Kami sediakan update terbaru, tutorial, dan tips terbaik untuk Anda
arizaz
Agustus 23, 2023
Agustus 23, 2023

Landing Page vs. Sales Page: Kapan Menggunakan Mana dan Mengapa Keduanya Penting?

Ketika adanya kehadiran dalam dunia bisnis online, pebisnis sering mendengar istilah "landing page" dan "sales page." Meskipun terdengar mirip, keduanya memiliki peran dan tujuan yang berbeda dalam mendukung usaha pemasaran Anda. Mari kita jelajahi perbedaan antara landing page dan sales page, serta kapan sebaiknya Anda menggunakan masing-masing dari mereka.

Apa Itu Landing Page?

Landing page adalah halaman web tunggal yang diciptakan dengan tujuan tertentu, seperti mengumpulkan informasi kontak dari pengunjung atau mengarahkan mereka menuju tindakan tertentu. Umumnya, landing page memiliki elemen yang sederhana dan berfokus pada satu tindakan spesifik yang diinginkan dari pengunjung, seperti mengisi formulir atau mengklik tautan. Tujuan utama dari landing page adalah mengubah pengunjung menjadi prospek dengan mengumpulkan data penting atau membimbing mereka menuju langkah berikutnya.

Apa Itu Sales Page?

Di sisi lain, sales page adalah halaman web yang didesain untuk meyakinkan pengunjung agar melakukan pembelian. Sales page memiliki fokus yang lebih spesifik pada menjelaskan produk atau layanan secara mendalam, menyajikan manfaatnya, dan memberikan alasan yang kuat mengapa pengunjung harus membeli. Dalam sales page, pesan-pesan persuasif dan elemen visual yang efektif digunakan untuk mempengaruhi pembaca agar melakukan pembelian.

Kapan Menggunakan Landing Page?

Landing page cocok digunakan ketika:

1. Mengarahkan Kampanye Iklan

Jika Anda menjalankan kampanye iklan online, seperti iklan Google Ads atau media sosial, landing page adalah tempat yang ideal untuk mengalihkan pengunjung yang mengklik iklan Anda. Landing page yang relevan dengan iklan akan memberikan pengalaman yang konsisten dan membantu meningkatkan konversi.

2. Mengumpulkan Informasi Kontak

Landing page juga efektif untuk mengumpulkan informasi kontak dari calon pelanggan, seperti alamat email. Anda dapat menawarkan sesuatu yang berharga, seperti e-book gratis atau diskon khusus, sebagai imbalan untuk pengunjung yang memberikan informasi mereka.

3. Memandu Pengunjung Menuju Tujuan Tertentu

Jika Anda ingin membimbing pengunjung menuju langkah tertentu, seperti mengunduh aplikasi, mendaftar webinar, atau mengikuti kontes, landing page yang jelas dan terfokus akan membantu mengarahkan mereka dengan baik.

Kapan Menggunakan Sales Page?

Sales page cocok digunakan ketika:

1. Menjual Produk atau Layanan

Jika tujuan utama Anda adalah menjual produk atau layanan, sales page adalah pilihan yang tepat. Sales page memberikan ruang untuk menjelaskan secara mendalam tentang produk atau layanan Anda, menyajikan fitur, manfaat, dan testimonial yang meyakinkan.

2. Menggambarkan Nilai dan Solusi

Sales page memungkinkan Anda untuk menggambarkan secara rinci bagaimana produk atau layanan Anda dapat mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan pengguna. Ini adalah tempat di mana Anda dapat membangun argumen yang kuat mengapa pembeli potensial seharusnya memilih Anda.

3. Menciptakan Dorongan untuk Tindakan

Sales page didesain untuk memicu tindakan pembelian. Dengan menggunakan elemen visual yang menarik, testimonial yang kuat, dan panggilan aksi yang mengundang, Anda dapat menciptakan urgensi dan keinginan untuk melakukan pembelian.

Kesimpulan: Keduanya Penting, Tergantung pada Tujuan

Secara keseluruhan, baik landing page maupun sales page memiliki peran yang penting dalam strategi pemasaran online Anda sebagai pebisnis. Landing page membantu mengalihkan pengunjung menuju tindakan tertentu dan mengumpulkan informasi penting, sementara sales page membantu meyakinkan pengunjung untuk membeli produk atau layanan Anda. Keduanya harus mendukung satu sama lain dalam upaya pemasaran Anda, bergantung pada tujuan yang ingin Anda capai.

Sebagai pebisnis cerdas, Anda perlu memahami kapan dan mengapa Anda harus menggunakan landing page atau sales page. Dengan mengintegrasikan kekuatan keduanya, Anda dapat mengoptimalkan konversi dan memberikan pengalaman yang menarik bagi calon pelanggan Anda. Jadi, dalam setiap langkah pemasaran Anda, pertimbangkan dengan bijak apakah Anda membutuhkan landing page yang berfokus atau sales page yang persuasif, atau mungkin kombinasi keduanya!

Baca Sekarangbaca sekarang
arizaz
Agustus 22, 2023
Agustus 22, 2023

FOMO sebagai Pendorong Keputusan Pembelian Di Sales Page

Ketika Anda mengunjungi sebuah situs web, ecommerce, atau Sales Page, apakah pernah merasakan dorongan yang kuat untuk segera melakukan pembelian? Rasanya seperti ada sesuatu yang harus Anda ambil sebelum hilang, bukan? Ini adalah efek dari FOMO, atau Fear of Missing Out.

Memahami FOMO: Fear of Missing Out

FOMO adalah fenomena psikologis yang melibatkan rasa cemas atau kekhawatiran bahwa kita akan kehilangan peluang atau pengalaman berharga jika tidak segera bertindak. Dalam dunia pemasaran dan penjualan, FOMO telah menjadi alat yang ampuh untuk mendorong keputusan pembelian.

Mekanisme FOMO dalam Pembelian

FOMO bekerja dengan memanfaatkan naluri manusia untuk ingin terlibat dalam apa yang dianggap populer atau diinginkan oleh orang lain. Ini melibatkan beberapa aspek psikologis yang memainkan peran penting dalam keputusan pembelian:

1. Rasa Kekurangan dan Keunikan

Ketika seseorang merasa bahwa produk atau tawaran memiliki keterbatasan atau tampilan eksklusif, FOMO menjadi lebih kuat.

Konsep scarcity (keterbatasan) memberi kesan bahwa kesempatan untuk mendapatkan produk tersebut sangat terbatas, sehingga membuat pembeli potensial merasa harus bertindak cepat agar tidak melewatkan peluang tersebut.

2. Efek Sosial dan Konformitas

Ketika orang lain di sekitar kita berpartisipasi atau memanfaatkan suatu peluang, kita cenderung merasa tertinggal jika tidak ikut serta. Dalam pemasaran, penggunaan testimonial atau pengalaman positif orang lain yang sudah membeli produk dapat meningkatkan efek FOMO. Kita ingin merasakan apa yang orang lain rasakan.

Menerapkan FOMO di Sales Page

1. Teknik Scarcity yang Efektif

Salah satu cara paling efektif untuk memanfaatkan FOMO adalah dengan menggunakan teknik scarcity. Ini dapat diwujudkan dengan menampilkan jumlah terbatas dari produk yang tersedia atau batas waktu tertentu untuk mendapatkan penawaran. Contohnya, "Hanya tersisa 5 produk lagi!" atau "Penawaran berakhir dalam 24 jam!".

2. Penggunaan Visual yang Menekankan Kecepatan Tindakan

Visual juga memiliki dampak besar dalam membangkitkan FOMO. Gambar atau animasi yang menunjukkan hitungan mundur atau tampilan produk yang seolah-olah akan segera lenyap dapat meningkatkan sensasi kekurangan dan dorongan untuk bertindak.

3. Testimoni dan Bukti Sosial

Testimoni dari pelanggan yang puas dengan produk Anda atau berbagi pengalaman positif dapat memicu FOMO. Seseorang yang membaca bahwa banyak orang sudah memanfaatkan produk Anda mungkin akan merasa tertinggal dan ingin ikut serta.

Studi Kasus: Kesuksesan FOMO dalam Pemasaran

Sebuah studi kasus menarik adalah peluncuran produk teknologi terbaru. Perusahaan sering kali membatasi jumlah produk yang tersedia pada peluncuran pertama.

Ini menghasilkan antrian panjang di depan toko, bahkan sebelum toko dibuka. Mengapa ini terjadi? FOMO berperan besar di sini. Orang-orang ingin menjadi yang pertama memiliki produk terbaru dan merasa tertinggal jika mereka tidak ada dalam barisan.

Kesimpulan: Mendorong Aksi dengan FOMO

Dalam dunia pemasaran, FOMO adalah alat yang kuat untuk mendorong tindakan pembelian. Dengan memanfaatkan rasa kekurangan, keunikan, dan efek sosial, bisnis dapat menciptakan urgensi dalam pikiran pembeli. Teknik scarcity, visual yang menekankan waktu, dan testimoni adalah beberapa cara efektif untuk mengaktifkan FOMO pada landing page Anda. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan FOMO haruslah etis dan memberikan nilai nyata kepada konsumen.

Dengan memahami psikologi FOMO dan menerapkannya dengan bijak, Anda dapat memengaruhi keputusan pembelian melalui landing page Anda. Jadi, jangan biarkan pembeli potensial Anda merasa tertinggal. Tawarkan pengalaman yang tidak bisa mereka lewatkan!

Baca Sekarangbaca sekarang
arizaz
Agustus 21, 2023
Agustus 21, 2023

Apakah Membangun Jaringan Reseller Itu Penting?

Mungkin sebagian pebisnis pemula belum tau kalau membangun jaringan reseller dapat menjadi langkah strategis bagi perusahaan. Jaringan reseller merupakan sekelompok individu atau perusahaan yang bekerja sama dengan suatu produk untuk membantu menjualkan produk tersebut. Nah karena itu dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya membangun jaringan reseller dan manfaat yang dapat diperoleh dari strategi ini.

Meningkatkan Jangkauan Pasar

Salah satu alasan utama mengapa membangun jaringan reseller penting adalah karena dapat membantu perluasan jangkauan pasar perusahaan. Dengan bekerja sama dengan reseller yang memiliki jejak pasar yang kuat, perusahaan dapat mencapai konsumen potensial di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau. Dalam hal ini, reseller bertindak sebagai saluran distribusi yang efektif untuk memperluas basis pelanggan perusahaan.

Mempercepat Penetrasi Pasar

Membangun jaringan reseller juga memungkinkan perusahaan untuk mempercepat penetrasi pasar. Dalam bisnis yang baru berdiri atau memperkenalkan produk baru, mencapai konsumen secara langsung dapat menjadi tantangan. Dengan adanya jaringan reseller yang sudah mapan, perusahaan dapat memanfaatkan reputasi dan hubungan baik yang dimiliki oleh reseller tersebut. Hal ini akan membantu dalam mengatasi hambatan awal dan mencapai keberhasilan pasar lebih cepat.

Peningkatan Penjualan dan Pendapatan

Membangun jaringan reseller juga berpotensi meningkatkan penjualan dan pendapatan perusahaan. Dengan adanya reseller yang berdedikasi, perusahaan dapat mencapai pasar yang lebih luas dan memperoleh volume penjualan yang lebih tinggi. Selain itu, melalui jaringan reseller, perusahaan dapat mengurangi biaya pemasaran dan penjualan karena reseller akan berperan aktif dalam memasarkan produk kepada konsumen. Hal ini dapat menghasilkan peningkatan marjin keuntungan perusahaan.

Peningkatan Diversifikasi Produk

Dalam membangun jaringan reseller, perusahaan juga dapat memperoleh manfaat diversifikasi produk. Dengan bekerja sama dengan reseller yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam industri tertentu, perusahaan dapat memperkenalkan produk baru atau varian produk yang berbeda. Dengan demikian, perusahaan dapat mencapai segmen pasar yang lebih luas dan menghadapi persaingan dengan cara yang lebih efektif.

Meningkatkan Citra Merek dan Kepercayaan Konsumen

Terakhir, membangun jaringan reseller dapat membantu meningkatkan citra merek dan kepercayaan konsumen. Ketika konsumen melihat produk yang mereka kenal dan percayai dijual melalui reseller yang terpercaya, mereka cenderung memiliki keyakinan lebih dalam membeli produk tersebut. Dengan demikian, perusahaan dapat memperoleh reputasi yang lebih baik dan membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, membangun jaringan reseller menjadi penting untuk memperluas jangkauan pasar, mempercepat penetrasi pasar, meningkatkan penjualan dan pendapatan, diversifikasi produk, serta meningkatkan citra merek dan kepercayaan konsumen.

Baca Sekarangbaca sekarang
Keuangan
Lihat Semua
Septian Rishal
Desember 26, 2021
Desember 26, 2021

Tips Aman Menyimpan Dana Usaha Milik Pribadi

Dunia bisnis memang terasa menggiurkan saat ini. Melalui usaha Anda berpotensi mendapatkan keuntungan besar dengan modal seminim mungkin. Namun, selama berbisnis dibutuhkan sikap yang disiplin terutama dalam mengelola keuangan. Jangan sampai dana milik pribadi tercampur dengan uang berbisnis. Sekecil apapun usaha Anda maka tetap dibutuhkan manajemen yang baik agar terus maju. Dibutuhkan pula Moota mengingat setiap transaksi kini menggunakan rekening bank. Penggunaan situs web ini juga meminimalisir penipuan.

Berikut Tips Aman menyimpan Dana Usaha Milik Pribadi agar Tetap Utuh

1. Buat rekening yang berbeda

Langkah pertama yang penting untuk dilakukan ialah membuat rekening yang berbeda. Pembuatan rekening yang berbeda sangat penting agar alokasi dana pribadi atau uang perusahaan tidak tercampur. Sepintar apapun perhitungan Anda maka tetap di butuhkan sikap disiplin dalam mengatur keuangan.

Bila uang usaha tercampur maka akan menimbulkan efek yang kurang baik. Misalnya pelaku bisnis online maupun offline akan lebih sulit dalam menghitung laba. Pendapatan pun menjadi kurang terasa. Untuk itu pembuatan rekening yang berbeda sangat penting agar transaksi pribadi serta kegiatan perusahaan menjadi terpisah. Jika sudah demikian maka akan lebih mudah dalam mengelola keuangan.

2. Kelola bisnis dengan tepat

Setelah berhasil memisahkan rekening pribadi dengan milik bisnis maka langkah kedua Anda perlu mengelola bisnis dengan tepat. Dalam hal ini buatlah perhitungan rincian pendapatan serta pengeluaran dari toko online ataupun offline.  Pastikan setiap anggaran pengeluaran ataupun  pemasukan tercatat dengan baik dan benar.

Tujuan dilakukan ini tentu saja demi membuat jualan online atau ukm terus maju. Adapun pelaku bisnis dapat menghitung pula keperluan apa saja yang dibutuhkan selama berbisnis. Jangan lupa untuk tetap mengarsipkan nota maupun tagihan yang masuk. Setiap transaksi harus tercatat dalam pembukuan yang rapi.

3. Melakukan evaluasi setiap Minggu

Kegiatan evaluasi harus diterapkan untuk melihat kemajuan bisnis. Dalam aktivitas ini dilakukan pula untuk lebih teliti dalam pergerakan keuangan yang sudah dilakukan dalam waktu satu Minggu. Apakah modal serta laba atau keuntungan di dapatkan atau tidak. Jika uang pribadi tercampur maka akan lebih sulit dalam perhitungan.

Adapun Anda dapat memilih Moota untuk membantu pencatatan perhitungan. Mengingat segala transaksi saat ini banyak dilakukan melalui transfer ibanking atau ibanking tentu akan repot untuk mengecek satu persatu. Untungnya situs web ini membantu pengecekan transaksi dalam satu dashboard sehingga memudahkan.

4. Menganalisa kondisi keuangan

Analisa kondisi keuangan sangat penting untuk dilakukan. Dalam kegiatan ini pastikan dilakukan paling tidak tiga bulan sekali. Tujuan dilakukan sangat jelas agar pelaku usaha tahu bahwa toko online maupun offline bergerak maju atau malah mundur. Dengan pengecekan pula Anda menjadi lebih mudah dalam memantau keuangan perusahaan.

5. Mengalokasi profit dengan tepat

Setelah semua tercatat dengan baik dan Anda sudah tahu jumlah keuntungan yang di terima maka kini saatnya untuk pengalokasian profit dengan benar. Lakukan perhitungan yang tepat dalam alokasi. Misalnya beberapa persen untuk zakat, simpan untuk di tabung, kepentingan pribadi, membayar cicilan serta untuk menikmati hidup. Perhitungkan dengan matang agar tepat.

Itulah tips aman dalam menyimpan dana usaha milik pribadi. Manajemen bisnis menjadi peranan penting dalam kemajuan usaha. Bagaimana pun semua harus tercatat dengan rapi agar Anda tahu besaran keuntungan serta pengeluaran yang di dapat. Lebih dari itu manfaatkan pula Moota untuk mempermudah pencatatan. Pengecekan transaksi melalui rekening bank pun menjadi lebih mudah dalam satu dashboard. Bila tertarik langsung saja kunjungi moota.

Baca Sekarangbaca sekarang
Septian Rishal
Desember 24, 2021
Desember 24, 2021

Seni Mengirim Invoice yang Menggoda

Dokumen penagihan atau invoice harus dimiliki oleh penjual untuk memudahkan proses transaksi. Tujuannya agar pembeli dapat membayar tagihan atas barang yang dibeli pada toko online tersebut. Anda bisa menggunakan layanan Moota untuk mengetahui cara membuat invoice yang menarik. Sehingga transaksi jual beli menjadi lebih aman dan pedagang tidak mengalami kerugian penjualan.

Beberapa Seni Mengirim Invoice yang Menggoda

1. Invoice Mudah Dipahami

Beberapa orang mungkin tidak paham mengenai isi invoice yang biasanya dibuat oleh penjual. Anda harus belajar membuat invoice yang mudah dipahami sehingga konsumen dapat memahami isinya. Biasanya invoice ada yang dikirimkan secara online maupun offline tergantung kebijakan UKM tersebut.

Selain itu, isi invoice yang enak dibaca juga dapat mencegah terjadinya transaksi macet. Pembeli bisa mengetahui nominal yang harus dibayarkan sesuai dengan barang atau jasa dari jualan online tersebut. Sehingga penjual dan konsumen sama-sama diuntungkan karena proses transaksi menjadi lancar.

2. Tetapkan Jatuh Tempo

Invoice yang akan dikirimkan kepada pembeli sebaiknya ditulis jatuh temponya. Hal ini bertujuan agar konsumen tidak telat dalam melakukan proses pembayaran. Selain itu juga berfungsi untuk membuat proses jual beli menjadi lancar karena dana yang dimiliki suatu usaha dapat tercukupi. Pada beberapa toko juga menetapkan potongan harga jika pembeli membayar sebelum jatuh tempo.

3. Cantumkan Metode Pembayaran

Saat ini diketahui banyak orang yang lebih suka menggunakan transaksi online daripada harus mengantri di ATM. Apalagi transfer jadi mudah dilakukan melalui mbanking yang dimiliki pembeli. Sehingga penjual harus mencantumkan beberapa metode pembayaran yang bisa diakses konsumen. Masukkan beberapa rekening yang Anda gunakan untuk mempermudah pembayaran produk.

4. Integrasikan dengan Sistem Cek Pembayaran

Layanan Moota dapat mempermudah penjual dalam mengecek pembayaran yang telah dikirim oleh pembeli. Jika konsumen sudah membayar sesuai harga yang tertera pada invoice, Anda bisa segera mengeceknya. Biasanya platform tersebut juga akan memberikan notifikasi secara otomatis ke android penjual. Jadi reseller akan mudah dalam memeriksa transaksi secara keseluruhan.

5. Sertakan Copywriting Menggoda

Kebanyakan pebisnis pemula ketika mengirimkan invoice, mereka mengirimkan file dalam bentuk pdf tanpa copywriting sama sekali. Padahal copywriting sangat penting, terutama jika kita mengirimkan tagihan lewat instan messaging atau email. Cukup to the point namun dengan bahasa yang dapat mempengaruhi, seperti mengucapkan salam, menyebut nama, menyampaikan maksud dengan halus serta call to action yang jelas.

6. Desain Sedemikian Rupa

Agar lebih profesional dan terpercaya, buatlah invoice sedemikian rupa sehingga terlihat minimalis, cantik namun tetap elegan. Berikan sedikit sentuhan desain seperti mencantumkan logo perusahaan, menggunakan font yang elegan dan memberikan sedikit warna.

7. Denda Invoice

Beberapa marketplace menggunakan sistem denda jika pembeli tidak segera melunasi pembayaran sesuai tanggal yang tertera di dalam invoice. Denda tersebut dapat berupa tambahan uang yang harus dibayar. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi pembayaran telat yang dapat berdampak buruk pada usaha.

Itulah beberapa seni mengirim invoice yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha. Selain itu hal tersebut juga bertujuan agar penjual bisa mengelola keuangan dengan baik. Platform Moota memang menjadi pilihan layanan terbaik untuk transaksi jual beli online. Oleh karena itu, gunakan Moota supaya penjual dapat memaksimalkan keuntungan dan usaha lebih mudah.

Baca Sekarangbaca sekarang
Septian Rishal
Desember 23, 2021
Desember 23, 2021

7 Tips Menangani Transaksi yang Macet

Pada era sekarang yang sudah canggih, beberapa usaha menggunakan sistem online. Reseller menjadi mudah menjual produknya secara luas kepada konsumen. Penjual dapat menggunakan layanan online Moota yang bisa membuat transaksi lebih mudah. Namun biasanya ada beberapa konsumen yang melakukan kecurangan transaksi dengan tidak membayar produk yang dibeli. Selain itu, terkadang ketika transaksi sudah deal, pembeli enggan membayar dan selalu beralasan sehingga transaksi menjadi macet. Lantas bagaimana cara mengatasinya? Simak tips berikut ini

Berikut Tips Menangani Transaksi yang Macet

1. Permudah Sistem Pembayaran

Produk yang telah dipasarkan oleh penjual sebaiknya menggunakan sistem yang berbeda. Beberapa marketplace memasang aturan bahwa konsumen harus melakukan pembayaran terlebih dahulu. Setelah itu barang akan segera diproses untuk bisa sampai ke tangan pembeli dengan aman.

Tujuan hal tersebut adalah menghindari transaksi yang macet. Selain itu saat ini juga marak kasus penipuan yang dilakukan oleh pembeli dengan tidak membayar produk pesanan sesuai harga tertera. Sehingga bisnis online menjadi terhambat dan tidak berjalan baik.

Kadang kala, pembeli menunda pembayaran karena cara pembayaran yang ribet dan terbatas. Sebaiknya permudah pembeli untuk membayar, jika perlu pandu mereka dan berikan beberapa pilihan, seperti menambah jumlah rekening, variasi dengan dompet digital atau pembayaran secara cash.

2. Kirim Ulang Invoice

Platform online yang dapat dipercaya akan memudahkan penjual dalam melakukan cek transaksi secara berkala. Apalagi transaksi ini dapat dilihat dari browser, sehingga tidak perlu datang ke ATM.

Namun kadang, pembeli sibuk dengan aktivitas lain, bahkan chat kita tenggelam. Sebaiknya ingatkan kembali dengan mengirim ulang invoice dan sampaikan dengan halus bahwa tenggat pembayaran sudah dekat.

Tentu jika transaksi lancar, kita sebagai penjual lebih mudah mengelola keuangan.

3. Gunakan Sistem Aktivasi Otomatis

Sebagian orang sudah terbiasa dengan sistem pembayaran otomatis, pebisnis yang menggunakan sistem biasanya lebih dipercaya oleh pembeli. Contohnya menggunakan moota yang di integrasikan ke plugin wordpress pihak ketiga. Dengan menggunakan sistem otomatis, pembeli lebih dimudahkan dalam membayar tagihan.

Selain itu, menggunakan sistem otomatis dapat mempermudah kita dalam menagih transaksi macet ke beberapa pembeli sekaligus.

4. Berikan Banyak Pilihan Bank

Penjual yang sudah mulai menerapkan usaha online tentu harus mengetahui sistem pembayarannya. Melalui platform yang telah digunakan, Anda dapat menambahkan beberapa nomor rekening bank untuk proses transaksi. Karena biasanya pembeli tidak membayar karena rekening kita berbeda dengan yang mereka miliki sehingga memerlukan biaya admin.

5. Kirim Notifikasi Otomatis ke Pembeli

Sebaiknya kita rutin mengirimkan notifikasi pengingat, jangan hanya mengandalkan satu channel. Kita bisa menggunakan sms, email dan whatsapp sekaligus. Jika perlu menggunakan telepon. Agar lebih mudah, buatlah sistem pengingat otomatis ketika pengguna atau pelanggan anda telat membayar tagihan.

6. Berikan Kelonggaran

Kadang pembeli enggan membayar karena mereka merasa tertekan dan terganggu dengan kita. Sebaiknya berikan sedikit kelonggaran ketika hal ini terjadi. Buat mereka tetap bahagia dan sugesti ini bisa membuat mereka merasa sadar diri dan akhirnya membayar tagihan walaupun sedikit telat.

7. Utamakan Empati

Yang utama dalam menangani pembeli yang sulit membayar yaitu memberikan rasa empati dan peka dengan keadaan mereka. Jadilah sebagai pendengar dan tanya apa alasan mereka belum membayar, jika memang belum memungkinkan berikan kelonggaran dan buatlah kesepakatan ulang.

Buat mereka merasa iba dan malu dengan sendirinya, jangan sampai membuat mereka kesal atau bahkan marah sehingga membatalkan transaksi yang telah terjalin.

Demikian beberapa tips menangani transaksi macet yang dapat diterapkan oleh para pebisnis online. Anda dapat menggunakan Moota untuk mengembangkan usaha. Apalagi layanan tersebut juga mampu membuat proses transaksi menjadi lebih mudah dan terjamin aman karena penjual tidak perlu mengecek secara manual. Maka dari itu gunakan Moota untuk bisnis yang lebih baik.

Baca Sekarangbaca sekarang
Tutorial
Lihat Semua
Cek Transaksi Secara Otomatis
[wpforms id="9350"]
Moota merupakan aplikasi untuk pengecekkan mutasi dan saldo rekening Anda, dimana mutasi rekening Anda kami dapatkan dari akun iBanking Anda.
Office
Jl. Sunda, No 85, Kel. Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112
Workshop
Jl Terusan Cikutra Baru No. 3B Kel. Neglasari Kec. Cibeunying Kaler Bandung
Download Moota di
2023 © All rights reserved
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram