Meskipun terlihat gampang nyatanya jualan online tidak semudah yang dikira terutama bagi bisnis dengan modal awal yang kecil. Ada beberapa bisnis yang sukses namun mengalami penurunan di kemudian hari karena kurangnya perencanaan keuangan. Maka hadirlah Moota yang akan membantu mengatur pemasukan dan pengeluaran dalam bisnis.
Memulai usaha online dengan modal kecil nggak sesulit yang dibayangkan. Salah satu langkah pertama yang penting adalah memilih metode jualan yang tepat sesuai dengan kondisi keuangan Sobat. Kalau modal terbatas, metode dropship bisa jadi pilihan paling cocok. Dengan metode ini, Sobat nggak perlu pusing soal stok barang. Kenapa? Karena sebagai dropshipper, Sobat hanya perlu fokus memasarkan produk secara online, sementara urusan stok dan pengiriman dihandle langsung oleh supplier. Jadi, modal yang dibutuhkan jauh lebih minim, namun keuntungan tetap bisa Sobat nikmati dari selisih harga yang diberikan supplier.
Metode dropship ini cocok banget buat Sobat yang baru memulai usaha dan ingin menghindari risiko besar. Namun, bukan berarti ini satu-satunya opsi. Kalau Sobat punya modal lebih dan pengin kontrol lebih besar terhadap bisnis, metode reseller bisa jadi pilihan lain. Dalam metode reseller, Sobat perlu membeli produk langsung dari supplier dengan harga grosir atau lebih murah. Keuntungannya? Sobat bisa menentukan sendiri harga jual produk untuk mendapatkan margin yang lebih besar.
Tapi tentu saja, menjadi reseller berarti Sobat harus siap untuk urusan packing dan pengiriman barang ke pelanggan. Jadi, selain membutuhkan modal lebih, Sobat juga perlu mengalokasikan waktu dan tenaga untuk mengelola stok, packing, dan mengirim pesanan. Mana yang lebih cocok? Pilihan ada di tangan Sobat, tinggal sesuaikan dengan kondisi dan kemampuan.
at ini ada banyak metode yang bisa digunakan untuk memulai usaha online. Metode ini juga bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan Anda, misalnya dropship. Dengan metode ini Anda tidak perlu stok barang, cukup memasarkannya secara online dan barang dikirimkan oleh supplier. Anda akan memperoleh keuntungan dari potongan harga yang diberikan dari supplier.
Sementara, bagi Anda yang sudah memiliki cukup modal dan bisa mulai stok barang bisa mencoba metode reseller. Pada metode ini Anda bisa membeli produk dari supplier dengan harga yang cukup miring dan menentukan harga sesuai keinginan sebagai keuntungannya. Sebaliknya, Anda harus melakukan packing dan pengiriman sendiri ke pelanggan.
Saat menjalankan usaha online, salah satu kunci sukses adalah menjual produk yang memang banyak dicari atau dibutuhkan oleh pasar. Jadi, nggak sekadar menjual produk yang Sobat sukai, tapi Sobat juga perlu riset pasar terlebih dahulu. Produk yang laris manis di pasaran umumnya adalah produk yang menawarkan solusi atau memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya, produk kecantikan, fashion, gadget, hingga peralatan rumah tangga.
Tapi jangan asal pilih produk yang laris ya! Sobat juga perlu mempertimbangkan kualitas dan bahan dari produk yang akan dijual. Kenapa? Karena kualitas barang sangat berpengaruh pada kepuasan pelanggan. Kalau produk yang Sobat jual berkualitas, otomatis pelanggan puas dan bisa jadi pelanggan tetap. Tapi kalau kualitasnya kurang oke, jangan heran kalau pelanggan enggan balik lagi.
Selain itu, Sobat juga perlu memperhatikan tren pasar. Apa yang lagi booming sekarang? Misalnya, saat pandemi, produk kesehatan dan alat olahraga rumahan jadi incaran banyak orang. Nah, Sobat bisa manfaatkan peluang seperti ini buat jualan produk yang relevan dan banyak dibutuhkan. Dengan riset yang matang, Sobat bisa lebih mudah menentukan produk yang punya potensi besar untuk mendatangkan keuntungan.
Setelah menentukan produk yang mau dijual, langkah selanjutnya adalah memilih tempat buat memasarkan produk tersebut. Di era digital ini, marketplace dan media sosial adalah senjata utama buat mengembangkan bisnis online. Marketplace seperti Tokopedia, Shopee, atau Bukalapak bisa jadi tempat yang tepat buat menjajakan produk Sobat karena platform ini sudah punya basis pelanggan yang besar. Artinya, Sobat nggak perlu repot-repot bangun audiens dari nol. Cukup unggah produk, dan Sobat sudah bisa mulai berjualan.
Tapi jangan cuma andalkan marketplace! Sobat juga perlu memanfaatkan media sosial sebagai lapak promosi. Instagram, Facebook, dan TikTok adalah platform yang sangat efektif untuk membangun brand awareness sekaligus menarik pelanggan baru. Lewat media sosial, Sobat bisa memposting konten-konten menarik yang relevan dengan produk yang dijual, mulai dari foto produk, video unboxing, hingga testimoni pelanggan.
Nggak cuma itu, media sosial juga bisa jadi tempat buat berinteraksi langsung dengan pelanggan. Sobat bisa menjawab pertanyaan, memberi info promo, atau sekadar menyapa audiens biar mereka merasa lebih dekat dengan brand Sobat. Dengan kombinasi marketplace dan media sosial, Sobat punya kesempatan lebih besar buat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan.
Buat Sobat yang ingin bisnisnya dikenal lebih luas lagi, optimasi SEO (Search Engine Optimization) adalah langkah yang nggak boleh dilewatkan. SEO itu ibarat pintu masuk bagi calon pelanggan yang sedang mencari produk lewat mesin pencarian seperti Google. Dengan optimasi SEO yang baik, produk Sobat bisa muncul di peringkat atas hasil pencarian, sehingga lebih mudah ditemukan oleh calon pembeli.
Cara optimasinya gimana? Mulai dengan memilih kata kunci (keyword) yang relevan dengan produk Sobat. Misalnya, kalau Sobat jual sepatu olahraga, pastikan kata kunci seperti "sepatu olahraga murah" atau "sepatu lari berkualitas" ada di deskripsi produk atau halaman website Sobat. Semakin relevan kata kunci yang digunakan, semakin besar peluang produk Sobat untuk tampil di halaman pertama pencarian.
Optimasi SEO ini penting banget terutama buat Sobat yang punya website sendiri atau berjualan lewat blog. Karena tanpa SEO, produk Sobat mungkin tenggelam di antara ribuan produk lain yang juga dijual secara online. Dengan strategi SEO yang tepat, Sobat bisa mendatangkan trafik organik secara konsisten, dan tentunya potensi pembeli pun meningkat.
Tampilan visual adalah salah satu faktor penentu kesuksesan dalam bisnis online. Karena calon pembeli nggak bisa melihat atau menyentuh produk secara langsung, foto produk menjadi satu-satunya cara buat mereka menilai kualitas barang yang Sobat jual. Makanya, penting banget buat menghadirkan foto produk yang menarik dan berkualitas tinggi.
Nggak perlu jadi fotografer profesional buat bisa menghasilkan foto produk yang bagus. Sobat bisa mulai dengan menggunakan kamera smartphone yang mumpuni, pastikan pencahayaan yang baik, dan ambil gambar dari beberapa sudut yang berbeda. Sobat juga bisa menambahkan elemen dekorasi yang relevan dengan produk agar tampilan foto lebih menarik dan terlihat estetik.
Selain itu, pastikan produk terlihat jelas dan detail pada foto. Kalau Sobat jual fashion, pastikan kain, warna, dan detail jahitan terlihat dengan baik. Kalau Sobat jual gadget, pastikan fitur-fitur utama produk bisa terlihat jelas. Foto produk yang menarik dan informatif nggak hanya membuat calon pembeli tertarik, tapi juga meningkatkan kepercayaan mereka untuk berbelanja di toko Sobat.
Siapa bilang usaha online dengan modal kecil nggak bisa kasih promo? Promo adalah salah satu cara paling efektif buat menarik perhatian pelanggan dan meningkatkan penjualan, bahkan kalau Sobat baru mulai dengan modal minim. Promo seperti "Buy 1 Get 1 Free," diskon, atau bundling produk bisa jadi strategi jitu buat mendorong pembelian.
Sobat nggak perlu selalu kasih promo besar-besaran. Kadang, promo kecil seperti gratis ongkir untuk pembelian di atas jumlah tertentu aja udah cukup buat bikin calon pelanggan tertarik. Sobat juga bisa manfaatkan momen-momen tertentu, seperti Harbolnas, Black Friday, atau event-event lain buat ngasih promo spesial. Promo ini nggak cuma bikin pelanggan senang, tapi juga bisa ngebantu Sobat buat memperluas jangkauan pasar.
Dengan promo, Sobat juga bisa menghabiskan stok lama atau memperkenalkan produk baru ke pelanggan. Jadi, meski modal kecil, Sobat tetap bisa bersaing dengan penjual lain yang mungkin lebih besar.
Terakhir, jangan remehkan pentingnya metode pembayaran yang fleksibel. Saat berjualan online, Sobat harus memastikan pelanggan bisa melakukan pembayaran dengan mudah dan nyaman. Ini artinya, Sobat perlu menyediakan beberapa opsi pembayaran, seperti transfer bank, e-wallet, atau bahkan pembayaran di tempat (COD).
Semakin fleksibel metode pembayaran yang Sobat tawarkan, semakin banyak pelanggan yang bisa Sobat jangkau. Karena setiap orang punya preferensi masing-masing dalam hal pembayaran, Sobat harus bisa menyediakan opsi yang beragam agar pelanggan nggak kesulitan.
Biar lebih praktis, Sobat bisa gunakan aplikasi seperti Moota untuk mengelola transaksi pembayaran. Dengan Moota, Sobat bisa cek mutasi rekening secara otomatis, mengelola pembayaran dari berbagai bank, dan memantau semua transaksi dengan lebih mudah. Sobat nggak perlu repot lagi memeriksa rekening satu per satu, karena semua bisa dilakukan dalam satu platform. Ini tentu menghemat waktu dan tenaga, sehingga Sobat bisa lebih fokus menjalankan bisnis.
Jadi, itulah cara yang bisa digunakan agar jualan online lancar meskipun bermula dengan modal yang kecil. dengan cara yang tepat bisnis akan berkembang pesat bahkan tidak kalah dengan bisnis modal tinggi. selain itu jangan lupa menggunakan Moota supaya bisnis semakin maksimal. Dapatkan informasi lengkapnya hanya di Moota.
Pernah merasakan dagangan lagi kenceng-kencengnya, tiba-tiba aturan platform berubah dan arus order ikut ke-suspend? Kasus penutupan TikTok Shop di Indonesia pada Oktober 2023 benar-benar terjadi dan memaksa jutaan penjual putar haluan dalam semalam. Regulasi baru melarang transaksi e-commerce langsung di platform sosial—dan dampaknya masif bagi seller yang 100% bergantung di sana. (Sumber: AP News) Belum lagi tren biaya layanan marketplace yang naik—dari komisi hingga order handling fee—yang perlahan “menggerus” margin Anda. Di 2024–2025, beberapa platform besar memangkas ruang margin seller lewat kenaikan take-rate dan biaya per pesanan (Sumber: 4Cube Asia). Dengan realitas ini, punya toko online sendiri bukan sekadar opsi “nanti aja,” tapi strategi survival plus growth.
Sebelum melangkah lebih jauh, kita harus paham dulu apa sih sebenarnya "toko online sendiri" itu? Simple banget, toko online sendiri adalah website e-commerce yang sepenuhnya Anda miliki dan kendalikan. Beda sama marketplace yang cuma nyediakan etalase, di toko ecommerce sendiri Anda punya kebebasan penuh mulai dari desain, fitur, sampai cara berinteraksi dengan pelanggan.
Bayangkan begini: di marketplace, Anda seperti pedagang di pasar malam yang harus ikut aturan main penyelenggara. Mulai dari jam buka, cara display produk, sampai biaya sewa tempat. Tapi di toko online sendiri, Anda yang jadi tuan rumah. Mau desain warna-warni, mau pakai fitur chat langsung, atau bahkan mau kasih promo khusus member, semua bisa Anda tentukan sendiri. Lebih seru kan?
Nah, ini dia pertanyaan krusial yang sering muncul: "Kenapa sih repot-repot bikin toko online sendiri kalau di marketplace sudah ada banyak pembeli?" Well, jawabannya ada beberapa alasan penting yang bikin Anda harus mikir dua kali kalau cuma ngandelin marketplace.
Pertama, kontrol bisnis. Di marketplace, Anda harus ikut aturan main mereka. Mereka bisa tiba-tiba naikin biaya admin, ubah algoritma pencarian, atau bahkan suspend toko Anda tanpa peringatan. Percaya deh, banyak seller yang ketar-ketir tiap ada update kebijakan marketplace. Dengan toko online sendiri, Anda yang jadi bosnya. Aturan main Anda yang tentukan.
Kedua, soal data. Ini yang paling krusial! Di marketplace, data pelanggan Anda sebenarnya bukan milik Anda sepenuhnya. Platform yang punya akses lengkap ke data pembeli, mulai dari kontak sampai riwayat pembelian. Padahal, data ini adalah emas bagi bisnis jangka panjang. Dengan toko online sendiri, 100% data pelanggan jadi aset berharga yang bisa Anda manfaatkan untuk retensi dan personalisasi penawaran.
Ketiga, branding. Di marketplace, brand Anda bakal kesulitan bersinar karena harus bersaing dengan ribuan penjual lain. Produk Anda muncul sejajar dengan kompetitor, bahkan kadang ditampilkan berdampingan dengan produk serupa yang harga lebih murah. Di toko online sendiri, Anda bisa bangun identitas brand yang kuat dan konsisten. Mau kasih sentuhan personal di setiap halaman? Bisa! Mau cerita story di balik produk? Sangat mungkin!
Mungkin Anda berpikir, "Ah, toko online sendiri itu buat pebisnis besar saja, kan?" Eits, jangan salah! Siapa saja yang serius menjalankan bisnis online sebenarnya butuh toko online sendiri. Mulai dari pemula yang baru merintis, sampai pelaku usaha menengah yang ingin scale up.
Khususnya untuk Anda yang:
Intinya, kalau Anda nggak mau bisnisnya cuma jadi "penumpang" di platform orang lain, maka toko ecommerce sendiri adalah jawabannya. Baik Anda seller fashion, kuliner, digital produk, atau jasa, semua bisa merasakan manfaatnya!
"Kapan sih saat yang tepat bikin toko online sendiri?" Pertanyaan ini sering muncul, terutama bagi Anda yang mungkin masih nyaman berjualan di marketplace. Jawabannya: semakin cepat, semakin baik!
Tapi ada beberapa tanda yang bisa jadi indikator bahwa Anda sudah "ready" untuk punya toko ecommerce sendiri:
Jangan tunggu sampai bisnis Anda "terjebak" di marketplace. Lebih baik prepare dari sekarang, biar ketika saatnya tiba, Anda sudah punya "rumah" sendiri untuk bisnis online Anda.
Nah, ini dia bagian yang sering bikin bingung: "Di mana sih bisa bikin toko online sendiri?" Tenang, sekarang sudah banyak platform yang bisa membantu Anda membuat toko online dengan mudah, bahkan untuk yang gaptek sekalipun!
Beberapa opsi populer di Indonesia:
Yang penting, pilih platform yang sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda. Jangan lupa pertimbangkan juga faktor kemudahan integrasi pembayaran dan pengiriman, karena ini akan sangat mempengaruhi operasional toko online Anda nantinya.
Oke, kita sudah sampai di bagian paling praktis: bagaimana sih cara memulai toko online sendiri? Jangan khawatir, meskipun terdengar rumit, sebenarnya langkah-langkahnya cukup straightforward kok!
Pertama, tentukan platform yang ingin Anda gunakan. Kalau Anda ingin yang praktis dan siap pakai, platform seperti Traksee bisa jadi pilihan tepat. Mereka menyediakan sistem eCommerce dengan pembayaran dan pengiriman terintegrasi, jadi Anda tinggal fokus ke konten dan produk.
Kedua, siapkan konten dan produk Anda. Mulai dari foto produk yang menarik, deskripsi yang jelas, sampai cerita brand yang bisa bikin pelanggan jatuh cinta. Ingat, di toko ecommerce sendiri, Anda punya kebebasan penuh untuk berkreasi!
Ketiga, integrasikan sistem pembayaran dan pengiriman. Pastikan Anda pilih opsi yang paling nyaman untuk pelanggan Anda. Traksee, misalnya, sudah terintegrasi dengan moota (Bank transfer, VA, QRIS) dan kurir populer, jadi Anda nggak perlu pusing mikirin teknisnya.
Keempat, mulai promosikan toko online Anda. Manfaatkan database pelanggan yang mungkin sudah Anda punya dari marketplace, atau gunakan strategi digital marketing untuk menarik pelanggan baru.
Nah, bicara soal platform yang memudahkan Anda punya toko ecommerce sendiri, ada kabar baik nih! Traksee, sistem eCommerce buatan lokal, akan segera rilis dalam beberapa bulan ke depan. Mereka menawarkan model SaaS Hybrid dengan biaya berlangganan yang terprediksi, jauh lebih stabil dibanding biaya admin marketplace yang bisa naik tiba-tiba.
Yang paling menarik, dengan Traksee, 100% database pelanggan jadi milik Anda sepenuhnya! Anda juga akan mendapat customer support dalam bahasa Indonesia via WhatsApp, jadi nggak perlu khawatir kalau-kalau ada kendala teknis.
Untuk Anda yang ingin jadi bagian dari early users dan dapat benefit khusus, bisa banget join waiting list Traksee sekarang juga. Siapa tahu, ini bisa jadi langkah awal yang mengubah permainan bisnis online Anda!
Marketplace membantu reach, tetapi toko online sendiri memberi kendali dan keberlanjutan. Dengan tren biaya platform yang cenderung naik dan risiko kebijakan yang bisa berubah kapan saja, memiliki kanal milik sendiri adalah keputusan strategis—bukan hanya hari ini, tapi untuk 3–5 tahun ke depan. Bangun pondasi sekarang, panen repeat order besok.
Siap mulai? Amankan tempat Anda di waiting list Traksee dan siapkan toko ecommerce sendiri yang Anda kontrol, Anda kembangkan, dan Anda skalakan.
Moota mengundang Anda yang masih mengandalkan integrasi API V1 untuk pengiriman data mutasi—termasuk konfirmasi otomatis dan sinkronisasi mutasi—untuk segera beralih ke API V2. Versi terbaru ini sudah teruji stabilitasnya, minim gangguan, dan siap mendukung kebutuhan pengiriman data mutasi via API dengan kecepatan optimal. Dengan lebih banyak pengguna beralih, API V2 kini menjadi fondasi otomasi keuangan yang ditunggu-tunggu untuk menunjang pertumbuhan dan kelancaran operasional bisnis Anda.
Application Programming Interface (API) adalah semacam “jembatan” digital yang menghubungkan sistem Moota dengan aplikasi bisnis Anda. Bayangkan API sebagai jalur tertutup yang memungkinkan data mutasi—baik dari bank transfer maupun virtual account—mengalir langsung ke sistem Anda tanpa campur tangan manual. Tanpa API, tim finance harus menarik laporan mutasi satu per satu, memindai file CSV, atau mengecek email konfirmasi pembayaran secara manual. Tentu saja, itu memakan waktu dan rentan kesalahan, seperti keliru memasukkan data atau melewatkan transaksi penting.
Sejak awal, Moota memperkenalkan API V1 sebagai solusi integrasi. Meski revolusioner di masanya, API V1 mulai menunjukkan keterbatasan ketika volume transaksi dan kompleksitas integrasi meningkat. Banyak pengguna merasakan delay pengiriman data mutasi, gangguan saat beban puncak, atau bahkan kegagalan pengiriman. Dalam ekosistem finansial yang serba cepat, jeda sekecil apa pun bisa berdampak pada arus kas, konfirmasi order, dan kepuasan pelanggan.
Untuk menjawab tantangan ini, Moota merilis API V2. Versi ini adalah perombakan arsitektur backend yang dirancang khusus untuk menghadirkan performa tinggi serta meminimalkan down-time dan risiko kehilangan data.
API V2 mengurangi delay hingga hitungan detik. Anda akan menerima data mutasi segera setelah transaksi tercatat, sehingga proses konfirmasi pembayaran dan rekonsiliasi berjalan mulus.
API V2 dibangun di atas platform yang dioptimasi untuk skala besar. Dengan load balancing dan sistem failover otomatis, gangguan pada satu titik tidak akan menghentikan aliran data. Bahkan saat terjadi lonjakan transaksi—seperti flash sale—API V2 menjaga kestabilan koneksi.
Kegagalan koneksi atau timeout bukan lagi momok. API V2 secara otomatis mencoba mengirim ulang data mutasi hingga sukses, tanpa perlu skrip tambahan atau monitoring manual.
Semua payload API V2 dienkripsi dengan protokol TLS terbaru, melindungi informasi transaksi saat transit. Setiap panggilan API juga dicatat secara terperinci—mulai timestamp, status response, hingga payload—yang dapat diakses di dashboard untuk audit, debugging, atau pelaporan.
Tim support Moota memfokuskan diri pada pengembangan dan pemeliharaan API V2. Anda akan mendapatkan respons lebih cepat dari spesialis yang memahami Webhook, RESTful API, dan best practice integrasi.
API V2 bukan hanya fitur baru, melainkan fondasi stabilitas dan efisiensi operasional bagi bisnis Anda. Dengan pengiriman real-time, retry otomatis, dan enkripsi terbaru, API V2 memastikan data keuangan selalu akurat dan aman. Migrasi cepat, dukungan teknis fokus, serta dokumentasi lengkap memudahkan Anda beralih tanpa gangguan besar.
Pastikan alur data mutasi bisnis Anda selalu aktif, cepat, dan aman dengan API V2 dari Moota. Terima kasih atas kepercayaan Anda
#MootaAPIV2 #UpgradeAPI #FinTechIntegrasi #DataMutasiRealTime
Pernah nggak sih, kita kebingungan sendiri saat cek mutasi pembayaran dari bank, payment gateway, atau virtual account secara manual setiap hari? Kalau iya, webhook Moota ini bisa jadi solusi tepat untuk mempercepat dan memudahkan semua update transaksi Anda. Dengan webhook Moota, setiap kali ada transaksi baru, sistem bisa otomatis menerima data tanpa perlu refresh atau menunggu laporan mutasi bank. Layanan ini membantu tim finance, toko online, hingga startup digital agar bisa langsung mengupdate status pembayaran di aplikasi tanpa harus melakukan input data manual. Namun, di balik kemudahan ini, ada juga beberapa best practice yang wajib dilakukan agar sistem tetap andal, aman, dan tidak ada error saat menerima banyak transaksi sekaligus.
Jadi, sebelum menjalankan webhook ke proses bisnis Anda, yuk, kita pahami dulu kenapa penggunaan async pada webhook Moota itu penting, dan bagaimana langkah-langkah mengimplementasinya tanpa ribet!
Webhook Moota adalah solusi cerdas untuk mengotomasi update transaksi bisnis. Setiap ada transaksi baru di bank, virtual account, atau payment gateway, Moota langsung memberikan notifikasi ke sistem Anda secara real time.
Tapi, banyak yang belum tahu: proses webhook sebaiknya dijalankan secara asynchronous (async), bukan langsung di-handle ke proses bisnis utama. Ini penting agar sistem tetap stabil dan transaksi Anda benar-benar aman.
https://domainanda.com/webhook/moota
).Nah, pertanyaannya: kenapa datanya nggak langsung diproses saja pas webhook diterima? Ada beberapa alasan kuat mengapa async jadi pilihan terbaik:
Webhook dari Moota harus direspons secepat mungkin, idealnya kurang dari 5 detik. Jika proses bisnis (misal: update order, generate invoice, kirim email) dilakukan langsung dalam endpoint webhook, sistem Anda bisa mengalami timeout. Akibatnya, Moota akan menganggap request gagal dan bisa mengirim ulang data yang sama (duplikat).
Kalau proses bisnis yang langsung, ada resiko:
Dengan async, data diterima lalu diproses di background oleh worker terpisah sehingga error bisa diisolasi tanpa ganggu data lain.
Async bikin sistem Anda lebih scalable. Kalau transaksi harian mulai ratusan sampai ribuan, worker bisa dengan mudah dibuat paralel atau diatur antrian, tanpa membuat endpoint webhook jadi bottleneck.
Dengan menyimpan data webhook ke database/queue lebih dulu, Anda bisa melakukan pengecekan:
Perhatikan baik-baik, hanya izinkan request dari Moota dengan whitelist IP:
103.236.201.178
Langkah ini bisa Anda lakukan pada pengaturan firewall/VPS/server agar webhook hanya diterima dari alamat IP resmi Moota.
Di dashboard webhook, peringatannya sangat jelas:
Pastikan whitelist IP 103.236.201.178 untuk transaksi aman dengan Moota, dan tidak menerima dari yang lain, Terima kasih!
Cukup mudah, masuk ke integrasi > webhook pada dashboard Moota, lalu klik “Tambah Webhook”.
Pilih akun bank, VA, atau payment gateway yang ingin Anda hubungkan.
Masukkan URL endpoint webhook, serta secret token untuk keamanan signature.
Di bagian ini, Anda bisa menentukan akun, tipe transaksi, kode unik, hingga memasukkan secret token khusus untuk validasi signature webhook.
Setiap kali terjadi transaksi baru, Moota akan mengirimkan data ke endpoint webhook yang Anda daftarkan dengan metode POST.
Contoh payload JSON yang dikirim:
json
[{"account_number": "12312412312","date": "2019-11-10 14:33:01","description":"TRSF E-BANKING ...", "amount": 50000,...}]
Header request juga mengandung signature dan data identitas dari Moota yang wajib diverifikasi.
Pada setiap request webhook, Moota mengirim header “Signature” yang dapat divalidasi menggunakan secret token milik Anda.
Cara validasinya:
php
$signature = hash_hmac('sha256', $payload_json, $secret); // Cocokan hasil signature ini dengan value 'Signature' di header
Jangan pernah lewatkan tahap ini – signature memastikan data benar-benar dari Moota, bukan pihak lain.
Best practice-nya adalah:
Contoh sederhana di PHP Laravel:
php
public function handle(Request $request) { // Simpan payload WebhookQueue::create([ 'payload' => json_encode($request->all()), 'signature' => $request->header('Signature') ]); // Langsung balas OK ke Moota return response()->json(['status' => 'received'], 200); } // Worker: proses data dari queue public function processQueue() { foreach(WebhookQueue::pending() as $webhook) { // Validasi, update order, dsb } }
Moota menyediakan fitur Sandbox yang memungkinkan Anda mencoba webhook tanpa mengganggu sistem produksi. Coba dari menu “Virtual Account Sandbox” pada dashboard.
Dengan menerapkan teknik asynchronous pada webhook Moota, kita bisa memastikan semua transaksi berjalan tanpa hambatan, sistem anti-jebol saat traffik naik, dan yang terpenting: bisnis Anda jauh lebih aman dari error dan duplikasi data.
Jika ingin tutorial step-by-step sekaligus penjelasan teknis yang lebih rinci, Anda bisa cek langsung halaman panduan lengkap di website Moota.
Atau, butuh inspirasi best practice lain? Jangan ragu baca juga artikel tips otomatisasi transaksi di Moota.co.
Yuk, optimalkan integrasi bisnis Anda bersama Moota! Kita pastikan bisnis semakin otomatis, anti-ribet, dan siap scale ke level berikutnya.
Artikel ini membahas: webhook Moota, cara penggunaan webhook Moota, best practice async webhook, tips mengamankan webhook Moota.