Cara Menjadi Reseller Sukses di Kampung Halaman

arizaz
August 29, 2024

Impian banyak orang untuk menjadi seorang reseller kini semakin meningkat. Tentu saja hal ini tidak mengherankan sebab pekerjaan yang satu ini mendatangkan sangat banyak keuntungan. Berbeda dengan petugas dropship, pekerjaan ini memiliki tugas untuk menjual barang yang produk dari supplier. Mengintip dari Moota, keduanya memiliki persamaan yakni pekerjaan yang merujuk pada usaha dagang namun sangat berbeda pula. Berikut adalah tips untuk menjadi seorang reseller yang sukses.

cara menjadi reseller

Ragam Cara Menjadi Reseller yang Sukses di Kampung Halaman

1. Riset Popularitas Produk

Langkah pertama yang wajib Anda lakukan sebelum mulai berjualan online adalah riset mendalam tentang popularitas produk yang ingin dipasarkan. Ini adalah kunci sukses yang nggak boleh Anda abaikan. Kenapa? Karena dengan mengetahui produk apa yang sedang tren dan diminati banyak orang, Anda bisa memastikan bahwa barang yang Anda jual akan laris manis di pasaran.

Misalnya, jika Anda berencana menjual produk fashion, cari tahu dulu jenis fashion item apa yang lagi hits. Apakah itu baju dengan motif tertentu, aksesoris dengan warna-warna pastel, atau mungkin sepatu sneakers yang sedang booming? Dengan riset ini, Anda bisa menyiapkan stok produk yang tepat, sehingga peluang untuk meraih omzet besar semakin terbuka lebar.

Selain itu, riset juga membantu Anda dalam memastikan bahwa produk yang Anda pilih memiliki kualitas dan reputasi yang baik. Produk yang populer dengan reputasi bagus akan lebih mudah dijual, dan Anda nggak perlu khawatir jika harus menyetok dalam jumlah besar. Ingat, produk yang diminati banyak orang biasanya punya potensi besar untuk meraih scale up dengan cepat. Jadi, jangan ragu untuk meluangkan waktu melakukan riset sebelum benar-benar terjun ke dunia bisnis online.

Pastikan produk tersebut memiliki kualitas dan reputasi yang baik sehingga Anda tidak perlu harus merasa khawatir saat ingin menyetok produk dalam jumlah yang cukup banyak, sebab konsumen pun pasti akan menggunakan bisnis jualan online Anda untuk membeli barang tersebut. Produk yang memiliki popularitas tinggi juga akan membantu Anda meraih scale up yang cepat.

2. Tentukan Harga Produk

Setelah menemukan produk yang tepat, langkah berikutnya adalah menentukan harga jualnya. Menentukan harga produk adalah seni tersendiri dalam bisnis online. Anda mungkin tergoda untuk memasang harga tinggi demi keuntungan besar, tapi tahan dulu! Sebaiknya, hindari mematok harga yang terlalu tinggi, karena itu bisa membuat calon pembeli berpikir dua kali sebelum membeli.

Ingat, persaingan di dunia online sangat ketat. Konsumen bisa dengan mudah membandingkan harga produk Anda dengan produk serupa di toko online lain. Jadi, alangkah bijaknya jika Anda menetapkan harga yang kompetitif namun tetap menguntungkan. Coba hitung dengan cermat, berapa biaya yang Anda keluarkan untuk mendapatkan produk tersebut, dan tambahkan margin keuntungan yang masuk akal. Jangan lupa juga untuk mempertimbangkan biaya pengiriman, karena ini bisa mempengaruhi harga akhir yang harus dibayar oleh konsumen.

Selain itu, penting juga untuk tidak menghabiskan terlalu banyak modal di awal. Misalnya, ketika ingin memasok produk, pastikan Anda hanya membeli dalam jumlah yang wajar, terutama jika ini adalah kali pertama Anda menjual produk tersebut. Dengan begitu, Anda nggak akan merasa rugi jika produk tersebut ternyata nggak secepat yang Anda bayangkan. Anda juga bisa memanfaatkan layanan seperti Moota untuk membantu mengelola keuangan bisnis Anda secara efisien.

Selain itu, mengeluarkan dana yang tidak terlalu banyak saat ingin memasok produk pun juga penting sehingga Anda tidak akan merasa terlalu rugi. Anda dapat mengandalkan Moota, sebuah layanan berbasis ibanking yang mampu membantu Anda untuk mengelola keuangan saat melakukan bisnis tertentu.

3. Pasarkan Produk Secara Online

Di era digital ini, memasarkan produk secara online adalah langkah wajib yang nggak boleh terlewatkan. Kenapa? Karena internet adalah tempat di mana sebagian besar konsumen Anda berada, terutama generasi muda yang akrab dengan teknologi dan media sosial. Dengan memanfaatkan platform online, Anda bisa menjangkau lebih banyak orang dalam waktu singkat, bahkan tanpa perlu keluar rumah.

Ada banyak cara untuk memasarkan produk secara online. Anda bisa mulai dengan membuat akun di berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, atau Twitter. Pastikan Anda mengunggah foto-foto produk yang menarik, disertai dengan deskripsi yang jelas dan meyakinkan. Gunakan bahasa yang ramah dan engaging agar calon pembeli tertarik untuk berinteraksi dengan Anda.

Jangan lupa juga untuk memanfaatkan fitur iklan berbayar yang ditawarkan oleh platform tersebut. Dengan iklan berbayar, Anda bisa menargetkan audiens tertentu yang sesuai dengan produk yang Anda jual, sehingga peluang untuk mendapatkan pembeli yang tepat semakin besar. Selain itu, Anda juga bisa bekerja sama dengan influencer atau blogger yang memiliki banyak followers untuk mempromosikan produk Anda. Semakin kreatif strategi pemasaran yang Anda gunakan, semakin besar kemungkinan produk Anda dikenal oleh banyak orang.

4. Sesuaikan dengan Kondisi

Agar produk jualan online Anda cepat laku, Anda perlu cermat dalam membaca situasi dan kondisi yang ada. Misalnya, saat musim hujan tiba, banyak orang pasti akan mencari jas hujan, payung, atau perlengkapan lain yang mendukung aktivitas mereka di tengah cuaca yang tidak bersahabat. Nah, ini adalah peluang emas yang bisa Anda manfaatkan!

Ketika cuaca sedang nggak menentu, Anda bisa mulai menjual produk-produk yang memang dibutuhkan di saat-saat seperti itu. Misalnya, Anda bisa menawarkan jas hujan yang trendy dan berkualitas, atau mungkin payung dengan desain yang unik dan praktis dibawa ke mana-mana. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan fitur-fitur menarik pada produk Anda, seperti bahan yang tahan air atau ukuran yang bisa dilipat menjadi sangat kecil, sehingga mudah disimpan di dalam tas.

Menyesuaikan produk dengan kondisi juga berarti Anda harus peka terhadap tren yang sedang berkembang. Misalnya, saat terjadi pandemi, produk-produk kesehatan seperti masker dan hand sanitizer sangat diburu oleh konsumen. Jika Anda bisa melihat peluang ini lebih awal, Anda bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan penjualan. Intinya, selalu up-to-date dengan kondisi dan kebutuhan pasar, dan jadikan itu sebagai acuan dalam menentukan produk yang akan dijual.

5. Menentukan Supplier

Supplier adalah salah satu faktor penting dalam bisnis online yang seringkali terabaikan. Padahal, memilih supplier yang tepat adalah kunci sukses dalam memastikan bahwa produk yang Anda jual memiliki kualitas yang baik dan dapat diandalkan. Maka dari itu, jangan sampai salah pilih supplier!

Pertama-tama, pastikan supplier yang Anda pilih memiliki reputasi yang baik dan sudah terbukti terpercaya. Anda bisa mencari informasi tentang mereka dari review pelanggan atau bahkan dari rekomendasi teman yang sudah pernah bekerja sama dengan supplier tersebut. Cobalah untuk mencari supplier yang memiliki stok produk yang stabil, sehingga Anda nggak perlu khawatir akan kehabisan barang saat permintaan sedang tinggi.

Selain itu, pastikan juga bahwa supplier Anda mampu memberikan harga yang kompetitif. Jangan ragu untuk melakukan negosiasi agar Anda bisa mendapatkan harga terbaik. Ini penting, karena harga produk dari supplier akan sangat mempengaruhi harga jual yang Anda tetapkan nanti. Semakin murah harga dari supplier, semakin besar margin keuntungan yang bisa Anda dapatkan.

Terakhir, pastikan supplier Anda bisa diandalkan dalam hal pengiriman. Produk yang dikirim tepat waktu dan dalam kondisi baik akan meningkatkan kepuasan pelanggan, dan ini bisa menjadi nilai tambah bagi bisnis Anda. Jadi, jangan ragu untuk meluangkan waktu lebih banyak dalam memilih supplier yang tepat, karena ini akan sangat mempengaruhi kelancaran bisnis Anda ke depannya.

6. Perhitungkan dengan Matang

Sebagai pelaku UKM, Anda harus pintar dalam mengelola keuangan. Jangan sampai Anda mengeluarkan uang terlalu banyak dari rekening hanya untuk menyetok barang. Ingat, semakin besar modal yang Anda keluarkan, semakin besar pula risiko yang Anda hadapi, terutama jika stok barang tersebut tidak terjual dalam waktu yang cepat.

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membuat perhitungan yang matang mengenai kebutuhan modal. Mulai dari modal untuk membeli stok produk, biaya pengemasan, hingga biaya promosi di media sosial. Jangan lupa juga untuk memperhitungkan biaya pengiriman dan pengelolaan inventaris. Semuanya harus dicatat dengan rinci agar Anda bisa mengontrol pengeluaran dengan baik.

Selain itu, Anda juga harus memiliki rencana cadangan jika produk yang Anda jual ternyata tidak laku. Misalnya, Anda bisa menawarkan diskon atau promosi khusus untuk menghabiskan stok yang ada. Ini akan membantu Anda menghindari kerugian yang lebih besar. Dan tentu saja, Anda bisa memanfaatkan layanan seperti Moota yang bisa membantu Anda dalam mengelola keuangan bisnis dengan lebih efisien. Dengan perencanaan yang matang, bisnis Anda akan lebih stabil dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Nah, itu dia beberapa Cara Menjadi Reseller yang bisa Anda terapkan agar bisa sukses di pekerjaan ini. Anda pun juga bisa menggunakan layanan Moota apabila masih belum terlalu yakin untuk memulai bisnis ini.

Kelola Keuangan Berbagai Akun Bank Dalam Satu Dashboard Dan Cek Transaksi Secara Otomatis
Artikel Terkait

Memahami Pailit: Apa Itu, Prosesnya, dan Dampaknya

pasti belakangan sering dengar kata “pailit”, bukan? Apalagi kalau Sobat mengikuti berita-berita bisnis dan finansial. Bahkan perusahaan besar seperti Sritex, menghadapi situasi ini dan dampaknya tentu nggak kecil. Nah, sebenarnya apa sih pailit itu? Bagaimana sebuah bisnis bisa sampai terkena hal itu, dan apa dampaknya bagi semua pihak yang terlibat?

pailit

Dalam artikel ini, kita akan bahas secara santai namun lengkap tentang pailit, mulai dari pengertian dasar, proses hukum, hingga hal-hal yang harus diperhatikan agar Sobat bisa paham situasinya lebih jelas. Yuk, kita mulai!

1. Apa Itu Pailit?

Secara sederhana, pailit adalah kondisi ketika sebuah perusahaan atau individu tidak mampu lagi memenuhi kewajiban finansialnya terhadap kreditur atau pihak ketiga lainnya. Artinya, mereka udah nggak bisa lagi bayar utang-utang yang ada karena kondisi keuangan yang nggak mendukung. Nah, kalau di Indonesia, status pailit ini harus melalui keputusan pengadilan, dan nggak sembarang orang bisa mengajukan pailit.

Pada umumnya, pengadilan yang menangani kasus pailit adalah Pengadilan Niaga, dan keputusan ini berdasarkan Undang-Undang Kepailitan yang ada di Indonesia. Jadi, kalau perusahaan dinyatakan terkena hal itu, maka aset-asetnya akan diambil alih untuk membayar utang-utang tersebut.

2. Apa Bedanya Pailit dengan Bangkrut?

Mungkin Sobat juga sering dengar kata “bangkrut” kan? Meski terdengar mirip, ternyata pailit dan bangkrut itu beda, lho. Pailit adalah status resmi yang ditetapkan oleh pengadilan saat sebuah perusahaan atau individu nggak mampu bayar utang. Sedangkan bangkrut adalah kondisi keuangan seseorang atau perusahaan yang sudah “habis-habisan” tapi belum tentu resmi diputuskan oleh pengadilan.

Jadi, kalau seseorang atau perusahaan bisa aja dibilang bangkrut, tapi belum tentu mereka sudah dinyatakan terkena hal itu secara hukum. Dengan kata lain, pailit adalah istilah resmi, sementara bangkrut lebih mengacu pada situasi ekonomi yang kritis tanpa status hukum yang pasti.

3. Bagaimana Proses Pailit Bisa Terjadi?

Nah, gimana sih sebuah perusahaan bisa sampai terkena hal itu? Berikut adalah proses umum yang biasanya terjadi hingga sebuah bisnis dinyatakan terkena hal itu:

  • Permohonan Pailit
    Proses pailit biasanya dimulai dengan adanya permohonan pailit ke pengadilan. Permohonan ini bisa diajukan oleh pihak kreditur, debitur, atau bahkan pihak lain yang berkepentingan. Nah, yang bisa mengajukan pailit ini nggak sembarang orang, lho. Kreditur yang mengajukan harus bisa membuktikan bahwa mereka memang belum dibayar oleh perusahaan yang bersangkutan.
  • Pemeriksaan Kasus
    Setelah permohonan diajukan, pengadilan akan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi keuangan perusahaan atau individu tersebut. Dalam pemeriksaan ini, pengadilan akan melihat apakah memang ada ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban utang sesuai bukti yang diajukan.
  • Penunjukan Kurator
    Kalau pengadilan memutuskan bahwa perusahaan tersebut pailit, maka akan ada kurator yang ditunjuk untuk mengelola aset yang tersisa. Kurator ini bertugas untuk mengurus dan menjual aset perusahaan agar bisa digunakan untuk membayar utang-utang yang tertunggak.
  • Pembagian Aset
    Setelah aset-aset dikumpulkan dan dijual, hasilnya akan dibagi kepada para kreditur. Biasanya, prioritas pembayaran diberikan kepada kreditur yang memiliki jaminan terlebih dulu, baru sisanya untuk kreditur lainnya. Dalam proses ini, pihak yang merasa dirugikan bisa mengajukan keberatan jika pembagian aset dianggap nggak adil.

Sebagai pelaku usaha atau yang punya bisnis, penting banget untuk terus memantau keuangan perusahaan. Dengan bantuan aplikasi seperti Moota, Sobat bisa terus memantau transaksi keuangan dan mutasi rekening agar lebih mudah mengambil langkah antisipasi sebelum masalah keuangan membesar.

4. Dampak Pailit Bagi Perusahaan

Pailit bukan cuma status hukum yang menyeramkan, tapi juga membawa dampak besar bagi perusahaan yang mengalaminya. Beberapa dampak setelah terkena hal itu yang sering terjadi antara lain:

  • Kehilangan Aset
    Saat perusahaan dinyatakan pailit, aset-aset yang dimiliki harus dijual untuk membayar utang. Artinya, bisnis tersebut akan kehilangan sebagian besar atau bahkan seluruh asetnya, mulai dari properti, peralatan, hingga persediaan barang.
  • Reputasi Terpuruk
    Perusahaan yang mengalami pailit biasanya akan kehilangan kepercayaan dari para kreditur, mitra bisnis, dan pelanggan. Reputasi yang hancur ini bisa membuat bisnis sulit untuk bangkit kembali, bahkan kalau mereka ingin memulai usaha baru di kemudian hari.
  • Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
    Dalam banyak kasus, pailit menyebabkan perusahaan harus melakukan PHK terhadap karyawannya. Hal ini tentu akan berdampak pada stabilitas ekonomi para karyawan yang kehilangan pekerjaan.
  • Dampak Sosial dan Ekonomi
    Pailit nggak hanya berdampak pada perusahaan dan karyawannya, tapi juga pada lingkungan sosial dan ekonomi. Terutama jika perusahaan yang pailit adalah perusahaan besar yang punya banyak karyawan dan mitra usaha, dampaknya bisa terasa lebih luas.

5. Bagaimana Mencegah Terjadinya Pailit?

Nah, sekarang Sobat udah tahu gimana proses dan dampak dari pailit. Tentunya, pailit adalah situasi yang nggak diinginkan oleh siapapun. Ada beberapa langkah yang bisa Sobat lakukan untuk mencegah kemungkinan terkena hal itu, terutama jika Sobat menjalankan bisnis sendiri:

  • Manajemen Keuangan yang Tepat
    Hal pertama yang harus dilakukan adalah menjaga manajemen keuangan dengan baik. Pastikan semua transaksi dan arus kas tercatat rapi. Kalau butuh bantuan, Moota bisa jadi solusi praktis untuk memantau mutasi rekening dan memastikan setiap pengeluaran sesuai dengan anggaran yang ada.
  • Kontrol Utang dan Piutang
    Jangan biarkan utang atau piutang menumpuk terlalu banyak. Selalu pastikan untuk membayar utang tepat waktu dan menagih piutang agar keuangan tetap sehat. Dengan kontrol yang baik, Sobat bisa menghindari masalah likuiditas yang bisa berujung pada pailit.
  • Diversifikasi Sumber Pendapatan
    Jangan hanya bergantung pada satu sumber pendapatan. Cobalah untuk diversifikasi bisnis atau investasi agar risiko lebih terdistribusi. Jika satu sektor mengalami penurunan, Sobat masih punya pendapatan dari sumber lain.
  • Monitoring Performa Bisnis Secara Berkala
    Sobat harus terus memantau kinerja bisnis secara rutin, baik dari segi keuangan, penjualan, atau operasional. Ini membantu untuk mendeteksi lebih awal jika ada masalah yang bisa berpotensi besar hingga berujung pada kebangkrutan.
Yuk Daftar Akun, Gratis!

6. Apa yang Harus Dilakukan Jika Bisnis Mengalami Krisis Keuangan?

Menghadapi krisis keuangan memang nggak mudah, tapi penting untuk tetap tenang dan mencari solusi. Beberapa langkah yang bisa diambil saat bisnis mengalami krisis adalah:

  • Restrukturisasi Utang
    Coba bicarakan dengan pihak kreditur untuk melakukan restrukturisasi utang. Biasanya, kreditur akan memberikan keringanan berupa penjadwalan ulang atau pengurangan bunga. Ini bisa jadi solusi untuk meringankan beban pembayaran utang.
  • Mencari Investor atau Pinjaman Tambahan
    Kalau masih memungkinkan, mencari investor atau pinjaman tambahan bisa membantu menambah modal agar bisnis tetap berjalan. Tentunya, pastikan untuk mencari investor yang terpercaya dan memiliki visi yang sejalan.
  • Optimalkan Pendapatan yang Ada
    Maksimalkan sumber pendapatan yang masih berjalan, atau pertimbangkan untuk menambah layanan atau produk baru yang bisa menarik lebih banyak pelanggan.

7. Peran Kurator dalam Proses Pailit

Kurator adalah pihak yang ditunjuk pengadilan untuk mengurus aset perusahaan yang terkena hal itu. Tugas utama kurator adalah mengelola dan menjual aset perusahaan agar hasilnya bisa digunakan untuk membayar utang kepada kreditur. Dalam proses ini, kurator harus bertindak netral dan profesional demi memastikan hak kreditur terpenuhi sesuai ketentuan.

Proses ini seringkali panjang dan membutuhkan transparansi. Bagi kreditur, keberadaan kurator memastikan bahwa ada pihak yang bertanggung jawab mengurus aset perusahaan yang pailit.


Kesimpulan

Jadi, Sobat sekarang udah lebih paham tentang pailit, kan? Mulai dari pengertian dasar, perbedaan dengan bangkrut, hingga proses dan dampaknya bagi perusahaan. Pailit adalah status hukum yang harus dijalani ketika sebuah perusahaan atau individu nggak bisa memenuhi kewajiban finansialnya. Meskipun situasi ini nggak diinginkan oleh siapapun, penting untuk memahami dan mengambil langkah preventif agar bisnis tetap aman dan stabil.

Dan ingat, Sobat bisa memanfaatkan tools seperti Moota untuk memantau keuangan bisnis, sehingga lebih mudah mendeteksi masalah keuangan sejak dini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan PPN Jadi 12 Persen di 2025: Barang Apa Aja yang Kena Dampaknya?

Hai Sobat Cuan! Udah denger kabar tentang kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang bakal jadi 12%? Yap, mulai 1 Januari 2025, pemerintah bakal menaikkan tarif Pajak tersebut dari yang tadinya 11% menjadi 12%. Kenaikan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Pasti banyak dari Sobat yang bertanya-tanya, barang apa aja sih yang bakal kena dampak dari kenaikan ini? Atau ada juga yang penasaran, apa barang atau jasa tertentu bakal dikecualikan dari kenaikan ini?

pajak ppn

Nah, biar lebih jelas, yuk kita kupas satu per satu soal barang dan jasa yang bakal kena pajak, dan barang apa aja yang nggak kena Pajak PPN.

PPN 12 Persen Mulai Berlaku di 2025, Apa Aja Dampaknya?

Sobat, PPN atau Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang dan jasa di dalam negeri. Jadi, tiap kali kita beli barang atau pakai jasa, sebagian dari harga yang kita bayarkan itu adalah Pajak tersebut. Nah, mulai dari tahun 2025, Sobat akan merasakan sedikit kenaikan harga karena tarif Pajak tersebut bakal naik jadi 12%. Kenaikan ini memang bukan pertama kali, karena sebelumnya Pajak tersebut juga naik dari 10% jadi 11% pada April 2022.

Tujuan utama dari kenaikan ini adalah untuk menambah pemasukan negara. Dan tentu aja, Sobat perlu siap-siap nih buat perubahan harga yang bakal terasa di beberapa sektor. Tapi, tenang, nggak semua barang dan jasa bakal kena Pajak tersebut kok. Ada beberapa pengecualian yang udah diatur dalam undang-undang. Kita bakal bahas lebih lanjut di bawah!

Barang dan Jasa yang Dikecualikan dari PPN

Pertama-tama, kita ngomongin dulu nih barang dan jasa yang nggak kena Pajak tersebut. Menurut Pasal 4A UU HPP, ada beberapa kelompok barang dan jasa yang dibebaskan dari Pajak tersebut, alias nggak bakal terpengaruh kenaikan 12% ini.

Barang yang Dikecualikan dari PPN:

  1. Makanan dan Minuman di Tempat Makan
    Barang-barang yang dijual di restoran, hotel, warung, atau tempat makan lainnya nggak dikenakan PPN. Jadi, kalau Sobat makan di luar atau pesan katering, tenang aja, harga yang Sobat bayar nggak termasuk PPN 12% karena sudah termasuk pajak daerah.
  2. Uang, Emas Batangan, dan Surat Berharga
    Barang-barang yang termasuk uang, emas batangan (khusus untuk cadangan devisa negara), dan surat berharga juga nggak kena PPN.

Jasa yang Dikecualikan dari PPN:

  1. Jasa Keagamaan
    Semua jenis jasa yang berkaitan dengan aktivitas keagamaan, seperti layanan di tempat ibadah, nggak dikenakan PPN.
  2. Jasa Kesenian dan Hiburan
    Jasa yang dilakukan oleh pekerja seni dan hiburan, seperti konser atau pertunjukan, juga nggak kena PPN, karena ini merupakan objek pajak daerah.
  3. Jasa Perhotelan
    Kalau Sobat nginap di hotel atau menyewa ruangan di hotel, nggak perlu khawatir soal PPN karena jasa ini udah dikenakan pajak daerah, bukan PPN.
  4. Jasa Pemerintah
    Jasa yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan umum, seperti layanan administrasi atau pelayanan publik, nggak kena PPN.
  5. Jasa Penyediaan Tempat Parkir
    Parkir kendaraan juga termasuk dalam jasa yang bebas PPN, karena ini diatur sebagai pajak daerah.
  6. Jasa Katering
    Kalau Sobat suka pesan katering buat acara atau kebutuhan harian, jasa boga atau katering juga nggak dikenakan PPN.

Barang dan Jasa yang Kena PPN

Nah, setelah kita bahas barang dan jasa yang bebas dari Pajak, sekarang kita lihat daftar barang dan jasa yang bakal kena PPN 12% di 2025. Mengacu pada UU Nomor 42 Tahun 2009, berikut adalah jenis barang dan jasa yang dikenakan Pajak:

  1. Barang Kena Pajak (BKP)
    Semua barang yang diproduksi di dalam negeri atau diimpor dari luar negeri yang sifatnya kena pajak akan dikenakan PPN. Misalnya, produk elektronik seperti televisi, kulkas, dan gadget bakal kena PPN. Begitu juga barang-barang kayak tas, pakaian, sepatu, hingga kosmetik.
  2. Impor Barang
    Setiap barang yang diimpor ke Indonesia juga kena PPN, mulai dari bahan baku industri hingga barang konsumsi. Jadi, kalau Sobat beli barang dari luar negeri, jangan kaget kalau harganya naik karena kena PPN impor.
  3. Jasa Kena Pajak (JKP)
    Layanan atau jasa yang ditawarkan di dalam negeri, seperti jasa perbaikan, konstruksi, hingga layanan teknologi informasi, bakal kena PPN. Layanan digital seperti langganan Netflix, Spotify, atau platform streaming lainnya juga termasuk jasa yang kena PPN.
  4. Ekspor Barang dan Jasa
    Pengusaha yang mengekspor barang kena pajak ke luar negeri juga dikenakan PPN. Begitu juga ekspor jasa kena pajak, seperti jasa konsultasi atau pengembangan teknologi.

Jadi, misalnya Sobat beli baju, sepatu, atau produk kecantikan, Sobat perlu siap-siap buat kena PPN 12% mulai tahun depan. Begitu juga kalau Sobat langganan layanan streaming kayak Netflix atau Spotify, bakal ada tambahan biaya karena layanan ini juga dikenakan Pajak.

Bagaimana Kenaikan PPN Mempengaruhi Konsumen?

Kenaikan Pajak tersebut dari sebelumnya 11% ke 12% tentu bakal terasa buat sebagian konsumen. Bayangin aja, setiap barang atau jasa yang Sobat beli harganya bakal sedikit naik karena tambahan Pajak. Misalnya, kalau Sobat beli produk elektronik seharga Rp1 juta, dengan PPN 11%, Sobat bakal bayar Rp1,110,000. Tapi dengan Pajak tersebut menjadi 12%, harganya jadi Rp1,120,000. Meskipun perbedaannya cuma sedikit, tapi kalau dikalikan dengan banyak pembelian, tentu bakal terasa.

Selain itu, sektor bisnis juga bakal ikut terpengaruh. Pengusaha harus menyesuaikan harga jual mereka untuk mengimbangi kenaikan Pajak. Meskipun Pajak ini ditanggung oleh konsumen, pengusaha perlu melakukan perubahan dalam sistem penagihan dan administrasi pajak mereka.

Apa yang Bisa Sobat Lakukan?

Sebagai konsumen, Sobat bisa melakukan beberapa hal untuk menghadapi kenaikan Pajak tersebut. Pertama, Sobat bisa mulai lebih cermat dalam mengatur pengeluaran. Prioritaskan kebutuhan dan alokasikan dana dengan bijak. Kedua, Sobat bisa memanfaatkan promo atau diskon dari penjual untuk mengimbangi kenaikan harga akibat Pajak tersebut. Banyak toko yang biasanya memberikan diskon besar menjelang akhir tahun, jadi manfaatkan kesempatan ini!

Selain itu, penting buat Sobat untuk lebih memahami mana barang yang kena Pajak tersebut dan mana yang nggak. Dengan begitu, Sobat bisa lebih bijak dalam berbelanja dan nggak kaget dengan perubahan harga yang terjadi.

Kesimpulan

Kenaikan PPN menjadi 12% di tahun 2025 mungkin bikin Sobat Cuan merasa ada beban tambahan saat belanja barang atau jasa. Tapi, dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa aja barang dan jasa yang kena atau nggak kena Pajak, Sobat bisa lebih siap dalam menghadapi perubahan ini. Ingat, tujuan dari kenaikan Pajak ini adalah untuk meningkatkan pemasukan negara yang nantinya bisa digunakan buat pembangunan nasional dan layanan publik.

Jadi, jangan terlalu khawatir, Sobat! Selama kita bisa mengatur pengeluaran dengan bijak dan memahami peraturan pajak yang berlaku, kenaikan Pajak tersebut bisa dikatan nggak akan terlalu membebani. Selalu cek lagi harga barang sebelum membeli, dan manfaatkan berbagai diskon yang ada. Siap menyongsong 2025 dengan penuh perencanaan keuangan yang lebih baik? Yuk, atur keuangan Sobat dengan lebih cermat dengan moota mulai sekarang!

Baca Selengkapnya

Daftar Bank Terpercaya di Dunia 2024: Indonesia Punya 6 Bank!

Tahun 2024 menjadi momen yang membanggakan bagi dunia perbankan Indonesia. Dalam laporan World’s Most Trustworthy Companies 2024 yang dirilis oleh Newsweek bekerja sama dengan Statista, enam bank asal Indonesia berhasil masuk ke daftar bergengsi ini. Laporan tersebut menyoroti perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor yang dinilai memiliki tingkat kepercayaan tinggi dari konsumen, investor, hingga pegawai. Kalau kamu penasaran, kita akan bahas daftar bank dan kriteria yang digunakan dalam penilaian ini secara santai, tapi tetap profesional.

daftar bank

Penilaian Berdasarkan Kepercayaan

Laporan ini melibatkan lebih dari 70.000 partisipan dan 230.000 evaluasi dari berbagai negara. Menariknya, penilaian ini tidak hanya berfokus pada kualitas produk dan layanan saja, tapi juga mempertimbangkan aspek keadilan dalam remunerasi karyawan serta efektivitas kepemimpinan perusahaan. Dengan kata lain, kepercayaan yang diperoleh bukan cuma dari konsumen, tapi juga dari internal perusahaan, seperti karyawan dan investor.

Daftar ini mencakup 1.000 perusahaan dari 23 sektor industri, termasuk sektor perbankan yang menjadi salah satu yang paling ketat. Total ada 66 bank dari seluruh dunia yang berhasil masuk ke daftar ini, dan Indonesia menyumbang enam bank terbaik. Yuk, kita bahas satu per satu!

Bank-Bank Indonesia yang Masuk Daftar

Berita baiknya, dari sektor perbankan, ada enam bank dari Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar tersebut. Bukan hanya sekadar masuk, salah satu di antaranya bahkan menempati posisi teratas. Yup, Bank Central Asia (BCA) berhasil mengamankan peringkat nomor satu sebagai bank paling terpercaya di dunia! Ini tentu pencapaian luar biasa bagi industri perbankan Indonesia, mengingat persaingan yang ketat dengan bank-bank dari negara lain.

Berikut daftar lengkap bank asal Indonesia yang masuk ke dalam daftar World’s Most Trustworthy Companies 2024 di sektor perbankan:

1. Bank Central Asia (BCA) - Peringkat 1

Tak mengherankan kalau BCA menjadi bank nomor satu dari Indonesia yang paling dipercaya. BCA sudah dikenal luas dengan layanan yang stabil, inovatif, dan menjaga kepercayaan nasabah selama bertahun-tahun. Di tingkat dunia, BCA menempati posisi pertama dalam sektor perbankan. Ini adalah prestasi luar biasa, mengingat banyaknya kompetitor dari berbagai negara yang juga masuk ke daftar ini. BCA membuktikan bahwa bank lokal bisa bersaing di kancah global.

2. Bank Mandiri - Peringkat 16

Di posisi selanjutnya, Bank Mandiri berhasil meraih peringkat ke-16. Sebagai bank milik negara, Bank Mandiri memang memiliki kekuatan tersendiri dalam hal jaringan dan layanan yang komprehensif. Di tahun-tahun terakhir, Bank Mandiri gencar melakukan inovasi di sektor digital banking, yang membuatnya semakin dipercaya oleh nasabah dan investor.

3. Bank Rakyat Indonesia (BRI) - Peringkat 17

BRI menempati peringkat ke-17 di daftar ini. Sebagai salah satu bank dengan jaringan terluas hingga ke pelosok desa, BRI berhasil membangun kepercayaan yang kuat di hati masyarakat Indonesia. Pelayanan yang merata dan fokus pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu kekuatan utama BRI.

4. Bank Syariah Indonesia (BSI) - Peringkat 30

Menempati peringkat ke-30, BSI menjadi satu-satunya bank syariah Indonesia yang masuk ke dalam daftar ini. BSI dinilai berhasil membawa prinsip syariah ke dunia modern perbankan tanpa meninggalkan esensi syariahnya. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah semakin meningkat, dan BSI menjadi pionir dalam hal ini.

5. Bank Negara Indonesia (BNI) - Peringkat 36

Bank BNI berada di peringkat ke-36. Sebagai salah satu bank tertua di Indonesia, BNI terus membuktikan diri dengan berbagai inovasi, khususnya di bidang layanan digital. Keberadaan BNI di pasar global juga menunjukkan bahwa bank ini memiliki daya saing internasional.

6. Bank BJB - Peringkat 57

Di posisi ke-57, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) juga masuk dalam daftar bank terpercaya dunia. Bank ini semakin mengukuhkan posisinya di kancah nasional dan menunjukkan bahwa bank daerah pun bisa meraih kepercayaan global.

Menariknya, Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi satu-satunya bank syariah yang berhasil masuk dalam daftar ini, menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap perbankan syariah di Indonesia semakin meningkat. Bagi Anda yang mungkin baru mendengar tentang BSI, bank ini merupakan hasil merger dari beberapa bank syariah besar di Indonesia, dan kini mulai menarik perhatian global.

Mengapa Kepercayaan Publik Penting?

Kepercayaan publik adalah fondasi penting bagi kelangsungan sebuah bank. Saat konsumen, investor, dan pegawai memiliki kepercayaan yang kuat terhadap institusi keuangan, mereka lebih cenderung untuk tetap loyal, bahkan ketika menghadapi krisis ekonomi. Dalam sektor perbankan, kepercayaan adalah kunci, karena bank mengelola dana nasabah yang sering kali merupakan simpanan seumur hidup. Tanpa kepercayaan, sangat sulit bagi sebuah bank untuk bertahan dalam jangka panjang.

Untuk mencapai tingkat kepercayaan yang tinggi, bank tidak hanya harus memberikan layanan yang andal, tetapi juga memperhatikan remunerasi yang adil bagi pegawai, transparansi dalam operasional, serta kepemimpinan yang efektif. Daftar World’s Most Trustworthy Companies memberikan bukti nyata bahwa bank-bank Indonesia telah berhasil memenuhi ekspektasi ini.

Bagaimana Bank Bisa Meningkatkan Kepercayaan Publik?

Membangun kepercayaan publik bukanlah hal yang instan. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, mulai dari kualitas produk dan layanan, hingga cara sebuah bank menangani keluhan dan masalah nasabah. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan bank untuk meningkatkan kepercayaan publik:

  1. Transparansi – Bank harus jelas dalam menyampaikan informasi kepada nasabah, terutama terkait biaya dan risiko yang terkait dengan produk mereka.
  2. Layanan Pelanggan yang Responsif – Respons yang cepat dan solutif terhadap masalah atau pertanyaan nasabah adalah salah satu faktor kunci yang membangun kepercayaan.
  3. Kepemimpinan yang Bertanggung Jawab – Kepemimpinan yang baik berarti manajemen puncak harus bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil, terutama yang berkaitan dengan dana nasabah.
  4. Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial – Bank yang menunjukkan komitmen terhadap lingkungan dan komunitasnya akan lebih dipercaya oleh masyarakat. Bank Syariah Indonesia, misalnya, mendapatkan kepercayaan lebih karena sistem perbankan syariahnya yang menerapkan prinsip-prinsip keadilan.
  5. Pengelolaan Risiko yang Baik – Pengelolaan risiko yang solid, terutama dalam menghadapi krisis ekonomi atau keuangan, menunjukkan bahwa bank tersebut dapat diandalkan.

Apa Arti Pengakuan Ini Bagi Bank di Indonesia?

Dengan masuknya enam bank asal Indonesia dalam daftar World’s Most Trustworthy Companies, ini menjadi pengakuan global bahwa industri perbankan Indonesia semakin berkembang dan diakui. Bagi bank-bank tersebut, pengakuan ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan mereka. Kepercayaan yang telah diperoleh dari konsumen, investor, dan pegawai harus terus dijaga, bahkan ditingkatkan.

Bagi konsumen, ini tentu menjadi kabar baik. Anda dapat merasa lebih aman dan nyaman menabung atau berinvestasi di bank-bank ini karena mereka telah terbukti terpercaya di tingkat global. Bank seperti BCA, Bank Mandiri, dan BRI, misalnya, terus menunjukkan komitmen mereka dalam memberikan layanan terbaik.

Baca Selengkapnya
1 2 3 5
Moota merupakan aplikasi untuk pengecekkan mutasi dan saldo rekening Anda, dimana mutasi rekening Anda kami dapatkan dari akun iBanking Anda.
Office
Jl. Sunda, No 85, Kel. Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112
Workshop
Jl Terusan Cikutra Baru No. 3B Kel. Neglasari Kec. Cibeunying Kaler Bandung
Download Moota di
2024 © All rights reserved
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram