Perkembangan teknologi memang tak dapat dimungkiri mendukung perputaran roda bisnis di tanah air. Salah satu teknologi yang kini diandalkan oleh hampir semua pebisnis online adalah payment gateway. Mulanya, sistem ini memang hanya dikenal di luar negeri. Namun sekarang, telah banyak penyedia layanan payment gateway Indonesia.
Di era digital seperti sekarang ini, manusia sudah dimudahkan dengan berbagai teknologi canggih. Termasuk dalam masalah belanja. Kini Anda bisa berbelanja sekaligus berbisnis secara online.
Banyak orang sudah mengurangi jumlah uang tunai di dalam dompet mereka. Pilihan beralih pada penggunaan kartu debit atau kartu kredit untuk urusan belanja, bayar tol, bayar listrik, bahkan untuk bayar parkir.
Nah, di luar pilihan kartu dari bank, ada pula cara pembayaran modern yang bisa Anda gunakan. Namanya adalah payment gateway.
Berikut adalah cara pembayaran online dengan payment gateway. Pertama, customer melakukan pemesanan yang kemudian akan direspon oleh web merchant. Kedua, web merchant akan melakukan kontak dengan payment gateway.
Ketiga, payment gateway akan melakukan konfirmasi kepada e-commerce kemudian memberikan konfirmasi kepada merchant, setelah pesanan dibayar oleh customer. Terakhir, e-commerce akan menyelesaikan administrasi keuangan dengan bank, sehingga uang bisa dikirim ke rekening merchant.
Payment gateway adalah sistem pembayaran dari pembeli ke penjual secara online. Biasanya dilakukan dalam toko online yang disebut sebagai e-commerce. Untuk mengaktivasi akun toko online, penjual harus memiliki akun payment gateway terlebih dahulu. Dengan demikian, penjual dapat dipercaya oleh calon customer.
Sistem pembayaran non tunai ini dapat memudahkan kita dalam berbelanja atau berbisnis online. Selain itu, sistem ini juga dapat melindungi proses pembayaran pembelian secara online dan terhindar dari penipuan.
Bank Indonesia sebagai bank sentral negara Republik Indonesia, telah membahas sistem Nasional Payment Gateway atau NPG ini sejak tahun 2009 silam. Sekitar tahun 2013-2014 lalu, sistem ini sudah mulai diimplementasikan dan diresmikan pada Juli 2017.
Pengembangan payment gateway Indonesia ini didukung oleh bank terkemuka, diantaranya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Mandiri, PT Bank Central Asia (BCA), serta PT Bank Negara Indonesia (BNI). Keempat bank tersebut dapat bekerja sama dengan merchant untuk membantu proses transaksi dengan uang elektronik.
Payment gateway juga dapat membantu pedagang online dalam urusan laporan keuangan, detail pelanggan, void, serta pengembalian dana transaksi. Anda pun tidak perlu repot dalam proses rekonsiliasi.
Berikut beberapa payment gateway Indonesia yang kami rekomendasikan.
Midtrans telah berdiri sejak tahun 2012. Dahulu, sistem payment gateway ini dikenal sebagai Veritrans. Midtrans merupakan usaha yang berkolaborasi dengan payment gateway dari Jepang yaitu Netprice.com dan Midplaza Holdings.
Seperti payment gateway pada umumnya, Midtrans menawarkan pembayaran online dengan kartu kredit, debit langsung, dan transfer bank. Tidak hanya itu, Midtrans juga menjual fitur Risk Management dan Chat Commerce.
Midtrans juga menyediakan pembayaran debit menggunakan berbagai bank besar seperti: Mandiri, CIMB, BRI, dan BCA. Midtrans juga menerima pembayaran online melalui perusahaan telekomunikasi seperti: t-cash dari Telkomsel, XL tunai dai XL dan Dompetku dari Indosat.
Beberapa onlineshop dan agen penjualan tiket online terkemuka di Indonesia telah bergabung bersama Midtrans, seperti: Tokopedia, Traveloka, Garuda Indonesia, bahkan Cinemaxx sebagai salah satu perusahaan bioskop.
PT Nusa Satu Inti Artha menjual fitur payment gateway yang dikenal dengan DOKU. DOKU sebelumya memiliki nama NSIApay dan telah berdiri sejak tahun 2007. DOKU sendiri adalah pelopor payment gateway di Indonesia.
Produk DOKU yang ditawarkan adalah berupa payment link, e-invoice, dan e-wallet yang diberi brand DOKU Wallet. Bagi pengusaha online, kini dapat menerima verifikasi pembayaran dari pemesan melalui aplikasi dan pesan singkat di smartphone Anda.
Tersedia juga sarana pembayaran offline dari DOKU melalui mini market yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, diantaranya adalah Alfamart, Alfamidi, dan Alfa Express.
Layanan uang elektronik yang disediakan DOKU kini sudah terakuisisi dengan media Indonesia yaitu Emtek (SCTV) dan termasuk PCI DSS Level 1 compliant payment gateway.
Ada lebih dari 2.000 merchant yang mempercayai DOKU sebagai payment gateway mereka, termasuk diantaranya ada Century (farmasi), Jooz (aplikasi pemutar musik), Air Asia (maskapai penerbangan), dan Alfacart (e-commerce).
iPaymu ini memiliki kelebihan untuk pembayaran berbagai jenis produk. Bahkan tak hanya untuk belanja online, tapi juga bisa digunakan untuk donasi maupun berlangganan.
Sistem keamanan iPaymu telah bersertifikasi 256 bit SSL encryption yang telah diverifikasi oleh Thawte selama Anda dapat menjaga username dan kata sandi yang Anda gunakan.
Selain itu, iPaymu juga telah menjadi gabungan dari seluruh MerchantService Provider di seluruh Indonesia. Terlebih perusahaan ini pun telah mencakup tiga jenis bisnis sekaligus, diantaranya e-commerce, payment gateway, dan merchant. Inilah mengapa iPaymu dapat memudahkan komunikasi antara penjual dan pembeli.
Layanan dompet elektronik atau biasa dikenal dengan e-wallet juga tersedia di iPaymu. E-wallet ini dapat digunakan untuk melakukan pembayaran online yang telah terintegrasi dengan website merchant ke 137 bank di seluruh Indonesia.
Merchant dapat menerima hasil transaksi secara real time, meskipun customer belum menjadi member iPaymu. Pencairan dananya pun dapat dilakukan dalam waktu 3 hari bagi Anda para pengusaha online.
Jika Anda pengusaha online, maka Finpay dapat menjadi solusi pembayaran online yang tepercaya. Finpay dapat digunakan oleh seperti pedagang via sosial media (instagram, facebook, twitter dan lain sebagainya) ataupun pebisnis online dalam skala yang lebih besar.
Link pembayaran Finpay ini dapat Anda cantumkan di akun sosial media (Facebook, twitter, bahkan blog dan juga e-mail). Finpay juga menyediakan invoice elektronik yang dapat dikirimkan melalui e-mail kepada pembeli yang telah melakukan pemesanan sebagai verifikasi pembelian.
Finpay sudah bersertifikasi PCI DSS Level 1 yang merupakan sertifikasi tinggi di dalam industri payment gateway. Tidak hanya itu, verifikasi pembelian dan sistem pengamanan akan selalu bekerja selama 24 jam dengan Fraud Screening tanpa biaya tambahan.
Tak luput juga bagaimana cara pembayarannya, yaitu bisa menggunakan kartu kredit/debit, kartu VISA, MasterCard dan JCB, t-cash bahkan bisa melalui Kantor pos, Pegadaian, Mini market, dsb.
Xendit adalah payment gateway Indonesia yang masih baru. Payment gateway ini baru berdiri sekitar tahun 2015. Ada tiga fitur yang disediakan oleh Xendit diantaranya ada XenPayment, XenInvoice, dan XenDisburse.
XenPayment merupakan sistem pembayaran non tunai yang disediakan Xendit yang dapat diterima merchant dari pemesan yang bertransaksi menggunakan kartu kredit, transfer bank, dan melalui akun e-commerce. Para penjual online bisa langsung mendapat notifikasi begitu terjadi pemesanan dan pembayaran dari pembeli.
Anda tidak perlu khawatir akan adanya penipuan transaksi. Xendit memiliki sistem proteksi dengan pendeteksi penipuan yang setara dengan VISA. Data global yang berjumlah miliyaran data akan disesuaikan menggunakan algoritma yangterus dikembangkan sehingga meningkatkan keakuratan sistem pengamanan.
Semua data sensitif akan terenkripsi dan setiap data transaksi akan diproses dengan sistem berstandar tinggi, seperti compliant PCI DSS. Dengan demikian sistem ini dapat melindungi bisnis Anda seperti Sillicon Valley.
Payment gateway Indonesia menjadi solusi tersendiri bagi Anda yang sedang menggeluti bisnis online. Dengan adanya metode pembayaran ini, segala transaksi menjadi lebih mudah dan pembeli pun akan percaya dengan e-commerce yang Anda miliki.
pasti belakangan sering dengar kata “pailit”, bukan? Apalagi kalau Sobat mengikuti berita-berita bisnis dan finansial. Bahkan perusahaan besar seperti Sritex, menghadapi situasi ini dan dampaknya tentu nggak kecil. Nah, sebenarnya apa sih pailit itu? Bagaimana sebuah bisnis bisa sampai terkena hal itu, dan apa dampaknya bagi semua pihak yang terlibat?
Dalam artikel ini, kita akan bahas secara santai namun lengkap tentang pailit, mulai dari pengertian dasar, proses hukum, hingga hal-hal yang harus diperhatikan agar Sobat bisa paham situasinya lebih jelas. Yuk, kita mulai!
Secara sederhana, pailit adalah kondisi ketika sebuah perusahaan atau individu tidak mampu lagi memenuhi kewajiban finansialnya terhadap kreditur atau pihak ketiga lainnya. Artinya, mereka udah nggak bisa lagi bayar utang-utang yang ada karena kondisi keuangan yang nggak mendukung. Nah, kalau di Indonesia, status pailit ini harus melalui keputusan pengadilan, dan nggak sembarang orang bisa mengajukan pailit.
Pada umumnya, pengadilan yang menangani kasus pailit adalah Pengadilan Niaga, dan keputusan ini berdasarkan Undang-Undang Kepailitan yang ada di Indonesia. Jadi, kalau perusahaan dinyatakan terkena hal itu, maka aset-asetnya akan diambil alih untuk membayar utang-utang tersebut.
Mungkin Sobat juga sering dengar kata “bangkrut” kan? Meski terdengar mirip, ternyata pailit dan bangkrut itu beda, lho. Pailit adalah status resmi yang ditetapkan oleh pengadilan saat sebuah perusahaan atau individu nggak mampu bayar utang. Sedangkan bangkrut adalah kondisi keuangan seseorang atau perusahaan yang sudah “habis-habisan” tapi belum tentu resmi diputuskan oleh pengadilan.
Jadi, kalau seseorang atau perusahaan bisa aja dibilang bangkrut, tapi belum tentu mereka sudah dinyatakan terkena hal itu secara hukum. Dengan kata lain, pailit adalah istilah resmi, sementara bangkrut lebih mengacu pada situasi ekonomi yang kritis tanpa status hukum yang pasti.
Nah, gimana sih sebuah perusahaan bisa sampai terkena hal itu? Berikut adalah proses umum yang biasanya terjadi hingga sebuah bisnis dinyatakan terkena hal itu:
Sebagai pelaku usaha atau yang punya bisnis, penting banget untuk terus memantau keuangan perusahaan. Dengan bantuan aplikasi seperti Moota, Sobat bisa terus memantau transaksi keuangan dan mutasi rekening agar lebih mudah mengambil langkah antisipasi sebelum masalah keuangan membesar.
Pailit bukan cuma status hukum yang menyeramkan, tapi juga membawa dampak besar bagi perusahaan yang mengalaminya. Beberapa dampak setelah terkena hal itu yang sering terjadi antara lain:
Nah, sekarang Sobat udah tahu gimana proses dan dampak dari pailit. Tentunya, pailit adalah situasi yang nggak diinginkan oleh siapapun. Ada beberapa langkah yang bisa Sobat lakukan untuk mencegah kemungkinan terkena hal itu, terutama jika Sobat menjalankan bisnis sendiri:
Menghadapi krisis keuangan memang nggak mudah, tapi penting untuk tetap tenang dan mencari solusi. Beberapa langkah yang bisa diambil saat bisnis mengalami krisis adalah:
Kurator adalah pihak yang ditunjuk pengadilan untuk mengurus aset perusahaan yang terkena hal itu. Tugas utama kurator adalah mengelola dan menjual aset perusahaan agar hasilnya bisa digunakan untuk membayar utang kepada kreditur. Dalam proses ini, kurator harus bertindak netral dan profesional demi memastikan hak kreditur terpenuhi sesuai ketentuan.
Proses ini seringkali panjang dan membutuhkan transparansi. Bagi kreditur, keberadaan kurator memastikan bahwa ada pihak yang bertanggung jawab mengurus aset perusahaan yang pailit.
Jadi, Sobat sekarang udah lebih paham tentang pailit, kan? Mulai dari pengertian dasar, perbedaan dengan bangkrut, hingga proses dan dampaknya bagi perusahaan. Pailit adalah status hukum yang harus dijalani ketika sebuah perusahaan atau individu nggak bisa memenuhi kewajiban finansialnya. Meskipun situasi ini nggak diinginkan oleh siapapun, penting untuk memahami dan mengambil langkah preventif agar bisnis tetap aman dan stabil.
Dan ingat, Sobat bisa memanfaatkan tools seperti Moota untuk memantau keuangan bisnis, sehingga lebih mudah mendeteksi masalah keuangan sejak dini.
Hai Sobat Cuan! Udah denger kabar tentang kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang bakal jadi 12%? Yap, mulai 1 Januari 2025, pemerintah bakal menaikkan tarif Pajak tersebut dari yang tadinya 11% menjadi 12%. Kenaikan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Pasti banyak dari Sobat yang bertanya-tanya, barang apa aja sih yang bakal kena dampak dari kenaikan ini? Atau ada juga yang penasaran, apa barang atau jasa tertentu bakal dikecualikan dari kenaikan ini?
Nah, biar lebih jelas, yuk kita kupas satu per satu soal barang dan jasa yang bakal kena pajak, dan barang apa aja yang nggak kena Pajak PPN.
Sobat, PPN atau Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang dan jasa di dalam negeri. Jadi, tiap kali kita beli barang atau pakai jasa, sebagian dari harga yang kita bayarkan itu adalah Pajak tersebut. Nah, mulai dari tahun 2025, Sobat akan merasakan sedikit kenaikan harga karena tarif Pajak tersebut bakal naik jadi 12%. Kenaikan ini memang bukan pertama kali, karena sebelumnya Pajak tersebut juga naik dari 10% jadi 11% pada April 2022.
Tujuan utama dari kenaikan ini adalah untuk menambah pemasukan negara. Dan tentu aja, Sobat perlu siap-siap nih buat perubahan harga yang bakal terasa di beberapa sektor. Tapi, tenang, nggak semua barang dan jasa bakal kena Pajak tersebut kok. Ada beberapa pengecualian yang udah diatur dalam undang-undang. Kita bakal bahas lebih lanjut di bawah!
Pertama-tama, kita ngomongin dulu nih barang dan jasa yang nggak kena Pajak tersebut. Menurut Pasal 4A UU HPP, ada beberapa kelompok barang dan jasa yang dibebaskan dari Pajak tersebut, alias nggak bakal terpengaruh kenaikan 12% ini.
Nah, setelah kita bahas barang dan jasa yang bebas dari Pajak, sekarang kita lihat daftar barang dan jasa yang bakal kena PPN 12% di 2025. Mengacu pada UU Nomor 42 Tahun 2009, berikut adalah jenis barang dan jasa yang dikenakan Pajak:
Jadi, misalnya Sobat beli baju, sepatu, atau produk kecantikan, Sobat perlu siap-siap buat kena PPN 12% mulai tahun depan. Begitu juga kalau Sobat langganan layanan streaming kayak Netflix atau Spotify, bakal ada tambahan biaya karena layanan ini juga dikenakan Pajak.
Kenaikan Pajak tersebut dari sebelumnya 11% ke 12% tentu bakal terasa buat sebagian konsumen. Bayangin aja, setiap barang atau jasa yang Sobat beli harganya bakal sedikit naik karena tambahan Pajak. Misalnya, kalau Sobat beli produk elektronik seharga Rp1 juta, dengan PPN 11%, Sobat bakal bayar Rp1,110,000. Tapi dengan Pajak tersebut menjadi 12%, harganya jadi Rp1,120,000. Meskipun perbedaannya cuma sedikit, tapi kalau dikalikan dengan banyak pembelian, tentu bakal terasa.
Selain itu, sektor bisnis juga bakal ikut terpengaruh. Pengusaha harus menyesuaikan harga jual mereka untuk mengimbangi kenaikan Pajak. Meskipun Pajak ini ditanggung oleh konsumen, pengusaha perlu melakukan perubahan dalam sistem penagihan dan administrasi pajak mereka.
Sebagai konsumen, Sobat bisa melakukan beberapa hal untuk menghadapi kenaikan Pajak tersebut. Pertama, Sobat bisa mulai lebih cermat dalam mengatur pengeluaran. Prioritaskan kebutuhan dan alokasikan dana dengan bijak. Kedua, Sobat bisa memanfaatkan promo atau diskon dari penjual untuk mengimbangi kenaikan harga akibat Pajak tersebut. Banyak toko yang biasanya memberikan diskon besar menjelang akhir tahun, jadi manfaatkan kesempatan ini!
Selain itu, penting buat Sobat untuk lebih memahami mana barang yang kena Pajak tersebut dan mana yang nggak. Dengan begitu, Sobat bisa lebih bijak dalam berbelanja dan nggak kaget dengan perubahan harga yang terjadi.
Kenaikan PPN menjadi 12% di tahun 2025 mungkin bikin Sobat Cuan merasa ada beban tambahan saat belanja barang atau jasa. Tapi, dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa aja barang dan jasa yang kena atau nggak kena Pajak, Sobat bisa lebih siap dalam menghadapi perubahan ini. Ingat, tujuan dari kenaikan Pajak ini adalah untuk meningkatkan pemasukan negara yang nantinya bisa digunakan buat pembangunan nasional dan layanan publik.
Jadi, jangan terlalu khawatir, Sobat! Selama kita bisa mengatur pengeluaran dengan bijak dan memahami peraturan pajak yang berlaku, kenaikan Pajak tersebut bisa dikatan nggak akan terlalu membebani. Selalu cek lagi harga barang sebelum membeli, dan manfaatkan berbagai diskon yang ada. Siap menyongsong 2025 dengan penuh perencanaan keuangan yang lebih baik? Yuk, atur keuangan Sobat dengan lebih cermat dengan moota mulai sekarang!
Tahun 2024 menjadi momen yang membanggakan bagi dunia perbankan Indonesia. Dalam laporan World’s Most Trustworthy Companies 2024 yang dirilis oleh Newsweek bekerja sama dengan Statista, enam bank asal Indonesia berhasil masuk ke daftar bergengsi ini. Laporan tersebut menyoroti perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor yang dinilai memiliki tingkat kepercayaan tinggi dari konsumen, investor, hingga pegawai. Kalau kamu penasaran, kita akan bahas daftar bank dan kriteria yang digunakan dalam penilaian ini secara santai, tapi tetap profesional.
Laporan ini melibatkan lebih dari 70.000 partisipan dan 230.000 evaluasi dari berbagai negara. Menariknya, penilaian ini tidak hanya berfokus pada kualitas produk dan layanan saja, tapi juga mempertimbangkan aspek keadilan dalam remunerasi karyawan serta efektivitas kepemimpinan perusahaan. Dengan kata lain, kepercayaan yang diperoleh bukan cuma dari konsumen, tapi juga dari internal perusahaan, seperti karyawan dan investor.
Daftar ini mencakup 1.000 perusahaan dari 23 sektor industri, termasuk sektor perbankan yang menjadi salah satu yang paling ketat. Total ada 66 bank dari seluruh dunia yang berhasil masuk ke daftar ini, dan Indonesia menyumbang enam bank terbaik. Yuk, kita bahas satu per satu!
Berita baiknya, dari sektor perbankan, ada enam bank dari Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar tersebut. Bukan hanya sekadar masuk, salah satu di antaranya bahkan menempati posisi teratas. Yup, Bank Central Asia (BCA) berhasil mengamankan peringkat nomor satu sebagai bank paling terpercaya di dunia! Ini tentu pencapaian luar biasa bagi industri perbankan Indonesia, mengingat persaingan yang ketat dengan bank-bank dari negara lain.
Berikut daftar lengkap bank asal Indonesia yang masuk ke dalam daftar World’s Most Trustworthy Companies 2024 di sektor perbankan:
Tak mengherankan kalau BCA menjadi bank nomor satu dari Indonesia yang paling dipercaya. BCA sudah dikenal luas dengan layanan yang stabil, inovatif, dan menjaga kepercayaan nasabah selama bertahun-tahun. Di tingkat dunia, BCA menempati posisi pertama dalam sektor perbankan. Ini adalah prestasi luar biasa, mengingat banyaknya kompetitor dari berbagai negara yang juga masuk ke daftar ini. BCA membuktikan bahwa bank lokal bisa bersaing di kancah global.
Di posisi selanjutnya, Bank Mandiri berhasil meraih peringkat ke-16. Sebagai bank milik negara, Bank Mandiri memang memiliki kekuatan tersendiri dalam hal jaringan dan layanan yang komprehensif. Di tahun-tahun terakhir, Bank Mandiri gencar melakukan inovasi di sektor digital banking, yang membuatnya semakin dipercaya oleh nasabah dan investor.
BRI menempati peringkat ke-17 di daftar ini. Sebagai salah satu bank dengan jaringan terluas hingga ke pelosok desa, BRI berhasil membangun kepercayaan yang kuat di hati masyarakat Indonesia. Pelayanan yang merata dan fokus pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu kekuatan utama BRI.
Menempati peringkat ke-30, BSI menjadi satu-satunya bank syariah Indonesia yang masuk ke dalam daftar ini. BSI dinilai berhasil membawa prinsip syariah ke dunia modern perbankan tanpa meninggalkan esensi syariahnya. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah semakin meningkat, dan BSI menjadi pionir dalam hal ini.
Bank BNI berada di peringkat ke-36. Sebagai salah satu bank tertua di Indonesia, BNI terus membuktikan diri dengan berbagai inovasi, khususnya di bidang layanan digital. Keberadaan BNI di pasar global juga menunjukkan bahwa bank ini memiliki daya saing internasional.
Di posisi ke-57, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) juga masuk dalam daftar bank terpercaya dunia. Bank ini semakin mengukuhkan posisinya di kancah nasional dan menunjukkan bahwa bank daerah pun bisa meraih kepercayaan global.
Menariknya, Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi satu-satunya bank syariah yang berhasil masuk dalam daftar ini, menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap perbankan syariah di Indonesia semakin meningkat. Bagi Anda yang mungkin baru mendengar tentang BSI, bank ini merupakan hasil merger dari beberapa bank syariah besar di Indonesia, dan kini mulai menarik perhatian global.
Kepercayaan publik adalah fondasi penting bagi kelangsungan sebuah bank. Saat konsumen, investor, dan pegawai memiliki kepercayaan yang kuat terhadap institusi keuangan, mereka lebih cenderung untuk tetap loyal, bahkan ketika menghadapi krisis ekonomi. Dalam sektor perbankan, kepercayaan adalah kunci, karena bank mengelola dana nasabah yang sering kali merupakan simpanan seumur hidup. Tanpa kepercayaan, sangat sulit bagi sebuah bank untuk bertahan dalam jangka panjang.
Untuk mencapai tingkat kepercayaan yang tinggi, bank tidak hanya harus memberikan layanan yang andal, tetapi juga memperhatikan remunerasi yang adil bagi pegawai, transparansi dalam operasional, serta kepemimpinan yang efektif. Daftar World’s Most Trustworthy Companies memberikan bukti nyata bahwa bank-bank Indonesia telah berhasil memenuhi ekspektasi ini.
Membangun kepercayaan publik bukanlah hal yang instan. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, mulai dari kualitas produk dan layanan, hingga cara sebuah bank menangani keluhan dan masalah nasabah. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan bank untuk meningkatkan kepercayaan publik:
Dengan masuknya enam bank asal Indonesia dalam daftar World’s Most Trustworthy Companies, ini menjadi pengakuan global bahwa industri perbankan Indonesia semakin berkembang dan diakui. Bagi bank-bank tersebut, pengakuan ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan mereka. Kepercayaan yang telah diperoleh dari konsumen, investor, dan pegawai harus terus dijaga, bahkan ditingkatkan.
Bagi konsumen, ini tentu menjadi kabar baik. Anda dapat merasa lebih aman dan nyaman menabung atau berinvestasi di bank-bank ini karena mereka telah terbukti terpercaya di tingkat global. Bank seperti BCA, Bank Mandiri, dan BRI, misalnya, terus menunjukkan komitmen mereka dalam memberikan layanan terbaik.