Siapa sangka jika media sosial saat ini tidak hanya memiliki fungsi sebagai media untuk bersosialisasi saja? Media sosial kini mempunyai fungsi utama lainnya, yaitu untuk berjualan. Bahkan, masing-masing media sosial juga telah memiliki tools untuk beriklannya sendiri.

Sebut saja Facebook dan Instagram, 2 media sosial yang penggunanya cukup banyak di Indonesia. Keduanya sudah lazim digunakan sebagai media untuk beriklan dan berpromosi. Facebook memiliki fitur ads untuk membantu penggunanya dalam mengembangkan bisnisnya, begitu pula Instagram.

Meskipun sudah berada di bawah bendera yang sama, tetapi masing-masing tools ads dari media sosial di atas memiliki ciri khasnya masing-masing. Facebook ads vs Instagram ads mana yang lebih menguntungkan? Mari kita bahas satu per satu.

Statistik Facebook dan Instagram

Agar lebih dalam mengetahui Facebook ads vs Instagram ads maka kita perlu mengetahui statistik antara kedua media sosial tersebut yang menjadi background dari jenis iklan yang ditampilkan.

Data-data yang akan ditampilkan semuanya diambil dari https://id.oberlo.com/.

Statistik Facebook

Pada tahun 2019, jumlah pengguna Facebook tercatat sudah mencapai sekitar 2.4 miliar. ROI atau return of investment yang didapatkan oleh Facebook sebanyak 30%, lebih tinggi dibandingkan YouTube, Twitter, dan Instagram.

Halaman bisnis yang ada di Facebook mencapai total 8 juta. Tingkat pertumbuhan halaman bisnis tersebut mencapai sekitar 23% per tahunnya. Pengguna Facebook dengan persentase sebanyak 78% dapat dengan mudah menemukan produk terbaru dan membelinya.

Statistik Instagram

Pengguna Instagram saat ini telah mencapai sekitar 1 miliar users. Sekitar 71% akun di Instagram telah beralih menjadi akun bisnis dan sebanyak 80% pengguna setidaknya mengikuti 1 akun brand.

Sekitar 83% pengguna Instagram menemukan barang dan jasa baru lewat postingan Instagram. Engagement yang dihasilkan oleh Instagram dikalim 4 kali lebih kuat dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh Facebook.

Facebook ads vs Instagram ads

Ada beberapa indikator yang perlu diketahui pada saat membandingkan keduanya, yaitu:

1. Reach

facebook ads

Instagram memiliki keahlian dalam mendapatkan reach organic lebih banyak dibandingkan dengan Facebook. Ini disebabkan karena Instagram menyediakan fitur-fitur seperti, tagar dan suggestion for you untuk memperluas jangkauan postingan yang diunggah.

Sementara lewat Facebook, sebagai salah satu media sosial awal, mampu memberikan reach yang tinggi dan keberhasilan memperoleh brand awareness dengan mudah. Facebook, lewat Facebook Manager, memberikan fitur tersendiri yang dapat digunakan untuk menentukan target audience.

2. Engagement

instagram ads

Engagement ini bisa diartikan sebagai interaksi yang dilakukan oleh pengguna. Beberapa brand besar beranggapan jika Instagram merupakan platform yang tepat untuk meraih engagement yang tinggi. Ini dibuktikan dengan data di atas jika 80% pengguna Instagram setidaknya mengikuti 1 akun sebuah brand. Ditambah lagi, mereka juga mengirim surel, DM, hingga menelepon.

Di Facebook sendiri engagement yang ada sudah mengalami beberapa perbedaan, berbeda dengan sebelumnya. Kini Facebook sudah tidak dapat lagi diandalkan untuk mendapatkan engagement organic.

3. Demografi

facebook vs instagram advertising

Secara demografi, Instagram didominasi oleh pengguna wanita sebanyak 31% dan pengguna laki-laki sebanyak 24%. Rentang umur pengguna Instagram sendiri berkisar antara 18 hingga 29 tahun. Selain itu, sebanyak dari 55% pengguna internet di dunia juga merupakan pengguna Instagram.

Sama seperti Instagram, Facebook juga didominasi oleh pengguna wanita. Rentang umur pengguna Facebook hampir tidak ada, karena semua golongan usia telah menggunakan Facebook. 79% pengguna internet di dunia juga merupakan pengguna Facebook.

Lantas, Facebook ads vs Instagram ads mana yang lebih unggul? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Agar lebih menguntungkan, kita perlu mengingklankan produk di kedua platform tersebut.

 

Semoga sekarang kalian sudah tidak bingung lagi menentukan Facebook ads vs Instagram ads ya.

Anda yang terjun di dunia bisnis pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya marketing. Dalam bahasa awam, marketing sering juga disebut dengan istilah “promosi”. Kegiatan ini tidak semata bertujuan untuk mendongkrak penjualan. Lebih jauh, marketing juga punya peran krusial dalam membangun nama bisnis atau perusahaan di tengah masyarakat.

Mau tahu apa saja sih pentingnya marketing bagi sebuah bisnis? Berikut jawabannya!

1. Membangun Brand Awareness

pentingnya marketing dalam bisnis (source: elements.envato.com)

Tujuan marketing yang pertama adalah membangun brand awareness (kesadaran merek) sebuah produk. Dengan cara ini, calon konsumen bisa mengetahui lebih dekat barang atau jasa yang Anda tawarkan.

Secara alamiah, brand awareness memiliki alur sebagai berikut: attention >> interest >> desire >> action. Dengan strategi marketing yang tepat, calon konsumen akan tertarik kepada produk Anda, lalu timbul perasaan ingin mencoba, sampai akhirnya benar-benar membeli.

2. Meningkatkan Sales

pentingnya marketing dalam perusahaan (source: pixabay.com)

Meski produknya sudah dikenal dan punya nama di pasaran, marketing tetap diperlukan dalam sebuah bisnis. Tujuannya adalah meningkatkan angka penjualan. Ingat, ada banyak pesaing di luar sana dengan teknik marketing yang tak kalah masif dan kreatif.

Jika Anda hanya mengandalkan “nama” tanpa didukung dengan promosi yang efektif, sangat mungkin produk Anda tertinggal jauh dilibas pesaing. Marketing juga bisa menjadi semacam “pengingat” untuk konsumen bahwa produk Anda masih eksis.

3. Membangun Reputasi Perusahaan

marketing bisnis adalah (source: pixabay.com)

Pentingnya marketing tidak melulu berkutat pada produk yang dijual, tapi juga perusahaan sebagai pihak produsen. Kegiatan ini dinilai sangat efektif untuk membangun reputasi perusahaan di mata konsumen maupun rekan bisnis.

Reputasi yang kian meningkat otomatis akan diikuti dengan makin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis Anda. Hasilnya, penjualan pun kian meningkat. Teknik marketing yang tak kalah menarik untuk dicoba adalah dengan program Corporate Social Responsibility (CSR).

4. Riset dan Pengembangan Produk

marketing dalam usaha (source: pixabay.com)

Peran lain marketing adalah sebagai media riset dan pengembangan produk. Artinya, marketing akan menjadi garda terdepan yang menyerap dan menyaring segala informasi dari luar yang bermanfaat untuk pengembangan sekaligus peningkatan kualitas sebuah barang maupun jasa. Dengan begitu, minat calon konsumen akan produk yang Anda tawarkan pun makin tinggi.

5. Memahami Konsumen dan Pasar

ilmu marketing bisnis (source: elements.envato.com)

Bisnis tak akan berlangsung lama jika tidak dibarengi dengan riset mendalam tentang konsumen dan pasar. Nah, di sinilah tim marketing berperan. Tugas mereka adalah mempelajari minat, ketertarikan, serta kondisi masyarakat (calon konsumen) yang akan disasar.

Hal lain yang tak kalah penting diketahui adalah tingkat daya beli, tren, kebutuhan, sampai tingkat persaingan bisnis. Hal-hal di atas nantinya bisa dijadikan acuan bagi Anda untuk menentukan harga produk.

6. Sarana Edukasi Pelanggan

strategi marketing bisnis (source: elements.envato.com)

Marketing bisa menjadi ajang yang tepat untuk mengedukasi pelanggan mengenai produk yang Anda pasarkan. Dalam implementasinya, Anda bisa memberikan informasi yang dibutuhkan calon konsumen seputar kualitas produk, bahan baku yang dipakai kelebihan, cara penggunaan, dan sebagainya.

Singkatnya, marketing berperan besar dalam meningkatkan minat calon konsumen untuk membeli dan akhirnya memiliki loyalitas yang tinggi pada produk Anda. Cara yang dilakukan bisa bermacam-macam, seperti memasang iklan, mengadakan promosi, CSR, atau membangun bisnis sosial seperti yang tengah menjadi tren.

Nah, kini Anda sudah tahu kan pentingnya marketing dalam sebuah bisnis? Semoga artikel ini menginspirasi ya!

Anda ingin omset bisnis naik?

Ya pasti dong, itu sudah menjadi keinginan yang mutlak lah yaa hehe

Lalu munculah pertanyaan

"tapi gimana caranya biar pendapatan bisnis saya naik?"

"coba naikin harganya"

"wah kalau caranya begitu, pelanggan saya bisa-bisa kabur dong. Ada cara lain?"

Oke, jadi beberapa waktu lalu saya nonton video youtube-nya Denny Santoso seorang digital marketing dan pengusaha Indonesia yang cukup sering saya tonton juga video-videonya.

Di salah satu video youtube-nya berjudul "Cara Jualan Tiket IMAX Captain Marvel Lebih Mahal 10X Lipat", dia membeberkan cara-cara yang menurut saya menarik.

Oleh karena itu, saya ingin berbagi apa yang saya dapatkan dari video tersebut kepada Anda dan semoga bisa bermanfaat.

Jadi begini...

Kita tahu harga tiket nonton film itu kisarannya berapa sih? 50ribuan lah paling ya.

Tapi Denny Santoso ingin menjual tiket nonton film Captain Marvel dengan harga 800ribu per orang, edan!!

Pertanyaannya, emang ada yang beli?

Jawabannya ADA!

Gimana caranya?

-- Hook Story Offer --

(Kaitannya apa? Ceritanya apa? Penawarannya apa?)

Begini, biasanya sebelum atau setelah orang nonton film, mereka akan makan sambil ngobrol-ngobrol. Tapi gimana caranya kegiatan tersebut bisa dikemas dengan hal yang lebih bernilai tinggi.

Nah saat itu dia mencoba untuk memberikan hal baru. Ada kesempatan khusus bagi siapa saja yang ingin ngobrol dan diskusi bisnis secara intimate dan personal sambil dinner bareng Denny Santoso dengan bonus nonton film Captain Marvel.

Apa yang dia jual? Ya sama seperti yang ada di bioskop yaitu jual tiket film. Tapi kemasan dan layanannya dia ubah dengan cara yang berbeda.

Hasilnya, dia bisa meningkatkan harga tiket nonton film menjadi 800ribu per orang.

Intinya adalah "create value".

Bukan karena followers dia banyak tapi ada value atau nilai atau dalam kata lain layanan tambahan yang dia berikan.

Bukan fungsi produknya yang diubah, tapi kebutuhan audiens-nya yang ditambah.

Kalau Anda fokus hanya untuk menjual produk agar laku keras, Anda akan menemukan persaingan harga yang sangat banyak.

Semua kompetitor Anda berlomba-lomba memberikan harga murah agar banyak yang beli. Mahal dikit, pelanggan bisa kabur.

Ketahui apa yang pelanggan Anda butuhkan (selain produk fisik).

Contoh lain, Anda menjual hijab.

Harga hijab berapa coba sekarang? Banyak banget yang murah kan?

Tapi coba Anda berikan pelayanan lebih seperti memberikan garansi kerusakan atau video tutorial hijab untuk berbagai acara dan kegiatan lalu dikemas dalam 1 flashdisk. Anda juga bisa membagikan tips-tips merawat hijab melalui whatsapp atau email sehingga bisa lebih dekat dengan pelanggan Anda.

Apapun itu, asalkan ada value tambah yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan Anda. Dan jika sudah dapat kuncinya, barulah Anda bisa memberikan harga yang sesuai dengan value produk Anda.

Jadi, ketahui target marketnya terlebih dahulu, baru berikan penawarannya (offer).

Offer atau penawarannya sama dengan yang lain yakni jual tiket nonton atau jual hijab.

Tapi Hook dan Story-nya kita ciptakan sendiri sesuai kebutuhan audiens.

Saya harap sharing materi hari ini bisa bermanfaat dan berguna untuk Anda. Dan silahkan share informasi ini kepada rekan, teman dan sahabat Anda agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak lagi dengan klik icon media sosial di bawah

Terima kasih ?

Apakah Anda pernah bertanya-tanya, kenapa harga iPhone mahal tapi ko masih ada yang beli? Bahkan rela antre panjang demi bisa dapat iPhone seri terbaru.

Kita tahu baru-baru ini, Apple merilis iPhone seri terbaru yaitu iPhone 11 yang harganya mulai dari 9jutaan sampai 15jutaan lebih.

Lalu dengan harga yang relatif mahal tersebut, apakah pembelinya sepi?

Jawabannya tentu TIDAK!!!

Bahkan sebelum rilis resminya, calon pembeli atau saya sebut apple fans sudah menyerbu lewat pre-order, WAW...!!!

Bukan hal baru sebenarnya jika di setiap perilisan iPhone terbaru selalu diserbu pembeli.

Tapi, ada apa dan kenapa bisa sampai se-antusias itu?

Sebenarnya sudah banyak yang membahas mengenai strategi bisnis Apple ini baik yang berupa artikel maupun video youtube.

Dan dari beberapa sumber tersebut, ada hal-hal yang menjadi kunci utama yang saya bisa tangkap maksudnya.

Oleh karena itu, kali ini saya ingin sharing tentang bagaimana strategi Apple bisa tetap berdiri kokoh ditengah munculnya banyak kompetitor. Hal ini saya rangkum berdasarkan beberapa sumber bacaan yang saya dapatkan ya, jadi mungkin nanti ditengah jalan Anda punya persepsi lain, silahkan sampaikan kepada saya, oke? 🙂

Langsung mulai saja ya, poin pertamanya adalah:

1. Inovasi

strategi pemasaran iphone (source: pixabay.com)

Ini adalah kunci pamungkas yang membuat Apple bisa bertahan bahkan menjadi market leader di dunia per-gadget-an.

Dalam lingkup smartphone saja, kita tahu setiap tahunnya iPhone baru selalu dirilis oleh Apple. Bahkan dalam 1 series saja muncul beberapa model lain. Seperti Iphone 11 yang memiliki 3 model yang diberi nama iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max.

Dan dari ketiga model tersebut, tentu ada perbedaan fitur yang membuat harganya juga menjadi berbeda.

Itulah inovasi. Bukan hanya iPhone series X ke iPhone 11 saja yang dibuat berbeda namun dalam 1 series saja ada perbedaan.

Itu baru inovasi untuk smartphone merek Apple ya. Belum lagi untuk laptop, lalu munculnya ipad dan ipod lalu smartwatch dan yang sekarang sedang booming adalah Airpods, hmm sesuai dengan slogan mereka sih ya.

"Never stop innovating. Think and make different."

2. Fokus Niche Market

persaingan smartphone di indonesia (source: pixabay.com)

Pernah lihat ga, ada kulkas atau AC yang mereknya berlogo apel gigit alias Apple?

~ Logo asli ya bukan logo tempelan yang beli dipinggir jalan 😀

Ga ada?

Iya, karena Apple sangat fokus pada niche market-nya di bidang komputer, gadget dan atau entertain.

Tidak seperti kompetitornya yakni Samsung yang membidik pasar lebih luas seperti peralatan elektronik.

Kalau begitu revenuenya lebih banyak Samsung dong?

Siapa bilang 😀

Apple bahkan menguasai penjualan smartphone di seluruh dunia dan meraih revenue share terbesar mencapai 51 persen. Sedangkan Samsung hanya meraih 15,7 persen. (sumber: beritasatu.com)

Intinya adalah fokus pada niche market (target pasar yang sangat fokus). Apple tidak mau menjual berbagai jenis produk selain di dunia entertain, namun Apple memaksimalkan 1 jenis produk untuk dikembangkan dan kembali ke nomor 1 yakni INOVASI.

Namun tidak salah jika kita ingin mencoba menjual berbagai jenis produk. Tapi, cari tahu dulu siapa target pasarnya, dan pastikan strategi marketingnya sesuai. Atau Anda ingin mencoba cara bisnis Apple? 😉

3. Community Building

perkembangan teknologi smartphone di Indonesia (source: pixabay.com)

Seberapa sering Anda meilhat iklan Apple di tv?

Jarang?

Tapi ko yang pakai produk Apple semakin hari semakin banyak ya?

Nah, itulah hebatnya Apple. Dia bisa memposisikan diri sebagai brand yang diidam-idamkan banyak orang.

Semua itu berkat the perfectionist Steve Jobs.

Terkenal dengan sikap kerasnya, namun dia pula yang membuat produk-produk Apple memang memiliki kualitas yang tinggi.

Dengan kualitas terbaik itulah, dia bisa mendapatkan para Apple fans yang sangat-sangat fanatik.

Bahkan dengan channel iklan yang minim (dibanding kompetitor), sebenarnya Apple masih tetap beriklan dengan halus.

Caranya?

Word Of Mouth

Logo Apple ini sangat mahal. Buktinya banyak Apple fans seperti misalnya pengguna iPhone yang memamerkan handphonenya dengan memperlihatkan logo apel gigit itu.

Atau ada juga seorang graphic designer yang beranggapan bahwa "belum jadi graphic designer kalau belum pakai MAC".

Nah, tanpa disadari para Apple fans ini juga berperan untuk menjadi tim marketing Apple, loh. Mereka merekomendasikan kelebihan apa saja yang mereka dapatkan dengan menggunakan produk Apple dibanding dengan merek lain.

Lebih singkatnya marketing gratis, dimana Apple fans dengan bangganya merekomendasikan produk Apple kepada teman atau rekannya. Ditambah ada prestige atau gengsi ketika dirinya menggunakan laptop atau handphone kualitas tinggi yaitu merek Apple.

~ Eh... apakah saat ini saya juga sedang melakukan pemasaran Apple ya? 😀

Itulah community building. Kuncinya, tetap jaga kualitas produk agar pelanggan Anda tidak kabur.

Saya harap sharing materi hari ini bisa bermanfaat dan berguna untuk Anda. Dan silahkan share informasi ini kepada rekan, teman dan sahabat Anda agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak lagi dengan klik icon media sosial di bawah

Terima kasih ?

Beberapa waktu lalu saya membaca buku yang bagus dari penulis yang keren juga. Mungkin Anda juga sudah ada yang tahu beliau.

Judul bukunya "Easy Copywriting". Ada yang tahu buku siapa?

Yup, bukunya kang Dewa Eka Prayoga yang dikenal sebagai Dewa Selling dan sekarang omzetnya sudah gede, Masya Allah.

Di buku itu ada salah satu dari sekian banyak part yang selalu saya ingat dalam pikiran saya.

Dalam jualan online, prinsipnya sederhana: SHARING-SHARING dahulu, SELLING-SELLING kemudian.

Dalam dunia jualan online, kalau kita sudah mengumpulkan database pelanggan, maka jangan dibiarin gitu aja.

Terus diapain dong?

Ibaratnya seperti kolam yang penuh dengan ikan yang baru saja saya beli dari juragan empang di daerah Cikalong (dimana coba tuh) 😀

Setelah saya dapatkan ikannya apakah akan saya pancing dan langsung dijual kembali??

~Ikannya masih kecil atuh, kasih makan dulu~

Nah itu dia, ikannya saya kasih makan dulu biar seneng.

Jadi kalau kita sudah punya database, jangan cuma jualan tapi sering-sering kasih mereka edukasi sama tips-tips bermanfaat. Beri mereka VALUE sebagai langkah awal kita membangun relationship dengan mereka. Dan ini menjadi hal yang penting bahkan dijadikan prinsip.

Kalau Anda menjual hijab, maka sering-seringlah kasih mereka tips misalnya "tips mencuci hijab agar tidak rusak" , "cara merawat hijab bahan voile yang benar" dan tips-tips lain yang tentunya bermanfaat bagi konsumen.

Apapun bisnis Anda, mendapatkan omzet tinggi itu memang tujuannya. Tapi dengan menjalin kedekatan dengan konsumen dan sharing rutin mengenai hal-hal yang mereka sukai dan butuhkan, akan menciptakan kepercayaan (TRUST) dan memberikan VALUE yang lebih baik dibanding kompetitor.

Karena...

"Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain"

(HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni)

Semoga bermanfaat, dan walaupun sharingnya tidak terlalu banyak tapi saya harap bisa membuat produk Anda semakin laris, Aamiin.

Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata "beriklan"? Mungkin pikiran Anda langsung melayang pada iklan yang ada di televisi atau di papan reklame besar. Ya, iklan konvensional memang menggunakan cara-cara tersebut.

Namun zaman berubah, dan Anda bahkan bisa beriklan di media sosial. Salah satu media sosial yang efektif dijadikan media untuk beriklan adalah Facebook.

Di Facebook, Anda bisa beriklan bahkan dengan bujet sebesar sepuluh ribu saja. Sangat menarik bukan? Ini akan menjadi sesuatu yang begitu membantu para pemilik bisnis kecil dan pemula.

Lantas, bagaimana cara sukses beriklan di Facebook untuk meningkatkan penjualan dan engagement produk? Simak di sini ya

1. Gambar yang Efektif

cara iklan facebook berbayar (source: pixabay.com)

Saat akan beriklan di Facebook, gunakan gambar yang efektif. Nah, seperti apa sih, gambar yang efektif itu? Gambar efektif merupakan gambar yang jelas menampilkan produk, jelas, dan tidak mengandung terlalu banyak tulisan.

Informasi berupa tulisan sebaiknya diletakkan pada kolom konten. Nah, jangan berbelit-belit, dan berikan informasi yang singkat, padat, dan jelas. Ini akan menarik banyak pengguna dan membuat mereka bisa memahami apa yang Anda sampaikan dengan jelas.

Gunakan pula gambar yang bebas lisensi atau milik Anda sendiri. Jangan sesekali mengambil gambar orang lain, karena bila otoritas Facebook mengetahui hal ini, iklan Anda bisa-bisa akan dilarang.

2. Pilih Jangkauan yang Jelas

contoh iklan facebook yang menarik (source: pixabay.com)

Facebook memberikan beberapa pilihan jangkauan iklan, mulai dari jangkauan usia, gender, hingga lokasi. Semakin luas dan spesifik jangkauan, maka semakin besar biaya yang harus Anda bayarkan.

Nah, tentukan berapa bujet Anda, siapa audiens yang mau dijangkau, dan di mana lokasinya. Pilih tempat-tempat yang spesifik, begitu pula usia dan gender. Ini akan mampu menghemat bujet serta membuat iklan menjadi lebih tepat sasaran.

3. Hubungkan dengan Instagram

iklan facebook dan instagram (source: pixabay.com)

Instagram dan Facebook sudah saling berhubungan, jadi, mengapa tidak mengintegrasikan iklan di Facebook dan Instagram?

Saat Anda membuat iklan di Instagram, Anda bisa menghubungkannya dengan akun Facebook, dan sebaliknya. Jadi, efektifkan pemasaran melalui hal tersebut, supaya pemirsa yang terjaring pun lebih banyak.

4. Jangan Terlalu Sering Beriklan

iklan di facebook yang efektif (source: pixabay.com)

Semakin banyak iklan, maka semakin meningkat penjualan? Belum tentu. Iklan yang terlalu banyak justru tak terlalu efektif. Apalagi bila Anda menyiarkannya dalam waktu yang berdekatan.

Selain membosankan, iklan yang terlalu banyak justru akan menyia-nyiakan bujet yang Anda miliki, lho. Lagipula, melakukan serbuan iklan Facebook akan membuat akun Anda dianggap sebagai akun yang doyan menyebarkan spam.

Anda bisa menjadwalkan iklan Anda sesuai kebutuhan. Misalnya 14 hari dalam sebulan.

5. Atur Waktu Siaran

cara iklan di facebook untuk pemula (source: pixabay.com)

Saat beriklan di Facebook, Anda juga bisa mengatur waktu siaran. Nah, tentukan berapa lama Anda mau beriklan dan tentukan berapa bujet harian.

Semakin lama Anda beriklan, tentu semakin banyak bujet yang harus dikeluarkan. Nah, untuk menghemat bujet, Anda bisa mempersingkat waktu siaran atau memperkecil jangkauan. Mana yang lebih baik? Tentu itu bergantung pada kebutuhan Anda.

6. Gunakan Video Tutorial

cara membuat iklan facebook yang menarik (source: elements.envato.com)

Bila Anda ingin produk terlihat lebih menarik, mengapa tidak beriklan dengan menggunakan video? Video memiliki sifat yang lebih interaktif dan juga mampu menarik perhatian orang.

Misalnya, bila Anda memiliki produk peralatan kecantikan. Anda bisa membuat video tutorial penggunaan produk tersebut. Selain informatif, hal ini akan meningkatkan kepercayaan orang pada kredibilitas produk Anda.

 

Jadi, bagaimana? Sudah siap untuk sukses beriklan di Facebook? Yuk, mulai sekarang juga supaya bisnis daring Anda bisa meraup keuntungan yang besar.

Dalam menjalankan bisnis online, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah strategi email marketing. Dalam mengembangkan bisnis, email marketing merupakan salah satu media promosi yang digunakan untuk menarik minat berbelanja serta menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan.

Email marketing biasanya diisi dengan ajakan untuk berbelanja, berbagai promo, diskon, hingga informasi penting yang akan menuntun pelanggan untuk kembali mengunjungi toko online. Dalam pengaplikasiannya, email marketing harus dilakukan berkali-kali dengan strategi yang tepat.

Nah, untuk lebih jelasnya berikut ini 6 poin penting dalam strategi email marketing.

1. Judul Email

cara membuat strategi email marketing

cara membuat strategi email marketing (source: pixabay.com)

Dalam sebuah email, poin pertama yang akan dilihat oleh pelanggan adalah judul atau subject-nya. Oleh karena itu, langkah pertama dalam menentukan strategi email marketing adalah dengan membuat judul yang menarik. Judul menarik adalah yang menggunakan tata bahasa baik, tanpa istilah spamming dan ringkas.

Gunakan kaidah tata bahasa yang sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Hindari istilah spamming yang justru akan memberikan kesan negatif, seperti “klik di sini”, “diskon” atau “gratis”. Terakhir, gunakan judul yang ringkas namun mewakili isi email tanpa berlebihan.

2. Segmentasi

email marketing yang efektif

email marketing yang efektif (source: pixabay.com)

Agar tepat sasaran, Anda harus mengelompokkan pelanggan dalam beberapa kategori tertentu sehingga pesan akan lebih mudah ditargetkan. Hal ini bisa Anda lakukan dengan meminta setiap pelanggan untuk mengisi data diri mereka seperti jenis kelamin, usia, ketertarikan, lokasi tinggal, dan pekerjaan.

Dalam menerapkan strategi email marketing, data tersebut merupakan acuan email apa yang seharusnya Anda kirim pada mereka. Konten unik untuk setiap pelanggan yang berbeda segmen akan memberikan kedekatan personal.

3. Mencoba Berbagai Variasi Email

email marketing untuk meningkatkan penjualan

email marketing untuk meningkatkan penjualan (source: pixabay.com)

Untuk mendapatkan hasil terbaik, sesekali cobalah mengubah berbagai komposisi, seperti pengiriman pagi, siang, dan sore hari. Di antara waktu tersebut, mana yang lebih mendapatkan respons baik. Variasi lainnya bisa juga dengan mengirim email yang isinya sama, namun menggunakan kalimat yang lebih pendek atau panjang pada body dan subject.

4. Frekuensi Pengiriman

platform email marketing

platform email marketing (source: pixabay.com)

Terlalu sering mengirim email akan membuat pelanggan merasa terganggu, sedangkan terlalu jarang justru membuat bisnis Anda terlupakan. Keduanya sama-sama memiliki dampak buruk. Oleh sebab itu, perlu diketahui seberapa sering email harus dikirim.

Setiap pelanggan tentu punya jawaban yang berbeda-beda. Untuk itu, cara terbaik mengatasi masalah ini adalah dengan memberikan pilihan pada pelanggan seberapa sering mereka sebaiknya menerima email. Cara lainnya bisa juga dengan mengganti isi email yang berisi promosi dengan informasi lain yang lebih bermanfaat seputar bisnis Anda.

5. Waktu Mengirim Email

apa itu email marketing

apa itu email marketing (source: pixabay.com)

Meski email bisa dikirim kapan saja, namun waktu mengirim yang salah tidak akan berefek apa pun pada perkembangan bisnis online Anda. Email tersebut hanya akan menjadi pengisi kotak masuk pelanggan yang tidak terbaca.

Berdasarkan Getresponse, sebuah situs yang menyediakan layanan email marketing, waktu terbaik dalam mengirim email adalah saat seseorang membuka email. Dan data dari Mailchimp (penyedia layanan email marketing lainnya), waktu puncak bagi seseorang membuka email adalah antara pukul 14.00 – 17.00.

6. Perbaharui Daftar Email

contoh email marketing yang baik

contoh email marketing yang baik (source: pixabay.com)

Seiring berjalannya waktu, Anda akan mendapati beberapa email dari daftar subscribers yang sudah tidak aktif. Perbaharui daftar email tersebut, karena bila Anda masih menggunakannya tentu akan sia-sia. Caranya adalah dengan memastikan semua email terkirim, periksa ketepatan ejaan email, dan bila perlu lakukan konfirmasi ulang.

 

Dalam berbisnis, terlepas itu bisnis online atau konvensional, mempelajari strategi email marketing adalah hal yang wajib dilakukan. Meskipun terkesan sederhana, namun bila dilakukan dengan cara tepat akan memberikan pengaruh signifikan pada bisnis.

Dulu, menjadi seorang pebisnis membutuhkan risiko dan modal yang cukup besar. Takut mengambil risiko atau kesulitan mendapatkan modal akhirnya membuat banyak orang mengurungkan niatnya berbisnis. Namun beruntung, karena hal itu sudah tidak berlaku lagi saat ini.
Hanya dengan modal 0 rupiah, Anda sudah bisa memulai bisnis online. Tidak perlu punya toko atau tempat usaha, karena semua bisa dilakukan melalui internet. Bahkan produk juga bisa Anda dapatkan dari supplier tanpa harus membelinya.
Bisnis online adalah solusi untuk Anda yang ingin memulai usaha namun terkendala modal. Untuk lebih jelasnya, berikut ini 6 alasan perlu memulai bisnis online yang harus Anda ketahui.

1. Modal Lebih Murah

memulai bisnis online tanpa modal

memulai bisnis online tanpa modal (source: pixabay.com)

Bisnis online bisa dimulai dengan modal nol rupiah. Salah satu caranya adalah dengan menjadi dropshipper. Seorang dropshipper tidak perlu menyimpan barang, ia hanya perlu menjalin kerja sama dengan supplier serta memperlihatkan gambar produk pada konsumen. Selanjutnya, pemesanan akan diteruskan kepada supplier.
Anda juga bisa menjadi reseller; caranya yakni membeli produk dari supplier untuk dijual kembali. Meski penjual online jenis ini membutuhkan modal besar, namun tidak akan lebih besar dibandingkan membuka usaha langsung. Hal ini pula yang membuat risiko yang ditanggung lebih kecil.

2. Promosi Lebih Mudah

cara memulai bisnis online agar sukses

cara memulai bisnis online agar sukses (source: pixabay.com)

Berdasarkan data dari Asosiasi Jasa Penyedia Internet Indonesia (APJII) yang dihimpun dalam laman Kompas.com (19-02-2018), rata-rata orang Indonesia (43,89%) menggunakan internet 1 – 3 jam dalam sehari pada tahun 2017. Sisanya, yaitu 29,63% mengakses selama 4 – 7 jam dan 26,48% mengakses internet lebih dari 7 jam dalam sehari.
Data tersebut kemungkinan dapat meningkat setiap tahun, mengingat kebutuhan internet yang semakin tinggi. Oleh sebab itu, sudah jelas bahwa promosi di internet akan jauh lebih mudah. Iklan produk yang Anda pasarkan akan dengan cepat terlihat oleh banyak pengguna. Namun, tentu harus dengan teknik yang tepat sehingga promosi dapat berjalan optimal.

3. Pasar Online Tidak Tebatas

alasan memulai bisnis online

alasan memulai bisnis online (source: pixabay.com)

Target bisnis konvensional biasanya hanya terbatas pada kota atau wilayah bisnis tersebut berdiri, sedangkan bisnis online jauh lebih luas. Bukan hanya satu negara, dengan bisnis online Anda bahkan bisa memasarkan produk hingga ke seluruh dunia.

4. Fleksibel

tips memulai bisnis online bagi pemula

tips memulai bisnis online bagi pemula (source: pixabay.com)

Bisnis online adalah bisnis yang sangat fleksibel. Tidak terikat waktu dan tempat. Anda bisa menjalankan dari mana saja. Hal ini terasa lebih baik, terutama bagi Anda yang belum memiliki tempat usaha atau memiliki pekerjaan lain sehingga bisa mengontrol dan menjalankan bisnis dari mana saja.

5. Menciptakan Lapangan Kerja Baru

ide untuk memulai bisnis online

ide untuk memulai bisnis online (source: pixabay.com)

Dengan memulai bisnis online, artinya Anda telah ikut berkontribusi dalam mengembangkan perekonomian Indonesia. Bisnis online akan menciptakan lapangan kerja baru dengan mempekerjakan beberapa karyawan.

6. Keuntungan Lebih Besar

gimana cara memulai bisnis online

gimana cara memulai bisnis online (source: pixabay.com)

Alasan perlu memulai bisnis online yang terakhir adalah menjanjikan keuntungan yang lebih besar dengan modal seminimal mungkin. Siapa yang tidak tergiur dengan iming-iming ini?
Mengapa bisa demikian? Pertama, bisnis online tidak mengeluarkan biaya operasional seperti sewa lapak. Pun dapat menjangkau pasar yang lebih luas sehingga tidak ada batasan hanya pada wilayah tertentu, didukung oleh semakin banyaknya masyarakat yang melek internet.

Itulah 6 alasan perlu memulai bisnis online dari sekarang. Berbagai keuntungan akan Anda dapatkan. Bahkan bisnis konvensional juga mulai merambah bisnis online, salah satunya adalah matahari mall. Hal ini tidak lepas dari kesadaran mereka terhadap bisnis online yang memiliki masa depan cerah.

Nah, apa Anda sudah siap terjun ke dunia bisnis online?

Anda ingin melebarkan sayap bisnis? Mau produk Anda dikenal oleh banyak orang? Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah memilih influencer untuk bisnis yang tepat.

Nah, sebelumnya, mari kita bahas sediki tmengenai istilah influencer, yaitu seseorang yang dikenal dan memiliki kemampuan untuk memengaruhi. Di era digital ini, influencer banyak dikenal melalui media sosialnya, seperti misalnya Instagram atau Youtube.

Iklan di kedua platforms tersebut, bila dibawakan oleh orang-orang yang tepat, tentu bisa memengaruhi masyarakat. Namun tentu saja, mencari influencer yang sesuai bukanlah hal yang mudah.

Bila Anda masih bingung mengenai bagaimana memilih influencer untuk bisnis yang sesuai, lebih baik, simak tipsnya di bawah ini, ya:

1. Lihat Pangsa Pasar Anda

cara memilih influencer

cara memilih influencer (source: pixabay.com)

Setiap influencer memiliki pangsa pasar yang berbeda. Ada yang banyak disukai oleh remaja. Ada pula pemengaruh yang disukai oleh ibu-ibu, misalnya. Nah, pahami terlebih dahulu, mana kelompok masyarakat yang ingin Anda tuju.

Bila, misalnya, Anda ingin memasarkan produk otomotif, maka, memilih influencer yang suka bergerak di bidang kecantikan jelas bukan hal yang tepat. Pilihlah influencers yang memang suka membahas otomotif, atau pilih mereka yang memiliki profesi sebagai pembalap, misalnya.

2. Jangan Hanya Lihat Angka

influencer adalah

influencer adalah (source: pixabay.com)

Angka followers atau subscribers memang begitu menggoda. Bahkan, banyak orang yang menganggap keduanya merupakan tolak ukur berkualitas atau tidaknya seorang pemengaruh.

Padahal, yang sebenarnya harus dilihat adalah masalah engagement atau keterikatan para pengikut dengan pemengaruh tersebut. Bila engagement rendah, maka followers yang banyak tidak akan ada artinya.

Anda bisa mengecek engagement seorang pemengaruh melalui situs-situs dan aplikasi gratis yang ada di Internet.

3. Lihat Reputasi

menggunakan jasa influencer untuk promosi

menggunakan jasa influencer untuk promosi (source: pixabay.com)

Tidak semua influencer memiliki reputasi yang baik. Banyak pemengaruh yang justru mendapatkan ketenaran karena sensasi-sensasi negatif. Nah, influencer yang seperti ini bisa saja justru membuat nilai produk Anda menurun.

Maka dari itu, lihat terlebih dahulu reputasinya. Pastikan dia membawa aura positif dan juga memberikan nuansa yang baik pada produk Anda. Jangan sampai produk Anda menjadi turun nilainya karena diiklankan oleh seseorang dengan reputasi buruk.

4. Perhatikan Kualitas Konten

strategi memilih influencer untuk bisnis

strategi memilih influencer untuk bisnis (source: elements.envato.com)

Bisnis endorse memang sedang marak sekali. Maka dari itu, banyak orang yang berlomba-lomba mengumpulkan followers dan subscribers dengan berbagai macam cara. Para influencer yang sudah punya nama pun kerap menerima endorse berbagai jenisbarang tanpa melihat jenis produk dan kualitasnya.

Saat mencari influencer yang tepat, lihat kualitas kontennya. Apakah konten-kontennya hanya mengejar setoran, atau konten-kontennya memang punya tema tertentu.

Influencer dengan konten seadanya tidak akan menarik banyak orang. Konten-konten promosi tanpa makna tidak terlalu dipedulikan oleh warganet, apalagi dengan foto atau video seadanya.

5. Simak Keseriusan Influencer

tips memilih influencer untuk promosi

tips memilih influencer untuk promosi (source: pixabay.com)

Dengan semakin banyaknya pengusaha yang berniat mengiklankan barang, sudah seharusnya influencer semakin profesional dalam menerima iklan yang masuk.

Seringkali, ada banyak influencer yang tidak punya sistem administrasi yang betul. Ini membuat banyak pengusaha yang sudah membayar ke mereka tidak kunjung mendapatkan iklan produk.

Jadi, lihatlah apakah influencer itu banyak mendapatkan protes karena sistem penerimaan endorse yang tidak baik, atau sistem mereka lancar-lancar saja? Profesionalisme sangat penting lho dalam dunia digital.

 

Nah, itulah beberapa hal yang selayaknya diperhatikan dalam memilih influencer untuk bisnis. Jangan lupa untuk selalu teliti dalam memilih dan jangan terjebak pada influencer yang tidak profesional serta tidak memiliki standar kualitas konten yang baik.

Moota merupakan aplikasi untuk pengecekkan mutasi dan saldo rekening Anda, dimana mutasi rekening Anda kami dapatkan dari akun iBanking Anda.
Jl Terusan Cikutra Baru No. 3B Kel. Neglasari Kec. Cibeunying Kaler Bandung
Jam Layanan
Senin-Jum'at
09.00-19.00 WIB
Sabtu
09.00-14.00 WIB
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram