SaaS atau Software as a Service merupakan sebuah julukan dalam dunia teknologi yang berubah menjadi sesuatu yang penting bagi banyak sektor industri yang mulai mendigitalisasikan usaha mereka.

Terkait laporan dari Market Watch (2019) bahwa produk SaaS di seluruh dunia diperkirakan akan tumbuh sekitar 21,2% antara tahun 2018 hingga 2023, hingga mencapai angka US$117 miliar di akhir tahun 2022.

Hal ini memberi isyarat bahwa peluang industri ini kedepannya cukup tinggi.

Walau begitu, hambatannya masih ada terutama di Indonesia yang belum memiliki infrastruktur yang maksimal.

Namun jangan langsung pesimis, malah harus membuat kita mulai memikirkan apa yang akan dibangun sehingga pengaruh teknologi bisa berdampak besar dan bermanfaat untuk perusahaan di Indonesia. Karena mengingat ekonomi digital Indonesia ini selalu meningkat setiap tahunnya.

Tercatat bahwa Indonesia dan Vietnam adalah dua negara dengan potensi ekonomi digital paling potensial di Asia Tenggara dengan pertumbuhan hingga 40%. Lebih tinggi dibanding negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina yang angka pertumbuhannya antara 20-30 persen. (riset e-Conomy SEA 2019 dirilis oleh Google)

Mengapa Indonesia sangat potensial di industri ekonomi digital?

Tak lain karena faktor-faktor berikut:

  1. Pengguna internet yang cukup tinggi yakni 152 juta jiwa
  2. Meningkatnya transaksi bisnis secara online seperti jual-beli (ecommerce) dan transportasi
  3. Pertumbuhan industri dompet elektronik (e-wallet)
  4. Pendanaan dan investasi yang semakin terbuka dan mudah diakses

Dengan faktor-faktor tadi, Indonesia menjadi negara tujuan bagi perusahaan layanan digital skala Internasional yang ingin berekspansi di Asia Tenggara dan termasuk pelaku sektor SaaS.

Terlebih sekarang ada dukungan positif dari pemerintah bagi para pebisnis dalam upaya meningkatkan ekonomi digital.

Hal itu membuat beberapa platform sudah mulai berkolaborasi menciptakan kemudahan yang lebih luas guna membantu kebutuhan konsumen mereka.

Nah, sekarang kembali lagi pada diri kita masing-masing, sudah siapkah kita mengadopsi metode-metode digital dan men-scale up bisnis kita?

Yuk kita coba diskusikan bagaimana model SaaS di Indonesia pada tahun 2020 nanti.

Semoga bermanfaat ya..

Terima kasih 🙂

Tentunya kita semua sudah tidak asing dengan bisnis startup, apalagi di Indonesia sendiri terdapat beberapa start up yang sudah berperingkat unikorn, bahkan telah ada yang berada di posisi dekakorn.

Namun sayangnya, banyak pula perusahaan startup di Indonesia hanya bertahan seumur jagung dan lenyap begitu saja. Memulai bisnis memang mudah, tapi mengembangkan dan mempertahankannya bukan persoalan sepele.

Oleh karena itu, sebagai pebisnis pemula, kita juga harus bisa mengembangkan bisnis dengan scale up untuk bisa naik ke tingkatan yang lebih tinggi lagi. Bagaimana cara scale up bisnis kita agar dapat melipatgandakan keuntungan? Berikut sedikit tipsnya.

1. Mencari Investor yang Sesuai

investor bisnis startup (source: pixabay.com)

Bisnis apa saja pasti memerlukan sebuah modal. Besar kecilnya modal tergantung dari jenis bisnis yang akan dikembangkan. Tidak ada jaminan bisnis dengan modal besar akan lebih untung atau sebaliknya, semuanya tergantung dari pengembangan bisnis dan investor yang tepat.

Agar dapat mengembangkan bisnis dengan sukses, kita juga perlu investor yang sesuai, bukan hanya banyaknya modal saja yang digelontorkan. Investor yang salah justru akan membangun bisnis yang baru mulai berjalan, meskipun mereka telah memberikan modal besar.

Kita sebagai pemilik bisnis juga dapat kehilangan fokus bisnis dan bahkan kontrol terhadap perusahaan. Menemukan investor yang tepat dan sesuai sangat wajib dilakukan demi perkembangan bisnis yang lebih baik.

2. Membuat Tim Terbaik yang Solid

membangun tim startup (source: pixabay.com)

Cara scale up bisnis selanjutnya adalah dengan menemukan dan membuat tim-tim terbaik yang solid. Sebesar apapun sebuah bisnis, tetapi tidak memiliki tim yang bekerja dengan baik juga dapat mengancam keberlangsungan bisnis yang sedang dirintis.

Hal ini menjadi salah satu prinsip agar sebuah bisnis dapat scale up. Tidak semua pekerjaan dapat dilakukan sendirian, beberapa pekerjaan memang membutuhkan tenaga ahli dan profesional.

Tim terbaik yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya tentu sangat diperlukan dalam mengembangkan bisnis. Tidak hanya terbaik saja, tim yang dibentuk juga harus solid dan memiliki integritas dalam bekerja.

3. Buatlah Sistem yang Tertata

sop dalam kerja (source: pixabay.com)

Dalam pengembangan bisnis dengan scale up, sistem baik yang tertata juga sangat diperlukan. Hal ini dapat dimulai dengan membuat berbagai kebijakan yang dijalankan secara sistematis, tidak acak. Bisa dengan membuat SOP yang jelas, hak dan kewajiban serta kewenangan karyawan, atau langkah-langkah menghadapi keluhan pelanggan.

Sistem yang tertata dan dijalankan dengan baik akan meningkatkan kinerja bisnis dengan baik pula. Selain itu, efisiensi dan produktivitas juga dapat ditingkatkan dengan sendirinya. Dengan peningkatan kedua hal tersebut, pastinya bisnis yang berjalan akan dapat berkembang lebih baik.

4. Perlunya Membangun Sebuah Personal Brand

apa itu scale up bisnis (source: pixabay.com)

Membangun sebuah personal brand juga merupakan salah satu cara scale up bisnis. Personal brand yang baik tentu memberikan pengalaman yang berbeda kepada konsumen/audience. Bangun reputasi baik di depan para audience agar mereka menganggap kita adalah orang yang tepat dan ahli di bidang bisnis yang digeluti.

5. Memperkuat Jaringan Bisnis

scale up bisnis startup (source: pixabay.com)

Bila bisnis sudah mulai berkembang dan mendapatkan reputasi yang baik, maka saatnya untuk menemukan jaringan baru atau memperkuat jaringan bisnis yang lama. Memiliki koneksi khusus dengan para orang tertentu bisa saja akan sangat menguntungkan.

Koneksi ini diperlukan terutama untuk mengembangkan bisnis agar lebih maju. Sudah banyak buktinya, mereka yang mendapatkan koneksi ke orang yang tepat cenderung memiliki jaringan bisnis yang sangat luas.

 

Setiap usaha tidak hanya dirintis saja, tetapi juga perlu dikembangkan dan ditingkatkan kemajuannya. Maka dari itu, scale up sangat perlu dilakukan, terutama bagi bisnis-bisnis startup.

Apakah sudah paham dengan cara scale up bisnis seperti di atas? Sudah siap untuk mempraktekannya?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kebutuhan membangun tim startup biasanya dikarenakan pemilik yang terdiri satu atau dua orang yang sudah mencapai titik tidak bisa bekerja tanpa bantuan orang lain. Artinya, perusahaan ini sudah siap bertransisi dari seorang pegawai yang biasa melakukan banyak tugas menjadi sebuah tim. Ini juga bisa berarti perusahaan sudah mulai berkembang.

Merekrut pegawai tanpa pengalaman terkadang bisa sangat menantang. Mempekerjakan orang yang salah bisa membuat rugi perusahaan. Maka, pastikan ketahui hal-hal yang harus diperhatikan saat merekrut orang lain agar tidak salah pilih.

1. Identifikasi Posisi

mengetahui posisi kerja dalam tim startup

mengetahui posisi kerja dalam tim startup (source: elements.envato.com)

Pastikan Anda mengetahui posisi yang diperlukan untuk melengkapi tim Anda. Posisi seperti SEO, pemasaran, programming, atau akunting adalah contoh posisi yang harus diisi. Saat mengidentifikasi posisi-posisi tersebut, pastikan Anda memprioritaskan untuk menemukan orang-orang dengan talenta yang tidak dimiliki oleh anggota tim lain.

Selain itu, pastikan Anda mengetahui apakah posisi tersebut harus diisi oleh pegawai kontrak atau pegawai tetap. Sesuaikan dengan anggaran serta kebutuhan perusahaan Anda.

2. Lakukan Wawancara

lakukan wawancara tim startup

lakukan wawancara tim startup (source: elements.envato.com)

Mengadakan wawancara tampak terlihat mudah: membuat daftar para kandidat, bertemu, bertanya, dan membandingkan hasilnya dengan kandidat lain. Tetapi, apakah Anda bisa menjamin hasil wawancara tersebut akan mengantarkan Anda pada pilihan yang tepat?

Merekrut orang yang salah dapat menghabiskan banyak uang, seperti biaya pelatihan, keluhan dari klien, atau proses rekrutmen yang harus diulang lagi untuk mencari pegawai baru.

Agar hal itu tidak terjadi, cari pegawai yang memiliki visi dan passion yang sama. Jika perusahaan bergerak di bidang game, maka carilah pegawai yang memiliki kesukaan pada game.

Pegawai dengan keahlian juga poin penting saat membangun tim startup. Meskipun keahlian ditulis di CV, tanya lebih jauh pencapaian yang sudah ia raih berdasarkan keahlian tersebut. Ini berguna untuk mengetahui jika ia jujur atau tidak.

3. Fleksibilitas

memiliki kemampuan yang fleksibel

memiliki kemampuan yang fleksibel (source: elements.envato.com)

Sebagai pemilik startup, Anda mungkin tidak terpaku pada satu sistem perusahaan karena Anda sedang mencari sistem yang tepat. Strategi bisnis Anda pun bisa jadi berubah-ubah, karena Anda masih mempelajari pasar, klien, dan industri yang Anda geluti.

Oleh karena itu, pilih pegawai yang bisa mengikuti perubahan dan bersedia menanggung beban kerja dan kebiasaan perusahaan Anda. Pastikan juga mereka bekerja tanpa teralihkan oleh strategi bisnis baru.

4. Memiliki Jiwa Wirausaha

tim memiliki jiwa wirausaha

tim memiliki jiwa wirausaha (source: elements.envato.com)

Merintis startup penuh risiko dan Anda harus mengukur apakah calon pegawai tersebut siap dengan risiko-risiko tersebut. Pegawai dengan jiwa wirausaha biasanya memiliki ide-ide yang baru dan inovatif untuk perusahaan.

Saat wawancara berlangsung, Anda bisa menilai area ini dengan memberikan pertanyaan contoh kasus yang relevan pada calon pegawai. Lihat bagaimana mereka mengatasinya dan bagaimana solusinya tersebut selaras dengan visi perusahaan.

5. Rasa Ingin Tahu dan Ingin Belajar

memiliki jiwa rasa ingin tahu dalam tim startup

memiliki jiwa rasa ingin tahu dalam tim startup (source: elements.envato.com)

Anda pasti ingin mendapatkan tim yang tidak hanya bisa menerima informasi dan instruksi saja, tetapi juga tim yang memiliki kemauan untuk belajar.

Seseorang dengan rasa ingin tahu adalah kualitas yang penting untuk perusahaan rintisan. Hal ini disebabkan karena banyak hal baru yang akan ditemui dan semua orang belajar dan bereksperimen di saat yang sama.

Oleh karena itu, mintalah calon karyawan untuk mengajukan pertanyaan di akhir wawancara. Semakin cerdas pertanyaan yang diajukan oleh calon karyawan, maka Anda harus semakin mempertimbangkan untuk merekrut mereka.

 

Membangun tim startup yang solid tidak hanya dilakukan saat proses rekrutmennya saja, tetapi juga setelahnya. Lakukan pelatihan atau pengembangan karier untuk karyawan. Sesekali, lakukan acara ke luar kantor untuk membangun hubungan antar karyawan yang solid.

Siapa yang tak kenal dengan sosok seorang Jack Ma? Perjuangan konglomerat asal Negeri Tirai Bambu ini dalam meraih kesuksesan adalah salah satu kisah paling inspiratif di dunia bisnis modern. Karena itu, tak heran jika banyak yang menyebut laki-laki kelahiran Hangzou, 10 September 1964 ini sebagai seorang tokoh paling berpengaruh dalam bisnis e-commerce di awal abad ke 21.

Hingga tahun 2018, majalah Forbes memperkirakan bahwa kekayaan pribadi Jack Ma mencapai angka 38 Miliar USD atau setara dengan lebih dari 570 triliun rupiah. Jumlah yang fantastis ini diperkirakan masih akan terus bertambah mengingat saat ini Alibaba Grup masih melakukan sejumlah ekspansi bisnis ke negara-negara di luar Asia.

Dari kisah seorang Jack Ma, setidaknya ada 3 kunci untuk sukses yang bisa Anda pelajari, yaitu:

1. Mau Belajar dan Berorientasi Pada Proses

mencontoh cara sukses Jack Ma

mencontoh cara sukses Jack Ma (source: fortune.com)

Jauh sebelum bendera Alibaba Grup berkibar sebagai perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok, sosok Jack Ma hanyalah seorang anak miskin yang bercita-cita menjadi guru Bahasa Inggris. Karena memiliki kemauan yang keras untuk belajar, laki-laki ini rela bersepeda sejauh belasan kilometer setiap hari untuk bertemu dengan para turis asing di sebuah hotel di bagian barat Provinsi Hangzhou.

Di tempat itu Jack Ma kerap menawarkan diri untuk menjadi pemandu wisata. Uniknya, Ia tidak meminta bayaran sepeserpun. Ia hanya meminta para turis untuk mengajarkan Bahasa Inggris kepadanya. Hal ini dilakukannya hampir setiap hari selama 8 tahun.

Perbuatan ini menunjukkan bahwa Jack Ma muda tidak berorientasi pada uang. Terlepas dari kondisi finansialnya saat itu yang sangat terbatas, Ia tetap percaya bahwa belajar Bahasa Inggris melalui interaksi dengan para turis merupakan proses yang paling penting untuk mencapai cita-cita.

2. Visioner dan Teguh Pada Pendirian

rahasia sukses Jack Ma

rahasia sukses Jack Ma (source: palembang.tribunnews.com)

Ide Jack Ma untuk mengembangkan bisnis e-commerce sejatinya telah tercetus sejak tahun 90-an. Pada saat itu Jack Ma tengah merantau ke Amerika Serikat untuk bekerja sebagai penerjemah. Di situlah Ia pertama kali berkenalan dengan jaringan internet dan memutuskan untuk mengembangkan sebuah platform bisnis secara online.

Visi Jack Ma untuk mendirikan bisnis e-commerce sempat mendapatkan cemooh dari kolega dan teman-temannya di Tiongkok. Perlu dicatat, saat itu akses internet di Negeri Tirai Bambu masih sangat terbatas. Oleh sebab itu sebagian besar orang di sana masih belum percaya bahwa kegiatan bisnis bisa dilakukan melalui jaringan dunia maya.

Untungnya, Jack Ma memiliki pendirian yang teguh dan tidak menghiraukan komentar-komentar negatif yang muncul. Sikap ini patut ditiru apabila Anda sedang mengembangkan sesuatu yang baru.

3. Mau Belajar dari Kegagalan dan Pantang Menyerah

tidak pantang menyerah seperti Jack Ma

tidak pantang menyerah seperti Jack Ma (source: divertone.com)

Selama hidupnya, Jack Ma berulang kali mengalami penolakan dan kegagalan. Ia sempat ditolak hingga 10 kali oleh Universitas Harvard, kemudian ditolak beberapa kali oleh perguruan tinggi negeri yang ada di Tiongkok, tetapi karena kegigihannya, Ia akhirnya diterima di salah satu perguruan tinggi di Hangzhou.

Usahanya dalam mengembangkan Alibaba Grup pun tidak selalu mulus. Berbagai macam penolakan dari investor serta kegagalan dalam menjual produk sempat dirasakan oleh Jack Ma. Akan tetapi, karena sikapnya yang pantang menyerah dan mau belajar dari kegagalan, bisnisnya pun akhirnya bisa melejit seperti sekarang.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada banyak cara sukses seperti Jack Ma yang bisa Anda praktikkan. Pada akhirnya, penting untuk dipahami bahwa hasil yang Anda dapatkan merupakan cerminan dari usaha yang telah Anda lakukan.

Dengan usaha yang maksimal, dapat dipastikan bahwa Anda pun akan memperoleh hasil yang optimal. Oleh sebab itu teruslah bekerja keras untuk mengembangkan usaha Anda.

Moota merupakan aplikasi untuk pengecekkan mutasi dan saldo rekening Anda, dimana mutasi rekening Anda kami dapatkan dari akun iBanking Anda.
Office
Jl. Sunda, No 85, Kel. Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112
Workshop
Jl Terusan Cikutra Baru No. 3B Kel. Neglasari Kec. Cibeunying Kaler Bandung
Jam Layanan
Senin-Jum'at
09.00-19.00 WIB
Sabtu
09.00-14.00 WIB
2023 © All rights reserved
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram