Hal yang Harus Direncanakan Sebelum Berinvestasi

Septian Rishal
August 26, 2021

Berinvestasi kini sudah seperti menjadi kegiatan yang harus dilakukan oleh masyarakat sebab zaman yang semakin maju dan canggih akan menuntut kita untuk mempersiapkan keuangan demi masa tua yang cemerlang. Moota bisa menjadi aplikasi yang membantu investasi. Namun, ada beberapa hal yang perlu direncanakan terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan ini.

Beberapa Hal yang Perlu Direncanakan Sebelum Berinvestasi

1. Buka Rekening yang Dikhususkan untuk Bisnis

Hal pertama yang perlu Anda rencanakan yaitu Anda harus membuka rekening bank baru yang berbeda dengan rekening utama Anda. Langkah ini tepat untuk dilakukan sebab apabila rekening tersebut khusus untuk bisnis, maka daftar riwayat transaksi yang sebelumnya sudah dilakukan melalui rekening utama Anda pun tidak akan terdampak.

Selain itu, apabila Anda menjalankan bisnis online, rekening tersebut mampu menyimpan jumlah pendapatan yang selama ini telah diterima. Kini, Moota hadir sebagai salah satu aplikasi yang mampu mengelola segala transaksi baik itu keluar atau masuk pada rekening tersebut sehingga Anda tidak perlu memakai mbanking lagi. Kunjungi https://moota.co/ dan rasakan sensasinya.

2. Ikuti Kursus Online yang Berhubungan dengan Investasi

Selanjutnya, Anda pun juga perlu mengikuti kursus secara online sebelum terjun ke dunia investasi secara langsung. Karena berinvestasi merupakan kegiatan yang cukup berisiko terhadap keuangan Anda, maka Anda perlu memiliki ilmu yang cukup tinggi pada bidang ini sehingga risiko kerugian Anda hadapi pun menjadi tidak terlalu tinggi.

Pada masa ini sudah ada begitu banyak kursus online yang bisa Anda ikuti dan iklannya pun telah tersebar ke banyak tempat. Jika sudah merasa cukup paham dengan apa saja yang harus dilakukan dan yang perlu dihindari selama proses investasi, maka Anda bisa menjadi percaya diri untuk melakukan hal tersebut dan pada masa tua dijamin Anda pun bisa lebih menikmati hidup.

3. Pelajari Instrumen Investasi

Selain mempelajari seluk beluk investasi, yang perlu Anda perhatikan yaitu instrumennya yang terdiri atas beberapa jenis. Beberapa instrumen tersebut adalah obligasi, saham, reksadana, peer to peer lending, dan lain-lain. Pelajarilah keuntungan dan kerugian dari instrumen tersebut, lalu pilih yang paling sesuai dengan dana yang Anda miliki saat ini.

Sekarang sudah tersedia begitu banyak informasi di internet mengenai instrumen tersebut yang bisa Anda akses. Manfaatkan jasa perencana apabila Anda memang masih belum merasa aman dengan investasi yang Anda lakukan.

4. Tentukan Jangka Waktu

Pada dasarnya, masyarakat lebih sering berinvestasi pada jangka waktu yang cukup lama hingga bertahun-tahun. Hal itu pun mereka lakukan agar omzet yang didapat bisa semakin banyak dan maksimal, walaupun hal tersebut tergantung dengan tujuan yang sebelumnya sudah ditetapkan jenis penanaman seperti apa yang sudah dipilih.

Apabila memang bertujuan untuk memenuhi dana pensiun, maka sebaiknya Anda memilih jangka waktu yang panjang seperti lebih dari 5 tahun. Sebaliknya, apabila tujuan Anda adalah untuk berlibur bersama keluarga maka lebih baik pilih investasi jangka pendek dan hindari memilih saham sebab risiko yang diakibatkan cukup besar dan tidak menjamin keuntungan tinggi.

Berbagai hal di atas penting untuk diperhatikan sehingga proses investasi yang Anda lakukan bisa berjalan lancar. Dengan mencapai keuntungan yang maksimal, tidak perlu dipungkiri lagi maka Anda pun bisa menikmati hidup tanpa terganggu oleh beban uang yang terlalu tinggi. Selain itu, gunakanlah aplikasi Moota sebab aplikasi ini bisa digunakan untuk memenuhi hal tersebut.

Kelola Keuangan Berbagai Akun Bank Dalam Satu Dashboard Dan Cek Transaksi Secara Otomatis
Artikel Terkait

Pembaruan Bot BSI Individu di Moota

Halo Sobat Moota! Ada kabar gembira nih buat kalian yang pakai layanan BSI Individu di Moota. Setelah beberapa waktu menyesuaikan dengan pembaruan dari internet banking BSI yang sekarang membutuhkan kode OTP setiap kali login, kami akhirnya berhasil menemukan solusinya! 🎉

Solusi Login iBanking BSI Individu

Sekarang, bot Moota bisa tetap login ke internet banking BSI selama 1–3 hari ke depan tanpa perlu bolak-balik minta OTP. Jadi, kalian tetap bisa menikmati layanan Moota tanpa ribet memasukkan kode OTP setiap saat.

Cara Mengaktifkan BSI Individu di Moota

Kami sudah siapkan tutorial terbaru yang bisa kalian ikuti. Lengkap dan jelas banget! Untuk detail langkah-langkahnya, kalian bisa cek disini

Pastikan kalian membaca dan mengikuti panduannya ya, biar lancar tanpa kendala.

Interval Waktu Pengecekan Mutasi

Dengan pembaruan ini, interval waktu pengecekan mutasi untuk bot BSI Individu telah disesuaikan menjadi 2 menit sekali. Artinya, transaksi terbaru dari rekening Anda akan diperbarui secara lebih cepat dan akurat di dashboard Moota.

Harga Tetap Selama Masa Penyesuaian

Selama masa penyesuaian ini, harga untuk BSI Individu di Moota tetap sama seperti sebelumnya. Tenang aja, kita nggak buru-buru soal ini. Tapi, karena pembaruan ini membutuhkan resource tambahan (misalnya untuk sistem dan server), nantinya mungkin akan ada penyesuaian harga setelah sistem stabil. Kami akan selalu transparan dan kasih tahu info lebih lanjut soal ini.

Penting! Hal-hal yang Harus Diperhatikan

Ada beberapa hal yang perlu kalian catat setelah pembaruan ini:

  • Jangan Login Manual ke Internet Banking BSI
    Kalau kalian memaksakan login manual, bisa terjadi bentrok antara bot Moota yang sedang bekerja dan aktivitas login kalian. Jadi, pastikan saat kalian memang perlu login manual, nonaktifkan dulu bank BSI-nya di Moota, lalu tunggu sampai ada email dari Moota yang mengonfirmasi bahwa bot BSI-nya telah mati. Setelah itu, baru kalian bisa login secara manual tanpa kendala.
  • Jika Gagal Login
    Kalau kalian mengalami gagal login, tenang dulu. Tunggu 5 hingga maksimal 30 menit, lalu coba aktifkan kembali layanan BSI Individu di Moota. Tunggu waktu ini supaya sistem bot dan internet banking BSI kembali sinkron, sehingga login bisa berjalan lancar lagi.
  • Cek Berkala Kode OTP
    Supaya bot tetap bisa login dengan lancar, pastikan kalian mengecek akun Moota setiap 1–3 hari untuk memasukkan dan memperbarui kode OTP yang dikirimkan ke nomor kalian. Ini penting banget, ya, supaya bot nggak terputus dari internet banking BSI.
  • Satu Bot untuk Satu Nomor Rekening
    Bot ini hanya mendukung 1 nomor rekening pada 1 internet banking yang sama. Jadi, kalau kalian punya beberapa nomor rekening, pastikan masing-masing ada di akun internet banking yang berbeda. Selama berbeda akun atau credential internet banking, bot tetap bisa bekerja dengan aman.

Kami Selalu Siap Bantu

Kalau ada yang kurang jelas atau kalian butuh bantuan, jangan ragu untuk menghubungi tim support Moota. Kami siap bantu supaya pengalaman kalian makin nyaman dan praktis.

Yuk, aktifkan kembali BSI Individu Anda sekarang dan nikmati kemudahan mengelola transaksi dengan Moota! 🚀

Salam sukses,
Tim Moota

Baca Selengkapnya

Memahami Pailit: Apa Itu, Prosesnya, dan Dampaknya

pasti belakangan sering dengar kata “pailit”, bukan? Apalagi kalau Sobat mengikuti berita-berita bisnis dan finansial. Bahkan perusahaan besar seperti Sritex, menghadapi situasi ini dan dampaknya tentu nggak kecil. Nah, sebenarnya apa sih pailit itu? Bagaimana sebuah bisnis bisa sampai terkena hal itu, dan apa dampaknya bagi semua pihak yang terlibat?

pailit

Dalam artikel ini, kita akan bahas secara santai namun lengkap tentang pailit, mulai dari pengertian dasar, proses hukum, hingga hal-hal yang harus diperhatikan agar Sobat bisa paham situasinya lebih jelas. Yuk, kita mulai!

1. Apa Itu Pailit?

Secara sederhana, pailit adalah kondisi ketika sebuah perusahaan atau individu tidak mampu lagi memenuhi kewajiban finansialnya terhadap kreditur atau pihak ketiga lainnya. Artinya, mereka udah nggak bisa lagi bayar utang-utang yang ada karena kondisi keuangan yang nggak mendukung. Nah, kalau di Indonesia, status pailit ini harus melalui keputusan pengadilan, dan nggak sembarang orang bisa mengajukan pailit.

Pada umumnya, pengadilan yang menangani kasus pailit adalah Pengadilan Niaga, dan keputusan ini berdasarkan Undang-Undang Kepailitan yang ada di Indonesia. Jadi, kalau perusahaan dinyatakan terkena hal itu, maka aset-asetnya akan diambil alih untuk membayar utang-utang tersebut.

2. Apa Bedanya Pailit dengan Bangkrut?

Mungkin Sobat juga sering dengar kata “bangkrut” kan? Meski terdengar mirip, ternyata pailit dan bangkrut itu beda, lho. Pailit adalah status resmi yang ditetapkan oleh pengadilan saat sebuah perusahaan atau individu nggak mampu bayar utang. Sedangkan bangkrut adalah kondisi keuangan seseorang atau perusahaan yang sudah “habis-habisan” tapi belum tentu resmi diputuskan oleh pengadilan.

Jadi, kalau seseorang atau perusahaan bisa aja dibilang bangkrut, tapi belum tentu mereka sudah dinyatakan terkena hal itu secara hukum. Dengan kata lain, pailit adalah istilah resmi, sementara bangkrut lebih mengacu pada situasi ekonomi yang kritis tanpa status hukum yang pasti.

3. Bagaimana Proses Pailit Bisa Terjadi?

Nah, gimana sih sebuah perusahaan bisa sampai terkena hal itu? Berikut adalah proses umum yang biasanya terjadi hingga sebuah bisnis dinyatakan terkena hal itu:

  • Permohonan Pailit
    Proses pailit biasanya dimulai dengan adanya permohonan pailit ke pengadilan. Permohonan ini bisa diajukan oleh pihak kreditur, debitur, atau bahkan pihak lain yang berkepentingan. Nah, yang bisa mengajukan pailit ini nggak sembarang orang, lho. Kreditur yang mengajukan harus bisa membuktikan bahwa mereka memang belum dibayar oleh perusahaan yang bersangkutan.
  • Pemeriksaan Kasus
    Setelah permohonan diajukan, pengadilan akan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi keuangan perusahaan atau individu tersebut. Dalam pemeriksaan ini, pengadilan akan melihat apakah memang ada ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban utang sesuai bukti yang diajukan.
  • Penunjukan Kurator
    Kalau pengadilan memutuskan bahwa perusahaan tersebut pailit, maka akan ada kurator yang ditunjuk untuk mengelola aset yang tersisa. Kurator ini bertugas untuk mengurus dan menjual aset perusahaan agar bisa digunakan untuk membayar utang-utang yang tertunggak.
  • Pembagian Aset
    Setelah aset-aset dikumpulkan dan dijual, hasilnya akan dibagi kepada para kreditur. Biasanya, prioritas pembayaran diberikan kepada kreditur yang memiliki jaminan terlebih dulu, baru sisanya untuk kreditur lainnya. Dalam proses ini, pihak yang merasa dirugikan bisa mengajukan keberatan jika pembagian aset dianggap nggak adil.

Sebagai pelaku usaha atau yang punya bisnis, penting banget untuk terus memantau keuangan perusahaan. Dengan bantuan aplikasi seperti Moota, Sobat bisa terus memantau transaksi keuangan dan mutasi rekening agar lebih mudah mengambil langkah antisipasi sebelum masalah keuangan membesar.

4. Dampak Pailit Bagi Perusahaan

Pailit bukan cuma status hukum yang menyeramkan, tapi juga membawa dampak besar bagi perusahaan yang mengalaminya. Beberapa dampak setelah terkena hal itu yang sering terjadi antara lain:

  • Kehilangan Aset
    Saat perusahaan dinyatakan pailit, aset-aset yang dimiliki harus dijual untuk membayar utang. Artinya, bisnis tersebut akan kehilangan sebagian besar atau bahkan seluruh asetnya, mulai dari properti, peralatan, hingga persediaan barang.
  • Reputasi Terpuruk
    Perusahaan yang mengalami pailit biasanya akan kehilangan kepercayaan dari para kreditur, mitra bisnis, dan pelanggan. Reputasi yang hancur ini bisa membuat bisnis sulit untuk bangkit kembali, bahkan kalau mereka ingin memulai usaha baru di kemudian hari.
  • Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
    Dalam banyak kasus, pailit menyebabkan perusahaan harus melakukan PHK terhadap karyawannya. Hal ini tentu akan berdampak pada stabilitas ekonomi para karyawan yang kehilangan pekerjaan.
  • Dampak Sosial dan Ekonomi
    Pailit nggak hanya berdampak pada perusahaan dan karyawannya, tapi juga pada lingkungan sosial dan ekonomi. Terutama jika perusahaan yang pailit adalah perusahaan besar yang punya banyak karyawan dan mitra usaha, dampaknya bisa terasa lebih luas.

5. Bagaimana Mencegah Terjadinya Pailit?

Nah, sekarang Sobat udah tahu gimana proses dan dampak dari pailit. Tentunya, pailit adalah situasi yang nggak diinginkan oleh siapapun. Ada beberapa langkah yang bisa Sobat lakukan untuk mencegah kemungkinan terkena hal itu, terutama jika Sobat menjalankan bisnis sendiri:

  • Manajemen Keuangan yang Tepat
    Hal pertama yang harus dilakukan adalah menjaga manajemen keuangan dengan baik. Pastikan semua transaksi dan arus kas tercatat rapi. Kalau butuh bantuan, Moota bisa jadi solusi praktis untuk memantau mutasi rekening dan memastikan setiap pengeluaran sesuai dengan anggaran yang ada.
  • Kontrol Utang dan Piutang
    Jangan biarkan utang atau piutang menumpuk terlalu banyak. Selalu pastikan untuk membayar utang tepat waktu dan menagih piutang agar keuangan tetap sehat. Dengan kontrol yang baik, Sobat bisa menghindari masalah likuiditas yang bisa berujung pada pailit.
  • Diversifikasi Sumber Pendapatan
    Jangan hanya bergantung pada satu sumber pendapatan. Cobalah untuk diversifikasi bisnis atau investasi agar risiko lebih terdistribusi. Jika satu sektor mengalami penurunan, Sobat masih punya pendapatan dari sumber lain.
  • Monitoring Performa Bisnis Secara Berkala
    Sobat harus terus memantau kinerja bisnis secara rutin, baik dari segi keuangan, penjualan, atau operasional. Ini membantu untuk mendeteksi lebih awal jika ada masalah yang bisa berpotensi besar hingga berujung pada kebangkrutan.
Yuk Daftar Akun, Gratis!

6. Apa yang Harus Dilakukan Jika Bisnis Mengalami Krisis Keuangan?

Menghadapi krisis keuangan memang nggak mudah, tapi penting untuk tetap tenang dan mencari solusi. Beberapa langkah yang bisa diambil saat bisnis mengalami krisis adalah:

  • Restrukturisasi Utang
    Coba bicarakan dengan pihak kreditur untuk melakukan restrukturisasi utang. Biasanya, kreditur akan memberikan keringanan berupa penjadwalan ulang atau pengurangan bunga. Ini bisa jadi solusi untuk meringankan beban pembayaran utang.
  • Mencari Investor atau Pinjaman Tambahan
    Kalau masih memungkinkan, mencari investor atau pinjaman tambahan bisa membantu menambah modal agar bisnis tetap berjalan. Tentunya, pastikan untuk mencari investor yang terpercaya dan memiliki visi yang sejalan.
  • Optimalkan Pendapatan yang Ada
    Maksimalkan sumber pendapatan yang masih berjalan, atau pertimbangkan untuk menambah layanan atau produk baru yang bisa menarik lebih banyak pelanggan.

7. Peran Kurator dalam Proses Pailit

Kurator adalah pihak yang ditunjuk pengadilan untuk mengurus aset perusahaan yang terkena hal itu. Tugas utama kurator adalah mengelola dan menjual aset perusahaan agar hasilnya bisa digunakan untuk membayar utang kepada kreditur. Dalam proses ini, kurator harus bertindak netral dan profesional demi memastikan hak kreditur terpenuhi sesuai ketentuan.

Proses ini seringkali panjang dan membutuhkan transparansi. Bagi kreditur, keberadaan kurator memastikan bahwa ada pihak yang bertanggung jawab mengurus aset perusahaan yang pailit.


Kesimpulan

Jadi, Sobat sekarang udah lebih paham tentang pailit, kan? Mulai dari pengertian dasar, perbedaan dengan bangkrut, hingga proses dan dampaknya bagi perusahaan. Pailit adalah status hukum yang harus dijalani ketika sebuah perusahaan atau individu nggak bisa memenuhi kewajiban finansialnya. Meskipun situasi ini nggak diinginkan oleh siapapun, penting untuk memahami dan mengambil langkah preventif agar bisnis tetap aman dan stabil.

Dan ingat, Sobat bisa memanfaatkan tools seperti Moota untuk memantau keuangan bisnis, sehingga lebih mudah mendeteksi masalah keuangan sejak dini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan PPN Jadi 12 Persen di 2025: Barang Apa Aja yang Kena Dampaknya?

Hai Sobat Cuan! Udah denger kabar tentang kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang bakal jadi 12%? Yap, mulai 1 Januari 2025, pemerintah bakal menaikkan tarif Pajak tersebut dari yang tadinya 11% menjadi 12%. Kenaikan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Pasti banyak dari Sobat yang bertanya-tanya, barang apa aja sih yang bakal kena dampak dari kenaikan ini? Atau ada juga yang penasaran, apa barang atau jasa tertentu bakal dikecualikan dari kenaikan ini?

pajak ppn

Nah, biar lebih jelas, yuk kita kupas satu per satu soal barang dan jasa yang bakal kena pajak, dan barang apa aja yang nggak kena Pajak PPN.

PPN 12 Persen Mulai Berlaku di 2025, Apa Aja Dampaknya?

Sobat, PPN atau Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang dan jasa di dalam negeri. Jadi, tiap kali kita beli barang atau pakai jasa, sebagian dari harga yang kita bayarkan itu adalah Pajak tersebut. Nah, mulai dari tahun 2025, Sobat akan merasakan sedikit kenaikan harga karena tarif Pajak tersebut bakal naik jadi 12%. Kenaikan ini memang bukan pertama kali, karena sebelumnya Pajak tersebut juga naik dari 10% jadi 11% pada April 2022.

Tujuan utama dari kenaikan ini adalah untuk menambah pemasukan negara. Dan tentu aja, Sobat perlu siap-siap nih buat perubahan harga yang bakal terasa di beberapa sektor. Tapi, tenang, nggak semua barang dan jasa bakal kena Pajak tersebut kok. Ada beberapa pengecualian yang udah diatur dalam undang-undang. Kita bakal bahas lebih lanjut di bawah!

Barang dan Jasa yang Dikecualikan dari PPN

Pertama-tama, kita ngomongin dulu nih barang dan jasa yang nggak kena Pajak tersebut. Menurut Pasal 4A UU HPP, ada beberapa kelompok barang dan jasa yang dibebaskan dari Pajak tersebut, alias nggak bakal terpengaruh kenaikan 12% ini.

Barang yang Dikecualikan dari PPN:

  1. Makanan dan Minuman di Tempat Makan
    Barang-barang yang dijual di restoran, hotel, warung, atau tempat makan lainnya nggak dikenakan PPN. Jadi, kalau Sobat makan di luar atau pesan katering, tenang aja, harga yang Sobat bayar nggak termasuk PPN 12% karena sudah termasuk pajak daerah.
  2. Uang, Emas Batangan, dan Surat Berharga
    Barang-barang yang termasuk uang, emas batangan (khusus untuk cadangan devisa negara), dan surat berharga juga nggak kena PPN.

Jasa yang Dikecualikan dari PPN:

  1. Jasa Keagamaan
    Semua jenis jasa yang berkaitan dengan aktivitas keagamaan, seperti layanan di tempat ibadah, nggak dikenakan PPN.
  2. Jasa Kesenian dan Hiburan
    Jasa yang dilakukan oleh pekerja seni dan hiburan, seperti konser atau pertunjukan, juga nggak kena PPN, karena ini merupakan objek pajak daerah.
  3. Jasa Perhotelan
    Kalau Sobat nginap di hotel atau menyewa ruangan di hotel, nggak perlu khawatir soal PPN karena jasa ini udah dikenakan pajak daerah, bukan PPN.
  4. Jasa Pemerintah
    Jasa yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan umum, seperti layanan administrasi atau pelayanan publik, nggak kena PPN.
  5. Jasa Penyediaan Tempat Parkir
    Parkir kendaraan juga termasuk dalam jasa yang bebas PPN, karena ini diatur sebagai pajak daerah.
  6. Jasa Katering
    Kalau Sobat suka pesan katering buat acara atau kebutuhan harian, jasa boga atau katering juga nggak dikenakan PPN.

Barang dan Jasa yang Kena PPN

Nah, setelah kita bahas barang dan jasa yang bebas dari Pajak, sekarang kita lihat daftar barang dan jasa yang bakal kena PPN 12% di 2025. Mengacu pada UU Nomor 42 Tahun 2009, berikut adalah jenis barang dan jasa yang dikenakan Pajak:

  1. Barang Kena Pajak (BKP)
    Semua barang yang diproduksi di dalam negeri atau diimpor dari luar negeri yang sifatnya kena pajak akan dikenakan PPN. Misalnya, produk elektronik seperti televisi, kulkas, dan gadget bakal kena PPN. Begitu juga barang-barang kayak tas, pakaian, sepatu, hingga kosmetik.
  2. Impor Barang
    Setiap barang yang diimpor ke Indonesia juga kena PPN, mulai dari bahan baku industri hingga barang konsumsi. Jadi, kalau Sobat beli barang dari luar negeri, jangan kaget kalau harganya naik karena kena PPN impor.
  3. Jasa Kena Pajak (JKP)
    Layanan atau jasa yang ditawarkan di dalam negeri, seperti jasa perbaikan, konstruksi, hingga layanan teknologi informasi, bakal kena PPN. Layanan digital seperti langganan Netflix, Spotify, atau platform streaming lainnya juga termasuk jasa yang kena PPN.
  4. Ekspor Barang dan Jasa
    Pengusaha yang mengekspor barang kena pajak ke luar negeri juga dikenakan PPN. Begitu juga ekspor jasa kena pajak, seperti jasa konsultasi atau pengembangan teknologi.

Jadi, misalnya Sobat beli baju, sepatu, atau produk kecantikan, Sobat perlu siap-siap buat kena PPN 12% mulai tahun depan. Begitu juga kalau Sobat langganan layanan streaming kayak Netflix atau Spotify, bakal ada tambahan biaya karena layanan ini juga dikenakan Pajak.

Bagaimana Kenaikan PPN Mempengaruhi Konsumen?

Kenaikan Pajak tersebut dari sebelumnya 11% ke 12% tentu bakal terasa buat sebagian konsumen. Bayangin aja, setiap barang atau jasa yang Sobat beli harganya bakal sedikit naik karena tambahan Pajak. Misalnya, kalau Sobat beli produk elektronik seharga Rp1 juta, dengan PPN 11%, Sobat bakal bayar Rp1,110,000. Tapi dengan Pajak tersebut menjadi 12%, harganya jadi Rp1,120,000. Meskipun perbedaannya cuma sedikit, tapi kalau dikalikan dengan banyak pembelian, tentu bakal terasa.

Selain itu, sektor bisnis juga bakal ikut terpengaruh. Pengusaha harus menyesuaikan harga jual mereka untuk mengimbangi kenaikan Pajak. Meskipun Pajak ini ditanggung oleh konsumen, pengusaha perlu melakukan perubahan dalam sistem penagihan dan administrasi pajak mereka.

Apa yang Bisa Sobat Lakukan?

Sebagai konsumen, Sobat bisa melakukan beberapa hal untuk menghadapi kenaikan Pajak tersebut. Pertama, Sobat bisa mulai lebih cermat dalam mengatur pengeluaran. Prioritaskan kebutuhan dan alokasikan dana dengan bijak. Kedua, Sobat bisa memanfaatkan promo atau diskon dari penjual untuk mengimbangi kenaikan harga akibat Pajak tersebut. Banyak toko yang biasanya memberikan diskon besar menjelang akhir tahun, jadi manfaatkan kesempatan ini!

Selain itu, penting buat Sobat untuk lebih memahami mana barang yang kena Pajak tersebut dan mana yang nggak. Dengan begitu, Sobat bisa lebih bijak dalam berbelanja dan nggak kaget dengan perubahan harga yang terjadi.

Kesimpulan

Kenaikan PPN menjadi 12% di tahun 2025 mungkin bikin Sobat Cuan merasa ada beban tambahan saat belanja barang atau jasa. Tapi, dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa aja barang dan jasa yang kena atau nggak kena Pajak, Sobat bisa lebih siap dalam menghadapi perubahan ini. Ingat, tujuan dari kenaikan Pajak ini adalah untuk meningkatkan pemasukan negara yang nantinya bisa digunakan buat pembangunan nasional dan layanan publik.

Jadi, jangan terlalu khawatir, Sobat! Selama kita bisa mengatur pengeluaran dengan bijak dan memahami peraturan pajak yang berlaku, kenaikan Pajak tersebut bisa dikatan nggak akan terlalu membebani. Selalu cek lagi harga barang sebelum membeli, dan manfaatkan berbagai diskon yang ada. Siap menyongsong 2025 dengan penuh perencanaan keuangan yang lebih baik? Yuk, atur keuangan Sobat dengan lebih cermat dengan moota mulai sekarang!

Baca Selengkapnya
1 2 3 6
Moota merupakan aplikasi untuk pengecekkan mutasi dan saldo rekening Anda, dimana mutasi rekening Anda kami dapatkan dari akun iBanking Anda.
Office
Jl. Sunda, No 85, Kel. Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112
Workshop
Jl Terusan Cikutra Baru No. 3B Kel. Neglasari Kec. Cibeunying Kaler Bandung
Download Moota di
2024 © All rights reserved
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram