Dalam dunia keuangan maupun ekonomi ada satu istilah yang disebut sebagai divestasi. Adapun pengertiannya ialah proses mengurangi jumlah saham dari pemilik perusahaan setelah dilakukannya penjualan bagi separuh sahamnya kepada pihak publik. Umumnya para pelaku usaha melakukan kegiatan ini mempunyai sejumlah tujuan yang pasti. Hanya saja yang paling utama yakni memperoleh tambahan penghasilan. Cara ini sebenarnya sangatlah membantu pemiliknya guna mengurangi permasalahan beban aset, sama halnya dengan moota yang memudahkan pebisnis dalam mengecek semua jenis transaksi.
Umumnya banyak orang yang beranggapan suatu perusahaan melakukan divestasi karena merugi, padahal ini tidak benar. Malahan untuk mencegah terjadinya kebangkrutan dan pada dasarnya mengelola keuangan supaya terhindar dari pengeluaran yang tidak perlu. Motif ini dilakukan dengan sejumlah pertimbangan terlebih dahulu, terutama terhadap aset-aset perusahaan yang telah scale up.
Contohnya saja dengan memperhitungkan jumlah omzet dan keuntungan yang didapati oleh usaha tersebut, apakah pemasukannya tetap atau bahkan cenderung mengalami penurunan. Tak hanya perusahaan yang berbasis besar saja yang dapat melakukannya namun bisnis online pun juga dapat mencobanya jika memang dibutuhkan.
Tak hanya itu saja, jika Anda mempunyai aset pribadi, seperti properti yang lokasinya berada di daerah terpencil sehingga peminatnya berkurang, cara terbaik untuk menyelamatkannya adalah disvestasi. Sebab faktor lokasi akan sangat mempengaruhi harga jualnya, yang tidak bisa diprediksi sekalipun bertambah.
Selain dilakukan untuk para individu terhadap aset yang dimilikinya, proses divestasi juga sangat diperbolehkan bagi pemilik yang menjalankan sejumlah usaha baik offline maupun jualan online. Misalnya ada seseorang yang mempunyai bisnis kuliner, karena sudah cukup lama berjalan maka pemasukannya cukup stabil sehingga menginginkan usaha baru seperti pakaian.
Beberapa tahun kulinernya akan melakukan ekspansi lagi untuk memperluas target pemasaran dan strategi terbaik yang dipilih adalah lewat pusat perbelanjaan. Hal ini tentunya membutuhkan pemikiran dan dana yang matang. Oleh karenanya inilah yang menjadi alasan kuat bagi pemilik tersebut melakukan divestasi dengan menjual usaha kedua supaya fokusnya berada di salah satunya saja.
Jika sudah demikian Anda butuh bantuan aplikasi moota untuk melihat arus uang yang keluar masuk di rekening bank. Sekalipun jumlahnya banyak namun Anda tak perlu khawatir karena semuanya dijamin mudah karena sudah ada di dashboardnya. Terlebih Anda bisa tetap menjalankan ibanking sekalipun menggunakan platform online ini.
Untuk alasan yang satu ini terbilang lebih kompleks karena cukup menggiurkan dan bisa dijadikan tabungan guna menikmati hidup di masa tua nanti. Biasanya aset-aset yang sering di divestasi berupa properti, saham, emas, dan lain sebagainya. pertimbangan inipun haruslah dipikirkan secara baik dengan segala faktor yang akan terjadi.
Sebagai contohnya adalah tanah yang berada di kota besar. Dimana keberadaannya kian hari semakin sedikit sehingga Anda sebagai pemilik harus memilih uang penjualan yang akan disimpan di bank atau mempertahankannya karena merasa tak akan mendapatkan aset serupa. Hal ini juga terjadi pada nilai jual karena pasti setiap tahunnya naik sehingga akan lebih menguntungkan bagi Anda jika mau bersabar lagi.
Itulah ulasan menarik tentang alasan-alasan orang melakukan divestasi baik dalam bidang bisnis maupun aset pribadi. Dengan adanya kegiatan ini akan memudahkan mereka dalam menekan angka inflasi yang sewaktu-waktu terjadi. Selain itu apapun jenis transaksi Anda baik penjualan aset maupun produk usaha moota akan menjadi teman yang setia. Tentu saja dengannya Anda tidak perlu bolak-balik mengecek Mbanking dan semua proses berjalan dengan otomatis.
Nah, buat yang lagi ngejar impian jadi pebisnis sukses atau lagi ngembangin bisnis yang udah ada, cekidot, kita lagi bahas yang namanya proposal bisnis, Gak cuma buat ngejebak investor, tapi juga jadi panduan jalan buat bisnismu. Gue bakal cerita, apa tuh sebenernya proposal bisnis, kenapa kita butuhin ini, dan gimana cara ngebikinnya.
Jadi, proposal bisnis ini tuh kertas-kertas yang berisi cerita lengkap tentang bisnismu. Intinya, ini adalah senjata rahasia yang bisa bantu kadapetin investor atau pastiin bisnisberjalan sesuai rencana. Mulai dari nama sampe anggaran, semuanya harus ada di proposal bisnis.
Ada yang bingung atau galau soal bikin proposal bisnis yang oke? Nah, jangan risau, gue bakal ngebantu Anda ngertiin kenapa ini penting banget.
Jadi, proposal bisnis ini tuh kayak kail buat nangkep investor atau dana segar buat bisnismu. Semakin ciamik proposal bisnismu, semakin gede peluang Anda buat dapetin duit buat majuin bisnismu.
Selain itu, proposal bisnis juga bikin Anda bisa ngecek apakah bisnisworth it atau enggak. Dengan detailnya proposal, Anda bisa pastiin bahwa semua strategi yang udah direncanain tetep jalan, meskipun ada perubahan di tengah jalan. Ini yang bikin bisnistetep fokus dan stay on track.
Ada beberapa jenis proposal bisnis yang wajib Anda kenal, nih:
Nggak cuma buat ngejar investor, proposal bisnis punya beberapa fungsi lain juga, loh:
Proposal bisnis bisa ngebantu Anda memastikan bahwa semua rencana bisnistetep sesuai rencana, meskipun ada perubahan di tengah jalan.
Moota: Hemat Waktu dengan Kelola Keuangan Otomatis
Dengan proposal bisnis, Anda bisa rencanain efisiensi bisnisdari segala aspek, dari produksi sampe anggaran.
Bikin proposal bisnis bisa ngebantu Anda nyari tahu plus-minusnya bisnissecara obyektif, pake analisis SWOT.
Proposal bisnis ini juga jadi panduan lengkap soal visi, misi, dana, dan tujuan bisnis buat tim Anda dan yang pengen kerja sama sama lo.
Nah, sebelum Anda mulai nulis proposal bisnis, ada beberapa tips nih yang bisa bantu Anda bikin yang efektif:
Wajib banget kasih info detail kayak nama bisnis, sejarah, visi, misi, tujuan, dan info penting lainnya.
Jelasin dengan gamblang kenapa bisnis keren, mulai dari produksi, produk atau layanan, efisiensi, dan lainnya. Kalau ada prestasi atau testimonial pelanggan, jangan lupa dicatet juga.
Pake struktur yang jelas biar yang baca nggak bingung. Misalnya bab pendahuluan, profil perusahaan, analisis produk, analisis pasar, laporan keuangan, penutup, sama lampiran. Semakin rapi, semakin menarik bisnis Anda.
Kalau Anda pengen bisnis tetep aman soal keuangan, coba cek Moota.co. Kita bisa bantu Anda mengelola keuangan bisnis dengan gampang. Jadi, jangan panik soal keuangan bisnismu, aktifin aja Moota.co sekarang buat ngejaga keuangan bisnis tetap terkendali! Nah, semoga jadi tambahan Anda yang lagi seriusin bisnis
Jika Anda sering berurusan dengan keuangan bisnis, mungkin Anda pernah mendengar istilah ini terlempar ke sana-sini. Tapi, apa sebenarnya rekonsiliasi oleh bank dan mengapa itu penting untuk bisnis Anda? Nah, mari kita coba kupas tuntas bahasan ini secara lebih mendalam tanpa terlalu memusingkan detil teknisnya.
Pertama-tama, mari kita bahas tentang apa itu rekonsiliasi oleh bank. Rekonsiliasi oleh bank adalah proses yang dilakukan oleh bank untuk memastikan bahwa catatan transaksi yang mereka miliki sejalan dengan catatan yang Anda miliki sebagai pemilik rekening. Ini merupakan cara untuk memastikan bahwa setiap transaksi yang dilakukan oleh bank pada rekening Anda telah dicatat dengan benar dan sesuai.
Dengan melakukan rekonsiliasi secara teratur, Anda dapat dengan cepat mendeteksi kesalahan atau kejanggalan dalam transaksi keuangan Anda. Misalnya, jika ada transaksi yang tidak sah atau duplikat, Anda akan segera mengetahuinya dan dapat mengambil tindakan yang diperlukan.
Jika Anda tidak memeriksa secara cermat catatan bank Anda, Anda mungkin akan melewatkan biaya yang tidak seharusnya ada. Dengan melakukan rekonsiliasi, Anda dapat memastikan bahwa Anda hanya membayar apa yang seharusnya Anda bayar.
Laporan keuangan yang akurat sangat penting bagi bisnis Anda, terutama jika Anda perlu melaporkannya kepada pihak lain seperti investor, kreditor, atau pihak berwenang. Dengan melakukan rekonsiliasi secara berkala, Anda dapat yakin bahwa laporan keuangan Anda mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya.
Ini sebenarnya tidak terlalu sulit. Anda perlu membandingkan catatan transaksi Anda sendiri dengan catatan transaksi yang dimiliki oleh bank. Anda bisa mendapatkan catatan transaksi dari bank Anda melalui rekening bank Anda atau melalui laporan bulanan yang mereka kirimkan kepada Anda.
Langkah pertama dalam melakukan rekonsiliasi adalah membandingkan saldo awal bulan Anda dengan saldo awal bulan yang tercatat oleh bank. Jika ada perbedaan, Anda perlu mencari tahu penyebabnya. Mungkin ada transaksi yang belum tercatat atau ada kesalahan dalam mencatat transaksi.
Setelah Anda membandingkan saldo awal bulan, langkah berikutnya adalah membandingkan setiap transaksi yang tercatat dalam catatan Anda dengan catatan bank. Ini mencakup setiap transaksi yang masuk dan keluar dari rekening Anda, termasuk deposit, penarikan, cek yang dicairkan, dan transaksi lainnya.
Selama proses ini, pastikan Anda mencocokkan jumlah transaksi dan tanggal transaksi dengan catatan bank. Jika Anda menemukan perbedaan antara catatan Anda dan catatan bank, Anda perlu mencari tahu penyebabnya. Mungkin ada transaksi yang belum tercatat, atau mungkin ada kesalahan dalam mencatat transaksi.
Selain itu, pastikan juga bahwa biaya atau bunga yang dikenakan oleh bank telah tercatat dengan benar. Ini penting karena biaya-biaya ini dapat berdampak pada saldo akhir Anda.
Setelah Anda selesai membandingkan semua transaksi, hitung saldo akhir Anda. Ini adalah saldo yang seharusnya Anda miliki berdasarkan catatan transaksi Anda. Bandingkan saldo akhir Anda dengan saldo akhir yang tercatat oleh bank. Jika keduanya cocok, itu berarti Anda telah berhasil melakukan rekonsiliasi dengan benar.
Namun, jika ada perbedaan antara saldo akhir Anda dan saldo akhir yang tercatat oleh bank, Anda perlu melakukan investigasi lebih lanjut. Mungkin ada transaksi yang belum tercatat atau ada kesalahan dalam mencatat transaksi. Dalam hal ini, Anda perlu menghubungi bank Anda untuk mencari tahu penyebab perbedaan tersebut.
Jadi, mengapa Anda harus peduli dengan rekonsiliasi oleh bank? Karena itu adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan keuangan bisnis Anda. Ini membantu Anda mendeteksi kesalahan, menghindari biaya yang tidak perlu, dan memastikan bahwa laporan keuangan Anda akurat. Dan meskipun prosesnya mungkin terasa memakan waktu, ini adalah investasi yang sangat berharga untuk bisnis Anda.
Dengan fitur-fitur yang mudah digunakan, Anda dapat dengan cepat membandingkan catatan transaksi Anda dengan catatan bank Anda dan mendeteksi kesalahan dengan lebih efisien. Selain itu, Moota.co juga dapat membantu Anda memantau semua transaksi bisnis Anda secara otomatis, menghemat waktu dan tenaga Anda.
Jadi, jangan biarkan masalah rekonsiliasi oleh bank mengganggu bisnis Anda. Aktifkan Moota.co sekarang juga untuk menjaga keuangan bisnis Anda tetap sehat dan teratur!
Begitu banyak metode pembayaran modern yang populer saat ini, mulai dari e-wallet hingga pemindai kode QR di smartphone. Namun, kartu debit dan kartu kredit masih tetap berada di puncak daftar favorit.
Mereka sering menawarkan berbagai promosi menarik yang berbeda dari metode pembayaran lain dan memungkinkan Anda untuk bertransaksi tanpa uang tunai. Meskipun keduanya menawarkan kenyamanan yang sama, tetapi ada perbedaan mendasar yang perlu Anda ketahui.
Perbedaan pertama terlihat pada penampilan fisik kartu. Kartu kredit mencantumkan nama pemilik kartu dan masa berlaku untuk verifikasi identitas, sementara kartu debit tidak memiliki nama pemegang kartu.
Beda debit dan kredit juga terletak pada persyaratan pengajuannya. Untuk mendapatkan kartu kredit, Anda perlu menyiapkan dokumen seperti NPWP dan slip gaji. Namun, untuk kartu debit, Anda hanya perlu membuka rekening tabungan di bank.
Kartu kredit memungkinkan pembelian barang tanpa pembayaran uang muka dan sesuai untuk transaksi besar. Kartu debit digunakan untuk pembelian yang harus dibayar langsung.
Kartu kredit memungkinkan penundaan pembayaran dengan bank penerbit yang menyediakan uang sementara. Kartu debit menggunakan dana langsung dari saldo tabungan Anda.
Moota: Keuangan Lebih Tertata, Hidup Lebih Tenang
Pemegang kartu kredit membayar biaya administrasi tahunan dan berbagai biaya lainnya. Kartu debit memiliki biaya administrasi bulanan yang lebih terjangkau.
Kartu debit memberikan diskon harga melalui kerja sama bank dengan pedagang mitra. Kartu kredit menawarkan diskon cicilan dan poin reward yang dapat ditukarkan dengan hadiah gratis.
Kartu debit membantu Anda mengendalikan pengeluaran karena hanya bisa digunakan sesuai saldo tabungan. Kartu kredit cocok jika Anda mampu mengelola keuangan dan merencanakan pembelian besar.
Setelah mengetahui perbedaan antara kartu debit dan kartu kredit, Anda mungkin masih bingung tentang pilihan yang tepat. Secara sederhana, jika Anda ingin lebih mengontrol pengeluaran Anda, maka kartu debit adalah pilihan yang tepat karena Anda hanya bisa bertransaksi sesuai dengan saldo yang Anda miliki. Namun, jika Anda dapat mengatur keuangan dengan baik dan berencana untuk melakukan pembelian besar, maka kartu kredit bisa menjadi pilihan yang tepat.
Ternyata, perbedaan antara kartu debit dan kartu kredit melibatkan berbagai aspek, dari penampilan fisik hingga manfaat yang ditawarkan kepada nasabah. Namun, yang terpenting, baik Anda memiliki kartu debit atau kartu kredit, penting untuk tetap membayar biaya administrasi atau tagihan tepat waktu. Jadi, pastikan Anda memiliki dana yang cukup di rekening bank Anda untuk tujuan pembayaran, dan jangan khawatir!
Saat membicarakan dunia bisnis di Indonesia, seringkali kita mendengar istilah UKM dan UMKM. Keduanya memiliki peran penting dalam membangun perekonomian negara ini. Tapi, sebenarnya, apa bedanya?
Mari kita bahas tanpa terlalu memusingkan detail hukum pajak atau istilah teknis. Pertama, UKM singkatan dari Usaha Kecil dan Menengah. Fokus utama UKM adalah pada usaha kecil. Di sisi lain, UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yang lebih mencakup usaha mikro, kecil, dan sedikit lebih besar dari itu.
Omzet adalah salah satu faktor utama yang membedakan UKM dan UMKM. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2008, usaha mikro memiliki omzet tahunan maksimal Rp300 juta. Usaha kecil memiliki omzet antara lebih dari Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar. Sementara usaha menengah memiliki omzet lebih dari Rp2,5 miliar hingga Rp50 miliar.
Selain omzet, jumlah tenaga kerja juga menjadi perbedaan. Usaha mikro umumnya memiliki 1-5 tenaga kerja. Usaha kecil biasanya memiliki 6-19 tenaga kerja, sementara usaha menengah bisa mencapai 20-99 tenaga kerja.
Moota: Solusi Cerdas untuk Keuangan Anda
Tentu saja, perbedaan lain adalah modal awal yang diperlukan untuk memulai usaha. UKM memerlukan modal awal sekitar Rp50 juta, sedangkan UMKM memerlukan modal awal yang lebih besar, yaitu sekitar Rp300 juta atau dapat bantuan modal dari pemerintah.
Ada juga perbedaan dalam hal pembinaan usaha. Sesuai dengan UU Nomor 23 tahun 2014, usaha mikro dibina oleh kabupaten dan kota, usaha kecil dibina oleh provinsi, dan usaha menengah dibina secara nasional.
Kemudian ada perbedaan dalam pajak yang dikenakan. Berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018, wajib pajak yang memiliki peredaran bruto di bawah Rp4,8 miliar dikenakan pajak penghasilan final sebesar 0,5%. Ini berarti bahwa pelaku usaha dengan peredaran bruto tertentu tidak wajib memungut dan membayar PPN atas setiap transaksinya, melainkan harus memungut PPh Final 0,5%.
Nah, mengapa semua perbedaan ini penting? Karena memahami perbedaan UKM dan UMKM membantu Anda mengenali jenis usaha Anda dan melibatkan kebijakan dan peraturan yang sesuai.
Moota.co dapat membantu Anda dalam memahami perbedaan ini dan memantau transaksi keuangan Anda dengan lebih baik. Kami bisa membantu Anda mencatat transaksi Anda secara otomatis, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang perbedaan pajak yang rumit. Aktifkan Moota.co sekarang untuk menjaga kesehatan keuangan bisnis Anda!
Jadi, selamat berbisnis, baik Anda seorang pelaku UKM maupun UMKM! Semoga bisnis Anda terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi Indonesia.