Perkembangan zaman yang signifikan sangat berpengaruh terhadap minat konsumen dalam membeli sebuah produk. Perubahan generasi yang terbilang cepat juga ikut menggeser perilaku konsumen. Rata-rata konsumen yang ada saat ini berasal dari generasi milenial.
Generasi milenial disebut juga sebagai generasi yang konsumtif. Hal ini tentunya menjadi kesempatan emas bagi para produsen untuk memasarkan produknya agar mendapatkan keuntungan yang besar.
Namun demikian, untuk dapat mendapatkan perhatian dan kepercayaan mereka, marketer harus bisa melakukan strategi promosi bisnis yang tepat. Tidak hanya dikenal sebagai generasi yang konsumtif, generasi milenial juga disebut hanya sedikit memperhatikan suatu hal.
Strategi promosi bisnis yang tepat untuk kalangan milenial memang harus disiapkan sematang mungkin. Tujuannya adalah untuk membuat mereka semakin tertarik hingga membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan. Apa saja tahapan promosinya? berikut penjelasannya:
promosi era millennial (source: pixabay.com)
Kalangan milenial tidak bisa lepas dari gawai dan media sosial. Sebelum mereka memutuskan untuk membeli sebuah produk, mereka akan lebih dulu mencari tahu citra dari brand sebagai bahan pertimbangan.
Biasanya, mereka melihat ulasan di media sosial atau menanyakan langsung kepada teman atau saudara yang sudah menggunakan produk tersebut. Dengan kata lain, para konsumen milenial ini masih mengandalkan metode word of mouth sebelum mereka memutuskan untuk menggunakan sebuah produk.
Jika pengelola brand dapat memberikan citra baik yang membuat para calon konsumen percaya, maka dengan sendirinya kepercayaan dan loyalitas dari generasi milenial akan didapatkan dengan mudah.
bisnis milenial 2020 (source: elements.envato.com)
Dalam memutuskan untuk menggunakan sebuah produk, kaum milenial juga mempertimbangkan rekomendasi dari para idola mereka. Melibatkan seorang influencer yang memiliki banyak pengagum sebagai bagian dari strategi promosi bisnis sekarang memang sudah umum.
Tentunya influencer tidak akan sulit menawarkan produk ke para pengikutnya. Namun, pemilihan influencer juga harus tepat, mana yang cocok dengan target pasar dan memiliki karakter yang mirip sesuai dengan brand yang akan dipasarkan.
bisnis milenial menjanjikan (source: pixabay.com)
Generasi milenial kebanyakan merasa jengah dan kesal terhadap penawaran produk yang bersifat langsung. Contohnya, iklan produk yang mengajak mereka untuk membeli sebuah produk secara terang-terangan dan terus-menerus. Bukannya tertarik, mereka justru akan membenci produk yang ditawarkan tersebut.
Buatlah konten iklan yang membuat emosi mereka terlibat hingga tidak sadar jika mereka sedang menonton sebuah iklan. Buat juga mereka memahami betapa penting dan perlu menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan.
bisnis ala milenial (source: pixabay.com)
Jika masih menggunakan strategi promosi bisnis yang menargetkan rentang usia tertentu sebagai calon konsumennya, maka strategi tersebut sudah tidak relevan lagi bila digunakan di masa kini. Menyasar target pasar dengan rentang usia dianggap sudah tidak efektif.
Saat ini, strategi promosi yang populer digunakan adalah dengan membidik komunitas atau kelompok sosial tertentu, seperti misalnya komunitas pencinta binatang, komunitas olahraga, komunitas film, dan sebagainya. Dengan cara ini, fokus pemasaran akan semakin mengarah dan tentunya mudah untuk dikembangkan.
bisnis online untuk anak milenial (source: pixabay.com)
Sistem pembayaran yang mudah juga merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun strategi promosi bisnis. Saat ini, pembayaran tunai sudah kurang diminati lagi. Kaum milenial lebih menyukai sistem pembayaran yang simpel atau cashless.
Adanya berbagai macam sistem pembayaran secara online lewat gawai memang membuat para milenial merasa praktis. Apalagi, dengan banyaknya promo diskon dan cashback yang ditawarkan jika menggunakan aplikasi pembayaran online, sudah pasti mereka akan berbelanja lebih banyak.
Tahapan-tahapan di atas adalah sebagian kecil dari strategi promosi bisnis yang bisa digunakan untuk menggaet customer dari kalangan milenial. Di luar dari tahapan di atas, masih banyak lagi langkah-langkah yang harus dilakukan, seperti riset pasar, brand awareness, dan lain sebagainya.
Siapa sangka jika media sosial saat ini tidak hanya memiliki fungsi sebagai media untuk bersosialisasi saja? Media sosial kini mempunyai fungsi utama lainnya, yaitu untuk berjualan. Bahkan, masing-masing media sosial juga telah memiliki tools untuk beriklannya sendiri.
Sebut saja Facebook dan Instagram, 2 media sosial yang penggunanya cukup banyak di Indonesia. Keduanya sudah lazim digunakan sebagai media untuk beriklan dan berpromosi. Facebook memiliki fitur ads untuk membantu penggunanya dalam mengembangkan bisnisnya, begitu pula Instagram.
Meskipun sudah berada di bawah bendera yang sama, tetapi masing-masing tools ads dari media sosial di atas memiliki ciri khasnya masing-masing. Facebook ads vs Instagram ads mana yang lebih menguntungkan? Mari kita bahas satu per satu.
Agar lebih dalam mengetahui Facebook ads vs Instagram ads maka kita perlu mengetahui statistik antara kedua media sosial tersebut yang menjadi background dari jenis iklan yang ditampilkan.
Data-data yang akan ditampilkan semuanya diambil dari https://id.oberlo.com/.
Pada tahun 2019, jumlah pengguna Facebook tercatat sudah mencapai sekitar 2.4 miliar. ROI atau return of investment yang didapatkan oleh Facebook sebanyak 30%, lebih tinggi dibandingkan YouTube, Twitter, dan Instagram.
Halaman bisnis yang ada di Facebook mencapai total 8 juta. Tingkat pertumbuhan halaman bisnis tersebut mencapai sekitar 23% per tahunnya. Pengguna Facebook dengan persentase sebanyak 78% dapat dengan mudah menemukan produk terbaru dan membelinya.
Pengguna Instagram saat ini telah mencapai sekitar 1 miliar users. Sekitar 71% akun di Instagram telah beralih menjadi akun bisnis dan sebanyak 80% pengguna setidaknya mengikuti 1 akun brand.
Sekitar 83% pengguna Instagram menemukan barang dan jasa baru lewat postingan Instagram. Engagement yang dihasilkan oleh Instagram dikalim 4 kali lebih kuat dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh Facebook.
Ada beberapa indikator yang perlu diketahui pada saat membandingkan keduanya, yaitu:
facebook ads
Instagram memiliki keahlian dalam mendapatkan reach organic lebih banyak dibandingkan dengan Facebook. Ini disebabkan karena Instagram menyediakan fitur-fitur seperti, tagar dan suggestion for you untuk memperluas jangkauan postingan yang diunggah.
Sementara lewat Facebook, sebagai salah satu media sosial awal, mampu memberikan reach yang tinggi dan keberhasilan memperoleh brand awareness dengan mudah. Facebook, lewat Facebook Manager, memberikan fitur tersendiri yang dapat digunakan untuk menentukan target audience.
instagram ads
Engagement ini bisa diartikan sebagai interaksi yang dilakukan oleh pengguna. Beberapa brand besar beranggapan jika Instagram merupakan platform yang tepat untuk meraih engagement yang tinggi. Ini dibuktikan dengan data di atas jika 80% pengguna Instagram setidaknya mengikuti 1 akun sebuah brand. Ditambah lagi, mereka juga mengirim surel, DM, hingga menelepon.
Di Facebook sendiri engagement yang ada sudah mengalami beberapa perbedaan, berbeda dengan sebelumnya. Kini Facebook sudah tidak dapat lagi diandalkan untuk mendapatkan engagement organic.
facebook vs instagram advertising
Secara demografi, Instagram didominasi oleh pengguna wanita sebanyak 31% dan pengguna laki-laki sebanyak 24%. Rentang umur pengguna Instagram sendiri berkisar antara 18 hingga 29 tahun. Selain itu, sebanyak dari 55% pengguna internet di dunia juga merupakan pengguna Instagram.
Sama seperti Instagram, Facebook juga didominasi oleh pengguna wanita. Rentang umur pengguna Facebook hampir tidak ada, karena semua golongan usia telah menggunakan Facebook. 79% pengguna internet di dunia juga merupakan pengguna Facebook.
Lantas, Facebook ads vs Instagram ads mana yang lebih unggul? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Agar lebih menguntungkan, kita perlu mengingklankan produk di kedua platform tersebut.
Semoga sekarang kalian sudah tidak bingung lagi menentukan Facebook ads vs Instagram ads ya.
Memiliki bisnis kecil namun menghasilkan omzet miliaran rupiah ternyata bukan cuma khayalan semata. Keinginan itu telah dibuktikan oleh Ali Muharam pemilik bisnis cemilan hits Makaroni Ngehe.
Pria kelahiran Tasikmalaya ini sekarang bisa mengantongi omzet hingga 3 miliar rupiah loh!
Namun kesuksesan Ali Muharam tidak lepas dari berbagai rintangan yang dia lewati.
Kehidupannya dulu yang susah dan ngehe ia lewati dengan memaksakan diri untuk bekerja keras mencari pundi-pundi rupiah agar ia tetap bisa bertahan hidup.
Kengehean itu lah yang mengantarkannya untuk berjualan Makaroni Ngehe.
Kenapa ngehe? Dan bagaimana dia memulai bisnisnya itu?
Simak ceritanya di bawah ini
strategi bisnis makaroni ngehe (source: instagram.com/alvow)
Apa sih ngehe itu?
Sedikit terdengar kasar namun kata ngehe memiliki cerita dan arti yang besar bagi Ali Muharam.
Kata ngehe menggambarkan bagaimana perjuangan yang harus dia hadapi untuk bertahan hidup, apalagi saat itu dia tinggal di ibu kota dan hanya bermodalkan lulusan SMA.
Ali sempat menjadi OB (office boy), lalu menjadi sales dan bahkan menjadi penjaga kantin di salah satu kantor di Jakarta.
Pernah juga ia bekerja sebagai penjaga toko baju di Jakarta Utara, namun kosan dia ada di daerah Jakarta Pusat. Dan Ali harus keluar biaya transportasi sampai 20ribu per hari.
Biaya transportasi itu adalah setengah dari total gaji dia yang tidak sampai 1 juta loh. Sehingga dia sering kehabisan uang dan tidak makan seharian. Kurang ngehe apalagi coba hidupnya Ali dulu?
Ngehe sendiri artinya adalah sangat memprihatinkan. Itulah yang melatarbelakangi Ali untuk membuat nama brand Makaroni Ngehe.
Namun dengan kata ngehe itulah nama brandnya memiliki arti yang kuat, simple dan juga mudah diingat.
kisah inspiratif ali muharam (source: instagram.com/alvow)
Ali berpikir untuk berkembang di dunia bisnis. Dia mencoba untuk meminjam modal dari sahabatnya sebesar 20juta rupiah. Padahal dia sendiri tidak tahu bagaimana nanti mengembalikan pinjamannya.
Namun tekad Ali sangat kuat, bermodal dari cemilan khas lebaran yang sering dibuat oleh ibunya dia berpikir untuk menjual makaroni resep sang ibu tersebut.
Diapun akhirnya menyewa tempat usaha di kawasan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Ali mengkonsep tokonya sendiri mulai dari warna, interior bahkan dia sendiri yang memasak dan melayani pembeli. Hingga diapun rela untuk tidur di dapur tokonya daripada harus keluar uang untuk bayar kosan.
Namun dengan strategi penghematan itu dia bisa mendapatkan omzet 30 ribu rupiah per hari atau 900 ribu tiap bulannya. Dan penghasilannya lebih utuh dibanding ketika dia bekerja menjadi sales karena dia tidak keluar transportasi dan indekos.
Setiap hari pembelinya mulai bertambah mulai dari 100 ribu bahkan 500 ribu rupiah per hari. Dan hingga akhirnya dia bisa membayar cicilan hutangnya.
bisnis makaroni ngehe (source: instagram.com/alvow)
Kehidupannya yang dulu sulit tidak membuat dia lupa diri. Ketika penghasilannya mulai naik, dia tidak berpikir untuk foya-foya melainkan dia alirkan penghasilannya untuk membuka cabang baru Makaroni Ngehe.
Kini Makaroni Ngehe sudah memiliki 30 outlet yang tersebar di berbagai kota mulai dari Jabodetabek, Bandung hingga Yogyakarta.
Dan rata-rata omzet per outletnya mencapai 3 sampai 5 juta rupiah per hari. Kalau ditotal kurang lebih 3 miliar rupiah per bulan.
Tidak hanya penghasilannya yang meningkat, kini dia telah membuka lapangan pekerjaan bagi 400 orang yang menjadi pegawainya.
Outlet Makaroni Ngehe memiliki desain yang mencolok yakni warna merah yang dipakai untuk warna kanopinya. Warna merah ini identik dengan rasa pedas.
Pemilihan warna dalam sebuah brand memang sangat penting. Menurut jurnal Management Decision yang terbit pada tahun 2006, sekitar 62% hingga 90% keputusan pembelian pelanggan berdasarkan dari warna sebuah logo. (marketeers.com)
usaha makaroni ngehe (source: instagram.com/alvow)
Dulu Makaroni Ngehe hanya dikenal lewat mulut ke mulut (word of mouth). Butuh perjuangan lebih agar usahanya ini bisa dikenal banyak orang.
Namun kekuatan nama brand yang unik ini ternyata sangat membantu Ali dalam menjual makaroninya.
Hingga munculnya aplikasi antar makanan online atau yang kita kenal GoFood pada 2015 lalu langsung membuat Ali tergerak untuk bekerjasama menjadi salah satu merchantnya.
Dan betul saja, Makaroni Ngehe mulai dikenal lebih luas dan orderanpun semakin bertambah setiap harinya melalui aplikasi GoFood.
Ali Muharam adalah bukti bahwa kesuksesan harus diraih dengan kerja keras. Ketika kegagalan menghampirimu, itu adalah satu jalan menuju jalan lain yang lebih baik. Selalu belajar dari kesalahan dan memperbaikinya.
Dan kisah Ali Muharam ini sudah mulai banyak diekspos bahkan ia sendiri membuat ceritanya dalam sebuah buku berjudul Ngehe yang sangat menginspirasi.
Semoga cerita Ali Muharam ini bisa bermanfaat bagi Anda.
Siapa sih Milenial itu?
Milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1980an hingga akhir tahun 1990an.
Apakah Anda termasuk dalam rentang umur Millenial?
~Jujur yah, ga usah dikurang-kurangin 😀
Nah, jika kita membahas target pasar (market) dalam bisnis, umur-umur Milenial ini sering kali menjadi bidikan para pebisnis agar membeli dan menggunakan produk yang mereka jual.
Generasi Milenial merupakan target pasar yang sangat potensial bagi para pebisnis karena tingkat daya beli yang luar biasa. Budaya konsumtif yang dimiliki oleh Milenial juga menjadi keuntungan tersendiri untuk meningkatkan pendapatan usaha.
Menurut Kissmetric, pada tahun 2020 diprediksikan generasi Milenial akan mendominasi 50% dalam transaksi pembelian online.
Bahkan pada tahun 2025, angkanya akan semakin naik hingga mencapai 75%.
Oleh karena itu, wajib bagi Anda sebagai pebisnis untuk mempertimbangkan dan memahami calon konsumen ini lebih dalam.
Namun, perlu diingat bahwa generasi Milenial ini butuh perlakuan khusus agar mereka mau membeli dan loyal terhadap produk Anda.
Di bawah ini akan saya share beberapa cara singkat untuk menggaet generasi Milenial yang saya dapatkan dari beberapa sumber dan saya rangkum poin-poin pentingnya.
tips promosi ke milenial (source: pixabay.com)
Dalam sebuah survey (Neil Patel), disebutkan bahwa sekitar 73% generasi millenials lebih memilih untuk membeli produk secara online. Angka yang cukup tinggi dan sangat menggiurkan bagi Anda pelaku bisnis.
Dan kini, setidaknya 50,5% pebisnis sudah memasarkan produknya secara online.
Tidak harus menggunakan website, Anda juga bisa memaksimalkan media sosial seperti facebook, instagram, snapchat dan twitter. Buatlah konten gambar atau video yang menarik.
Namun jika Anda ingin atau sudah memiliki website, maka akan jauh lebih baik.
Jadi, sudah go online kah produk Anda?
cara menjual produk ke milenial (source: pixabay.com)
Milenial itu inginnya cepet dan engga ribet.
Jadi, buatlah proses orderan yang simple dan tidak terlalu lama alias ribet.
Sekitar 52% dari Millenials menggunakan smartphone untuk browsing dan belanja.
Oleh karena itu, ciptakanlah pengalaman berbelanja yang asik dan mudah. Jika terlalu ribet dan panjang, bisa-bisa mereka membatalkan orderan ditengah jalan.
Caranya Anda bisa membuat website yang user friendly berbentuk ecommerce misalnya. Lalu gunakan tampilan yang menarik seperti menggunakan gambar dan icon yang jelas dan besar, tombol yang mudah di klik dan jangan lupa perhatikan kecepatan loading saat mengakses websitenya.
Termasuk juga saat proses checkout dan pembayaran, usahakan prosesnya sesimpel mungkin. Anda juga bisa memanfaatkan sistem cashless untuk lebih memudahkan pembeli dalam bertransaksi.
tips meningkatkan penjualan toko online (source: pixabay.com)
Milenial sangat dekat dengan media sosial dan akan menjadi kekuatan utama bagi usaha Anda.
Menurut riset, sebanyak 66% generasi millenials akan meminta pendapat dari orang-orang yang mereka kenal sebelum membeli sesuatu.
Atau ketika mereka melihat iklan sebuah produk, mereka akan melihat review atau testimoni yang dilakukan orang-orang di internet.
Dan Milenial juga senang untuk membagikan pengalaman saat menggunakan sebuah produk.
Artinya, jika mereka puas dengan produk Anda, maka peluang agar produk Anda direkomendasikan ke orang lain akan sangat besar.
Namun jangan salah, jika Anda tidak menjaga kualitas produk Anda, mereka juga tak segan untuk membagikan pengalaman buruknya sehingga dapat menjatuhkan citra brand Anda.
tips meningkatkan omzet bisnis (source: pixabay.com)
Anda juga bisa meningkatkan citra positif dengan melakukan kampanye atau mendukung aktivitas-aktivitas positif yang disukai oleh Milenial.
Misalnya Anda menjual hijab, lalu Anda melakukan kampanye bahwa 15% dari penjualan hijab tersebut akan di donasikan untuk korban bencara alam.
Atau Anda tingkatkan kekuatan visi dan misi kenapa mereka harus menggunakan produk Anda.
Seperti misalnya dengan menggunakan Moota, maka akan semakin banyak pebisnis online yang terbantu karena tidak perlu cek transferan secara manual.
Dan dengan kemudahan tersebut, bisa memunculkan para pebisnis online baru di Indonesia yang semakin inovatif dan inspiratif.
Itulah sedikit cara menggaet Milenial agar membeli dan menggunakan produk Anda.
Saya harap sharing materi hari ini bisa bermanfaat dan berguna untuk Anda. Dan silahkan share informasi ini kepada rekan, teman dan sahabat Anda agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak lagi dengan klik icon media sosial di bawah
Terima kasih ?
Saat ini saya lagi senang-senangnya membaca buku tentang copywriting. Dan ada satu buku yang sangat menarik, judulnya Hypnotic Writing yang tak lain penulisnya adalah Joe Vitale.
"Semua komunikasi yang sukses adalah hipnosis" - Milton H. Erikson
Secara umum, Hypnotic Writing adalah semua tulisan yang menarik perhatian Anda dimana Anda dengan sengaja menggunakan kata-kata untuk memandu orang ke dalam keadaan mental yang terfokus dimana mereka cenderung membeli produk atau jasa Anda.
"Keluarlah dari ego Anda dan masuklah ke dalam ego pembaca" - Joe Vitale
Terjemahkan apa yang ingin Anda katakan menjadi kata dan konsep sederhana yang mudah dimengerti oleh pembaca.
Semua tips, trik, dan panduan dari berbagai artikel untuk menulis deskripsi produk itu benar. Namun, Anda tetap harus menciptakan gaya menulis Anda sendiri untuk membangun karakter brand Anda.
Ada rumus dari Joe Vitale untuk menulis deskripsi yang bisa memengaruhi pembaca.
Tidak terlalu penting panjang pendeknya tulisan Anda asalkan kata-katanya tetap menarik bagi pembaca.
Apa rahasia menulis cerita yang menghipnotis?
Bukan pertanyaan yang jawabannya ya atau tidak. Namun sebuah pertanyaan yang menggugah pikiran.
Cara apa yang membuat orang mengambil tindakan?
Rasa sakit dan rasa senang berupa kebutuhan dan keinginan. Maka jualah hal itu.
Sekali lagi,
"Keluarlah dari ego Anda dan masuklah ke dalam ego pembaca" - Joe Vitale
Ciptakanlah gaya hypnotic writing Anda dengan menuliskannya, menulis ulang dengan mengukirnya, memahatnya, memolesnya, hingga sempurna. Buat setiap kalimat menjadi aktif, akrab, dan hidup.
Sebagai contoh, jika Anda sadar dan tahu, mengapa di beberapa acara hipnotis ada kata-kata yang sebenarnya selalu diulang?
"mengantuklah... mengantuklah... mengantuklah..."
Kata-kata itulah yang sebenarnya mampu menghipnotis alam bawah sadar pembaca/pendengar.
"Sesungguhnya trik iklan yang paling hebat adalah terus menerus mengulangi saran yang sama sambil mempertahankan kesan baru ide itu" - Kenneth Goode
Berikut beberapa contoh cara menulis judul yang menghipnotis menurut Joe Vitale
Saya akan menyimpulkan apa yang ingin saya katakan lalu menuangkannya ke dalam 1 judul yang saya sendiri harus antusias akan judul tersebut. Walaupun mungkin di akhir akan saya edit agar lebih sesuai dengan proses penulisan.
"Kita memilih apa yang ingin kita baca lewat judul" - Claude Hopkins
Nah sebagai penutup, berikut rangkuman/rumusan hypnotic writing Joe Vitale
Sekarang Anda sudah tahu rahasianya bagaimana menulis cerita atau iklan yang bisa menghipnotis pembaca Anda.
Sstt... Ini hanya materi mentah, karena setelah itu Anda sendiri yang akan mengembangkannya sesuai dengan produk Anda. Sama seperti saya yang masih harus belajar sama expert-expert diluar sana 😀
Saya harap sharing materi hari ini bisa bermanfaat dan berguna untuk Anda. Dan silahkan share informasi ini kepada rekan, teman dan sahabat Anda agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak lagi dengan klik icon media sosial di bawah
Terima kasih 🙂
Apa pekerjaan utama Anda? Karyawan, mahasiswa, atau mungkin ibu rumah tangga? Apapun status Anda, tidak ada salahnya untuk memulai usaha sampingan sejak dini.
Bicara soal usaha, memang gampang-gampang susah. Namun, kalau Anda tidak segera memulainya, maka Anda tidak akan tahu apakah Anda bisa berhasil atau tidak. Nah, bagaimana cara memulai usaha sampingan yang menghasilkan?
Apabila Anda masih awam di dunia bisnis, lebih baik simak saja yuk jenis-jenis usaha sampingan yang dapat dikerjakan oleh pemula dan berpotensi memberikan keuntungan besar apabila ditekuni dengan baik
usaha sampingan online (source: pixabay.com)
Anda punya keahlian menulis? Atau bisa membuat desain-desain grafis nan menarik? Mengapa tidak memanfaatkannya dengan membuat usaha pembuatan konten?
Tentu selain kemampuan, Anda juga membutuhkan promosi yang tepat sasaran. Maka dari itu, buatlah akun media sosial yang menarik dan tawarkan jasa Anda dengan baik. Jangan lupa untuk selalu meriset konten seperti apa yang dibutuhkan oleh orang-orang.
usaha sampingan ibu rumah tangga (source: pixabay.com)
Kue kering tidak hanya diminati pada saat lebaran, lho. Di luar lebaran, banyak juga orang yang memesan makanan yang satu ini. Nah, bagaimana cara agar produk kue kering Anda diminati banyak orang? Tentu inovasi menjadi kunci penting.
Buatlah kemasan produk menarik. Kemudian, jangan lupa untuk membuat rasa-rasa unik. Kue kering semacam nastar dan kastengel mungkin sudah biasa. Namun, bagaimana dengan kue red velvet? Atau kue kering Ovomaltine, dan sebagainya?
Penggunaan kemasan menarik, produk berperisa unik, dan juga promosi yang menyenangkan akan membuat produk Anda mampu mencuri perhatian banyak orang.
usaha sampingan fashion (source: pixabay.com)
Tren busana memang akan selalu berganti. Namun, apabila Anda punya passion besar di bidang ini, bukan tidak mungkin Anda dapat meraih kesuksesan.
Buat riset tentang busana-busana apa saja yang sedang diminati. Kemudian, rancanglah bisnis Anda. Apakah Anda akan memproduksi busana sendiri, atau Anda mau menjadi makelar dari supplier besar. Promosikan busana yang Anda jual secara optimal, dan pastikan bahwa produk Anda berkualitas serta nyaman digunakan.
usaha sampingan tanpa modal (source: pixabay.com)
Sejak dulu, peralatan bayi akan selalu laris manis diborong. Maklum, setiap harinya akan selalu ada bayi yang lahir. Nah, daripada sekadar menjadi konsumen, mengapa Anda tidak memulai untuk berbisnis perlengkapan bayi?
Apalagi, semakin banyak saja perempuan yang berfokus pada konten seputar kehidupannya sebagai ibu di Instagram. Ini akan membantu Anda untuk mempromosikan produk sekaligus melihat produk-produk bayi apa saja yang sedang trendy.
Kualitas perlu diperhatikan betul-betul dalam bisnis ini, lho. Soalnya, bayi lebih sensitif daripada orang dewasa. Jangan sampai Anda menjual produk yang berbahaya bagi mereka.
usaha sampingan untuk karyawan (source: pixabay.com)
Siapa sih, yang tidak mau punya badan ideal? Baik pria maupun wanita tentu menginginkan hal ini. Namun, untuk mewujudkannya, perlu perjuangan panjang. Mengurangi makanan menjadi solusi, tetapi tentu ini sedikit berbahaya bagi kesehatan.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, Anda bisa lho membuka usaha katering diet. Ini akan sangat membantu mereka yang sedang berdiet untuk mendapatkan asupan kalori sesuai kebutuhan dan tidak jatuh sakit lantaran kelaparan.
Nah, ajak rekan yang paham soal masalah keseimbangan gizi ya untuk memulainya. Atau, Anda juga bisa berkonsultasi dengan ahli gizi.
Itulah beberapa usaha sampingan yang menghasilkan apabila dijalankan dengan serius dan dipromosikan dengan baik. Pilihlah usaha yang memang sesuai dengan minat Anda, jalankan dengan baik dan juga dengan tekun supaya mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata "beriklan"? Mungkin pikiran Anda langsung melayang pada iklan yang ada di televisi atau di papan reklame besar. Ya, iklan konvensional memang menggunakan cara-cara tersebut.
Namun zaman berubah, dan Anda bahkan bisa beriklan di media sosial. Salah satu media sosial yang efektif dijadikan media untuk beriklan adalah Facebook.
Di Facebook, Anda bisa beriklan bahkan dengan bujet sebesar sepuluh ribu saja. Sangat menarik bukan? Ini akan menjadi sesuatu yang begitu membantu para pemilik bisnis kecil dan pemula.
Lantas, bagaimana cara sukses beriklan di Facebook untuk meningkatkan penjualan dan engagement produk? Simak di sini ya
cara iklan facebook berbayar (source: pixabay.com)
Saat akan beriklan di Facebook, gunakan gambar yang efektif. Nah, seperti apa sih, gambar yang efektif itu? Gambar efektif merupakan gambar yang jelas menampilkan produk, jelas, dan tidak mengandung terlalu banyak tulisan.
Informasi berupa tulisan sebaiknya diletakkan pada kolom konten. Nah, jangan berbelit-belit, dan berikan informasi yang singkat, padat, dan jelas. Ini akan menarik banyak pengguna dan membuat mereka bisa memahami apa yang Anda sampaikan dengan jelas.
Gunakan pula gambar yang bebas lisensi atau milik Anda sendiri. Jangan sesekali mengambil gambar orang lain, karena bila otoritas Facebook mengetahui hal ini, iklan Anda bisa-bisa akan dilarang.
contoh iklan facebook yang menarik (source: pixabay.com)
Facebook memberikan beberapa pilihan jangkauan iklan, mulai dari jangkauan usia, gender, hingga lokasi. Semakin luas dan spesifik jangkauan, maka semakin besar biaya yang harus Anda bayarkan.
Nah, tentukan berapa bujet Anda, siapa audiens yang mau dijangkau, dan di mana lokasinya. Pilih tempat-tempat yang spesifik, begitu pula usia dan gender. Ini akan mampu menghemat bujet serta membuat iklan menjadi lebih tepat sasaran.
iklan facebook dan instagram (source: pixabay.com)
Instagram dan Facebook sudah saling berhubungan, jadi, mengapa tidak mengintegrasikan iklan di Facebook dan Instagram?
Saat Anda membuat iklan di Instagram, Anda bisa menghubungkannya dengan akun Facebook, dan sebaliknya. Jadi, efektifkan pemasaran melalui hal tersebut, supaya pemirsa yang terjaring pun lebih banyak.
iklan di facebook yang efektif (source: pixabay.com)
Semakin banyak iklan, maka semakin meningkat penjualan? Belum tentu. Iklan yang terlalu banyak justru tak terlalu efektif. Apalagi bila Anda menyiarkannya dalam waktu yang berdekatan.
Selain membosankan, iklan yang terlalu banyak justru akan menyia-nyiakan bujet yang Anda miliki, lho. Lagipula, melakukan serbuan iklan Facebook akan membuat akun Anda dianggap sebagai akun yang doyan menyebarkan spam.
Anda bisa menjadwalkan iklan Anda sesuai kebutuhan. Misalnya 14 hari dalam sebulan.
cara iklan di facebook untuk pemula (source: pixabay.com)
Saat beriklan di Facebook, Anda juga bisa mengatur waktu siaran. Nah, tentukan berapa lama Anda mau beriklan dan tentukan berapa bujet harian.
Semakin lama Anda beriklan, tentu semakin banyak bujet yang harus dikeluarkan. Nah, untuk menghemat bujet, Anda bisa mempersingkat waktu siaran atau memperkecil jangkauan. Mana yang lebih baik? Tentu itu bergantung pada kebutuhan Anda.
cara membuat iklan facebook yang menarik (source: elements.envato.com)
Bila Anda ingin produk terlihat lebih menarik, mengapa tidak beriklan dengan menggunakan video? Video memiliki sifat yang lebih interaktif dan juga mampu menarik perhatian orang.
Misalnya, bila Anda memiliki produk peralatan kecantikan. Anda bisa membuat video tutorial penggunaan produk tersebut. Selain informatif, hal ini akan meningkatkan kepercayaan orang pada kredibilitas produk Anda.
Jadi, bagaimana? Sudah siap untuk sukses beriklan di Facebook? Yuk, mulai sekarang juga supaya bisnis daring Anda bisa meraup keuntungan yang besar.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan internet yang semakin pesat, e-commerce di Indonesia mulai dilirik sebagai salah satu bisnis yang perkembangannya cukup pesat. Hal ini terlihat dari beberapa e-commerce yang menjadi unicorn di Indonesia.
Meski begitu, cara mengembangkan bisnis e-commerce tidak semudah dibayangkan. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan sangat matang. Apa saja itu?
perkembangan bisnis e-commerce di indonesia (source: elements.envato.com)
Cara mengembangkan bisnis e-commerce yang pertama adalah dengan mengetahui keinginan pelanggan. Melihat dari sudut pandang pelanggan adalah cara yang tepat agar produk dapat diterima di masyarakat.
peluang bisnis e commerce di indonesia (source: elements.envato.com)
Untuk mengembangkan bisnis e-commerce, hal yang tidak kalah penting adalah melakukan riset harga pasar. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi harga yang dapat berubah sewaktu-waktu. Harga di pasaran adalah acuan dalam menetapkan harga produk.
Tidak harus selalu sama, Anda bisa memberikan harga sedikit lebih murah atau lebih mahal dengan pelayanan ekstra dan bonus yang menarik. Yang jelas, harga yang akan ditetapkan harus melalui pertimbangan matang.
bisnis e commerce terbesar di indonesia (source: elements.envato.com)
Orang-orang biasanya akan lebih mudah tertarik terhadap sesuatu yang unik. Hal ini juga berlaku dalam bisnis. Bila menawarkan sesuatu yang biasa dengan cara biasa, tidak ada alasan kuat bagi seseorang untuk berbelanja di tempat Anda.
bisnis e-commerce melalui medsos (source: pixabay.com)
Bukan bermaksud menyarankan media sosial sebagai tempat berjualan, karena tentu itu tidak akan efektif. Media sosial bagi pelaku bisnis e-commerce dapat digunakan untuk berbagi informasi terbaru dan wadah interaksi terhadap pelanggan. Dengan penggunaan yang tepat, media sosial akan menjadi media yang sangat mendukung perkembangan bisnis.
bisnis e commerce yang menjanjikan (source: pixabay.com)
Pendekatan funnel adalah cara yang dilakukan pebisnis untuk mendapatkan pelanggan dan mempertahankannya. Pendekatan ini mengedepankan tahapan hingga barang terjual. Dimulai ketika seseorang mengunjungi toko online, merasa tertarik pada salah satu produk, penjual meningkatkan ketertarikan, hingga terciptanya hubungan jual beli yang berkelanjutan.
Di tahap pertama, seseorang hanya akan mengunjungi website saja. Tidak masalah jika mereka hanya berkunjung, karena ini merupakan proses awal. Yang pasti Anda perlu sesuatu untuk membuat banyak orang mengetahui keberadaan bisnis Anda, seperti melalui search engine atau beriklan di Facebook dan Google.
Tahap kedua dimulai dengan membuat pengunjung merasa tertarik dengan website Anda sehingga mereka tidak pergi begitu saja. Salah satunya adalah dengan meningkatkan tampilan website, memberikan informasi padat dan bermanfaat serta user friendly.
Tahapan tidak berhenti di situ, visitor masih memiliki kemungkinan untuk pergi. Maka pada tahap ketiga Anda perlu melakukan follow up. Salah satu caranya adalah melalui newsletter. Dari newsletter Anda bisa memberikan penawaran menarik seperti diskon spesial. Tambahkan pula testimoni sehingga calon pelanggan merasa semakin yakin.
Tahap keempat tidak kalah penting. Bila visitor sudah menjadi pelanggan, jangan terlena. Tingkatkan pelayanan dengan melakukan hubungan yang baik. Ajak pelanggan untuk memberikan masukan terhadap pelayanan dan bila perlu berikan reward atas transaksi yang pernah dilakukannya.
bisnis e commerce terbesar di indonesia (source: pixabay.com)
Terakhir, untuk mengembangkan bisnis, Anda perlu mengetahui target pasar yang tepat. Tidak semua segmen pasar bisa Anda tekuni secara optimal. Oleh sebab itu, pastikan segmen pasar yang akan disasar sejak awal mengembangkan bisnis e-commerce. Sebagai contoh adalah Zilingo yang menyasar fashion anak muda.
Banyak cara mengembangkan bisnis e-commerce yang bisa Anda terapkan, namun yang terpenting adalah semua harus melalui perencanaan yang matang. Karena bisnis tanpa perencanaan sama saja seperti berjalan dengan mata tertutup.
Dulu, menjadi seorang pebisnis membutuhkan risiko dan modal yang cukup besar. Takut mengambil risiko atau kesulitan mendapatkan modal akhirnya membuat banyak orang mengurungkan niatnya berbisnis. Namun beruntung, karena hal itu sudah tidak berlaku lagi saat ini.
Hanya dengan modal 0 rupiah, Anda sudah bisa memulai bisnis online. Tidak perlu punya toko atau tempat usaha, karena semua bisa dilakukan melalui internet. Bahkan produk juga bisa Anda dapatkan dari supplier tanpa harus membelinya.
Bisnis online adalah solusi untuk Anda yang ingin memulai usaha namun terkendala modal. Untuk lebih jelasnya, berikut ini 6 alasan perlu memulai bisnis online yang harus Anda ketahui.
memulai bisnis online tanpa modal (source: pixabay.com)
Bisnis online bisa dimulai dengan modal nol rupiah. Salah satu caranya adalah dengan menjadi dropshipper. Seorang dropshipper tidak perlu menyimpan barang, ia hanya perlu menjalin kerja sama dengan supplier serta memperlihatkan gambar produk pada konsumen. Selanjutnya, pemesanan akan diteruskan kepada supplier.
Anda juga bisa menjadi reseller; caranya yakni membeli produk dari supplier untuk dijual kembali. Meski penjual online jenis ini membutuhkan modal besar, namun tidak akan lebih besar dibandingkan membuka usaha langsung. Hal ini pula yang membuat risiko yang ditanggung lebih kecil.
cara memulai bisnis online agar sukses (source: pixabay.com)
Berdasarkan data dari Asosiasi Jasa Penyedia Internet Indonesia (APJII) yang dihimpun dalam laman Kompas.com (19-02-2018), rata-rata orang Indonesia (43,89%) menggunakan internet 1 – 3 jam dalam sehari pada tahun 2017. Sisanya, yaitu 29,63% mengakses selama 4 – 7 jam dan 26,48% mengakses internet lebih dari 7 jam dalam sehari.
Data tersebut kemungkinan dapat meningkat setiap tahun, mengingat kebutuhan internet yang semakin tinggi. Oleh sebab itu, sudah jelas bahwa promosi di internet akan jauh lebih mudah. Iklan produk yang Anda pasarkan akan dengan cepat terlihat oleh banyak pengguna. Namun, tentu harus dengan teknik yang tepat sehingga promosi dapat berjalan optimal.
alasan memulai bisnis online (source: pixabay.com)
Target bisnis konvensional biasanya hanya terbatas pada kota atau wilayah bisnis tersebut berdiri, sedangkan bisnis online jauh lebih luas. Bukan hanya satu negara, dengan bisnis online Anda bahkan bisa memasarkan produk hingga ke seluruh dunia.
tips memulai bisnis online bagi pemula (source: pixabay.com)
Bisnis online adalah bisnis yang sangat fleksibel. Tidak terikat waktu dan tempat. Anda bisa menjalankan dari mana saja. Hal ini terasa lebih baik, terutama bagi Anda yang belum memiliki tempat usaha atau memiliki pekerjaan lain sehingga bisa mengontrol dan menjalankan bisnis dari mana saja.
ide untuk memulai bisnis online (source: pixabay.com)
Dengan memulai bisnis online, artinya Anda telah ikut berkontribusi dalam mengembangkan perekonomian Indonesia. Bisnis online akan menciptakan lapangan kerja baru dengan mempekerjakan beberapa karyawan.
gimana cara memulai bisnis online (source: pixabay.com)
Alasan perlu memulai bisnis online yang terakhir adalah menjanjikan keuntungan yang lebih besar dengan modal seminimal mungkin. Siapa yang tidak tergiur dengan iming-iming ini?
Mengapa bisa demikian? Pertama, bisnis online tidak mengeluarkan biaya operasional seperti sewa lapak. Pun dapat menjangkau pasar yang lebih luas sehingga tidak ada batasan hanya pada wilayah tertentu, didukung oleh semakin banyaknya masyarakat yang melek internet.
Itulah 6 alasan perlu memulai bisnis online dari sekarang. Berbagai keuntungan akan Anda dapatkan. Bahkan bisnis konvensional juga mulai merambah bisnis online, salah satunya adalah matahari mall. Hal ini tidak lepas dari kesadaran mereka terhadap bisnis online yang memiliki masa depan cerah.
Nah, apa Anda sudah siap terjun ke dunia bisnis online?