Apa Itu Business Continuity Plan? Panduan Lengkap agar Bisnis Tetap Berjalan

Ketika berbicara tentang bisnis, kita semua berharap semuanya berjalan lancar setiap hari. Namun, realita kadang berkata lain. Mulai dari bencana alam, kegagalan teknologi, hingga situasi krisis seperti pandemi, berbagai ancaman bisa membuat bisnis terganggu bahkan terhenti. Nah, di sinilah peran penting dari Business Continuity Plan (BCP).

Artikel ini akan membahas apa itu BCP, mengapa penting bagi bisnis, serta langkah-langkah untuk membuat BCP yang efektif. Kita akan mengupas semuanya dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami. Yuk, kita mulai!

Apa Itu Business Continuity Plan (BCP)?

Business Continuity Plan, atau sering disingkat BCP, adalah sebuah rencana yang disusun untuk memastikan kelangsungan operasional bisnis dalam kondisi darurat atau situasi krisis. BCP berisi langkah-langkah yang harus diambil perusahaan untuk melanjutkan operasionalnya meskipun terjadi gangguan besar.

Intinya, BCP adalah seperti peta jalan yang membantu perusahaan tetap bisa beroperasi meski di tengah badai. Dengan adanya BCP, sebuah bisnis punya pedoman jelas tentang apa yang harus dilakukan agar tidak sampai terhenti.

Mengapa Business Continuity Plan Penting?

Setiap bisnis berpotensi menghadapi risiko. Risiko ini bisa muncul kapan saja, dan tanpa persiapan yang matang, sebuah bisnis bisa saja merugi atau bahkan bangkrut. Berikut beberapa alasan mengapa BCP penting:

  • Melindungi Aset Perusahaan: Saat krisis terjadi, BCP membantu melindungi aset penting, baik fisik maupun digital.
  • Meminimalkan Kerugian: Dengan rencana yang jelas, perusahaan dapat meminimalkan dampak finansial dari krisis.
  • Meningkatkan Kepercayaan Klien dan Stakeholder: Perusahaan yang memiliki BCP menunjukkan keseriusan mereka dalam menjaga kualitas dan keberlanjutan layanan, yang pastinya meningkatkan kepercayaan dari pihak eksternal.
  • Mengurangi Waktu Pemulihan: Dengan BCP, perusahaan dapat pulih lebih cepat karena sudah ada langkah-langkah yang direncanakan untuk kondisi darurat.

Bayangkan saja jika bisnis Anda mengalami gangguan besar tanpa adanya rencana. Dampaknya tidak hanya pada operasional tapi juga bisa menurunkan reputasi perusahaan. Maka dari itu, BCP adalah investasi penting untuk keberlangsungan bisnis jangka panjang.

Komponen Utama Business Continuity Plan

BCP bukan hanya tentang membuat daftar tugas untuk menghadapi krisis. Lebih dari itu, BCP adalah rencana komprehensif yang mencakup beberapa komponen utama berikut ini:

1. Identifikasi Risiko

Langkah pertama dalam membuat BCP adalah memahami risiko yang bisa dihadapi bisnis Anda. Risiko ini bisa bersifat internal atau eksternal, seperti kebakaran, banjir, serangan siber, atau kegagalan sistem. Setiap bisnis mungkin memiliki risiko yang berbeda-beda tergantung dari jenis usahanya.

Sebagai contoh, jika Anda menjalankan bisnis digital, serangan siber atau kehilangan data mungkin menjadi risiko utama yang harus diantisipasi. Di sinilah pentingnya identifikasi risiko agar Anda tahu ancaman apa saja yang perlu diatasi.

2. Analisis Dampak Bisnis (Business Impact Analysis - BIA)

BIA adalah proses untuk memahami seberapa besar dampak dari setiap risiko terhadap operasional bisnis. Dalam BIA, Anda akan menilai bagaimana setiap risiko bisa mempengaruhi pendapatan, produktivitas, atau bahkan reputasi perusahaan. Analisis ini sangat penting agar perusahaan bisa menentukan prioritas dalam BCP.

Misalnya, kegagalan sistem dalam bisnis e-commerce akan berdampak langsung pada penjualan. Sementara bagi perusahaan layanan jasa, ketidaktersediaan sistem mungkin mempengaruhi jadwal layanan klien. Dengan BIA, perusahaan bisa menyiapkan strategi yang tepat sesuai dampak yang mungkin terjadi.

3. Rencana Tindakan Darurat

BCP harus mencakup rencana tindakan darurat yang jelas. Rencana ini berisi prosedur spesifik yang harus dilakukan ketika terjadi krisis. Mulai dari prosedur evakuasi karyawan, tindakan penyelamatan data, hingga langkah-langkah komunikasi darurat.

Misalnya, perusahaan harus memiliki rencana untuk backup data secara rutin. Di sini, platform seperti Moota bisa membantu memudahkan pelacakan data keuangan, sehingga data tersebut selalu up-to-date dan siap digunakan dalam kondisi darurat.

4. Strategi Pemulihan Operasi

Setelah krisis berlalu, perusahaan perlu kembali beroperasi secepat mungkin. Strategi pemulihan operasi ini mencakup langkah-langkah yang harus diambil untuk mengembalikan operasional ke keadaan normal. Misalnya, perusahaan mungkin perlu mengalihkan operasional ke kantor cabang lain atau memindahkan sistem IT ke server cadangan.

Pemulihan ini penting untuk mengurangi downtime dan meminimalkan kerugian yang terjadi akibat gangguan. Perusahaan yang memiliki strategi pemulihan akan lebih mudah untuk kembali bangkit dan melanjutkan bisnis tanpa hambatan.

Langkah-Langkah Membuat Business Continuity Plan

Sekarang, setelah memahami apa itu BCP dan komponennya, mari kita lihat bagaimana cara membuat BCP yang efektif. Berikut langkah-langkahnya:

1. Bentuk Tim Khusus BCP

Langkah pertama adalah membentuk tim khusus yang bertanggung jawab terhadap penyusunan BCP. Tim ini sebaiknya terdiri dari beberapa divisi yang memahami aspek operasional bisnis dengan baik. Dengan tim yang solid, proses penyusunan dan pelaksanaan BCP bisa berjalan lebih efisien.

2. Identifikasi Risiko dan Dampaknya

Selanjutnya, tim BCP harus mengidentifikasi risiko dan dampaknya. Proses ini melibatkan penilaian risiko yang mungkin terjadi dan analisis dampaknya terhadap operasional bisnis.

3. Buat Rencana Tindakan Darurat

Setelah risiko diidentifikasi, langkah berikutnya adalah merancang rencana tindakan darurat. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah yang jelas dan detail. Contoh tindakan darurat bisa berupa evakuasi, backup data, atau pengalihan operasional ke lokasi lain.

4. Tentukan Strategi Pemulihan

Pastikan juga untuk menyusun strategi pemulihan setelah krisis. Strategi ini harus mencakup semua langkah yang diperlukan untuk mengembalikan operasional bisnis seperti sediakala. Strategi pemulihan meliputi pengalihan sementara atau bahkan solusi jangka panjang jika situasi krisis berlangsung lama.

5. Lakukan Uji Coba BCP

BCP tidak hanya perlu disusun, tetapi juga harus diuji. Uji coba BCP bertujuan untuk memastikan bahwa semua rencana yang telah disusun bisa berjalan dengan baik saat krisis benar-benar terjadi. Uji coba ini bisa berupa simulasi yang melibatkan seluruh karyawan untuk memastikan setiap orang tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat.

6. Evaluasi dan Perbaikan Berkala

Terakhir, jangan lupa untuk melakukan evaluasi dan perbaikan BCP secara berkala. Kondisi bisnis bisa berubah, begitu pula risiko yang dihadapi. Dengan melakukan evaluasi, perusahaan bisa memastikan BCP selalu relevan dan siap digunakan kapan saja.

Pentingnya Mempersiapkan Keuangan dalam BCP

BCP bukan hanya tentang kesiapan fisik, tetapi juga kesiapan keuangan. Tanpa keuangan yang stabil, sulit bagi perusahaan untuk pulih dari krisis. Di sinilah peran Moota bisa menjadi solusi. Dengan Moota, perusahaan bisa memantau pemasukan dan pengeluaran secara real-time sehingga keuangan selalu terpantau. Ini akan memudahkan perusahaan dalam menyusun rencana keuangan darurat, termasuk persiapan anggaran untuk pemulihan pasca-krisis.

Contoh Penerapan Business Continuity Plan

Contoh penerapan BCP bisa kita lihat pada perusahaan yang menghadapi bencana alam, seperti banjir atau gempa. Saat bencana terjadi, perusahaan yang sudah memiliki BCP akan langsung menjalankan tindakan darurat, seperti evakuasi karyawan dan pengalihan operasional ke kantor cabang lain.

Jika bisnis tersebut menggunakan layanan digital, maka mereka bisa mengandalkan backup data agar operasional tetap berjalan. Selain itu, dengan persiapan dana darurat dan sistem keuangan yang terkelola dengan baik melalui Moota, perusahaan bisa tetap menjalankan aktivitas bisnisnya tanpa hambatan berarti.

Mulai Gratis

Kesimpulan

Business Continuity Plan adalah elemen penting untuk memastikan keberlangsungan bisnis dalam kondisi apapun. Dengan BCP, perusahaan memiliki panduan jelas tentang apa yang harus dilakukan saat krisis terjadi, dari tindakan darurat hingga strategi pemulihan.

Jadi, jangan anggap remeh pentingnya BCP. Meskipun mungkin terdengar rumit, tapi manfaatnya sangat besar. Anda bisa mulai dengan langkah sederhana, seperti mengidentifikasi risiko dan menyusun tindakan darurat. Ingatlah bahwa persiapan yang baik akan membantu bisnis tetap kuat dan terus berkembang. Dengan bantuan platform seperti Moota untuk manajemen keuangan yang rapi, perusahaan Anda siap menghadapi berbagai kemungkinan yang ada di masa depan.

November 12, 2024
Baca Sekarang

Kami sediakan update terbaru, tutorial, dan tips terbaik untuk Anda
Nur Rani D
October 28, 2019
October 28, 2019

Rahasia Agar Di Sayang Konsumen

Beberapa waktu lalu saya membaca buku yang bagus dari penulis yang keren juga. Mungkin Anda juga sudah ada yang tahu beliau.

Judul bukunya "Easy Copywriting". Ada yang tahu buku siapa?

Yup, bukunya kang Dewa Eka Prayoga yang dikenal sebagai Dewa Selling dan sekarang omzetnya sudah gede, Masya Allah.

Di buku itu ada salah satu dari sekian banyak part yang selalu saya ingat dalam pikiran saya.

Dalam jualan online, prinsipnya sederhana: SHARING-SHARING dahulu, SELLING-SELLING kemudian.

Dalam dunia jualan online, kalau kita sudah mengumpulkan database pelanggan, maka jangan dibiarin gitu aja.

Terus diapain dong?

Ibaratnya seperti kolam yang penuh dengan ikan yang baru saja saya beli dari juragan empang di daerah Cikalong (dimana coba tuh) 😀

Setelah saya dapatkan ikannya apakah akan saya pancing dan langsung dijual kembali??

~Ikannya masih kecil atuh, kasih makan dulu~

Nah itu dia, ikannya saya kasih makan dulu biar seneng.

Jadi kalau kita sudah punya database, jangan cuma jualan tapi sering-sering kasih mereka edukasi sama tips-tips bermanfaat. Beri mereka VALUE sebagai langkah awal kita membangun relationship dengan mereka. Dan ini menjadi hal yang penting bahkan dijadikan prinsip.

Kalau Anda menjual hijab, maka sering-seringlah kasih mereka tips misalnya "tips mencuci hijab agar tidak rusak" , "cara merawat hijab bahan voile yang benar" dan tips-tips lain yang tentunya bermanfaat bagi konsumen.

Apapun bisnis Anda, mendapatkan omzet tinggi itu memang tujuannya. Tapi dengan menjalin kedekatan dengan konsumen dan sharing rutin mengenai hal-hal yang mereka sukai dan butuhkan, akan menciptakan kepercayaan (TRUST) dan memberikan VALUE yang lebih baik dibanding kompetitor.

Karena...

"Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain"

(HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni)

Semoga bermanfaat, dan walaupun sharingnya tidak terlalu banyak tapi saya harap bisa membuat produk Anda semakin laris, Aamiin.

Baca Sekarangbaca sekarang
Nur Rani D
October 8, 2019
October 8, 2019

Ini Dia Kiat Sukses Beriklan di Facebook Untuk Pemula

Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata "beriklan"? Mungkin pikiran Anda langsung melayang pada iklan yang ada di televisi atau di papan reklame besar. Ya, iklan konvensional memang menggunakan cara-cara tersebut.

Namun zaman berubah, dan Anda bahkan bisa beriklan di media sosial. Salah satu media sosial yang efektif dijadikan media untuk beriklan adalah Facebook.

Di Facebook, Anda bisa beriklan bahkan dengan bujet sebesar sepuluh ribu saja. Sangat menarik bukan? Ini akan menjadi sesuatu yang begitu membantu para pemilik bisnis kecil dan pemula.

Lantas, bagaimana cara sukses beriklan di Facebook untuk meningkatkan penjualan dan engagement produk? Simak di sini ya

1. Gambar yang Efektif

cara iklan facebook berbayar (source: pixabay.com)

Saat akan beriklan di Facebook, gunakan gambar yang efektif. Nah, seperti apa sih, gambar yang efektif itu? Gambar efektif merupakan gambar yang jelas menampilkan produk, jelas, dan tidak mengandung terlalu banyak tulisan.

Informasi berupa tulisan sebaiknya diletakkan pada kolom konten. Nah, jangan berbelit-belit, dan berikan informasi yang singkat, padat, dan jelas. Ini akan menarik banyak pengguna dan membuat mereka bisa memahami apa yang Anda sampaikan dengan jelas.

Gunakan pula gambar yang bebas lisensi atau milik Anda sendiri. Jangan sesekali mengambil gambar orang lain, karena bila otoritas Facebook mengetahui hal ini, iklan Anda bisa-bisa akan dilarang.

2. Pilih Jangkauan yang Jelas

contoh iklan facebook yang menarik (source: pixabay.com)

Facebook memberikan beberapa pilihan jangkauan iklan, mulai dari jangkauan usia, gender, hingga lokasi. Semakin luas dan spesifik jangkauan, maka semakin besar biaya yang harus Anda bayarkan.

Nah, tentukan berapa bujet Anda, siapa audiens yang mau dijangkau, dan di mana lokasinya. Pilih tempat-tempat yang spesifik, begitu pula usia dan gender. Ini akan mampu menghemat bujet serta membuat iklan menjadi lebih tepat sasaran.

3. Hubungkan dengan Instagram

iklan facebook dan instagram (source: pixabay.com)

Instagram dan Facebook sudah saling berhubungan, jadi, mengapa tidak mengintegrasikan iklan di Facebook dan Instagram?

Saat Anda membuat iklan di Instagram, Anda bisa menghubungkannya dengan akun Facebook, dan sebaliknya. Jadi, efektifkan pemasaran melalui hal tersebut, supaya pemirsa yang terjaring pun lebih banyak.

4. Jangan Terlalu Sering Beriklan

iklan di facebook yang efektif (source: pixabay.com)

Semakin banyak iklan, maka semakin meningkat penjualan? Belum tentu. Iklan yang terlalu banyak justru tak terlalu efektif. Apalagi bila Anda menyiarkannya dalam waktu yang berdekatan.

Selain membosankan, iklan yang terlalu banyak justru akan menyia-nyiakan bujet yang Anda miliki, lho. Lagipula, melakukan serbuan iklan Facebook akan membuat akun Anda dianggap sebagai akun yang doyan menyebarkan spam.

Anda bisa menjadwalkan iklan Anda sesuai kebutuhan. Misalnya 14 hari dalam sebulan.

5. Atur Waktu Siaran

cara iklan di facebook untuk pemula (source: pixabay.com)

Saat beriklan di Facebook, Anda juga bisa mengatur waktu siaran. Nah, tentukan berapa lama Anda mau beriklan dan tentukan berapa bujet harian.

Semakin lama Anda beriklan, tentu semakin banyak bujet yang harus dikeluarkan. Nah, untuk menghemat bujet, Anda bisa mempersingkat waktu siaran atau memperkecil jangkauan. Mana yang lebih baik? Tentu itu bergantung pada kebutuhan Anda.

6. Gunakan Video Tutorial

cara membuat iklan facebook yang menarik (source: elements.envato.com)

Bila Anda ingin produk terlihat lebih menarik, mengapa tidak beriklan dengan menggunakan video? Video memiliki sifat yang lebih interaktif dan juga mampu menarik perhatian orang.

Misalnya, bila Anda memiliki produk peralatan kecantikan. Anda bisa membuat video tutorial penggunaan produk tersebut. Selain informatif, hal ini akan meningkatkan kepercayaan orang pada kredibilitas produk Anda.

 

Jadi, bagaimana? Sudah siap untuk sukses beriklan di Facebook? Yuk, mulai sekarang juga supaya bisnis daring Anda bisa meraup keuntungan yang besar.

Baca Sekarangbaca sekarang
Nur Rani D
August 26, 2019
August 26, 2019

6 Cara Efektif Meningkatkan Penjualan Dengan Email Marketing

Dalam menjalankan bisnis online, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah strategi email marketing. Dalam mengembangkan bisnis, email marketing merupakan salah satu media promosi yang digunakan untuk menarik minat berbelanja serta menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan.

Email marketing biasanya diisi dengan ajakan untuk berbelanja, berbagai promo, diskon, hingga informasi penting yang akan menuntun pelanggan untuk kembali mengunjungi toko online. Dalam pengaplikasiannya, email marketing harus dilakukan berkali-kali dengan strategi yang tepat.

Nah, untuk lebih jelasnya berikut ini 6 poin penting dalam strategi email marketing.

1. Judul Email

cara membuat strategi email marketing

cara membuat strategi email marketing (source: pixabay.com)

Dalam sebuah email, poin pertama yang akan dilihat oleh pelanggan adalah judul atau subject-nya. Oleh karena itu, langkah pertama dalam menentukan strategi email marketing adalah dengan membuat judul yang menarik. Judul menarik adalah yang menggunakan tata bahasa baik, tanpa istilah spamming dan ringkas.

Gunakan kaidah tata bahasa yang sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Hindari istilah spamming yang justru akan memberikan kesan negatif, seperti “klik di sini”, “diskon” atau “gratis”. Terakhir, gunakan judul yang ringkas namun mewakili isi email tanpa berlebihan.

2. Segmentasi

email marketing yang efektif

email marketing yang efektif (source: pixabay.com)

Agar tepat sasaran, Anda harus mengelompokkan pelanggan dalam beberapa kategori tertentu sehingga pesan akan lebih mudah ditargetkan. Hal ini bisa Anda lakukan dengan meminta setiap pelanggan untuk mengisi data diri mereka seperti jenis kelamin, usia, ketertarikan, lokasi tinggal, dan pekerjaan.

Dalam menerapkan strategi email marketing, data tersebut merupakan acuan email apa yang seharusnya Anda kirim pada mereka. Konten unik untuk setiap pelanggan yang berbeda segmen akan memberikan kedekatan personal.

3. Mencoba Berbagai Variasi Email

email marketing untuk meningkatkan penjualan

email marketing untuk meningkatkan penjualan (source: pixabay.com)

Untuk mendapatkan hasil terbaik, sesekali cobalah mengubah berbagai komposisi, seperti pengiriman pagi, siang, dan sore hari. Di antara waktu tersebut, mana yang lebih mendapatkan respons baik. Variasi lainnya bisa juga dengan mengirim email yang isinya sama, namun menggunakan kalimat yang lebih pendek atau panjang pada body dan subject.

4. Frekuensi Pengiriman

platform email marketing

platform email marketing (source: pixabay.com)

Terlalu sering mengirim email akan membuat pelanggan merasa terganggu, sedangkan terlalu jarang justru membuat bisnis Anda terlupakan. Keduanya sama-sama memiliki dampak buruk. Oleh sebab itu, perlu diketahui seberapa sering email harus dikirim.

Setiap pelanggan tentu punya jawaban yang berbeda-beda. Untuk itu, cara terbaik mengatasi masalah ini adalah dengan memberikan pilihan pada pelanggan seberapa sering mereka sebaiknya menerima email. Cara lainnya bisa juga dengan mengganti isi email yang berisi promosi dengan informasi lain yang lebih bermanfaat seputar bisnis Anda.

5. Waktu Mengirim Email

apa itu email marketing

apa itu email marketing (source: pixabay.com)

Meski email bisa dikirim kapan saja, namun waktu mengirim yang salah tidak akan berefek apa pun pada perkembangan bisnis online Anda. Email tersebut hanya akan menjadi pengisi kotak masuk pelanggan yang tidak terbaca.

Berdasarkan Getresponse, sebuah situs yang menyediakan layanan email marketing, waktu terbaik dalam mengirim email adalah saat seseorang membuka email. Dan data dari Mailchimp (penyedia layanan email marketing lainnya), waktu puncak bagi seseorang membuka email adalah antara pukul 14.00 – 17.00.

6. Perbaharui Daftar Email

contoh email marketing yang baik

contoh email marketing yang baik (source: pixabay.com)

Seiring berjalannya waktu, Anda akan mendapati beberapa email dari daftar subscribers yang sudah tidak aktif. Perbaharui daftar email tersebut, karena bila Anda masih menggunakannya tentu akan sia-sia. Caranya adalah dengan memastikan semua email terkirim, periksa ketepatan ejaan email, dan bila perlu lakukan konfirmasi ulang.

 

Dalam berbisnis, terlepas itu bisnis online atau konvensional, mempelajari strategi email marketing adalah hal yang wajib dilakukan. Meskipun terkesan sederhana, namun bila dilakukan dengan cara tepat akan memberikan pengaruh signifikan pada bisnis.

Baca Sekarangbaca sekarang
Keuangan
Lihat Semua
Tutorial
Lihat Semua
Jangan Lewatkan Update Tips Terbaru dari Kami!
Dengan berlangganan artikel kami, Anda akan mendapatkan notifikasi langsung setiap kali kami memposting konten baru.
Moota merupakan aplikasi untuk pengecekkan mutasi dan saldo rekening Anda, dimana mutasi rekening Anda kami dapatkan dari akun iBanking Anda.
Office
Jl. Sunda, No 85, Kel. Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112
Workshop
Jl Terusan Cikutra Baru No. 3B Kel. Neglasari Kec. Cibeunying Kaler Bandung
Download Moota di
2025 © All rights reserved
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram