Kemudahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari jadi alasan mengapa bisnis startup menjamur di Indonesia. Pemain bisnis ini tidak hanya pria, tetapi para pendiri startup wanita menandai eksistensinya sebagai pemain bisnis digital yang tangguh.
Mendirikan bisnis startup dibutuhkan kreativitas dan tekad yang kuat. Wanita-wanita ini begitu berani berkecimpung di dunia digital meski tidak memiliki latar belakang IT atau programmer. Yuk, ketahui siapa saja wanita-wanita tersebut!
founder female daily (source: instagram @hanzkyy)
Bisnis bisa dimulai dari hobi. Hanifa Ambadar memulai bisnis startup-nya karena kegemarannya menulis tentang busana dan kecantikan sejak tahun 1999. Lama kelamaan, ia melihat peluang bisnis dari blogging ini.
Hanifa mendirikan Female Daily Network, sebuah portal dan forum online pada tahun 2005. Situsi ini tidak hanya membahas mengenai kecantikan saja, tetapi juga masalah pola asuh. Female Daily juga menjadi acuan para wanita yang untuk menemukan solusi terkait permasalahannya.
co-founder wecare.id (source: instagram @mestyariotedjo)
Prihatin dengan kondisi orang-orang yang membutuhkan akses kesehatan di daerah terpencil, Mesty Ariotedjo mendirikan WeCare.id. Dokter sekaligus pemain harpa terkenal itu membangun situsnya sebagai wadah pengumpulan dana untuk pasien yang berada di wilayah yang sulit terjangkau.
WeCare.id juga memfasilitasi masyarakat yang memiliki tunggakan membayar BPJS. Mesty masuk daftar Forbes “30 Under 30” tahun 2016 karena insitiatifnya membangun website peduli sosial ini.
founder hijup indonesia (source: instagram @diajenglestari)
Banyak e-commerce di Indonesia, namun jarang yang mengkhususkan pada satu bidang tertentu. Melihat fakta bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar, Diajeng Lestari membangun platform penyedia busana muslim bernama HijUp pada tahun 2011.
Usahanya ini mendulang sukses. Kini, terdapat 120 merek busana dari para desainer lokal yang bergabung. HijUp juga menembus pasar internasional, yaitu dengan mengirim beberapa koleksinya ke 50 negara di dunia seperti India, Malaysia dan Amerika Serikat.
co-founder dan ceo qerja.com (source: techinasia.com)
Riset menunjukkan tingkat kepuasan kerja di Indonesia sangat rendah karena kompensasi yang kecil hingga kurangnya kesempatan untuk mengembangkan karier. Melihat hal ini, Veronika Linardi mendirikan situs informasi gaji dan tempat kerja yaitu Qerja. Ia berani membangun bisnis ini karena memiliki pengalaman di bidang SDM.
Di situs ini, hal-hal tabu seperti gaji di perusahaan-perusahaan Indonesia juga dibicarakan. Tidak hanya sekadar membicarakan gaji, para pencari kerja dan karyawan bisa saling bertukar data secara anonim.
founder BerryKitchen.com (source: dailysocial.id)
Cynthia Tenggara tidak memiliki latar belakang pendidikan kuliner. Namun, ia berani mendirikan Berrykitchen, usaha berbasis online yang bergerak di bidang jasa katering. Para pengguna jasa ini adalah para pekerja kantoran yang ingin makan makanan sehat.
BerryKitchen sudah berdiri dari tahun 2012. Cynthia sukses bekerjasama dengan beberapa investor, termasuk Sovereign’s Capital yang berasal dari Amerika Serikat. BerryKitchen menjadi jasa katering online pertama dan terbesar di Indonesia. Ia juga berhasil membuka banyak lapangan pekerjaan.
founder zalora indonesia (source: Kumparan.com)
Melepas pekerjaan yang mapan dan bergengsi demi mengejar kenginan sebagai pendiri startup wanita terdengar menantang. Itulah yang dilakukan Catherine Hindra Sutjahyo. Ia keluar dari pekerjaannya di McKinsey & Company. Catherine mendirikan pusat belanja busana online bernama Zalora Indonesia tahun 2012.
co-founder nulisbuku.com (source: codepolitan.com)
Bagi orang-orang yang memiliki hobi menulis, pasti sudah tidak asing dengan NulisBuku. Situs ini memberikan menjembatani para penulis dengan para penerbit. NulisBuku disambut baik oleh para penulis yang selama ini kesulitan untuk menerbitkan karyanya.
Aulia Halimatussadiah, atau akrab dipanggil Ollie, adalah sosok yang berada di belakang NulisBuku. Ia membagi layanan situs ini menjadi dua, yaitu jasa penerbitan dan jasa pemasaran.
Kesukesan para wanita pendiri startup tidak dicapai dalam semalam. Niat serta kemampuan dalam menemukan peluang membangun startup sesuai dengan kebutuhan masyarakat patut ditiru oleh para generasi muda. Bagaimana, berani bangun bisnis startup?