Deadstock: Cara Mengelola dan Menghindarinya

Pernah dengar istilah deadstock? Kalau Anda menjalankan bisnis, terutama yang bergerak di manufaktur atau retail, pasti sudah nggak asing lagi dengan istilah ini. Deadstock merujuk pada barang-barang yang tersimpan di gudang tapi nggak terjual dalam jangka waktu lama. Nah, kondisi ini tentunya sangat tidak diinginkan oleh para pebisnis, karena bisa merugikan bisnis Anda secara finansial.

deadstock

Dalam artikel ini, kita akan ngobrolin lebih jauh soal apa itu deadstock, kenapa bisa terjadi, dan tentunya bagaimana cara mengelola serta menghindarinya agar bisnis Anda tetap sehat. Siap? Yuk, kita mulai!

Apa Itu Deadstock?

Secara sederhana, deadstock adalah barang atau produk yang ada di gudang tapi nggak kunjung terjual. Jadi, produk ini bisa dibilang udah “mati” karena sudah nggak ada yang minat beli lagi. Biasanya, barang-barang deadstock ini adalah produk yang sudah ketinggalan zaman, melewati masa tren, atau mungkin kualitasnya menurun sehingga kurang diminati oleh konsumen.

Menurut Brightpearl, deadstock juga bisa diartikan sebagai inventaris yang gagal terjual dan punya peluang sangat kecil untuk bisa laku di masa depan. Penyebabnya macam-macam, mulai dari kualitas produk yang menurun, barang yang sudah kadaluarsa, hingga produk yang sudah lewat dari masa trennya. Barang-barang ini sering kali mengendap di gudang dan hanya makan tempat serta biaya penyimpanan.

Nah, kalau barang ini akhirnya terjual pun, biasanya harga jualnya sudah sangat rendah karena faktor waktu yang berlalu. Selain itu, menyimpan deadstock dalam waktu lama tentu memakan biaya penyimpanan yang makin membengkak. Makanya, menghindari deadstock adalah salah satu langkah penting dalam menjaga efisiensi bisnis.

Penyebab Terjadinya Deadstock

Ada beberapa faktor utama yang bikin barang di gudang bisa jadi deadstock. Salah satunya adalah tren musiman. Misalnya, kalau Anda menjual produk yang cuma laris di musim tertentu, seperti pakaian musim dingin, maka stok yang nggak terjual setelah musimnya lewat bisa berisiko jadi deadstock.

Faktor kedua adalah sistem manajemen inventaris yang kurang efektif. Kalau Anda nggak punya kontrol yang baik atas persediaan barang, bisa-bisa Anda kelebihan stok. Selain itu, manajemen yang buruk juga bisa bikin barang-barang yang ada di gudang mengalami penurunan kualitas karena terlalu lama disimpan. Bayangkan saja, barang-barang yang sebenarnya masih bagus malah rusak karena terlalu lama nganggur di gudang.

Terakhir, kualitas produk yang nggak memenuhi standar juga bisa jadi penyebab deadstock. Kalau produk cacat atau kualitasnya rendah, sudah pasti konsumen nggak akan tertarik untuk membelinya. Akibatnya, barang-barang tersebut hanya akan mengendap di gudang.

Cara Menghindari Terjadinya Deadstock

Kalau Anda nggak mau bisnis Anda terjebak dalam masalah deadstock, ada beberapa langkah yang bisa Anda terapkan untuk menghindarinya. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

1. Analisis Permintaan Pasar dengan Cermat

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memahami permintaan pasar. Ini penting banget supaya Anda nggak salah dalam memperkirakan jumlah stok yang harus disediakan. Gunakan data historis dan alat peramalan untuk memperkirakan permintaan masa depan secara lebih akurat. Anda bisa menganalisis riwayat pesanan sebelumnya atau memantau aktivitas kompetitor untuk mendapatkan gambaran tentang tren pasar. Dengan begitu, Anda bisa memesan persediaan dalam jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasar.

2. Gunakan Sistem FIFO

Prinsip First-In, First-Out (FIFO) adalah salah satu cara yang efektif untuk mencegah deadstock. Dengan metode ini, barang-barang yang masuk lebih dulu ke gudang harus menjadi yang pertama dijual atau digunakan. Jadi, barang yang sudah lama ada di gudang nggak akan tertinggal dan menumpuk. Selain itu, Anda juga perlu melakukan rotasi persediaan secara berkala agar barang-barang lama nggak terlalu lama tersimpan.

3. Jangan Terlalu Banyak Stok Barang

Mungkin Anda tergoda untuk membeli barang dalam jumlah besar karena harga grosir yang lebih murah, tapi hati-hati, ya. Jangan sampai barang yang Anda beli dalam jumlah banyak malah jadi deadstock karena permintaan pasar nggak sesuai harapan. Lebih baik, sesuaikan jumlah stok dengan permintaan pasar dan siklus produk. Anda bisa menerapkan sistem minimum order quantity (MOQ) atau titik pemesanan ulang (reorder point) untuk menghindari kelebihan stok.

4. Gunakan Promosi atau Diskon

Kalau Anda sudah terlanjur memiliki barang yang berpotensi jadi deadstock, salah satu cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan memberikan diskon atau promosi. Strategi ini bisa mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut sebelum menjadi deadstock. Anda bisa menggabungkan produk tersebut dengan produk lain (bundling) atau memberikan potongan harga khusus di saluran penjualan tertentu seperti e-commerce, website, atau media sosial. Namun, pastikan diskon yang Anda berikan nggak membuat bisnis Anda rugi lebih besar.

5. Perhatikan Penyimpanan Barang

Penyimpanan yang baik juga penting untuk mencegah barang rusak atau kadaluarsa. Pastikan Anda menyimpan barang dengan rapi dan teratur, terutama untuk barang-barang yang rentan terhadap kerusakan. Selain itu, lakukan pemantauan secara berkala untuk memastikan barang-barang tersebut masih dalam kondisi baik. Salah satu cara yang bisa Anda terapkan adalah mengelola SKU (stock keeping unit) untuk memantau barang dan menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif.

6. Bangun Hubungan Baik dengan Pemasok

Kerja sama dengan pemasok juga penting dalam menghindari deadstock. Jalin komunikasi yang baik dengan pemasok Anda mengenai perubahan permintaan atau stok yang Anda butuhkan. Dengan begitu, Anda bisa lebih fleksibel dalam menyesuaikan jumlah stok yang diperlukan dan menghindari kelebihan persediaan.

Dampak Negatif Deadstock Terhadap Bisnis

Deadstock jelas membawa dampak negatif yang signifikan terhadap bisnis, terutama dalam hal keuangan. Salah satu dampak paling terasa adalah biaya penyimpanan yang terus bertambah. Semakin lama barang disimpan, semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan untuk penyimpanan. Belum lagi, deadstock juga memakan ruang gudang yang seharusnya bisa digunakan untuk menyimpan barang-barang lain yang lebih cepat terjual.

Selain itu, adanya deadstock juga bisa mengganggu arus kas bisnis Anda. Karena barang-barang tersebut nggak terjual, maka uang yang seharusnya berputar menjadi macet di gudang. Ini tentu bisa mengganggu kelangsungan bisnis Anda dalam jangka panjang, terutama jika Anda nggak punya strategi yang jelas untuk mengatasi masalah ini.

Cara Mengatasi Deadstock yang Sudah Ada

Kalau deadstock sudah terlanjur menumpuk di gudang, Anda harus segera mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan antara lain:

  • Diskon Besar-besaran: Coba lakukan clearance sale untuk barang-barang yang sudah terlanjur menjadi deadstock. Diskon besar bisa menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut.
  • Donasi atau Daur Ulang: Jika barang tersebut sudah terlalu lama dan sulit terjual, Anda bisa mendonasikannya atau mendaur ulang jika memungkinkan. Ini nggak hanya membantu Anda mengosongkan gudang, tapi juga memberikan dampak sosial yang positif.
  • Ciptakan Tren Baru: Kalau Anda punya strategi pemasaran yang kreatif, coba ciptakan tren baru yang bisa membuat produk deadstock tersebut kembali diminati.

Kesimpulan

Deadstock adalah masalah yang sering dihadapi oleh banyak bisnis, terutama yang bergerak di bidang retail dan manufaktur. Namun, dengan manajemen yang baik dan strategi yang tepat, Anda bisa menghindari terjadinya deadstock dan menjaga kesehatan keuangan bisnis Anda. Selalu pantau permintaan pasar, gunakan sistem FIFO, dan jangan ragu untuk memberikan diskon jika diperlukan. Dengan begitu, Anda bisa menjaga agar stok barang di gudang tetap bergerak dan bisnis Anda tetap lancar.

October 17, 2024
Baca Sekarang

1 82 83 84 85 86 158
Kami sediakan update terbaru, tutorial, dan tips terbaik untuk Anda
Septian Rishal
December 2, 2020
December 2, 2020

Tips Membuat Review Produk yang Menarik

Di dalam dunia bisnis penting sekali untuk memperhatikan strategi pemasaran. Strategi demikian bertujuan agar mampu dengan mudah menjaring konsumen. Terkait dengan bisnis online penjualan produk maka dibutuhkan sebuah review dari barang yang di perjualbelikan. Gambaran berupa review akan membantu calon pembeli tertarik dengan produk terkait. Lebih jauh untuk memperlancar jalannya bisnis, Anda dapat mempercayakan kepada Moota yang mana mempercepat segala transaksi dengan satu dasboard.

Berikut Urutan Tips Membuat Review Produk

1. Deskripsi produk

Sebuah toko online yang baik harus mempermudah calon pembelinya. Maka dari itu, pastikan Anda memberikan deskripsi dari setiap produk yang di jual. Penjelasan mengenai gambaran barang dapat berupa bahan pembuatan, di mana pembuatan atau reseller, bisa juga mengenai fitur jika merupakan produk smartphone, serta dapat pula menjelaskan kelebihan menggunakannya. Tujuan dari deskripsi tentu saja agar membuat calon pembeli kian tertarik dengan barang yang ditawarkan sehingga lakukan penulisan terhadap produk dengan baik.

2. Tampilkan foto atau video

Demi membuat jualan online kian mendapat omzet yang tinggi maka teruslah permudah calon pembeli. Dalam hal ini Anda harus bisa mengajak pembeli untuk melihat serta tahu apa sih produk atau jasa yang sedang ditawarkan. Tampilkan foto produk dengan baik agar semua calon pembeli tahu akan produk. Pastikan juga pemilihan sudut dilakukan dengan benar agar terlihat menarik. Bila perlu beri video ringkas mengenai produk yang ditawarkan.

3. Tulis deskripsi pembeli

Saat ini kebanyakan orang memilih belanja online untuk segala keperluan. Nah demi memudahkan calon costumer maka sebaiknya berikan deskripsi pembeli. Maksudnya ialah tulis ulasan mengenai kecocokan produk untuk pemakai kelak. Tujuannya agar pembeli tahu siapa sih yang di perkenalkan untuk memakai barang yang Anda jual.

4. Berikan bukti

Pemberian bukti mengenai produk harus pula dilakukan. Berikan bukti penggunaan dan juga hasil dari pemakaian. Tujuannya dari itu sangat jelas yakni agar pembeli semakin yakin untuk menggunakannya. Jangan lupa pula untuk memanfaatkan layanan Moota yang mana memudahkan setiap transaksi keuangan dalam satu dashboar.  Lagi pula layanan ini juga secara otomatis akan membantu dalam mengelola keuangan tanpa harus ribet.

5. Membandingkan dengan produk lain

Segala sesuatu memang membutuhkan pembanding. Demikian pula dalam sebuah produk yang mana memiliki persaingan tinggi. Jenis produk ada banyak tersedia seperti rumahan, hasil ukm, pabrik, dropship atau bahkan skala besar. Untuk membedakan produk buatan Anda dari tipe lain maka lakukan pembandingan dari barang lain. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan bahasa sebaiknya dengan tutur kata yang baik agar tidak menyinggung pihak lain.

6. Berikan kesimpulan

Setelah banyak memberikan penjelasan produk dengan tujuan scale up. Tahapan terakhir berikutnya ialah memberi kesimpulan. Kesimpulan yang Anda berikan pastikan terkait dengan tingkat kepuasan, objektif dan apa adanya. Tidak ada yang di sembunyikan selama memberikan review setiap produk. Semua kelebihan dan bahkan kekurangan harus disebutkan agar terlihat cukup netral.

Itulah beberapa tips dari cara review produk dengan menarik. Pemberian review itu sendiri sangat membantu calon pembeli kelak. Costumer jadi tahu tentang produk yang terlihat olehnya. Selain itu, jangan lupa pula manfaatkan Moota yang mana telah membantu banyak pebisnis dalam pengolahan dana transaksi. Layanan ini bersinergi dengan baik dengan akun bank yang Anda gunakan sehingga setiap transaksi bisa dilakukan dengan cepat dan praktis.

Baca Sekarangbaca sekarang
Septian Rishal
October 28, 2020
October 28, 2020

5 Tips Bagi yang Ingin Memulai Bisnis Dari Nol

Saat ini, kemudahan teknologi sangat mendukung perkembangan bisnis online. Oleh karena itu, dalam menjalankan bisnis pasti tidak akan terlepas dengan transaksi online. Tak jarang pula kesempatan ini digunakan sebagai ajang penipuan. Untuk memudahkan pebisnis  merekapitulasi transaksi online dari berbagai macam bank dan mencegah adanya penipuan maka Moota hadir sebagai solusi untuk mempermudah kelancaran transaksi. Bersamaan dengan itu bagi para pemula yang ingin memulai bisnis baru, hendaknya memikirkan langkah-langkah jitu agar bisnis dapat berkembang dan dikelola dengan baik ke depannya.

Langkah Awal Membuka Bisnis

1. Komitmen

Memiliki komitmen adalah modal utama dalam membuka bisnis. Karena ini berkaitan dengan seberapa kuat niat seseorang untuk memulai usaha. Jika tidak ada komitmen di awal maka akan sulit bagi seseorang untuk konsisten kedepannya karena tidak memiliki visi dan keyakinan yang kuat, sehingga apabila berbagai masalah datang menghampiri, bisnis tanpa komitmen akan sangat mudah runtuh bahkan di awal. Misalnya jika Anda tidak memiliki komitmen maka masalah keuangan akan mudah menciutkan nyali alih-alih mencari solusi.

2. Menentukan Produk

Passion memiliki peran yang sangat penting dalam dunia bisnis. Ketika seseorang bekerja dengan hal yang disukai maka akan sangat berbeda dengan seseorang yang bekerja karena tuntutan. Karena passion akan membuat Anda bekerja dengan hati, sehingga Anda bisa memanfaat segala potensi dengan maksimal.

Tantangannya adalah mencari peluang bisnis yang sesuai dengan passion bukanlah hal mudah, karena Anda harus bersaing dengan berbagi UKM yang saat ini sedang berkembang dan menjadi salah satu tulang punggung ekonomi bangsa.

3. Mengamati Trend dan Mempersiapkan Rencana Bisnis yang Matang

Up-to-date terhadap berbagai informasi, adalah hal yang sangat menentukan. Anda bisa mengambil inspirasi dari trend kekinian dan berinovasi. Sebelum itu, Anda harus melakukan banyak riset terlebih dahulu. Jika riset Anda bagus maka hal ini akan mendongkrak scale up produk Anda ke depannya.

Setelah Anda mengetahui keadaan pasar maka Anda juga bisa menentukan model bisnis seperti apa yang akan Anda pakai. Adapun sebagai perencanaan di awal Anda bisa menambahkan Moota di daftar list Anda, untuk mempermudah manajemen keuangan.

4. Menyiapkan Modal

Salah satu hal yang menghambat seseorang untuk memulai usaha adalah dana. Modal yang pas-pasan seakan menciutkan nyali, namun hal ini dapat diatasi dengan mengurangi biayai operasi dengan memanfaatkan teknologi.  Memiliki toko online akan sangat membantu mengurangi biaya operasi. Anda juga bisa melakukan promosi secara gencar melalui social media secara gratis.

5. Mengelola Keuangan dengan Baik

Mengelola keuangan tidak hanya dilakukan ketika bisnis sudah berkembang besar, namun harus dilakukan di awal. Dengan memiliki manajemen keuangan yang terperinci dan sistematis Anda akan mudah memantau pengeluaran dan pemasukan. Jika masalah keuangan saja rancu sudah dipastikan bisnis Anda juga akan sulit berkembang. Omzet yang besar tidak menjamin keberhasilan suatu bisnis maka segala sesuatunya harus diletakkan seusai pada tempatnya, maka sistem keuangan yang jelas di awal sangatlah penting.

Memulai usaha seperti jualan online memang bukan suatu perkara yang mudah, ada banyak hal yang perlu diperhitungkan dan direncanakan secara matang. Namun hal itu bukanlah masalah yang besar jika Anda dapat memanfaatkan teknologi dengan baik. Andai bisa memulai dengan perencanaan pengelolaan keuangan dengan Moota untuk memudahkan dalam mengambil keputusan bisnis secara tepat dan cepat dimana saja.

Baca Sekarangbaca sekarang
Septian Rishal
October 28, 2020
October 28, 2020

5 Ide Bisnis Menjanjikan Tahun Ini

Menjadi pengusaha pemula berarti harus kreatif dan melek teknologi. Seiring dengan perkembangan zaman, bisnis online banyak diminati oleh para pengusaha. Hasilnya pun juga bisa dibuktikan secara nyata. Ini adalah peluang emas yang bisa dimanfaatkan para pengusaha pemula untuk memulai bisnis berbasis internet. Jika Anda masih khawatir perihal transaksi, Moota bisa membantu Anda untuk menghemat waktu dan memudahkan manajemen keuangan, jadi Anda bisa bebas berkreatifitas memulai bisnis. Untuk mempertahankan bisnis Anda agar tak mudah tergeser dengan kompetitor, artikel ini akan mengajak Anda untuk mengekplorasi ide bisnis yang menjanjikan di tahun 2020.

5 Ide Bisnis Kreatif Tahun 2020

 1. Camilan Kekinian

Makanan yang satu ini tak akan pernah ada habisnya untuk menemani waktu santai. Dari berbagai camilan yang sudah ada Anda dapat berinovasi untuk memunculkan ide yang baru agar bisnis Anda scale up. Anda bisa mulai berkreasi dari varian rasa contohnya kripik kentang dengan varian rasa chocolate lava atau berbagai varian rasa lain yang bisa Anda kembangkan.

Pastikan ide Anda benar-benar baru dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, karena akan semakin banyak pula UKM yang bermunculan yang siap menggeser bisnis Anda kapan saja.

2. Sayuran Siap Masak

Di tengah pandemi banyak orang yang enggan untuk pergi ke pasar guna membeli sayur-sayuran. Di lain sisi, makanan di luar rumah bukanlah ide yang bagus. Anda bisa memanfaatkan lapak jualan online untuk menghadirkan ide yang baru.

Salah satunya sayuran siap masak. Ide ini masih terkesan baru sehingga belum banyak orang yang mengadopsinya. Sayuran siap masak biasanya dikemas dengan berbagai menu makanan yang belum dimasak. Bahan-bahan makanan hanya dibersihkan dan ditakar sesuai komposisi. Bahkan Anda bisa menempatkan reseller mengingat ide ini masih jarang ditemui.

3.Produk Daur Ulang

Sampah-sampah yang biasanya dibuang, dapat Anda pilah dan manfaatkan menjadi produk daur ulang dan menghasilkan berbagi macam kerajinan atau barang yang dibutuhkan seperti lampion tali, kartu nama, amplop. Ide bisnis kreatif ini masih banyak diminati bahkan banyak yang menggeluti, dari sini bukannya tak mungkin jika omzet bulanan Anda akan naik secara drastis.

Agar anda lebih hemat waktu dan tak pusing masalah keuangan, Anda bis menggunakan aplikasi digital untuk mempermudah transaksi online. Moota adalah partner bisnis yang sangat menjanjikan dengan berbagai fitur kemudahan, sehingga Anda bisa lebih fokus pada pengembangan ide dan pemasaran.

4. Florist Store

Florist Store memang banyak ditemukan dimana-mana. Namun hal ini tak menutup kemungkinan bagi Anda untuk memulai bisnis yang sama. Terlebih ketika musim wisuda dan pernikahan bucket bunga akan banyak diburu. Selain tidak terlalu memakan banyak dana, florist store adalah ide yang bagus untuk menyalurkan bakat seni Anda.

5. Freelance

Menjadi pekerja freelance adalah solusi bagi Anda yang tidak suka terikat dengan waktu. Berbagai keahlian yang Anda miliki bisa dimanfaatkan untuk menjadi pekerja freelance seperti, content writer, translator, interpreter dan lain-lain. Tapi, jika Anda memilih menjadi seorang freelance pastikan untuk mengelola keuangan dengan baik, karena Anda tidak memiliki tunjangan maupun penghasilan tetap.

Itulah beberapa ide bisnis yang bisa Anda gunakan sebagai referensi. Untuk lebih praktisnya Anda bisa menggunakan bantuan aplikasi digital keuangan Moota untuk perencanaan manajemen keuangan bisnis atau toko online Anda. Selebihnya, Anda bisa mengakses melalui situs https://moota.co/

Baca Sekarangbaca sekarang
1 82 83 84 85 86 120
Keuangan
Lihat Semua
Septian Rishal
July 2, 2020
July 2, 2020

Meningkatkan Omzet Jualan Online dengan Teknik Crosselling dan Upselling

Pengertian dari Cross Selling

Rupa-rupanya berjualan barang juga ada seninya lho dan salah satunya adalah teknik Cross Selling ini. Dahsyat sekali efek dari teknik cross seliing ini karena bisa melipatgandakan hasil penjualan. Betapa tidak, kita ambil contoh kasus di sebuah retail kecil di mana setelah anda selesai membayar barang di kasir, si petugas kasir dengan serta merta menawarkan barang lainnya dengan kalimat “Mau sekalian dengan pulsanya pak?”…

Contoh kasus lainnya adalah saat kita makan di sebuah gerai cepat saji, pada mulanya mungkin kita hanya ingin membeli daging ayam saja, tapi ketika tidak sengaja melihat ada produk lainnya yang menari, dengan serta merta anda pun kemudian membeli es kopi berikut salad nya. Dengan ini anda beralasan bahwa itu membuat perut cepat kenyang tanpa harus mampir ke gerai makan lainnya.

Kasus lainnya yang tak kalah menarik adalah ketika anda pergi ke warung internet di mana ketika berada di sana bukan Cuma paket internet saja yang ditawarkan tetapi juga makanan dan minuman enak yang akan menemani ketiak anda asyik berselancar di internet. Atau saat anda mampir ke warung makan untuk membeli masakan di sana. Tadinya anda hanya ingin membeli tempe goreng dan sayur bayam saja tapi secara tiba-tiba mendapat penawaran lainnya dari penjual “mau sekalian ikan bumbunya pak ?” hal seperti ini sering luput dari perhatian tapi pada dasarnya ini adalah sebuah bentuk promosi cross selling.

Pengertian dari Up Selling

Nah arti dari teknik up selling lain sekali dengan teknik cross selling. Menggunakan teknik up selling berarti ketika anda menawarkan barang kepada konsumen, anda akan menyertainya dengan hal lain seperti fakta manfaat, keunggulan dari produk tersebut, hingga garansi yang diberikan kepada pembeli sehingga mereka merasa diuntungkan. Lebih jelasnya, teknik up selling adalah seni menjual sebuah produk A dan agar penjualan lebih meningkan dijadikanlah produk itu A+, A++ dan seterusnya.

Dengan teknik Up Selling, penjual berusaha menonjolkan sebuah produk yang memang sudah jadi incaran pembeli. Penjual menekankan lagi betapa produk itu layak dibeli dengan menjelaskan kelebihan-kelebihannnya meski tujuannya tetap sama dengan cross selling, agar pembeli membayar untuk membeli produk tertentu.

Contoh kasusnya seperti ini, di satu kesempatan anda pergi ke sebuah gerai komputer untuk membeli flashdisk berkapasitas 4 GB, namun sesampainya di sana, penjual memberi pertimbangan lebih bahwa flashdisk 8 GB jauh lebih bermanfaat karena kapasitas daya tampungnya yang jauh lebih besar, dengan pertimbangan itu pula anda memilih membeli flashdisk berkapasitas 8 GB.

Kasus kedua contohnya seperti ini. Pada mulanya ketika mempunyai sejumlah uang, anda memutuskan untuk membeli sebuah laptop dengan spesifikasi sesuai keinginan. Namun sesampainya di sana, penjual malah memberi arahan bahwa produk B harganya jauh lebih murah dengan spesifikasi yang tak kalah hebat dengan produk A yang tadinya anda inginkan. Akhirnya setelah berpikir masak-masak, anda pun memilih membeli produk B yang dikenal lebih awet dan jempolan.

Anda terhitung sering membeli produk digital ? Karenanya anda pasti sudah familiar dengan up selling. Sebuah kondisi di mana penjual sering menjual produknya dalam beberapa segmen harga. Yang pertama dengan harga normal, kemudian harga kedua dan ketiga dengan produk sejenis tetapi disertai bonus extra mulai dari bonus bergabung dengan group tertentu sampai live video.

Bagaimana Agar Proses Cross dan Up Selling Lancar?

Seiring dengan meningkatnya omzet, tentu transaksi pun bertambah. Jika kita mengecek transfer atau mutasi secara manual tentu kita akan kesulitan dan banyak membuang waktu.

Nah, agar lebih produktif dan cepat dalam melakukan upscale bisnis, kita bisa menggunakan website toko online yang sudah terintegrasi sistem automasi. Misalnya Woocommerce, Berdu atau Orderonline. Semua flatform tersebut telah mendukung sistem moota yang canggih untuk mengelola transaksi anda.

Semakin kita pintar memanfaatkan teknologi, tentu kita dengan mudah untuk meningkatkan omzet bisnis online kita.

Baca Sekarangbaca sekarang
Septian Rishal
July 2, 2020
July 2, 2020

Tips Aman Belanja Online bagi Pemula

Dalam jual beli online, internet berperan tak ubahnya seperti seorang perantara dari bertemunya penjual dan pembeli di dunia offline. Transaksi jual beli online jumlahnya bisa begitu spektakuler (dalam jumlah besar) atau dalam jumlah relatif kecil (eceran). Untuk pebisnis online lama, pasti sudah menguasai seluk beluk dunia online, namun bagi mereka yang belum pernah bertransaksi online harus tahu cara-caranya karena ada saja orang tidak jujur yang harus diwaspadai dalam transaksi online.

Berbelanja online itu beresiko, terlebih dulu harus dipahami dengan baik langkah-langkahnya. Informasi tentang transaksi online harus dipahami sebaik mungkin untuk menghindarkan diri kita dari kejahahatan di dunia maya. Bisa saja terjadi penipuan atau kesalahan pengiriman dalam transaksi online. Jika anda termasuk awam, pahamilah cara-cara belanja online berikut ini :

  1. Pembeli mengakses alamat toko online milik penjual kemudian melihat-lihat produk yang dijual
  2. Pembeli menghubungi penjual untuk mengajukan pertanyaan atau membuat konfirmasi
  3. Pembeli mengirim uang (ditransfer) kepada penjual setelah itu mengirim bukti transfer
  4. Barang yang dipesan dikirim oleh penjual dan penjual memberi nomor resi barang yang dikirim
  5. Penjual mengkonfirmasi ke pembeli bahwa barang pesanannya sudah dikirim
  6. Jika metode COD dipilih, penjual dan pembeli akan bertemu di sebuah tempat, pembeli kemudian mengecek kondisi barang dan secara langsung membayarnya di tempat

Sebelumnya silakan baca beberapa informasi tambahan berikut ini, antara lain :

1. Tegas Dalam Menentukan Calon Penjual

Adalah keputusan kita untuk secara spesifik menentukan bilamana seorang penjual itu memiliki modus penipuan atau tidak dalam menjalankan bisnisnya. Untuk meyakinkan diri kita bahwa sebuah toko online itu memiliki kredibilitas, ada baiknya untuk memilih toko online atau marketplace yang sudah dikenal luas di masyarakat. Ini sebagai langkah keamanan untuk memastikan bahwa kita tidak menjadi korban tindak kejahatan di dunia online.

2. Menentukan Media Jual Beli

Opsi ini secara spesifik berguna untuk calon penjual. Opsi kedua ini berkaitan dengan media dalam aktivitas jual beli. Karena penjual memerlukan produk untuk penjual untuk kemudian dipajang di toko online nya atau marketplace lokal. Pastikan untuk hanya memilih media jual beli yang brilian, tempat di mana penjual bisa benar-benar merasa sreg untuk menawarkan produk-produknya. Kemudia cara transaksi dan pilihan transaksinya pun secara gambling harus pula dijelaskan.

3. Menentukan Media Telekomunikasi

Banyak sekali media komunikasi yang bisa digunakan untuk menggapai klien mulai dari chat irc, messenger online, situs media sosial, sms, email dan telepon. Idealnya sebelum terjadinya proses transaksi, antara penjual dan pembeli haruslah bertemu terlebih dahulu. Komunikasi ini terjadi dalam beberapa tahap yaitu sebelum terjadinya transaksi (dari pembeli ke penjual), setelah terjadi pembayaran (penjual dan pembeli), dan setelah terjadi pengiriman barang (dari penjual ke pembeli) dan setelah oleh pembeli barang itu diterima (dari pembeli ke penjual).

4. Menentukan Metode serta Alat Pembayaran

Dalam hal ini penjual harus selektif memilih cara dan alat pembayaran. Pembayaran bisa dilakukan dengan memilih salah satu dari cara berikut seperti Cash On Delivery, Digital Online, dengan Kartu Kredit, atau melalui Transfer ke Rekening Bank. Penjual tidak boleh mempersulit konsumen dalam melakukan pembayaran. Selain itu, untuk berbelanja online, paling tidak pembeli pun harus memiliki salah satu alat pembayaran yang memungkinkan transaksi online itu terjadi.

5. Metode Pengiriman Barang

Untuk mengirim barang, pembeli harus mengirimkan alamat yang jelas dan valid. Jangan sampai setelah barang dikirim oleh penjual, ternyata barang itu malah nyasar ke tempat lain. Dalam hal ini penjual harus memilih jasa pengiriman yang baik dan kredibel. Masalah ongkos kirim, itu ditentukan oleh seberapa jauh jarak antara penjual ke pembelinya.

Itulah beberapa kiat agar kita terhindar dari penipuan onlinem semoga artikel diatas bermanfaat.

Baca Sekarangbaca sekarang
Septian Rishal
July 2, 2020
July 2, 2020

Tips Menjalankan Bisnis Sampingan melalui Bisnis Online

Beberapa orang memulai bisnis online karena berbagai alasan. Bisa jadi anda memulai sebuah bisnis online karena merasa bahwa penghasilan utama anda di kantor tidak mencukupi, bisa juga memulainya karena merasa ingin mengikuti trend dan sebagainya. Lebih dari itu, di sini saya mencoba untuk berbagi Tips menjalankan Bisnis Sampingan Melalui Bisnis Online yang terbukti efektif dan menjadi andalan. Bukan tak mungkin usaha sampingan ini bisa dijadikan bisnis utama anda.

Ada banyak pebisnis online yang telah sukses menjalankan bisnisnya ini. Kita bisa mempelajari kesuksesan mereka. Dan mengenai pilihan bisnis, ada berbagai niche bisnis online yang bisa dijalankan. Tentu jenis bisnis online yang dipilih harus yang realistis dan secepatnya dirintis dari nol.

1. Mencari Inspirasi Bisnis

Ketika mulai berpikir untuk menjalankan bisnis online anda mulai berpikir tentang produk apa yang ingin dijual. Layaknya usaha dagang offline, berjualan online pun memerlukan produk tertentu untuk dijual. Produk tersebut bisa diriset, dan merupakan sebuah produk yang laku dipasaran karena dicari orang banyak. Inspirasi mengenai masalah ini bisa diperoleh dari keluarga atau teman ketika sedang berkumpul. Cobalah dengar apa yang diutarakan oleh masing-masing dari mereka. Setelah itu cobalah mencari di mana produk tersebut bisa diperoleh, kalau bisa dapatkan supplier yang memberi harga murah. Di tahap permulaan ini, cobalah untuk memahami apa yang dibutuhkan oleh publik.

2. Memilih Produk Yang Akan Dijual

Mendapatkan info soal pilihan produk dari keluarga dan teman sangat inspiratif. Namun jika anda tak punya banyak waktu untuk ngobrol-ngobrol, bisa juga meriset produk dengan kata kunci di mesin pencari. Dalam hal ini bisa dicoba mencari produk dengan kata kunci. Semakin banyak orang yang mencari sebuah produk, itu berarti produk itulah yang anda butuhkan. Kendati begitu harus diingat bahwa memasarkan produk tersebut tidak akan mudah karena sudah ada kompetitornya. Sebagai antisipasi, anda bisa memilih dua jenis produk yang sifatnya durable, ngetren, dan long time. Produk itu harus selalu dibutuhkan oleh konsumen.

3. Pilihan Sistem Jual Beli

Anda sangat beruntung sekali jika melek teknologi. Teknologi digital saat ini memudahkan banyak orang untuk mencari berbagai informasi. Kini kita bisa dengan mudah mencari produk up to date untuk selanjutnya dijual kembali untuk mendapatkan keuntungan. Soal pilihan sistem jual beli yang kini sedang digandrungi adalah sistem dropship. Sistem dropship tak mengharuskan seorang dropshipper untuk menyetok barang atau memproses barang ketika muncul orderan. Semua itu akan dihandle oleh supplier, bahkan hingga pengepakan dan pengiriman barang.

4. Membangun Sebuah Website

Kalau anda menginginkan bisnis online yang bisa survive dalam berbagai kondisi dan tidak sepenuhnya mengandalkan sistem dropship. Anda bisa membangun sebuah website di mana anda bisa menyetok sendiri barang di rumah dan mengurus sendiri pengemasan hingga pengiriman barang. Di mata konsumen, sistem ini bisa menjadikan anda terlihat lebih kredibel. Untuk keperluan ini mulailah membangun sebuah website sebagai etalase barang anda di dunia online. Website itu hampir mirip dengan SPG online yang terus menawarkan barang anda tanpa henti kepada pembeli potensial.

5. Menggunakan Jaringan Media Sosial

Ketika anda selesai membangun website online shop di dunia maya, kini tiba waktu untuk mengnformasikan perihal website itu kepada khalayak. Percuma saja anda membangun sebuah website dengan biaya besar jika tak seorang pun tahu bahwa website anda itu ada. Hadirnya berbagai media sosial dewasa ini adalah berkah tersendiri untuk anda karena bisa menjadi media promosi gratis. Silakan memakai media sosial sebagai tempat promosi andalan yang menguntungkan.

Baca Sekarangbaca sekarang
1 82 83 84 85 86 89
Tutorial
Lihat Semua
Jangan Lewatkan Update Tips Terbaru dari Kami!
Dengan berlangganan artikel kami, Anda akan mendapatkan notifikasi langsung setiap kali kami memposting konten baru.
Moota merupakan aplikasi untuk pengecekkan mutasi dan saldo rekening Anda, dimana mutasi rekening Anda kami dapatkan dari akun iBanking Anda.
Office
Jl. Sunda, No 85, Kel. Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112
Workshop
Jl Terusan Cikutra Baru No. 3B Kel. Neglasari Kec. Cibeunying Kaler Bandung
Download Moota di
2025 © All rights reserved
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram