Ketahui PPh UMKM: Panduan Lengkap untuk Pemilik Usaha Kecil dan Menengah

Peraturan pajak menjadi hal yang penting dipahami oleh pelaku usaha, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu yang sering jadi perhatian adalah Pajak Penghasilan (PPh). Artikel ini akan memberikan panduan lengkap mengenai PPh UMKM, termasuk tarif, ketentuan, serta cara membayarnya. Dengan memahami aturan ini, diharapkan para pemilik UMKM dapat menjalankan usahanya dengan lebih tenang tanpa khawatir terkena sanksi pajak.

PPh UMKM

Apa Itu PPh UMKM?

Pajak Penghasilan untuk UMKM (PPh UMKM) adalah jenis pajak yang dikenakan pada pelaku usaha dengan penghasilan di bawah batas tertentu. Pajak ini menjadi bagian penting dari kontribusi pelaku usaha terhadap pembangunan negara. Tarif yang berlaku untuk UMKM umumnya lebih rendah dibanding perusahaan besar. Meski begitu, pemahaman yang tepat diperlukan agar para pemilik usaha tidak salah dalam perhitungan dan pelaporannya.

Mengapa PPh UMKM Penting untuk Dipahami oleh Pengusaha Kecil?

PPh UMKM adalah kewajiban hukum yang harus dipatuhi oleh semua pelaku usaha, baik mikro, kecil, maupun menengah. Pemahaman yang baik tentang PPh UMKM dapat menghindarkan pengusaha dari denda dan sanksi hukum. Di sisi lain, membayar pajak dengan benar juga menunjukkan kepatuhan terhadap aturan negara dan turut membantu pertumbuhan ekonomi nasional.

Jenis-Jenis Pajak yang Berlaku untuk UMKM

Untuk UMKM, terdapat beberapa jenis pajak yang harus diperhatikan:

1. PPh Final Pasal 4 Ayat 2

Pajak ini dikenakan dengan tarif tetap yang dipotong dari omzet bruto UMKM, tanpa memperhitungkan biaya operasional.

2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Walau PPN biasanya dikenakan untuk perusahaan besar, UMKM yang sudah melebihi omzet tertentu juga bisa dikenakan PPN.

3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Apabila UMKM memiliki tanah atau bangunan sebagai aset usahanya, PBB juga menjadi kewajiban yang harus diperhatikan.

Tarif PPh UMKM yang Berlaku

Berdasarkan peraturan terbaru, tarif PPh UMKM ditetapkan sebesar 0,5% dari omzet bruto. Tarif ini berlaku untuk usaha dengan omzet di bawah Rp4,8 miliar per tahun. Tarif yang lebih rendah ini dimaksudkan untuk memberikan keringanan kepada pelaku usaha kecil, sehingga mereka tetap dapat berkembang tanpa terbebani pajak yang besar.

Contoh Perhitungan PPh UMKM

Mari kita ambil contoh sederhana untuk mempermudah pemahaman. Misalkan, sebuah usaha kecil memiliki omzet bulanan sebesar Rp50 juta. Dengan tarif 0,5%, pajak yang harus dibayar adalah:

50 juta x 0,5% = Rp250.000

Jadi, pajak yang harus dibayarkan setiap bulan adalah sebesar Rp250.000.

Ketentuan Batasan Omzet untuk PPh UMKM

Tidak semua UMKM dikenakan pajak penghasilan dengan tarif 0,5%. Ada batasan omzet yang harus dipenuhi agar tarif ini bisa diterapkan. Bagi UMKM yang memiliki omzet di atas Rp4,8 miliar per tahun, mereka tidak lagi bisa menggunakan tarif PPh final 0,5% dan harus menggunakan skema pajak umum seperti perusahaan besar lainnya.

Cara Mendaftar sebagai Wajib Pajak UMKM

Bagi pelaku UMKM yang ingin memenuhi kewajiban pajaknya, langkah pertama adalah mendaftarkan diri sebagai wajib pajak. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Pengusaha harus memiliki NPWP untuk dapat membayar pajak. Proses ini bisa dilakukan secara online maupun offline melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat.

2. Melaporkan Omzet Usaha

Setelah memiliki NPWP, pengusaha wajib melaporkan omzet usahanya setiap bulan untuk menentukan besaran pajak yang harus dibayarkan.

3. Pembayaran Pajak Melalui e-Billing

Pembayaran pajak kini bisa dilakukan secara online melalui aplikasi e-Billing yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Cara Menghitung PPh UMKM dengan Benar

Menghitung PPh UMKM sebenarnya cukup sederhana, yaitu dengan mengalikan omzet bruto bulanan dengan tarif 0,5%. Namun, perlu diingat bahwa omzet bruto adalah total pendapatan yang diterima sebelum dipotong biaya operasional. Pengusaha harus jeli dalam melaporkan omzetnya agar tidak terjadi kesalahan yang berujung pada denda.

PPh Final vs PPh Umum: Apa Bedanya?

PPh final untuk UMKM berbeda dengan PPh umum yang dikenakan pada perusahaan besar. Pada PPh final, pajak dihitung langsung dari omzet tanpa memperhitungkan biaya lainnya. Sedangkan pada PPh umum, pajak dihitung dari penghasilan bersih setelah dikurangi biaya operasional dan pengeluaran lain yang diperbolehkan.

Keuntungan PPh Final bagi UMKM

  • Tarif rendah dan tetap (0,5%)
  • Tidak perlu repot menghitung pengeluaran usaha
  • Proses pelaporan lebih sederhana

Namun, kelemahan dari PPh final adalah tidak memperhitungkan pengeluaran bisnis, sehingga pengusaha dengan margin keuntungan yang kecil bisa merasa terbebani.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Membayar PPh UMKM?

PPh UMKM harus dibayarkan setiap bulan berdasarkan omzet yang diperoleh pada bulan sebelumnya. Batas waktu pembayaran biasanya adalah tanggal 15 setiap bulan. Jika terlambat, pengusaha bisa dikenakan denda administrasi. Oleh karena itu, penting untuk selalu tepat waktu dalam melaporkan dan membayar pajak.

Sanksi dan Denda Bagi UMKM yang Tidak Membayar Pajak

Tidak membayar pajak bukanlah pilihan bijak. Jika UMKM lalai dalam memenuhi kewajibannya, ada beberapa sanksi yang bisa dikenakan, seperti:

1. Denda Administrasi

Denda ini bisa dikenakan jika pelaporan pajak terlambat atau terdapat kesalahan dalam pengisian laporan.

2. Sanksi Pidana

Dalam kasus yang lebih serius, pengusaha bisa dikenakan sanksi pidana jika terbukti sengaja menghindari pembayaran pajak.

Pakai Moota, Yuk Buruan Daftar!

Bagaimana Cara Melaporkan PPh UMKM?

Melaporkan PPh UMKM bisa dilakukan dengan mudah melalui sistem e-Filing yang tersedia di website Direktorat Jenderal Pajak. Melalui e-Filing, pelaku UMKM dapat melaporkan pajak mereka secara online kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang ke Kantor Pajak.

Langkah-langkah Melaporkan Pajak Melalui e-Filing

1. Login ke Akun DJP Online

Gunakan NPWP dan kata sandi yang sudah terdaftar.

2. Pilih Formulir yang Sesuai

Pilih formulir untuk pelaporan PPh UMKM.

3. Isi Data Omzet dan Hitungan Pajak

Masukkan omzet usaha dan hitung besaran pajak yang harus dibayarkan.

4. Submit dan Selesai

Setelah semua data terisi, submit laporan Anda dan simpan bukti pelaporan.

Manfaat Memahami PPh UMKM bagi Pelaku Usaha

Dengan memahami PPh UMKM, pengusaha tidak hanya dapat menghindari sanksi dan denda, tetapi juga dapat merencanakan keuangan bisnisnya dengan lebih baik. Selain itu, membayar pajak tepat waktu juga meningkatkan reputasi usaha di mata stakeholder, termasuk calon investor dan konsumen.

Kesimpulan

PPh UMKM adalah aspek yang sangat penting bagi keberlangsungan bisnis kecil dan menengah. Dengan tarif yang lebih rendah dibanding pajak perusahaan besar, pemerintah berusaha memberikan kemudahan bagi UMKM agar mereka dapat berkembang tanpa beban pajak yang terlalu berat. Namun, kepatuhan terhadap aturan dan pemahaman yang baik tetap menjadi kunci agar pelaku UMKM tidak terkena sanksi pajak yang merugikan.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Siapa saja yang wajib membayar PPh UMKM?

PPh UMKM wajib dibayar oleh pelaku usaha yang memiliki omzet di bawah Rp4,8 miliar per tahun.

2. Apakah UMKM wajib membayar PPN?

UMKM hanya wajib membayar PPN jika omzet usahanya melebihi batas tertentu yang ditetapkan dalam peraturan perpajakan.

3. Bagaimana cara menghitung PPh UMKM?

PPh UMKM dihitung dengan mengalikan omzet bruto dengan tarif 0,5%.

4. Kapan batas waktu pembayaran PPh UMKM?

Batas waktu pembayaran PPh UMKM adalah setiap tanggal 15 bulan berikutnya setelah perolehan omzet.

5. Apa yang terjadi jika UMKM tidak membayar pajak?

Jika UMKM tidak membayar pajak, mereka bisa dikenakan denda administrasi dan dalam kasus serius, sanksi pidana.

November 6, 2024
Baca Sekarang

Kami sediakan update terbaru, tutorial, dan tips terbaik untuk Anda
Nur Rani D
October 31, 2019
October 31, 2019

Cara Menjual Barang Dengan Harga Lebih Mahal Tapi Laris

Anda ingin omset bisnis naik?

Ya pasti dong, itu sudah menjadi keinginan yang mutlak lah yaa hehe

Lalu munculah pertanyaan

"tapi gimana caranya biar pendapatan bisnis saya naik?"

"coba naikin harganya"

"wah kalau caranya begitu, pelanggan saya bisa-bisa kabur dong. Ada cara lain?"

Oke, jadi beberapa waktu lalu saya nonton video youtube-nya Denny Santoso seorang digital marketing dan pengusaha Indonesia yang cukup sering saya tonton juga video-videonya.

Di salah satu video youtube-nya berjudul "Cara Jualan Tiket IMAX Captain Marvel Lebih Mahal 10X Lipat", dia membeberkan cara-cara yang menurut saya menarik.

Oleh karena itu, saya ingin berbagi apa yang saya dapatkan dari video tersebut kepada Anda dan semoga bisa bermanfaat.

Jadi begini...

Kita tahu harga tiket nonton film itu kisarannya berapa sih? 50ribuan lah paling ya.

Tapi Denny Santoso ingin menjual tiket nonton film Captain Marvel dengan harga 800ribu per orang, edan!!

Pertanyaannya, emang ada yang beli?

Jawabannya ADA!

Gimana caranya?

-- Hook Story Offer --

(Kaitannya apa? Ceritanya apa? Penawarannya apa?)

Begini, biasanya sebelum atau setelah orang nonton film, mereka akan makan sambil ngobrol-ngobrol. Tapi gimana caranya kegiatan tersebut bisa dikemas dengan hal yang lebih bernilai tinggi.

Nah saat itu dia mencoba untuk memberikan hal baru. Ada kesempatan khusus bagi siapa saja yang ingin ngobrol dan diskusi bisnis secara intimate dan personal sambil dinner bareng Denny Santoso dengan bonus nonton film Captain Marvel.

Apa yang dia jual? Ya sama seperti yang ada di bioskop yaitu jual tiket film. Tapi kemasan dan layanannya dia ubah dengan cara yang berbeda.

Hasilnya, dia bisa meningkatkan harga tiket nonton film menjadi 800ribu per orang.

Intinya adalah "create value".

Bukan karena followers dia banyak tapi ada value atau nilai atau dalam kata lain layanan tambahan yang dia berikan.

Bukan fungsi produknya yang diubah, tapi kebutuhan audiens-nya yang ditambah.

Kalau Anda fokus hanya untuk menjual produk agar laku keras, Anda akan menemukan persaingan harga yang sangat banyak.

Semua kompetitor Anda berlomba-lomba memberikan harga murah agar banyak yang beli. Mahal dikit, pelanggan bisa kabur.

Ketahui apa yang pelanggan Anda butuhkan (selain produk fisik).

Contoh lain, Anda menjual hijab.

Harga hijab berapa coba sekarang? Banyak banget yang murah kan?

Tapi coba Anda berikan pelayanan lebih seperti memberikan garansi kerusakan atau video tutorial hijab untuk berbagai acara dan kegiatan lalu dikemas dalam 1 flashdisk. Anda juga bisa membagikan tips-tips merawat hijab melalui whatsapp atau email sehingga bisa lebih dekat dengan pelanggan Anda.

Apapun itu, asalkan ada value tambah yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan Anda. Dan jika sudah dapat kuncinya, barulah Anda bisa memberikan harga yang sesuai dengan value produk Anda.

Jadi, ketahui target marketnya terlebih dahulu, baru berikan penawarannya (offer).

Offer atau penawarannya sama dengan yang lain yakni jual tiket nonton atau jual hijab.

Tapi Hook dan Story-nya kita ciptakan sendiri sesuai kebutuhan audiens.

Saya harap sharing materi hari ini bisa bermanfaat dan berguna untuk Anda. Dan silahkan share informasi ini kepada rekan, teman dan sahabat Anda agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak lagi dengan klik icon media sosial di bawah

Terima kasih ?

Baca Sekarangbaca sekarang
Nur Rani D
October 31, 2019
October 31, 2019

Jualan Ke Milenial, Gampang Atau Susah? - Ini Caranya!

Siapa sih Milenial itu?

Milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1980an hingga akhir tahun 1990an.

Apakah Anda termasuk dalam rentang umur Millenial?

~Jujur yah, ga usah dikurang-kurangin 😀

Nah, jika kita membahas target pasar (market) dalam bisnis, umur-umur Milenial ini sering kali menjadi bidikan para pebisnis agar membeli dan menggunakan produk yang mereka jual.

Generasi Milenial merupakan target pasar yang sangat potensial bagi para pebisnis karena tingkat daya beli yang luar biasa. Budaya konsumtif yang dimiliki oleh Milenial juga menjadi keuntungan tersendiri untuk meningkatkan pendapatan usaha.

Menurut Kissmetric, pada tahun 2020 diprediksikan generasi Milenial akan mendominasi 50% dalam transaksi pembelian online.

Bahkan pada tahun 2025, angkanya akan semakin naik hingga mencapai 75%.

Oleh karena itu, wajib bagi Anda sebagai pebisnis untuk mempertimbangkan dan memahami calon konsumen ini lebih dalam.

Namun, perlu diingat bahwa generasi Milenial ini butuh perlakuan khusus agar mereka mau membeli dan loyal terhadap produk Anda.

Di bawah ini akan saya share beberapa cara singkat untuk menggaet generasi Milenial yang saya dapatkan dari beberapa sumber dan saya rangkum poin-poin pentingnya.

1. Lakukan penjualan secara online

tips promosi ke milenial (source: pixabay.com)

Dalam sebuah survey (Neil Patel), disebutkan bahwa sekitar 73% generasi millenials lebih memilih untuk membeli produk secara online. Angka yang cukup tinggi dan sangat menggiurkan bagi Anda pelaku bisnis.

Dan kini, setidaknya 50,5% pebisnis sudah memasarkan produknya secara online.

Tidak harus menggunakan website, Anda juga bisa memaksimalkan media sosial seperti facebook, instagram, snapchat dan twitter. Buatlah konten gambar atau video yang menarik.

Namun jika Anda ingin atau sudah memiliki website, maka akan jauh lebih baik.

Jadi, sudah go online kah produk Anda?

2. Proses order yang simple

cara menjual produk ke milenial (source: pixabay.com)

Milenial itu inginnya cepet dan engga ribet.

Jadi, buatlah proses orderan yang simple dan tidak terlalu lama alias ribet.

Sekitar 52% dari Millenials menggunakan smartphone untuk browsing dan belanja.

Oleh karena itu, ciptakanlah pengalaman berbelanja yang asik dan mudah. Jika terlalu ribet dan panjang, bisa-bisa mereka membatalkan orderan ditengah jalan.

Caranya Anda bisa membuat website yang user friendly berbentuk ecommerce misalnya. Lalu gunakan tampilan yang menarik seperti menggunakan gambar dan icon yang jelas dan besar, tombol yang mudah di klik dan jangan lupa perhatikan kecepatan loading saat mengakses websitenya.

Termasuk juga saat proses checkout dan pembayaran, usahakan prosesnya sesimpel mungkin. Anda juga bisa memanfaatkan sistem cashless untuk lebih memudahkan pembeli dalam bertransaksi.

3. Sharing melalui media sosial

tips meningkatkan penjualan toko online (source: pixabay.com)

Milenial sangat dekat dengan media sosial dan akan menjadi kekuatan utama bagi usaha Anda.

Menurut riset, sebanyak 66% generasi millenials akan meminta pendapat dari orang-orang yang mereka kenal sebelum membeli sesuatu.

Atau ketika mereka melihat iklan sebuah produk, mereka akan melihat review atau testimoni yang dilakukan orang-orang di internet.

Dan Milenial juga senang untuk membagikan pengalaman saat menggunakan sebuah produk.

Artinya, jika mereka puas dengan produk Anda, maka peluang agar produk Anda direkomendasikan ke orang lain akan sangat besar.

Namun jangan salah, jika Anda tidak menjaga kualitas produk Anda, mereka juga tak segan untuk membagikan pengalaman buruknya sehingga dapat menjatuhkan citra brand Anda.

4. Mendukung aktivitas positif

tips meningkatkan omzet bisnis (source: pixabay.com)

Anda juga bisa meningkatkan citra positif dengan melakukan kampanye atau mendukung aktivitas-aktivitas positif yang disukai oleh Milenial.

Misalnya Anda menjual hijab, lalu Anda melakukan kampanye bahwa 15% dari penjualan hijab tersebut akan di donasikan untuk korban bencara alam.

Atau Anda tingkatkan kekuatan visi dan misi kenapa mereka harus menggunakan produk Anda.

Seperti misalnya dengan menggunakan Moota, maka akan semakin banyak pebisnis online yang terbantu karena tidak perlu cek transferan secara manual.

Dan dengan kemudahan tersebut, bisa memunculkan para pebisnis online baru di Indonesia yang semakin inovatif dan inspiratif.

Itulah sedikit cara menggaet Milenial agar membeli dan menggunakan produk Anda.

Saya harap sharing materi hari ini bisa bermanfaat dan berguna untuk Anda. Dan silahkan share informasi ini kepada rekan, teman dan sahabat Anda agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak lagi dengan klik icon media sosial di bawah

Terima kasih ?

Baca Sekarangbaca sekarang
Nur Rani D
October 30, 2019
October 30, 2019

Menghipnotis Pelanggan dengan Hypnotic Writing

Saat ini saya lagi senang-senangnya membaca buku tentang copywriting. Dan ada satu buku yang sangat menarik, judulnya Hypnotic Writing yang tak lain penulisnya adalah Joe Vitale.

"Semua komunikasi yang sukses adalah hipnosis" - Milton H. Erikson

Secara umum, Hypnotic Writing adalah semua tulisan yang menarik perhatian Anda dimana Anda dengan sengaja menggunakan kata-kata untuk memandu orang ke dalam keadaan mental yang terfokus dimana mereka cenderung membeli produk atau jasa Anda.

"Keluarlah dari ego Anda dan masuklah ke dalam ego pembaca" - Joe Vitale

Terjemahkan apa yang ingin Anda katakan menjadi kata dan konsep sederhana yang mudah dimengerti oleh pembaca.

Semua tips, trik, dan panduan dari berbagai artikel untuk menulis deskripsi produk itu benar. Namun, Anda tetap harus menciptakan gaya menulis Anda sendiri untuk membangun karakter brand Anda.

Ada rumus dari Joe Vitale untuk menulis deskripsi yang bisa memengaruhi pembaca.

  • Janji. Judul Anda bisa pendek dan manis. Tapi, mengapa tidak membuat judul kedua di bawahnya? Ini juga efektif.
  • Bukti. Bukti Anda bisa: kesaksian, jaminan, penelitian ilmiah, kutipan pakar, statistik, atau apapun yang turut meyakinkan orang pada janji Anda.
  • Harga. Ajakan bertindak bisa:pengingat untuk membeli sekarang, cara membeli, serta di mana membelinya. Berikan bonus jika membeli sekarang juga

Tidak terlalu penting panjang pendeknya tulisan Anda asalkan kata-katanya tetap menarik bagi pembaca.

Apa rahasia menulis cerita yang menghipnotis?

Bukan pertanyaan yang jawabannya ya atau tidak. Namun sebuah pertanyaan yang menggugah pikiran.

Cara apa yang membuat orang mengambil tindakan?

Rasa sakit dan rasa senang berupa kebutuhan dan keinginan. Maka jualah hal itu.

Sekali lagi,

"Keluarlah dari ego Anda dan masuklah ke dalam ego pembaca" - Joe Vitale

Ciptakanlah gaya hypnotic writing Anda dengan menuliskannya, menulis ulang dengan mengukirnya, memahatnya, memolesnya, hingga sempurna. Buat setiap kalimat menjadi aktif, akrab, dan hidup.

Sebagai contoh, jika Anda sadar dan tahu, mengapa di beberapa acara hipnotis ada kata-kata yang sebenarnya selalu diulang?

"mengantuklah... mengantuklah... mengantuklah..."

Kata-kata itulah yang sebenarnya mampu menghipnotis alam bawah sadar pembaca/pendengar.

"Sesungguhnya trik iklan yang paling hebat adalah terus menerus mengulangi saran yang sama sambil mempertahankan kesan baru ide itu" - Kenneth Goode

Berikut beberapa contoh cara menulis judul yang menghipnotis menurut Joe Vitale

Saya akan menyimpulkan apa yang ingin saya katakan lalu menuangkannya ke dalam 1 judul yang saya sendiri harus antusias akan judul tersebut. Walaupun mungkin di akhir akan saya edit agar lebih sesuai dengan proses penulisan.

"Kita memilih apa yang ingin kita baca lewat judul" - Claude Hopkins

  1. Mulailah dengan kata-kata pembuka ini: kata yang bernuansa kegembiraan dan berita: Akhirnya, pengumuman, baru, perkenalkan dan telah tiba.
  2. Jadikan layak sebagai berita. Tujuh 'rahasia yang hilang' ditemukan
  3. Ciptakan judul dengan kata 'cara': Cara Membuat Anak Anda Mendengarkan
  4. Beri pembaca kuis: Apakah Anda Memenuhi Syarat untuk Sukses?
  5. Tampilkan tawaran Anda. Gabung selama Enam Bulan - Dapatkan Enam Bulan berikutnya Gratis.
  6. Berfokus pada hasil positif. Gigi lebih putih dalam 10 hari.

Nah sebagai penutup, berikut rangkuman/rumusan hypnotic writing Joe Vitale

moota.co - hypnotic writing

Sekarang Anda sudah tahu rahasianya bagaimana menulis cerita atau iklan yang bisa menghipnotis pembaca Anda.

Sstt... Ini hanya materi mentah, karena setelah itu Anda sendiri yang akan mengembangkannya sesuai dengan produk Anda. Sama seperti saya yang masih harus belajar sama expert-expert diluar sana 😀

Saya harap sharing materi hari ini bisa bermanfaat dan berguna untuk Anda. Dan silahkan share informasi ini kepada rekan, teman dan sahabat Anda agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak lagi dengan klik icon media sosial di bawah

Terima kasih 🙂

Baca Sekarangbaca sekarang
Keuangan
Lihat Semua
Tutorial
Lihat Semua
Jangan Lewatkan Update Tips Terbaru dari Kami!
Dengan berlangganan artikel kami, Anda akan mendapatkan notifikasi langsung setiap kali kami memposting konten baru.
Moota merupakan aplikasi untuk pengecekkan mutasi dan saldo rekening Anda, dimana mutasi rekening Anda kami dapatkan dari akun iBanking Anda.
Office
Jl. Sunda, No 85, Kel. Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112
Workshop
Jl Terusan Cikutra Baru No. 3B Kel. Neglasari Kec. Cibeunying Kaler Bandung
Download Moota di
2025 © All rights reserved
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram