah bisnis. Bayangkan apa jadinya usaha Anda jika tanpa kehadiran mereka? Bisa dipastikan sepi atau bahkan gulung tikar begitu saja.
Nah, berangkat dari hal itulah Anda, sebagai pebisnis, mesti memenuhi kebutuhan pelanggan agar mereka puas dan setia kepada produk Anda. Penasaran hal apa saja yang diinginkan pelanggan?
Bisa dipastikan bahwa tidak ada satu pun konsumen di dunia yang menginginkan produk berkualitas rendah—terlepas dari berapa harga yang harus dibayar. Maka pastikan barang atau jasa yang Anda tawarkan memenuhi unsur ini.
Menjual produk yang bagus dan berkualitas tidak hanya akan menarik pelanggan, tapi juga membuat bisnis Anda selangkah lebih maju dibandingkan pesaing.
Harga yang murah memang selalu menjadi incaran banyak pembeli, tapi tentu selalu konsekuensi yang menyertai, misalnya kualitas produk yang harus dikorbankan. Ingat, buat apa harga murah kalau kualitasnya murahan?
Sebelum menentukan harga, pastikan Anda sudah melakukan riset pasar dan perhitungan yang matang. Kenali dengan baik berapa rupiah yang bersedia konsumen bayar untuk produk Anda dan berapa rata-rata harga produk yang sama di pasaran.
Kualitas barang dan harga bersaing mestinya juga disertai dengan pelayanan prima kepada pelanggan. Sudah banyak contoh kasus di dunia bisnis, usaha gulung tikar karena perusahaan terlalu sombong dan mengabaikan konsumennya.
Apa yang diinginkan pelanggan bukan sebatas kualitas produk dan harga yang terjangkau. Lebih jauh, mereka juga menginginkan servis yang memuaskan dari penjual. Pelayanan prima meliputi: kecepatan dalam membalas pesan, bahasa CS yang ramah, pengiriman yang cepat, serta servis after-sales yang bagus.
Kualitas pelayanan akan sangat memengaruhi psikologis konsumen. Idealnya, mereka pasti akan kembali berbelanja di tempat Anda jika sebelumnya dilayani dengan sangat baik dan ramah. Begitu pun sebaliknya.
Untuk menarik perhatian orang lain, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mendengarkannya. Ini juga berlaku dalam dunia bisnis. Untuk memikat konsumen, Anda perlu lebih dulu mendengar “masalah” mereka dengan penuh empati.
Sebaiknya, biarkan pelanggan menguraikan apa saja yang menjadi concern dan kebutuhannya, baru kemudian Anda menawarkan “solusi” berupa produk yang Anda jual. Tips ini secara tak langsung akan membangun kedekatan emosional dan trust yang berdampak positif pada konversi penjualan.
Kemudahan bertransaksi adalah kebutuhan yang mesti dipenuhi setiap penjual. Hal ini meliputi cara pemesanan, proses pembayaran, dan sistem pengiriman barangnya—berlaku untuk toko online maupun offline. Transaksi yang praktis akan menjadi nilai plus di mata konsumen. Dengan begitu, potensi mereka untuk menjadi pelanggan tetap akan makin besar.
Komunikasi yang panjang dan berbelit-belit adalah nilai minus perusahaan di mata konsumen. Sayangnya masih banyak penjual yang bertindak demikian. Alih-alih menarik perhatian, calon pembeli justru menjauh karena sudah terlalu malas dengan basa-basi si penjual.
Ingat, selalu gunakan komunikasi yang simpel. Jangan sampai bertele-tele dalam menjelaskan produk, harga, promo, dan sebagainya. Sampaikan dengan bahasa yang praktis, singkat, dan mudah dipahami.
Nah, selain dengan mengetahui apa saja yang diinginkan pelanggan, bisnis Anda juga harus bagus dalam kelola keuangan yang bisa dipercayakan ke moota.co . Jangan lupa dipraktikkan, ya!
Apakah Anda pernah bertanya-tanya, kenapa harga iPhone mahal tapi ko masih ada yang beli? Bahkan rela antre panjang demi bisa dapat iPhone seri terbaru. Strategi Marketing iPhone emang beda.
Kita tahu baru-baru ini, Apple merilis iPhone seri terbaru yaitu iPhone 11 yang harganya mulai dari 9jutaan sampai 15jutaan lebih.
Lalu dengan harga yang relatif mahal tersebut, apakah pembelinya sepi?
Jawabannya tentu TIDAK!!!
Bahkan sebelum rilis resminya, calon pembeli atau saya sebut apple fans sudah menyerbu lewat pre-order, WAW...!!!
Bukan hal baru sebenarnya jika di setiap perilisan iPhone terbaru selalu diserbu pembeli.
Tapi, ada apa dan kenapa bisa sampai se-antusias itu?
Sebenarnya sudah banyak yang membahas mengenai strategi bisnis Apple ini baik yang berupa artikel maupun video youtube.
Dan dari beberapa sumber tersebut, ada hal-hal yang menjadi kunci utama yang saya bisa tangkap maksudnya.
Oleh karena itu, kali ini saya ingin sharing tentang bagaimana strategi Apple bisa tetap berdiri kokoh ditengah munculnya banyak kompetitor. Hal ini saya rangkum berdasarkan beberapa sumber bacaan yang saya dapatkan ya, jadi mungkin nanti ditengah jalan Anda punya persepsi lain, silahkan sampaikan kepada saya, oke? 🙂
Langsung mulai saja ya, poin pertamanya adalah:
Ini adalah kunci pamungkas yang membuat Apple bisa bertahan bahkan menjadi market leader di dunia per-gadget-an.
Dalam lingkup smartphone saja, kita tahu setiap tahunnya iPhone baru selalu dirilis oleh Apple. Bahkan dalam 1 series saja muncul beberapa model lain. Seperti Iphone 11 yang memiliki 3 model yang diberi nama iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max.
Dan dari ketiga model tersebut, tentu ada perbedaan fitur yang membuat harganya juga menjadi berbeda.
Itulah inovasi. Bukan hanya iPhone series X ke iPhone 11 saja yang dibuat berbeda namun dalam 1 series saja ada perbedaan.
Itu baru inovasi untuk smartphone merek Apple ya. Belum lagi untuk laptop, lalu munculnya ipad dan ipod lalu smartwatch dan yang sekarang sedang booming adalah Airpods, hmm sesuai dengan slogan mereka sih ya.
"Never stop innovating. Think and make different."
Pernah lihat ga, ada kulkas atau AC yang mereknya berlogo apel gigit alias Apple?
~ Logo asli ya bukan logo tempelan yang beli dipinggir jalan 😀
Ga ada?
Iya, karena Apple sangat fokus pada niche market-nya di bidang komputer, gadget dan atau entertain.
Tidak seperti kompetitornya yakni Samsung yang membidik pasar lebih luas seperti peralatan elektronik.
Kalau begitu revenuenya lebih banyak Samsung dong?
Siapa bilang 😀
Apple bahkan menguasai penjualan smartphone di seluruh dunia dan meraih revenue share terbesar mencapai 51 persen. Sedangkan Samsung hanya meraih 15,7 persen. (sumber: beritasatu.com)
Intinya adalah fokus pada niche market (target pasar yang sangat fokus). Apple tidak mau menjual berbagai jenis produk selain di dunia entertain, namun Apple memaksimalkan 1 jenis produk untuk dikembangkan dan kembali ke nomor 1 yakni INOVASI.
Namun tidak salah jika kita ingin mencoba menjual berbagai jenis produk. Tapi, cari tahu dulu siapa target pasarnya, dan pastikan strategi marketingnya sesuai. Atau Anda ingin mencoba cara Strategi Marketing iPhone? 😉
Seberapa sering Anda meilhat iklan Apple di tv?
Jarang?
Tapi ko yang pakai produk Apple semakin hari semakin banyak ya?
Nah, itulah hebatnya Apple. Dia bisa Strategi Marketing iPhone memposisikan diri sebagai brand yang diidam-idamkan banyak orang.
Semua itu berkat the perfectionist Steve Jobs.
Terkenal dengan sikap kerasnya, namun dia pula yang membuat produk-produk Apple memang memiliki kualitas yang tinggi.
Dengan kualitas terbaik itulah, dia bisa mendapatkan para Apple fans yang sangat-sangat fanatik.
Bahkan dengan channel iklan yang minim (dibanding kompetitor), sebenarnya Apple masih tetap beriklan dengan halus.
Caranya?
Word Of Mouth
Logo Apple ini sangat mahal. Buktinya banyak Apple fans seperti misalnya pengguna iPhone yang memamerkan handphonenya dengan memperlihatkan logo apel gigit itu.
Atau ada juga seorang graphic designer yang beranggapan bahwa "belum jadi graphic designer kalau belum pakai MAC".
Nah, tanpa disadari para Apple fans ini juga berperan untuk menjadi tim marketing Apple, loh. Mereka merekomendasikan kelebihan apa saja yang mereka dapatkan dengan menggunakan produk Apple dibanding dengan merek lain.
Lebih singkatnya marketing gratis, dimana Apple fans dengan bangganya merekomendasikan produk Apple kepada teman atau rekannya. Ditambah ada prestige atau gengsi ketika dirinya menggunakan laptop atau handphone kualitas tinggi yaitu merek Apple.
~ Eh... apakah saat ini saya juga sedang melakukan pemasaran Apple ya? 😀
Itulah community building. Kuncinya, tetap jaga kualitas produk agar pelanggan Anda tidak kabur.
Saya harap sharing materi hari ini bisa bermanfaat dan berguna untuk Anda. Dan silahkan share informasi ini kepada rekan, teman dan sahabat Anda agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak lagi dengan klik icon media sosial di bawah
Terima kasih ?
Bisnis adalah perjalanan penuh liku, yang melibatkan berbagai fase berbeda. Terkadang, kita terlalu fokus pada bagaimana memulai bisnis, namun jarang membahas apa yang terjadi selama perjalanan bisnis itu sendiri. Saya ingin berbicara tentang beberapa fase penting yang mungkin akan Anda alami dalam perjalanan bisnis Anda, yang mungkin jarang mendapatkan sorotan, namun memiliki dampak yang besar pada perkembangan bisnis Anda. Mari kita bahas setiap fase ini secara lebih mendalam.
Ingat saat-saat pertama Anda memulai bisnis? Semuanya terasa begitu menarik dan mungkin. Anda memiliki begitu banyak ide dan rencana yang ingin Anda jalankan. Selain itu, Anda juga memiliki energi yang tinggi untuk menjalankannya. Fase ini adalah saat yang tepat untuk membahas mengapa Anda memulai bisnis Anda.
Penting untuk mengingat "Mengapa" Anda memulai bisnis, karena ini adalah yang akan memberi Anda dorongan dan tekad ketika menghadapi kendala. Meskipun seringkali lebih mudah untuk berbicara tentang "Apa" yang Anda lakukan dan "Bagaimana" Anda melakukannya, "Mengapa" adalah inti dari bisnis Anda. Ini adalah panduan Anda, nilai-nilai Anda, dan motivasi Anda.
Setelah bisnis berjalan lebih dari 1 tahun, realitas mulai menghampiri Anda. Masalah muncul dari berbagai sudut, mulai dari kualitas pekerjaan yang kurang memuaskan, hingga hubungan dengan klien yang mungkin tegang. Ini adalah fase di mana banyak pengusaha merasa terjebak dalam berbagai masalah, dan beberapa mungkin mulai meragukan keputusan mereka.
Fase Evaluasi dan Pembelajaran adalah saatnya untuk merenung. Anda mulai melihat masalah sebagai tantangan yang dapat diatasi, bukan sebagai batu sandungan yang tidak bisa dilewati. Di fase ini, penting untuk kembali ke pertanyaan "Mengapa." Anda perlu mempertanyakan diri sendiri, "Mengapa saya melakukan ini? Apa visi dan misi bisnis saya?" Ini adalah saat yang tepat untuk menetapkan kembali visi dan misi perusahaan dengan lebih jelas.
Fase Pematangan adalah ketika Anda mulai lebih banyak terlibat dalam manajemen dan strategi bisnis. Anda berpikir tentang bagaimana membangun sistem yang efisien untuk perusahaan Anda. Ini juga saat Anda mulai mempercayakan tanggung jawab kepada tim Anda. Terutama jika Anda berasal dari latar belakang teknis, seperti desain grafis atau pengembangan UI/UX, ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, seiring berjalannya waktu dan upaya untuk mendidik tim Anda, Anda akan melihat perkembangan yang positif.
Fase ini adalah tentang melihat jauh ke depan. Bagaimana perusahaan Anda dapat berkelanjutan selama beberapa dekade? Bagaimana Anda bisa memberikan dampak positif pada industri dan masyarakat? Di sini, visi pribadi Anda sangat memengaruhi tindakan dan rencana Anda. Ini adalah saatnya untuk berpikir besar dan berfokus pada visi jangka panjang Anda.
Semua fase dalam perjalanan bisnis memiliki tantangannya masing-masing, tetapi juga memberikan pelajaran berharga. Dengan Moota temani keuangan bisnis Anda di Fase Manapun Semoga dengan memahami dan menghargai setiap fase ini, Anda dapat menghadapi perjalanan bisnis Anda dengan lebih baik dan penuh keyakinan. 😊🚀
Pada tahun 2015 Industri e-commerce di Indonesia diprediksi mencapai 15 juta USD. Dengan e-commerce, konsumen akan merasa lebih mudah dan nyaman dalam melakukan transaksi. Selain itu belanja dengan sistem online dapat memberikan kontribusi yang cukup besar pada peningkatan jumlah transaksi online yang ada di Indonesia.
E-Commerce memiliki banyak perbedaan dengan toko konvensional. Salah satunya adalah metode pembayaran. Pada e-commerce pembayaran dilakukan melalui transfer bank. Payment gateway (gerbang pembayaran) yang berfungsi sebagai pemroses transaksi online adalah salah satu fitur yang memudahkan e-commerce dalam penerimaan pembayaran.
Saat melakukan transaksi jual beli barang di website e-commerce, payment gateway diperlukan untuk menerima pembayaran secara online. Namun, masih banyak toko online belum bisa mengaktifkan teknologi payment gateway. Hal itu dikarenakan kurangnya budget dan ilmu pengetahuan untuk mengaktifkan pembayaran online.
Payment gateway sendiri adalah fitur yang menerima pembayaran secara otomatis dari berbagai akun bank. Payment gateway banyak digunakkan untuk layanan aplikasi e-commerce dengan fungsi otorisasi berbagai proses pembayaran baik perbankan, kartu kredit, transfer bank, atau secara langsung dari konsumen.
Transaksi pembayaran akan diproses oleh payment gateway. Payment gateway dikelola menggunakan teknologi. Teknologi tersebut memungkinkan Anda menerima pembayaran melalui kartu kredit, kartu debit, e-wallet & Bank transfer melalui satu pintu. Kelebihan dari payment gateway adalah memastikan setiap transaksi online aman. Seluruh kerahasiaan data & informasi customer dapat terjaga dengan baik. Selain itu payment gateway juga dapat memproses ratusan hingga ribuan transaksi.
Di dalam payment gateway ada sebuah dashboard yang akan memudahkan laporan proses penjualan, laporan hasil penjualan, informasi customer, serta void, dan refund transaksi. Pada transaksi yang menggunakan kartu kredit, payment gateway memiliki fraud detection agar tidak terjadi kecurangan.
Selain dibantu oleh payment gateway, kitapun sebagai pemilik/pengelola harus meningkatkan performa dengan customer support dengan meningkatkan pelayanan terhadap customer agar customer tidak kecewa. Moota juga memiliki layanan payment processing dan payment gateway yang akan membantumu dalam pengelolaan pembayaran . Fitur tersebut bernama transaksi yang ada di dashboard Moota. Yuk gunakkan Moota sekarang!
Mengelola keuangan adalah hal yang tidak mudah, namun juga tidak sulit, apalagi jika kita sudah mengetahui ilmunya. Mengapa perlu cerdas dalam mengelola keuangan? agar uang tidak habis secara percuma. Kali ini Moota ingin membagikan prinsip dasar mengelola keuangan.
1. Hindari hutang konsumtif
Kini berhutang sangat mudah dan banyak penyedianya. Bahkan seseorang dapat mendapatkan barang mahal dengan cara cicilan. Banyak yang rela berhutang hanya karena ingin memenuhi gaya hidup. Ini tidak sepenuhnya salah namun harus diperhitungkan kembali pendapatan dan pengeluaran. Hindari juga hutang-hutang yang bersifat konsumtif yang membuat cepat uang habis.
2. Berhemat
Hemat pangkal kaya. Begitulah sebuah pepatah bahasa Indonesia. Banyak yang masih belum berhemat dengan alasan uang bisa dicari. Namun, berhemat adalah salah satu prinsip dalam mengelola keuangan. Pandailah dalam memilah kebutuhan primer dan keinginan yang lebih bermanfaat.
3. Mulai berinvestasi
Investasi adalah memanfaatkan dana untuk diputar dan mendapatkan keuntungan. Gunakanlah uang dingin atau uang yang sudah tidak digunakkan untuk kebutuhan. Banyak cara dalam berinvestasi bisa dengan reksa dana, saham, menanam modal, membuka usaha dan sebagainya. Kita pun harus cerdas dalam memilih investasi jangan sampai malah merugikan diri sendiri.
4. Menyiapkan dana darurat
Walau tidak tahu apa yang akan terjadi, kita tetap harus bersiaga. Menyiapkan dana darurat contohnya. Agar ketika sakit kita tidak bingung mencari dana, ikutlah asuransi atau menabung dengan program dana darurat. Dana darurat berfungsi sebagai dana cadangan untuk kesehatan ataupun pendidikan.
5. Perbanyak berbagi
Berbagi tak akan membuat kita merugi, justru dengan berbagilah harta kita bertambah dan menjadi lebih berkah. Sisihkanlah dari penghasilan kita untuk mereka yang kekurangan.
Mulailah cerdas dalam mengelola keuangan dengan mempelajari prinsip dasar mengelola keuangan seperti di atas. Kalian juga bisa memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pengelolaan keuangan. Gunakan aplikasi untuk membantu kalian lebih cerdas dalam mengelola keuangan, salah satunya Moota. Dengan Moota kamu dapat cek transaksi akun bank dalam satu dashboard. Yuk pakai Moota sekarang.
Membangun bisnis ukm terutama bagi para pemula harus selalu dipantau pergerakan keuangannya supaya bisnis yang dijalankan tidak mendapatkan kerugian, Dalam hal ini, Moota sangat dibutuhkan untuk mengecek setiap akun bank yang digunakan untuk keperluan transaksi pembelian produk bisnis. Selain itu, pemilik bisnis juga harus melakukan pencatatan terkait pergerakan keuangan dalam bisnis.
Dalam menjalankan suatu bisnis online, perkembangannya bisa dilihat dari bagaimana usaha kecil tersebut bisa bertahan. Untuk mempertahankan bisnis yang dijalankan, ada beberapa cara yang harus dilakukan supaya para pebisnis bisa mengelola keuangan bisnis mereka dengan tepat. Memantau pergerakan bisnis dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa hal sebagai berikut :
Bisnis yang dijalankan akan terlihat berkembang atau tidaknya dengan melihat setiap pemasukan yang diperoleh dari hasil penjualan produk. Bagi pebisnis pemula mungkin belum terlalu paham bahwa setiap pemasukan yang didapatkan harus selalu dicatat meskipun jumlahnya tidak terlalu besar. Mencatat pemasukan termasuk hal yang wajib dilakukan.
Catatan ini berupa kas pemasukan atau catatan penghasilan dimana biasanya digunakan oleh perusahaan dalam pencatatan setiap pemasukan yang didapatkan oleh perusahaan. Usaha kecil bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh perusahaan. Pencatatan ini harus dilakukan oleh pebisnis pemula secara rutin.
Selain mencatat pemasukan, para pebisnis jualan online pemula juga harus melakukan pencatatan setiap pengeluaran. Catatan pemasukan dan pengeluaran harus dipisah agar tidak tercampur. Setiap pengeluaran mulai dari pembelian bahan-bahan baku, biaya operasional, sampai dengan gaji untuk karyawan bisa dikelompokkan di dalam satu tabel.
Bisnis yang dijalankan juga harus mengeluarkan sejumlah dana untuk pembayaran pajak secara rutin. Dengan rutin mencatat pengeluaran, maka para pebisnis akan mengetahui jumlah modal yang telah dikeluarkan untuk membangun bisnis tersebut. Selain itu, para pebisnis juga akan lebih mudah dalam menetapkan strategi pemasaran dan juga target penjualan.
Dalam menjalankan bisnis, pembuatan catatan pemasukan dan pengeluaran harus dibarengi dengan pembuatan pembukuan. Pembukuan dalam hal keuangan wajib dibuat untuk setiap usaha yang bergerak di bidang jasa maupun barang. Pembukuan biasanya berisikan catatan persediaan barang dan stok barang.
Pembukuan juga dapat memperlihatkan berapa omzet yang didapatkan dari usaha yang dijalankan. Modal usaha yang disiapkan di awal ketika membangun usaha bisa dipantau sisanya setelah dilakukan pembukuan. Untuk memudahkannya, Moota bisa digunakan untuk pengecekan setiap pemasukan dan pengeluaran dalam usaha yang dijalankan.
Hal paling penting untuk memantau pergerakan bisnis adalah dengan membuat arus kas. Kas utama merupakan gabungan dari buku catatan pemasukan dan pengeluaran. Dengan penggabungan tersebut, maka pemilik bisnis dapat memantau berapa jumlah keuntungan dan berapa jumlah kerugian yang didapatkan.
Biasanya usaha kecil membuat kas utama ini karena memiliki peranan penting dalam menyusun strategi dan perencanaan agar bisa scale up hal-hal yang harus ditingkatkan ke depannya dalam hal perencanaan bisnis lebih matang.
Oleh karena itu, memantau pergerakan bisnis atau usaha kecil sangat penting dilakukan. Penggunaan Moota juga sangat penting karena setiap pemasukan dan pengeluaran yang masuk dan keluar dari beberapa rekening bank bisa dipantau dengan mudah. Jika Anda tertarik, cobalah untuk mengunjungi Moota untuk informasi lebih lengkap dan mendaftarkan diri jika berminat.