Marketplace

Marketplace telah menjadi salah satu fenomena terbesar dalam dunia bisnis digital saat ini. Dari platform e-commerce raksasa hingga pasar online lokal, marketplace menyediakan ruang bagi penjual dan pembeli untuk berinteraksi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tapi, apa sebenarnya marketplace itu? Dan mengapa begitu banyak orang dan bisnis tertarik untuk terlibat di dalamnya? Mari kita telusuri bersama!

Marketplace

Pengertian Marketplace

Marketplace, atau pasar online, adalah platform digital yang mempertemukan penjual dan pembeli dalam satu ekosistem. Mirip seperti pasar tradisional, tetapi dengan skala yang jauh lebih besar dan jangkauan yang lebih luas. Di marketplace, berbagai produk dan layanan dapat ditemukan dalam satu tempat, memudahkan konsumen untuk mencari dan membeli apa yang mereka butuhkan tanpa harus pergi ke berbagai situs web.

Jenis-Jenis Marketplace

Marketplace tidak hanya terdiri dari satu jenis saja. Mereka hadir dalam berbagai bentuk, masing-masing dengan karakteristik unik yang melayani kebutuhan pasar yang berbeda.

Marketplace B2C

Business-to-Consumer (B2C) adalah jenis marketplace yang menghubungkan bisnis langsung dengan konsumen. Contohnya seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Di sini, penjual menawarkan produk mereka langsung kepada pembeli akhir, menciptakan hubungan yang lebih langsung dan personal.

Marketplace C2C

Consumer-to-Consumer (C2C) memungkinkan konsumen untuk bertransaksi langsung dengan konsumen lainnya. Platform seperti Bukalapak dan OLX adalah contoh utama dari jenis ini, di mana individu dapat menjual barang bekas atau produk unik mereka kepada orang lain tanpa perantara bisnis besar.

Marketplace B2B

Business-to-Business (B2B) adalah marketplace yang fokus pada transaksi antar bisnis. Platform seperti Alibaba dan Indotrading menyediakan ruang bagi perusahaan untuk membeli dan menjual produk dalam jumlah besar, sering kali dengan harga grosir. Ini mempermudah bisnis dalam rantai pasokan mereka dan mengurangi biaya operasional.

Keuntungan Menggunakan Marketplace

Menggunakan marketplace sebagai platform bisnis memiliki berbagai keuntungan yang signifikan. Mengapa memilih untuk menjual di marketplace daripada membangun toko online sendiri?

  • Akses ke Basis Pengguna yang Luas: Marketplace biasanya memiliki jutaan pengguna aktif, memberikan peluang besar untuk meningkatkan penjualan.
  • Biaya Awal yang Rendah: Dibandingkan dengan membangun situs web sendiri, bergabung dengan marketplace sering kali lebih ekonomis.
  • Kemudahan Penggunaan: Platform marketplace menyediakan infrastruktur yang sudah jadi, memudahkan penjual untuk memulai tanpa perlu keahlian teknis yang mendalam.
  • Kepercayaan Konsumen: Marketplace yang sudah terkenal memberikan rasa aman bagi konsumen, meningkatkan kemungkinan mereka untuk berbelanja.

Tantangan di Dunia Marketplace

Namun, seperti halnya setiap ekosistem bisnis, marketplace juga memiliki tantangan tersendiri yang perlu dihadapi oleh para penjual.

  • Persaingan yang Ketat: Dengan banyaknya penjual di satu platform, membedakan diri bisa menjadi sulit.
  • Biaya Komisi: Marketplace biasanya mengambil persentase dari setiap penjualan, yang dapat mempengaruhi margin keuntungan.
  • Kontrol Terbatas atas Branding: Di marketplace, penjual memiliki kontrol yang lebih sedikit terhadap tampilan dan nuansa toko mereka, yang bisa membatasi upaya branding.
  • Ketergantungan pada Platform: Perubahan kebijakan atau algoritma marketplace dapat berdampak besar pada penjualan.

Strategi Sukses Berjualan di Marketplace

Bagaimana cara memastikan bisnis Anda sukses di tengah lautan kompetisi marketplace? Berikut beberapa strategi yang bisa Anda terapkan.

Optimasi Produk

Produk adalah inti dari setiap bisnis. Pastikan deskripsi produk Anda jelas, menarik, dan mengandung kata kunci yang relevan untuk meningkatkan visibilitas di mesin pencari marketplace.

Pelayanan Pelanggan

Memberikan pelayanan pelanggan yang luar biasa dapat membuat bisnis Anda menonjol. Tanggapi pertanyaan dengan cepat, tangani keluhan dengan baik, dan berikan pengalaman belanja yang menyenangkan.

Perkembangan Terkini dalam Marketplace

Dunia marketplace terus berkembang seiring dengan perubahan teknologi dan perilaku konsumen. Beberapa tren terbaru yang patut diperhatikan antara lain:

  • Integrasi AI dan Chatbots: Membantu dalam pelayanan pelanggan dan personalisasi pengalaman belanja.
  • Marketplace Vertikal: Fokus pada niche pasar tertentu untuk menawarkan produk yang lebih spesifik.
  • Pembayaran Digital yang Lebih Aman: Meningkatkan kepercayaan konsumen dengan sistem pembayaran yang lebih aman dan mudah.

Masa Depan Marketplace: Tren yang Harus Diperhatikan

Melihat ke depan, ada beberapa tren yang diperkirakan akan membentuk masa depan marketplace:

  • Augmented Reality (AR): Memungkinkan konsumen untuk mencoba produk secara virtual sebelum membeli.
  • Sustainability: Meningkatnya permintaan akan produk ramah lingkungan dan etis.
  • Penggunaan Blockchain: Untuk meningkatkan keamanan dan transparansi transaksi.

Marketplace vs Toko Online Sendiri

Memilih antara menjual di marketplace atau membangun toko online sendiri adalah keputusan penting bagi setiap bisnis. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan.

  • Marketplace: Lebih mudah dan cepat untuk memulai, tetapi dengan kontrol yang lebih rendah.
  • Toko Online Sendiri: Memberikan kontrol penuh atas branding dan pengalaman pengguna, namun memerlukan investasi lebih besar dalam pemasaran dan pengelolaan situs.

Bagaimana Marketplace Mempengaruhi UMKM

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendapatkan dorongan besar dari hadirnya marketplace. Mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas tanpa harus memiliki infrastruktur yang besar. Namun, UMKM juga perlu bersaing dengan pemain besar, sehingga inovasi dan diferensiasi menjadi kunci keberhasilan.

Memilih Marketplace yang Tepat untuk Bisnis Anda

Tidak semua marketplace cocok untuk setiap jenis bisnis. Penting untuk memilih platform yang sesuai dengan produk dan target pasar Anda. Pertimbangkan faktor seperti demografi pengguna, biaya komisi, dan fitur yang ditawarkan sebelum membuat keputusan.

Pentingnya Ulasan dan Rating di Marketplace

Ulasan dan rating memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan konsumen. Produk dengan ulasan positif cenderung lebih menarik bagi calon pembeli. Oleh karena itu, mendorong pelanggan untuk memberikan feedback dan menangani ulasan negatif dengan bijak adalah strategi yang efektif.

Metode Pembayaran di Marketplace

Kemudahan dalam metode pembayaran dapat meningkatkan konversi penjualan. Marketplace biasanya menawarkan berbagai opsi pembayaran seperti kartu kredit, transfer bank, e-wallet, dan pembayaran COD (Cash on Delivery) untuk memenuhi preferensi konsumen yang berbeda.

Logistik dan Pengiriman di Era Marketplace

Pengiriman yang cepat dan efisien adalah faktor kunci dalam kepuasan pelanggan. Banyak marketplace telah bermitra dengan layanan logistik untuk memastikan pengiriman tepat waktu dan biaya yang kompetitif. Penjual juga perlu mempertimbangkan strategi pengiriman yang optimal untuk meningkatkan pengalaman belanja.

Keamanan Transaksi di Marketplace

Keamanan adalah prioritas utama dalam transaksi online. Marketplace terus mengembangkan sistem keamanan yang canggih untuk melindungi data pengguna dan mencegah penipuan. Penjual juga harus memastikan bahwa mereka mengikuti praktik terbaik dalam menjaga keamanan transaksi mereka.

Membangun Brand Melalui Marketplace

Meskipun marketplace menawarkan platform yang sama untuk semua penjual, masih mungkin untuk membangun brand yang kuat. Fokus pada kualitas produk, pelayanan pelanggan yang unggul, dan strategi pemasaran yang kreatif dapat membantu bisnis Anda menonjol di tengah keramaian.

Mengelola Inventaris di Marketplace

Manajemen inventaris yang efektif adalah kunci untuk menjaga kelancaran operasional. Gunakan alat dan teknologi yang tersedia untuk memantau stok secara real-time, menghindari kehabisan barang, dan memastikan bahwa Anda dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan cepat.

Pemasaran dan Promosi di Marketplace

Memanfaatkan fitur pemasaran yang ditawarkan oleh marketplace, seperti iklan berbayar dan promosi khusus, dapat meningkatkan visibilitas produk Anda. Selain itu, aktif di media sosial dan melakukan kolaborasi dengan influencer dapat memperluas jangkauan pemasaran Anda secara signifikan.

Analisis dan Pemantauan Kinerja di Marketplace

Mengukur dan menganalisis kinerja penjualan adalah langkah penting untuk memahami apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan. Gunakan alat analitik yang disediakan oleh marketplace untuk melacak metrik seperti jumlah penjualan, konversi, dan ulasan pelanggan.

Mengatasi Masalah Pengembalian dan Refund di Marketplace

Pengelolaan pengembalian dan refund yang efisien dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Tetapkan kebijakan pengembalian yang jelas dan mudah dipahami, serta tangani setiap permintaan dengan cepat dan profesional untuk menjaga reputasi bisnis Anda.

Kolaborasi dengan Penjual Lain di Marketplace

Bekerja sama dengan penjual lain dapat membuka peluang baru dan memperluas jaringan bisnis Anda. Pertimbangkan untuk melakukan cross-promotion atau bundling produk dengan penjual lain yang memiliki produk komplementer untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Penggunaan Teknologi dalam Meningkatkan Penjualan di Marketplace

Teknologi terus memainkan peran penting dalam mengoptimalkan penjualan di marketplace. Dari otomatisasi proses hingga penggunaan AI untuk personalisasi, memanfaatkan teknologi terbaru dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnis Anda.

Yuk Buruan Daftar!

Kesimpulan

Marketplace telah mengubah cara kita berbelanja dan berbisnis secara signifikan. Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkannya, tidak heran jika semakin banyak bisnis yang memilih untuk menjual di platform ini. Namun, untuk sukses di dunia marketplace yang kompetitif, diperlukan strategi yang tepat, pemahaman mendalam tentang pasar, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan tren yang terus berubah. Dengan pendekatan yang tepat, marketplace dapat menjadi katalisator utama dalam pertumbuhan dan kesuksesan bisnis Anda.

FAQ

1. Apa perbedaan utama antara marketplace B2C dan B2B?

Marketplace B2C menghubungkan bisnis langsung dengan konsumen akhir, sedangkan B2B fokus pada transaksi antar bisnis, biasanya dalam skala besar dan grosir.

2. Bagaimana cara meningkatkan rating produk di marketplace?

Meningkatkan kualitas produk, memberikan pelayanan pelanggan yang baik, dan meminta ulasan dari pelanggan yang puas dapat membantu meningkatkan rating produk Anda.

3. Apakah saya perlu membayar biaya untuk bergabung dengan marketplace?

Sebagian besar marketplace mengenakan biaya komisi dari setiap penjualan. Beberapa juga mungkin menawarkan paket berbayar dengan fitur tambahan untuk penjual.

4. Bagaimana cara menangani pengembalian barang yang sering terjadi?

Tetapkan kebijakan pengembalian yang jelas, tanggapi permintaan pengembalian dengan cepat, dan pastikan prosesnya mudah bagi pelanggan untuk menjaga kepuasan mereka.

5. Apakah saya bisa menjual produk digital di marketplace?

Ya, banyak marketplace yang mendukung penjualan produk digital seperti e-book, software, dan layanan online. Pastikan untuk memilih marketplace yang sesuai dengan jenis produk digital Anda.

November 5, 2024
Baca Sekarang

Kami sediakan update terbaru, tutorial, dan tips terbaik untuk Anda
Nur Rani D
January 9, 2020
January 9, 2020

Facebook Ads vs Instagram Ads, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Siapa sangka jika media sosial saat ini tidak hanya memiliki fungsi sebagai media untuk bersosialisasi saja? Media sosial kini mempunyai fungsi utama lainnya, yaitu untuk berjualan. Bahkan, masing-masing media sosial juga telah memiliki tools untuk beriklannya sendiri.

Sebut saja Facebook dan Instagram, 2 media sosial yang penggunanya cukup banyak di Indonesia. Keduanya sudah lazim digunakan sebagai media untuk beriklan dan berpromosi. Facebook memiliki fitur ads untuk membantu penggunanya dalam mengembangkan bisnisnya, begitu pula Instagram.

Meskipun sudah berada di bawah bendera yang sama, tetapi masing-masing tools ads dari media sosial di atas memiliki ciri khasnya masing-masing. Facebook ads vs Instagram ads mana yang lebih menguntungkan? Mari kita bahas satu per satu.

Statistik Facebook dan Instagram

Agar lebih dalam mengetahui Facebook ads vs Instagram ads maka kita perlu mengetahui statistik antara kedua media sosial tersebut yang menjadi background dari jenis iklan yang ditampilkan.

Data-data yang akan ditampilkan semuanya diambil dari https://id.oberlo.com/.

Statistik Facebook

Pada tahun 2019, jumlah pengguna Facebook tercatat sudah mencapai sekitar 2.4 miliar. ROI atau return of investment yang didapatkan oleh Facebook sebanyak 30%, lebih tinggi dibandingkan YouTube, Twitter, dan Instagram.

Halaman bisnis yang ada di Facebook mencapai total 8 juta. Tingkat pertumbuhan halaman bisnis tersebut mencapai sekitar 23% per tahunnya. Pengguna Facebook dengan persentase sebanyak 78% dapat dengan mudah menemukan produk terbaru dan membelinya.

Statistik Instagram

Pengguna Instagram saat ini telah mencapai sekitar 1 miliar users. Sekitar 71% akun di Instagram telah beralih menjadi akun bisnis dan sebanyak 80% pengguna setidaknya mengikuti 1 akun brand.

Sekitar 83% pengguna Instagram menemukan barang dan jasa baru lewat postingan Instagram. Engagement yang dihasilkan oleh Instagram dikalim 4 kali lebih kuat dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh Facebook.

Facebook ads vs Instagram ads

Ada beberapa indikator yang perlu diketahui pada saat membandingkan keduanya, yaitu:

1. Reach

facebook ads

Instagram memiliki keahlian dalam mendapatkan reach organic lebih banyak dibandingkan dengan Facebook. Ini disebabkan karena Instagram menyediakan fitur-fitur seperti, tagar dan suggestion for you untuk memperluas jangkauan postingan yang diunggah.

Sementara lewat Facebook, sebagai salah satu media sosial awal, mampu memberikan reach yang tinggi dan keberhasilan memperoleh brand awareness dengan mudah. Facebook, lewat Facebook Manager, memberikan fitur tersendiri yang dapat digunakan untuk menentukan target audience.

2. Engagement

instagram ads

Engagement ini bisa diartikan sebagai interaksi yang dilakukan oleh pengguna. Beberapa brand besar beranggapan jika Instagram merupakan platform yang tepat untuk meraih engagement yang tinggi. Ini dibuktikan dengan data di atas jika 80% pengguna Instagram setidaknya mengikuti 1 akun sebuah brand. Ditambah lagi, mereka juga mengirim surel, DM, hingga menelepon.

Di Facebook sendiri engagement yang ada sudah mengalami beberapa perbedaan, berbeda dengan sebelumnya. Kini Facebook sudah tidak dapat lagi diandalkan untuk mendapatkan engagement organic.

3. Demografi

facebook vs instagram advertising

Secara demografi, Instagram didominasi oleh pengguna wanita sebanyak 31% dan pengguna laki-laki sebanyak 24%. Rentang umur pengguna Instagram sendiri berkisar antara 18 hingga 29 tahun. Selain itu, sebanyak dari 55% pengguna internet di dunia juga merupakan pengguna Instagram.

Sama seperti Instagram, Facebook juga didominasi oleh pengguna wanita. Rentang umur pengguna Facebook hampir tidak ada, karena semua golongan usia telah menggunakan Facebook. 79% pengguna internet di dunia juga merupakan pengguna Facebook.

Lantas, Facebook ads vs Instagram ads mana yang lebih unggul? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Agar lebih menguntungkan, kita perlu mengingklankan produk di kedua platform tersebut.

 

Semoga sekarang kalian sudah tidak bingung lagi menentukan Facebook ads vs Instagram ads ya.

Baca Sekarangbaca sekarang
Nur Rani D
January 6, 2020
January 6, 2020

Peluang Startup SaaS (Software as a Service) di tahun 2020

SaaS atau Software as a Service merupakan sebuah julukan dalam dunia teknologi yang berubah menjadi sesuatu yang penting bagi banyak sektor industri yang mulai mendigitalisasikan usaha mereka.

Terkait laporan dari Market Watch (2019) bahwa produk SaaS di seluruh dunia diperkirakan akan tumbuh sekitar 21,2% antara tahun 2018 hingga 2023, hingga mencapai angka US$117 miliar di akhir tahun 2022.

Hal ini memberi isyarat bahwa peluang industri ini kedepannya cukup tinggi.

Walau begitu, hambatannya masih ada terutama di Indonesia yang belum memiliki infrastruktur yang maksimal.

Namun jangan langsung pesimis, malah harus membuat kita mulai memikirkan apa yang akan dibangun sehingga pengaruh teknologi bisa berdampak besar dan bermanfaat untuk perusahaan di Indonesia. Karena mengingat ekonomi digital Indonesia ini selalu meningkat setiap tahunnya.

Tercatat bahwa Indonesia dan Vietnam adalah dua negara dengan potensi ekonomi digital paling potensial di Asia Tenggara dengan pertumbuhan hingga 40%. Lebih tinggi dibanding negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina yang angka pertumbuhannya antara 20-30 persen. (riset e-Conomy SEA 2019 dirilis oleh Google)

Mengapa Indonesia sangat potensial di industri ekonomi digital?

Tak lain karena faktor-faktor berikut:

  1. Pengguna internet yang cukup tinggi yakni 152 juta jiwa
  2. Meningkatnya transaksi bisnis secara online seperti jual-beli (ecommerce) dan transportasi
  3. Pertumbuhan industri dompet elektronik (e-wallet)
  4. Pendanaan dan investasi yang semakin terbuka dan mudah diakses

Dengan faktor-faktor tadi, Indonesia menjadi negara tujuan bagi perusahaan layanan digital skala Internasional yang ingin berekspansi di Asia Tenggara dan termasuk pelaku sektor SaaS.

Terlebih sekarang ada dukungan positif dari pemerintah bagi para pebisnis dalam upaya meningkatkan ekonomi digital.

Hal itu membuat beberapa platform sudah mulai berkolaborasi menciptakan kemudahan yang lebih luas guna membantu kebutuhan konsumen mereka.

Nah, sekarang kembali lagi pada diri kita masing-masing, sudah siapkah kita mengadopsi metode-metode digital dan men-scale up bisnis kita?

Yuk kita coba diskusikan bagaimana model SaaS di Indonesia pada tahun 2020 nanti.

Semoga bermanfaat ya..

Terima kasih 🙂

Baca Sekarangbaca sekarang
Nur Rani D
December 20, 2019
December 20, 2019

Jangan Hanya Jadi Start Up, Yuk Kembangkan Bisnis dengan Scale Up

Tentunya kita semua sudah tidak asing dengan bisnis startup, apalagi di Indonesia sendiri terdapat beberapa start up yang sudah berperingkat unikorn, bahkan telah ada yang berada di posisi dekakorn.

Namun sayangnya, banyak pula perusahaan startup di Indonesia hanya bertahan seumur jagung dan lenyap begitu saja. Memulai bisnis memang mudah, tapi mengembangkan dan mempertahankannya bukan persoalan sepele.

Oleh karena itu, sebagai pebisnis pemula, kita juga harus bisa mengembangkan bisnis dengan scale up untuk bisa naik ke tingkatan yang lebih tinggi lagi. Bagaimana cara scale up bisnis kita agar dapat melipatgandakan keuntungan? Berikut sedikit tipsnya.

1. Mencari Investor yang Sesuai

investor bisnis startup (source: pixabay.com)

Bisnis apa saja pasti memerlukan sebuah modal. Besar kecilnya modal tergantung dari jenis bisnis yang akan dikembangkan. Tidak ada jaminan bisnis dengan modal besar akan lebih untung atau sebaliknya, semuanya tergantung dari pengembangan bisnis dan investor yang tepat.

Agar dapat mengembangkan bisnis dengan sukses, kita juga perlu investor yang sesuai, bukan hanya banyaknya modal saja yang digelontorkan. Investor yang salah justru akan membangun bisnis yang baru mulai berjalan, meskipun mereka telah memberikan modal besar.

Kita sebagai pemilik bisnis juga dapat kehilangan fokus bisnis dan bahkan kontrol terhadap perusahaan. Menemukan investor yang tepat dan sesuai sangat wajib dilakukan demi perkembangan bisnis yang lebih baik.

2. Membuat Tim Terbaik yang Solid

membangun tim startup (source: pixabay.com)

Cara scale up bisnis selanjutnya adalah dengan menemukan dan membuat tim-tim terbaik yang solid. Sebesar apapun sebuah bisnis, tetapi tidak memiliki tim yang bekerja dengan baik juga dapat mengancam keberlangsungan bisnis yang sedang dirintis.

Hal ini menjadi salah satu prinsip agar sebuah bisnis dapat scale up. Tidak semua pekerjaan dapat dilakukan sendirian, beberapa pekerjaan memang membutuhkan tenaga ahli dan profesional.

Tim terbaik yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya tentu sangat diperlukan dalam mengembangkan bisnis. Tidak hanya terbaik saja, tim yang dibentuk juga harus solid dan memiliki integritas dalam bekerja.

3. Buatlah Sistem yang Tertata

sop dalam kerja (source: pixabay.com)

Dalam pengembangan bisnis dengan scale up, sistem baik yang tertata juga sangat diperlukan. Hal ini dapat dimulai dengan membuat berbagai kebijakan yang dijalankan secara sistematis, tidak acak. Bisa dengan membuat SOP yang jelas, hak dan kewajiban serta kewenangan karyawan, atau langkah-langkah menghadapi keluhan pelanggan.

Sistem yang tertata dan dijalankan dengan baik akan meningkatkan kinerja bisnis dengan baik pula. Selain itu, efisiensi dan produktivitas juga dapat ditingkatkan dengan sendirinya. Dengan peningkatan kedua hal tersebut, pastinya bisnis yang berjalan akan dapat berkembang lebih baik.

4. Perlunya Membangun Sebuah Personal Brand

apa itu scale up bisnis (source: pixabay.com)

Membangun sebuah personal brand juga merupakan salah satu cara scale up bisnis. Personal brand yang baik tentu memberikan pengalaman yang berbeda kepada konsumen/audience. Bangun reputasi baik di depan para audience agar mereka menganggap kita adalah orang yang tepat dan ahli di bidang bisnis yang digeluti.

5. Memperkuat Jaringan Bisnis

scale up bisnis startup (source: pixabay.com)

Bila bisnis sudah mulai berkembang dan mendapatkan reputasi yang baik, maka saatnya untuk menemukan jaringan baru atau memperkuat jaringan bisnis yang lama. Memiliki koneksi khusus dengan para orang tertentu bisa saja akan sangat menguntungkan.

Koneksi ini diperlukan terutama untuk mengembangkan bisnis agar lebih maju. Sudah banyak buktinya, mereka yang mendapatkan koneksi ke orang yang tepat cenderung memiliki jaringan bisnis yang sangat luas.

 

Setiap usaha tidak hanya dirintis saja, tetapi juga perlu dikembangkan dan ditingkatkan kemajuannya. Maka dari itu, scale up sangat perlu dilakukan, terutama bagi bisnis-bisnis startup.

Apakah sudah paham dengan cara scale up bisnis seperti di atas? Sudah siap untuk mempraktekannya?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca Sekarangbaca sekarang
Keuangan
Lihat Semua
Tutorial
Lihat Semua
Jangan Lewatkan Update Tips Terbaru dari Kami!
Dengan berlangganan artikel kami, Anda akan mendapatkan notifikasi langsung setiap kali kami memposting konten baru.
Moota merupakan aplikasi untuk pengecekkan mutasi dan saldo rekening Anda, dimana mutasi rekening Anda kami dapatkan dari akun iBanking Anda.
Office
Jl. Sunda, No 85, Kel. Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112
Workshop
Jl Terusan Cikutra Baru No. 3B Kel. Neglasari Kec. Cibeunying Kaler Bandung
Download Moota di
2025 © All rights reserved
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram