Bayang-bayang kondisi middle trap income kini mengerayangi kondisi ekonomi bangsa Indonesia. Kondisi stuck atas perkembangan ekonomi dari menengah ke atas menuju berkembang itulah yang dimaksudkan. Pengembangan di sektor industri perlu didukung walaupun hanya dalam skala dropship. Sebagai salah satu referensi pengelolaan bisnis lihat di moota.
Langkah pertama yang harus kita ambil untuk keluar dari jebakan middle income trap adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kenapa ini penting? Karena, kemajuan ekonomi suatu negara sangat tergantung pada kemampuan masyarakatnya dalam menghasilkan aktivitas ekonomi yang dapat menyumbang pendapatan nasional. Jadi, nggak heran kalau ini jadi prioritas utama.
Bayangin deh, kalau masyarakat sebagai SDM memiliki keterampilan dan kemampuan yang mumpuni, sektor-sektor lain otomatis akan ikut berkembang. Misalnya, dengan keahlian yang mereka miliki, masyarakat bisa lebih maksimal dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk menghasilkan produk yang bernilai tinggi. Nggak hanya itu, keahlian ini juga bisa mendukung perkembangan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang memanfaatkan digital marketing sebagai alat pemasaran.
Ketika SDM kita semakin berkualitas, daya saing ekonomi pun meningkat. Masyarakat nggak hanya jadi konsumen, tapi juga produsen yang mampu menciptakan nilai tambah dari produk-produk yang dihasilkan. Ini jelas jadi keuntungan besar buat perekonomian negara, apalagi di era digital seperti sekarang di mana kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri semakin terbuka lebar. Dengan SDM yang kompeten, peluang untuk keluar dari middle income trap semakin besar.
Pada satu kondisi ketika masyarakat sebagai sumber daya manusia memiliki ketrampilan dan juga kemampuan maka sektor lain juga akan mengalami perkembangan. Dengan keahlian tersebut bisa memanfaatkan sumber daya alam untuk kemudian menjadi sebuah produk. Dimana hal ini juga berkaitan dengan didukungnya beberapa ukm, dengan pemanfaatan digital marketing.
Selanjutnya, kita harus bicara soal pengembangan ekonomi inklusif yang benar-benar fokus pada penuntasan kemiskinan. Ini bukan sekadar wacana, tapi langkah nyata yang bisa dilakukan dengan memberikan dukungan keuangan kepada usaha-usaha menengah ke bawah. Tujuannya jelas, supaya mereka bisa bersaing dalam hal produktivitas dan kreativitas produk.
Pemerintah punya peran penting di sini, salah satunya dengan mengucurkan dana pinjaman untuk pengembangan usaha mikro. Dengan suntikan modal ini, diharapkan usaha-usaha kecil yang sempat lesu bisa bangkit kembali dan tumbuh menjadi bagian dari jaringan industri kecil yang berbasis rumahan. Kalau jumlahnya semakin banyak, kemandirian ekonomi yang tercipta bisa jadi kunci untuk keluar dari jebakan middle income trap.
Inklusi ekonomi ini juga harus dilihat dari perspektif yang lebih luas. Artinya, semua lapisan masyarakat harus bisa merasakan manfaat dari kebijakan ini, bukan hanya segelintir orang. Dengan begitu, kesenjangan ekonomi bisa berkurang dan lebih banyak orang bisa menikmati hasil dari pertumbuhan ekonomi. Inisiatif-inisiatif seperti ini akan sangat membantu dalam menciptakan pemerataan kesejahteraan di seluruh negeri.
Pemerintah dengan ini mengucurkan dana pinjaman untuk pengembangan usaha. Diharapkan akan banyak usaha-usaha mikro yang bangkit kembali dan semangat untuk membangun jaringan industri kecil dengan pemanfaatan rumahan. Jika semakin banyak jumlahnya, maka kemandirian ekonomi ini diharapkan bisa membantu untuk keluar dari jurang middle trap income.
Kalau kita ingin keluar dari middle income trap, nggak bisa cuma ngandelin SDM dan ekonomi inklusif aja. Kita juga butuh revolusi dalam struktur pemerintahan dan lembaga sosial. Kenapa? Karena lembaga yang kuat dan terpercaya bisa menjadi pondasi bagi setiap program yang ingin kita jalankan, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan dan bisnis.
Stabilitas lembaga sosial yang baik akan memberikan dampak positif bagi kemajuan perekonomian. Apalagi dengan tren bisnis online yang terus berkembang, segala bentuk aturan yang memberatkan perlu dipangkas supaya birokrasi jadi lebih mudah dan nggak bikin pusing. Lembaga sosial yang baik juga harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, terutama dalam mendukung para pelaku bisnis agar bisa berkembang dengan maksimal.
Nggak hanya itu, lembaga sosial yang terpercaya juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pada pemerintah. Ketika masyarakat percaya bahwa kebijakan yang diambil pemerintah benar-benar untuk kepentingan mereka, partisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi akan semakin tinggi. Ini adalah salah satu cara paling efektif untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil bisa berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang nyata bagi semua pihak.
Stabilitas dari Lembaga sosial yang dimaksudkan akan memberikan dampak yang baik bagi kemajuan perekonomian saat ini. Terutama dengan berkembangnya tren bisnis online tentu segala bentuk aturan yang justru memberatkan perlu dipangkas. Agar kemudian birokrasinya lebih mudah dan tidak memberatkan.
Investasi adalah salah satu bentuk capital yang sangat penting dalam perekonomian. Pembangunan budaya investasi bukan hanya soal menambah omzet, tapi juga soal menciptakan peluang untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Saat ini, sekitar 45% ruang PDB (Produk Domestik Bruto) kita masih bisa diisi melalui investasi, dan ini adalah peluang besar yang harus dimanfaatkan.
Untuk memulai, kita perlu menghilangkan segala bentuk hambatan yang bisa menghalangi pelaksanaan investasi. Misalnya, prosedur yang berbelit-belit, peraturan yang nggak jelas, atau bahkan infrastruktur yang kurang memadai. Semua itu harus dibenahi supaya investor, baik dari dalam maupun luar negeri, merasa lebih nyaman dan yakin untuk menanamkan modal mereka di sini.
Jualan online memang bisa jadi solusi untuk kemandirian ekonomi, tapi itu saja nggak cukup. Kita juga harus meningkatkan daya saing kita dengan negara-negara lain. Dengan membangun budaya investasi yang kuat, kita bisa menarik lebih banyak investor yang siap membantu kita keluar dari middle income trap. Ini bukan soal cepat-cepat, tapi soal membuat langkah yang tepat untuk masa depan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Walaupun jualan online juga merupakan sebuah solusi untuk mandiri secara ekonomi, namun ini belum cukup untuk berhasil keluar dari jurang Middle trap Income. Karena selain pengembangan di dalam tubuh Negara juga harus mulai meningkatkan daya saing dengan negara lain di dunia. Begitulah aturan yang berlaku secara umum.
Terakhir, kita nggak bisa lupa bahwa perkembangan industri adalah salah satu solusi utama untuk keluar dari middle income trap. Industri yang berkembang akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan tentu saja, menambah pendapatan nasional. Salah satu cara untuk mendorong perkembangan industri ini adalah dengan memanfaatkan platform digital seperti Moota, yang menawarkan kemudahan dalam belanja online dan pengelolaan keuangan bisnis.
Industri yang berkembang juga akan mendukung terciptanya toko-toko online baru yang bisa menjadi motor penggerak bagi ekonomi rakyat. Dengan semakin banyaknya toko online yang muncul, pemanfaatan sumber daya alam dan manusia pun bisa semakin optimal. Ini bukan cuma soal memasarkan produk, tapi juga soal menciptakan produk-produk yang benar-benar dibutuhkan oleh pasar.
Selain itu, perkembangan industri juga akan mendorong inovasi. Dengan adanya persaingan yang sehat, pelaku bisnis akan terdorong untuk terus berinovasi dan menciptakan produk-produk baru yang lebih baik. Inovasi ini, pada gilirannya, akan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional, membuka peluang ekspor, dan akhirnya membantu kita keluar dari jebakan middle income trap.
Tentunya dengan mendukung adanya toko online menjadi salah satunya. Pemanfaatan sumber daya alam dalam pemenuhan kebutuhan bisa dijadikan satu acuan untuk memberikan stimulus perkembangan produktivitas warga masyarakat.
Belajar untuk berwirausaha dengan menjual dan memanfaatkan sumber daya alam dalam pengelolaannya atau hanya sebagai reseller juga tidak menjadi masalah. Jika membutuhkan panduan terkait bisa kunjungi Moota.
pasti belakangan sering dengar kata “pailit”, bukan? Apalagi kalau Sobat mengikuti berita-berita bisnis dan finansial. Bahkan perusahaan besar seperti Sritex, menghadapi situasi ini dan dampaknya tentu nggak kecil. Nah, sebenarnya apa sih pailit itu? Bagaimana sebuah bisnis bisa sampai terkena hal itu, dan apa dampaknya bagi semua pihak yang terlibat?
Dalam artikel ini, kita akan bahas secara santai namun lengkap tentang pailit, mulai dari pengertian dasar, proses hukum, hingga hal-hal yang harus diperhatikan agar Sobat bisa paham situasinya lebih jelas. Yuk, kita mulai!
Secara sederhana, pailit adalah kondisi ketika sebuah perusahaan atau individu tidak mampu lagi memenuhi kewajiban finansialnya terhadap kreditur atau pihak ketiga lainnya. Artinya, mereka udah nggak bisa lagi bayar utang-utang yang ada karena kondisi keuangan yang nggak mendukung. Nah, kalau di Indonesia, status pailit ini harus melalui keputusan pengadilan, dan nggak sembarang orang bisa mengajukan pailit.
Pada umumnya, pengadilan yang menangani kasus pailit adalah Pengadilan Niaga, dan keputusan ini berdasarkan Undang-Undang Kepailitan yang ada di Indonesia. Jadi, kalau perusahaan dinyatakan terkena hal itu, maka aset-asetnya akan diambil alih untuk membayar utang-utang tersebut.
Mungkin Sobat juga sering dengar kata “bangkrut” kan? Meski terdengar mirip, ternyata pailit dan bangkrut itu beda, lho. Pailit adalah status resmi yang ditetapkan oleh pengadilan saat sebuah perusahaan atau individu nggak mampu bayar utang. Sedangkan bangkrut adalah kondisi keuangan seseorang atau perusahaan yang sudah “habis-habisan” tapi belum tentu resmi diputuskan oleh pengadilan.
Jadi, kalau seseorang atau perusahaan bisa aja dibilang bangkrut, tapi belum tentu mereka sudah dinyatakan terkena hal itu secara hukum. Dengan kata lain, pailit adalah istilah resmi, sementara bangkrut lebih mengacu pada situasi ekonomi yang kritis tanpa status hukum yang pasti.
Nah, gimana sih sebuah perusahaan bisa sampai terkena hal itu? Berikut adalah proses umum yang biasanya terjadi hingga sebuah bisnis dinyatakan terkena hal itu:
Sebagai pelaku usaha atau yang punya bisnis, penting banget untuk terus memantau keuangan perusahaan. Dengan bantuan aplikasi seperti Moota, Sobat bisa terus memantau transaksi keuangan dan mutasi rekening agar lebih mudah mengambil langkah antisipasi sebelum masalah keuangan membesar.
Pailit bukan cuma status hukum yang menyeramkan, tapi juga membawa dampak besar bagi perusahaan yang mengalaminya. Beberapa dampak setelah terkena hal itu yang sering terjadi antara lain:
Nah, sekarang Sobat udah tahu gimana proses dan dampak dari pailit. Tentunya, pailit adalah situasi yang nggak diinginkan oleh siapapun. Ada beberapa langkah yang bisa Sobat lakukan untuk mencegah kemungkinan terkena hal itu, terutama jika Sobat menjalankan bisnis sendiri:
Menghadapi krisis keuangan memang nggak mudah, tapi penting untuk tetap tenang dan mencari solusi. Beberapa langkah yang bisa diambil saat bisnis mengalami krisis adalah:
Kurator adalah pihak yang ditunjuk pengadilan untuk mengurus aset perusahaan yang terkena hal itu. Tugas utama kurator adalah mengelola dan menjual aset perusahaan agar hasilnya bisa digunakan untuk membayar utang kepada kreditur. Dalam proses ini, kurator harus bertindak netral dan profesional demi memastikan hak kreditur terpenuhi sesuai ketentuan.
Proses ini seringkali panjang dan membutuhkan transparansi. Bagi kreditur, keberadaan kurator memastikan bahwa ada pihak yang bertanggung jawab mengurus aset perusahaan yang pailit.
Jadi, Sobat sekarang udah lebih paham tentang pailit, kan? Mulai dari pengertian dasar, perbedaan dengan bangkrut, hingga proses dan dampaknya bagi perusahaan. Pailit adalah status hukum yang harus dijalani ketika sebuah perusahaan atau individu nggak bisa memenuhi kewajiban finansialnya. Meskipun situasi ini nggak diinginkan oleh siapapun, penting untuk memahami dan mengambil langkah preventif agar bisnis tetap aman dan stabil.
Dan ingat, Sobat bisa memanfaatkan tools seperti Moota untuk memantau keuangan bisnis, sehingga lebih mudah mendeteksi masalah keuangan sejak dini.
Hai Sobat Cuan! Udah denger kabar tentang kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang bakal jadi 12%? Yap, mulai 1 Januari 2025, pemerintah bakal menaikkan tarif Pajak tersebut dari yang tadinya 11% menjadi 12%. Kenaikan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Pasti banyak dari Sobat yang bertanya-tanya, barang apa aja sih yang bakal kena dampak dari kenaikan ini? Atau ada juga yang penasaran, apa barang atau jasa tertentu bakal dikecualikan dari kenaikan ini?
Nah, biar lebih jelas, yuk kita kupas satu per satu soal barang dan jasa yang bakal kena pajak, dan barang apa aja yang nggak kena Pajak PPN.
Sobat, PPN atau Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang dan jasa di dalam negeri. Jadi, tiap kali kita beli barang atau pakai jasa, sebagian dari harga yang kita bayarkan itu adalah Pajak tersebut. Nah, mulai dari tahun 2025, Sobat akan merasakan sedikit kenaikan harga karena tarif Pajak tersebut bakal naik jadi 12%. Kenaikan ini memang bukan pertama kali, karena sebelumnya Pajak tersebut juga naik dari 10% jadi 11% pada April 2022.
Tujuan utama dari kenaikan ini adalah untuk menambah pemasukan negara. Dan tentu aja, Sobat perlu siap-siap nih buat perubahan harga yang bakal terasa di beberapa sektor. Tapi, tenang, nggak semua barang dan jasa bakal kena Pajak tersebut kok. Ada beberapa pengecualian yang udah diatur dalam undang-undang. Kita bakal bahas lebih lanjut di bawah!
Pertama-tama, kita ngomongin dulu nih barang dan jasa yang nggak kena Pajak tersebut. Menurut Pasal 4A UU HPP, ada beberapa kelompok barang dan jasa yang dibebaskan dari Pajak tersebut, alias nggak bakal terpengaruh kenaikan 12% ini.
Nah, setelah kita bahas barang dan jasa yang bebas dari Pajak, sekarang kita lihat daftar barang dan jasa yang bakal kena PPN 12% di 2025. Mengacu pada UU Nomor 42 Tahun 2009, berikut adalah jenis barang dan jasa yang dikenakan Pajak:
Jadi, misalnya Sobat beli baju, sepatu, atau produk kecantikan, Sobat perlu siap-siap buat kena PPN 12% mulai tahun depan. Begitu juga kalau Sobat langganan layanan streaming kayak Netflix atau Spotify, bakal ada tambahan biaya karena layanan ini juga dikenakan Pajak.
Kenaikan Pajak tersebut dari sebelumnya 11% ke 12% tentu bakal terasa buat sebagian konsumen. Bayangin aja, setiap barang atau jasa yang Sobat beli harganya bakal sedikit naik karena tambahan Pajak. Misalnya, kalau Sobat beli produk elektronik seharga Rp1 juta, dengan PPN 11%, Sobat bakal bayar Rp1,110,000. Tapi dengan Pajak tersebut menjadi 12%, harganya jadi Rp1,120,000. Meskipun perbedaannya cuma sedikit, tapi kalau dikalikan dengan banyak pembelian, tentu bakal terasa.
Selain itu, sektor bisnis juga bakal ikut terpengaruh. Pengusaha harus menyesuaikan harga jual mereka untuk mengimbangi kenaikan Pajak. Meskipun Pajak ini ditanggung oleh konsumen, pengusaha perlu melakukan perubahan dalam sistem penagihan dan administrasi pajak mereka.
Sebagai konsumen, Sobat bisa melakukan beberapa hal untuk menghadapi kenaikan Pajak tersebut. Pertama, Sobat bisa mulai lebih cermat dalam mengatur pengeluaran. Prioritaskan kebutuhan dan alokasikan dana dengan bijak. Kedua, Sobat bisa memanfaatkan promo atau diskon dari penjual untuk mengimbangi kenaikan harga akibat Pajak tersebut. Banyak toko yang biasanya memberikan diskon besar menjelang akhir tahun, jadi manfaatkan kesempatan ini!
Selain itu, penting buat Sobat untuk lebih memahami mana barang yang kena Pajak tersebut dan mana yang nggak. Dengan begitu, Sobat bisa lebih bijak dalam berbelanja dan nggak kaget dengan perubahan harga yang terjadi.
Kenaikan PPN menjadi 12% di tahun 2025 mungkin bikin Sobat Cuan merasa ada beban tambahan saat belanja barang atau jasa. Tapi, dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa aja barang dan jasa yang kena atau nggak kena Pajak, Sobat bisa lebih siap dalam menghadapi perubahan ini. Ingat, tujuan dari kenaikan Pajak ini adalah untuk meningkatkan pemasukan negara yang nantinya bisa digunakan buat pembangunan nasional dan layanan publik.
Jadi, jangan terlalu khawatir, Sobat! Selama kita bisa mengatur pengeluaran dengan bijak dan memahami peraturan pajak yang berlaku, kenaikan Pajak tersebut bisa dikatan nggak akan terlalu membebani. Selalu cek lagi harga barang sebelum membeli, dan manfaatkan berbagai diskon yang ada. Siap menyongsong 2025 dengan penuh perencanaan keuangan yang lebih baik? Yuk, atur keuangan Sobat dengan lebih cermat dengan moota mulai sekarang!
Tahun 2024 menjadi momen yang membanggakan bagi dunia perbankan Indonesia. Dalam laporan World’s Most Trustworthy Companies 2024 yang dirilis oleh Newsweek bekerja sama dengan Statista, enam bank asal Indonesia berhasil masuk ke daftar bergengsi ini. Laporan tersebut menyoroti perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor yang dinilai memiliki tingkat kepercayaan tinggi dari konsumen, investor, hingga pegawai. Kalau kamu penasaran, kita akan bahas daftar bank dan kriteria yang digunakan dalam penilaian ini secara santai, tapi tetap profesional.
Laporan ini melibatkan lebih dari 70.000 partisipan dan 230.000 evaluasi dari berbagai negara. Menariknya, penilaian ini tidak hanya berfokus pada kualitas produk dan layanan saja, tapi juga mempertimbangkan aspek keadilan dalam remunerasi karyawan serta efektivitas kepemimpinan perusahaan. Dengan kata lain, kepercayaan yang diperoleh bukan cuma dari konsumen, tapi juga dari internal perusahaan, seperti karyawan dan investor.
Daftar ini mencakup 1.000 perusahaan dari 23 sektor industri, termasuk sektor perbankan yang menjadi salah satu yang paling ketat. Total ada 66 bank dari seluruh dunia yang berhasil masuk ke daftar ini, dan Indonesia menyumbang enam bank terbaik. Yuk, kita bahas satu per satu!
Berita baiknya, dari sektor perbankan, ada enam bank dari Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar tersebut. Bukan hanya sekadar masuk, salah satu di antaranya bahkan menempati posisi teratas. Yup, Bank Central Asia (BCA) berhasil mengamankan peringkat nomor satu sebagai bank paling terpercaya di dunia! Ini tentu pencapaian luar biasa bagi industri perbankan Indonesia, mengingat persaingan yang ketat dengan bank-bank dari negara lain.
Berikut daftar lengkap bank asal Indonesia yang masuk ke dalam daftar World’s Most Trustworthy Companies 2024 di sektor perbankan:
Tak mengherankan kalau BCA menjadi bank nomor satu dari Indonesia yang paling dipercaya. BCA sudah dikenal luas dengan layanan yang stabil, inovatif, dan menjaga kepercayaan nasabah selama bertahun-tahun. Di tingkat dunia, BCA menempati posisi pertama dalam sektor perbankan. Ini adalah prestasi luar biasa, mengingat banyaknya kompetitor dari berbagai negara yang juga masuk ke daftar ini. BCA membuktikan bahwa bank lokal bisa bersaing di kancah global.
Di posisi selanjutnya, Bank Mandiri berhasil meraih peringkat ke-16. Sebagai bank milik negara, Bank Mandiri memang memiliki kekuatan tersendiri dalam hal jaringan dan layanan yang komprehensif. Di tahun-tahun terakhir, Bank Mandiri gencar melakukan inovasi di sektor digital banking, yang membuatnya semakin dipercaya oleh nasabah dan investor.
BRI menempati peringkat ke-17 di daftar ini. Sebagai salah satu bank dengan jaringan terluas hingga ke pelosok desa, BRI berhasil membangun kepercayaan yang kuat di hati masyarakat Indonesia. Pelayanan yang merata dan fokus pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu kekuatan utama BRI.
Menempati peringkat ke-30, BSI menjadi satu-satunya bank syariah Indonesia yang masuk ke dalam daftar ini. BSI dinilai berhasil membawa prinsip syariah ke dunia modern perbankan tanpa meninggalkan esensi syariahnya. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah semakin meningkat, dan BSI menjadi pionir dalam hal ini.
Bank BNI berada di peringkat ke-36. Sebagai salah satu bank tertua di Indonesia, BNI terus membuktikan diri dengan berbagai inovasi, khususnya di bidang layanan digital. Keberadaan BNI di pasar global juga menunjukkan bahwa bank ini memiliki daya saing internasional.
Di posisi ke-57, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) juga masuk dalam daftar bank terpercaya dunia. Bank ini semakin mengukuhkan posisinya di kancah nasional dan menunjukkan bahwa bank daerah pun bisa meraih kepercayaan global.
Menariknya, Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi satu-satunya bank syariah yang berhasil masuk dalam daftar ini, menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap perbankan syariah di Indonesia semakin meningkat. Bagi Anda yang mungkin baru mendengar tentang BSI, bank ini merupakan hasil merger dari beberapa bank syariah besar di Indonesia, dan kini mulai menarik perhatian global.
Kepercayaan publik adalah fondasi penting bagi kelangsungan sebuah bank. Saat konsumen, investor, dan pegawai memiliki kepercayaan yang kuat terhadap institusi keuangan, mereka lebih cenderung untuk tetap loyal, bahkan ketika menghadapi krisis ekonomi. Dalam sektor perbankan, kepercayaan adalah kunci, karena bank mengelola dana nasabah yang sering kali merupakan simpanan seumur hidup. Tanpa kepercayaan, sangat sulit bagi sebuah bank untuk bertahan dalam jangka panjang.
Untuk mencapai tingkat kepercayaan yang tinggi, bank tidak hanya harus memberikan layanan yang andal, tetapi juga memperhatikan remunerasi yang adil bagi pegawai, transparansi dalam operasional, serta kepemimpinan yang efektif. Daftar World’s Most Trustworthy Companies memberikan bukti nyata bahwa bank-bank Indonesia telah berhasil memenuhi ekspektasi ini.
Membangun kepercayaan publik bukanlah hal yang instan. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, mulai dari kualitas produk dan layanan, hingga cara sebuah bank menangani keluhan dan masalah nasabah. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan bank untuk meningkatkan kepercayaan publik:
Dengan masuknya enam bank asal Indonesia dalam daftar World’s Most Trustworthy Companies, ini menjadi pengakuan global bahwa industri perbankan Indonesia semakin berkembang dan diakui. Bagi bank-bank tersebut, pengakuan ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan mereka. Kepercayaan yang telah diperoleh dari konsumen, investor, dan pegawai harus terus dijaga, bahkan ditingkatkan.
Bagi konsumen, ini tentu menjadi kabar baik. Anda dapat merasa lebih aman dan nyaman menabung atau berinvestasi di bank-bank ini karena mereka telah terbukti terpercaya di tingkat global. Bank seperti BCA, Bank Mandiri, dan BRI, misalnya, terus menunjukkan komitmen mereka dalam memberikan layanan terbaik.