Daftar Isi
Error!
No 'toc_widget' widget registered in this installation.

Mengenal Aplikasi iBanking Untuk Semua Bank

arizaz
September 18, 2024

Bagi Anda berbisnis online tentu bukan hal yang baru lagi jika mempunyai banyak rekening bank. Namun ada satu yang menjadi kendala yaitu terlalu banyak waktu untuk cek mutasi dari pembeli dari berbagai jenis internet banking. Sehingga Moota hadir di tengah-tengah pebisnis untuk membantu mengelola perihal mutasi atau kebutuhan bisnis online menjadi lebih praktis.

Mengenal Moota, Aplikasi iBanking Untuk Semua Bank

1. Bisa Kembangkan Bisnis Tanpa Ribet

Bagi Anda yang repot mengurus orderan setiap harinya namun memiliki keinginan agar bisnis lancar dan berkembang maka aplikasi web ini adalah jawabannya. Sudah banyak toko online yang menggunakan aplikasi ini sebagai ‘tangan kanan’ untuk mengurus hal-hal penting yang belum sempat dikendalikan pemilik.

Sudah banyak pemilik bisnis online yang kini mempercayakan aplikasi web ini untuk mengelola keuangan. Selain praktis, ia juga mampu memberikan kesempatan pebisnis untuk mengembangkan usahanya dan mendapatkan pandangan positif dari pelanggan.

2. Aplikasi User Friendly

Moota merupakan aplikasi web yang diintegrasikan untuk bisnis baik online maupun konvensional yang menggunakan pembayaran dengan cara transfer. Selain menawarkan kemudahan, aplikasi ini juga mengusung aplikasi user friendly dengan user interface yang nyaman sehingga pengguna dapat lebih leluasa dalam menggunakannya.

Aplikasi web ini juga cocok digunakan untuk bisnis online terkini seperti dropship atau metode bisnis menjadi reseller yang memiliki peluang untuk sukses. Selain itu, ia juga mendukung e-commerce dengan cara verifikasi dan aktivasi yang singkat.

3. Didukung Bank Nasional

Anda tidak perlu ragu dengan aplikasi web ini karena ia sudah support bank nasional yang beberapa diantaranya adalah banyak syariah, bisnis serta personal. Dengan demikian Anda bisa dengan mudah cek mutasi menggunakan ibanking dari berbagai rekening. Anda bisa mengatur transaksi sesuai kebutuhan misal ingin transaksi untuk debit, kredit atau justru keduanya.

4. Mutasi data tidak terbatas

Salah satu yang paling menarik dari aplikasi ini adalah mutasi data unlimited alias tidak terbatas sehingga data transaksi bisnis online Anda tersimpan di akun selama masa aktif berlaku. Anda juga akses akun kapan saja dimana saja asal sudah terdaftar dan memiliki koneksi internet yang bagus.

Data bisnis tersebut hanya bisa diakses oleh Anda sendiri sehingga privasi akun dan transaksi sangat terjaga. Dengan begitu Anda bisa mewujudkan bisnis dengan data enskripsi yang pasti aman dan bisa menikmati hidup dari hasil bisnis.

5. Sebuah aplikasi yang aman dan terpercaya

Bagian yang tidak kalah penting pada aplikasi web pengelola keuangan yakni segi keamanan konsumen dan kepercayaan. Sudah bukan hal baru lagi bahwa tidak semua aplikasi memberikan keamanan yang menjamin semua data pelanggan dengan ketat. Namun berbeda dengan aplikasi web ini karena ia telah menggunakan protokol https yang sudah diverifikasi.

Protokol https pada aplikasi web akan membantu menjaga keamanan data lebih maksimal. Banyaknya rekening pada bisnis membuat keamanannya lumayan rentan terlebih jika menggunakan internet banking yang mempunyai risiko kebocoran data, terserang malware atau bahkan terserang virus.

Demikian informasi tentang Moota sebagai salah satu aplikasi internet banking untuk semua rekening bank. Selain multifungsi, aplikasi ini memberikan keuntungan bagi penggunanya baik itu untuk perkembangan bisnis maupun individu. Tak perlu khawatir masalah keamanan karena aplikasi ini sangat aman dimana semua data disimpan dan hanya bisa diakses pemilik akun. Silahkan cek informasinya di Moota.

Kelola Keuangan Berbagai Akun Bank Dalam Satu Dashboard Dan Cek Transaksi Secara Otomatis
Artikel Terkait

Krisis Guncang Singapura, Restoran di Singapura Tutup Massal

Faktanya bikin tercenung, lebih dari 3.000 usaha F&B di Singapura tutup sepanjang 2024 level tertinggi hampir dua dekade. Di sisi lain, porsi penjualan F&B via online menembus 26,3% pada Agustus 2025, ketika total penjualan F&B justru turun tipis 0,4% (YoY). Jadi, bukan sekadar “musim sepi”: pola konsumsi memang bergeser. Ini bukan gosip; ini data resmi saat Krisis Guncang Singapura. CNA Lifestyle+1

Siapa yang Paling Terdampak

Kita bicara semua format: kafe rumahan, cloud kitchen, resto keluarga, sampai grup multi-gerai. Pemain single-location paling rentan saat sewa naik dan trafik tak ikut naik; pelaku yang masih mengandalkan verifikasi pembayaran manual juga mudah “kehabisan napas” karena uang masuk terlambat tercatat. Realitanya, Krisis Guncang Singapura paling dulu memukul bisnis yang ritme kas hariannya lambat meski outlet tampak ramai. CNA Lifestyle

Apa yang Sebenarnya Terjadi

Bukan sekadar ekonomi lesu. Kombinasi sewa yang menanjak, biaya tenaga kerja tinggi, pasokan pekerja sulit, plus perubahan perilaku makan (lebih banyak pick-up/delivery) membuat margin menipis. Ironisnya, meski banyak yang tutup, tetap ada ribuan pembukaan baru pada 2024 kompetisi makin brutal dan seleksi alam berlangsung. CNA

Kapan Gelombang Menguat

Gelombangnya kentara sejak 2024 dan berlanjut hingga 2025. Data resmi Agustus 2025 menunjukkan penurunan F&B (YoY), membalik pertumbuhan Juli. Di waktu yang sama, porsi online mencapai lebih dari seperempat total F&B; artinya, panggung persaingan ikut pindah ke layar ponsel. Base

Di Mana Dampaknya Paling Terlihat

Area dengan sewa premium mencatat tekanan paling keras lahan strategis diperebutkan pemain bermodal tebal. Di kanal penjualan, online jadi arena utama: dari rekomendasi sosial, hasil pencarian aplikasi pesan-antar, sampai checkout di website. Kalau alur bayar ribet dan opsi metode terbatas, calon pembeli pindah dalam detik. Diskursus publik tentang kenaikan sewa dan seruan reformasi kontrak pun menguat sepanjang 2025. CNA

Kenapa Banyak yang Tersapu

Sederhana tapi krusial: arus kas kalah cepat dari arus biaya. Sewa jatuh tempo, gaji harus keluar, utilitas tak bisa menunggu sementara uang dari pelanggan tertahan (verifikasi manual, salah tag, telat rekonsiliasi). Ditambah pendatang baru yang efisien terutama brand F&B asal Tiongkok yang membawa proses ramping, supply chain rapi, dan modal untuk mengunci lokasi prime. Kompetisi harga makin sengit, ekspektasi pelanggan makin tinggi. Reuters

Bagaimana Bertahan & Tumbuh

Kunci napas lewat kas harian

  • Otomatiskan verifikasi pembayaran (transfer bank, VA, QRIS, cash) agar pesanan langsung diproses dan uang langsung tercatat.
  • Terapkan rekonsiliasi D-1: cocokkan order–pembayaran–pengiriman tiap malam.
  • Siapkan buffer kas 30 hari untuk biaya tetap (sewa, gaji inti, utilitas).
    Ini fondasi agar Krisis Guncang Singapura tak menggerus operasional harian hanya karena kas “seret”.

Rapikan menu untuk margin-mix

  • Tandai menu kontributor margin tertinggi; jadikan “bintang” di board dan paket bundling.
  • Pangkas porsi/packaging yang tak menambah nilai.
  • Untuk delivery, prioritaskan item yang aman tekstur & stabil waktu tempuh.

Atur harga & promo dengan data, bukan tebakan

  • Rumus cepat: HPP + biaya operasional per unit → margin target + buffer promo.
  • Uji 2–3 varian harga per kanal (dine-in vs delivery) selama 7 hari.
  • Hindari diskon rata; fokuskan promo ke jam sepi, paket keluarga, atau pelanggan lama.

Perkuat kanal penjualan

  • Seimbangkan dine-in, pick-up, delivery, pre-order.
  • Pastikan checkout tanpa drama dengan opsi metode bayar favorit pelanggan hal kecil yang sering menyelamatkan margin harian.
  • Ingat: 26,3% penjualan F&B kini online jaga ketersediaan, SLA, dan pengalaman bayar. Base

Produktivitas tim mengalahkan jumlah orang

  • Standarkan SOP prep, layout dapur, batch cooking, dan titik plating.
  • Latih kru lintas peran agar jam sibuk bisa ditangani tim ramping.
  • Otomatiskan dulu kerja admin (konfirmasi bayar, laporan kas) ketimbang buru-buru tambah headcount.

Negosiasi sewa & kontrak berbasis angka

  • Masuk negosiasi bawa data: omzet/m², jam kunjungan puncak, rencana aktivasi.
  • Ajukan eskalasi sewa bertahap atau masa bebas sewa saat renovasi peningkat trafik.
  • Narasi publik soal reformasi sewa makin keras pahami opsinya dan pakai sebagai pijakan dialog sehat. CNA

Contoh Nyata: “Kas Lebih Cepat = Nafas Lebih Panjang”

Sebut saja Resto A. Selama ini, order sering “parkir” menunggu cek mutasi; kas harian pun molor. Mereka mengaktifkan notifikasi pembayaran real-time lintas metode. Dalam dua minggu, cash-in masuk 18–24 jam lebih cepat ketimbang sebelumnya. Data pemasukan harian menunjukkan shift sore punya margin-mix terbaik saat bundling “mains + house drink” dipopulerkan akhirnya jadwal prep & stok disetel ulang. Hasilnya: vendor dibayar tepat waktu, stok aman, dan ritme layanan kembali stabil. Begini cara mengubah “ramai tapi tekor” menjadi “stabil dan tumbuh” saat Krisis Guncang Singapura.

Pelajaran untuk UMKM F&B di Indonesia

  • Kecepatan uang masuk tak kalah penting dari promo. Otomasi pembayaran → proses order ngebut → kas harian stabil.
  • Kanal berlapis wajib: jangan bertumpu ke satu sumber traffic.
  • Menu-harga lincah: update ringan tapi rutin lebih efektif daripada rombak besar yang jarang.
  • Negosiasi sewa pakai metrik operasional, bukan harapan.
  • Bersaing dengan pemain efisien: belajar dari proses mereka, bukan sekadar melawan.

Operasional Bayar = Nadi Bisnis: Serahkan ke Moota

Begitu kas harian jadi prioritas, Moota membantu uang masuk cepat & tercatat rapi.

  • Transfer bank, Virtual Account, QRIS, dan cash terpantau otomatis dengan notifikasi real-time.
  • Dashboard ringkas memudahkan Anda membaca produk/shift/kanal paling cuan jadi keputusan menu, promo, dan stok lebih akurat.
  • Tim fokus ke rasa & layanan, bukan cek mutasi manual.
    Pelajari selengkapnya: moota.co

Pingin Etalase Sendiri tapi Tetap Simple?

Kalau Anda ingin A/B test judul menu, foto, bundling, dan pre-order di “rumah sendiri” (domain & data pembeli milik Anda), cek Traksee. Idenya: bikin toko online sesimpel marketplace tetapi kontrol penuh tetap di tangan Anda cocok untuk iterasi cepat yang berdampak langsung ke kas harian.
Gabung waiting-list:

Raih Peluang Baru untuk Digapai

Penutup, Krisis Adalah Alarm, Bukan Vonis

Kabar penutupan di Singapura adalah alarm: biaya naik, pola konsumsi berubah, persaingan makin tajam. Namun alarm tidak harus jadi vonis. Dengan cashflow harian disiplin, menu–harga–kanal yang lincah, dan proses bayar yang mulus, bisnis F&B tetap bisa stabil bahkan naik kelas di tengah Krisis Guncang Singapura.

Baca Selengkapnya

Judul Produk Yang Menjual Banyak Gagal Karena Salah Fokus

Dalam hitungan detik, calon pembeli memutuskan mau scroll atau klik. Bukan karena diksi paling puitis, tetapi karena judul terasa “itu aku banget.” Seringnya kita kalah bukan karena kurang kreatif, melainkan karena salah fokus: sibuk menjelaskan apa produknya, lupa menunjukkan hasil akhir yang mereka inginkan. Di artikel ini, kita luruskan mindset dan ubah cara menulis supaya jadi judul produk yang menjual—singkat, tajam, dan relevan untuk masalah audiens.

Judul Produk Yang Menjual

Siapa yang Perlu Mengubah Cara Menulis Judul?

Untuk Anda yang pegang toko online di marketplace, IG/TikTok Shop, atau website sendiri; untuk UMKM yang dikejar waktu; untuk brand yang ingin CTR naik tanpa “bakar” diskon. Jika tayangan tinggi tapi klik tipis, atau keranjang terisi tapi tak lanjut bayar, pembenahan judul adalah langkah tercepat dan termurah memulihkan performa. Intinya: siapa pun yang butuh judul produk yang menjual—bukan sekadar terdengar canggih.

Apa yang Sebenarnya Salah dari Judul Kita?

Masalah klasik ada dua. Pertama, kita terlalu semangat mendeskripsikan apa produknya—“Ebook Digital Marketing 200 Halaman”, “Kopi Arabika Premium”, “Sepatu Lari Teknologi X”. Kedua, kita mengejar kata-kata “keren” yang tidak nyambung dengan kebutuhan audiens. Padahal, orang tidak peduli produk Anda secara intrinsik; mereka peduli masalah mereka. Tugas judul adalah bertindak sebagai “diagnosa singkat”—membaca situasi mereka sekarang dan menjanjikan hasil yang diinginkan.

Kapan Pendekatan Baru Harus Diterapkan?

Sekarang juga—bahkan sebelum update foto produk. Terapkan saat Anda hendak launch varian, mengubah harga, masuk kanal baru, atau melihat impresi tinggi namun klik rendah. Lakukan audit judul mingguan untuk tiga produk terlaris. Kembalikan judul ke esensinya: masalah → hasil. Begitu CTR dan “tambah ke keranjang” membaik, pertahankan pola pemenang dan jadikan benchmark untuk produk lain.

Di Kanal Mana Perubahan Paling Terasa?

Di mana pun orang memindai cepat: listing marketplace, feed dan live shopping, hasil pencarian internal, header halaman produk, hingga copy iklan. Judul juga bekerja sebagai “pintu gerbang” di katalog WhatsApp/Telegram dan subject email campaign. Konsistensi lintas kanal penting; satu framing yang menang di marketplace biasanya mudah “diterjemahkan” ke IG Shop atau website tanpa mengubah nyawa pesannya.

Kenapa Fokus ke Hasil Akhir Mengubah Performa?

Karena hasil akhir adalah bahasa paling manusiawi: rasa lega, hemat waktu, percaya diri, performa harian lebih baik. Saat judul mem-frame pergeseran kondisi (dari capek → produktif; dari bingung → jelas langkahnya; dari takut salah → pede), otak audiens otomatis menilai relevansi. Kita memotong “jarak kognitif” yang biasanya dihabiskan untuk menebak-nebak manfaat. Hasilnya: klik naik, biaya akuisisi menurun, dan pembaca datang ke deskripsi sudah setengah yakin.

Cara Menulis Judul yang Menjual: Rumus Praktis

Kita ambil spirit carousel Anda dan turunkan ke langkah operasional:

  1. Diagnosa dulu, deskripsi belakangan.
    Buka dengan “rasa sakit” atau target yang diidamkan. Contoh: alih-alih “Ebook SEO 180 Halaman”, gunakan “Naikkan Trafik Organik 2x dengan Checklist SEO Pemula”. Produk tetap disebut, tapi setelah manfaat.
  2. Ganti “fitur” jadi “hasil”.
    Bukan “Kopi Arabika Premium 250 g”, tetapi “Pagi 2x Lebih Produktif—Kopi Arabika yang Nendang tanpa Deg-degan”.
  3. Tambahkan pengukur konkret.
    Waktu, kapasitas, durasi, angka perbaikan. “Rapiin Workflow Harian dalam 7 Hari”, “Lari 5K Tanpa Lutut Nyut-Nyutan”.
  4. Hindari kata kosong.
    “Premium”, “terbaik”, “no.1” tanpa bukti tidak menambah keyakinan. Tukar dengan data: garansi 30 hari, rating 4,8/5, pengiriman 24 jam.
  5. Uji 3 variasi sekaligus.
    Satu fokus “masalah”, satu fokus “hasil”, satu fokus “bukti”. Pilih pemenang berdasar CTR dan Add to Cart, bukan feeling.

Fokus yang Salah: Kenapa Tidak Ada yang Klik

Kita sering terpikat menjelaskan APA: jumlah halaman, jenis beans, teknologi bantalan. Semua benar, tapi bukan prioritas pertama. Audiens bertanya: “Aku lagi butuh apa?” dan “Hasilnya apa buatku?” Kalau judul belum menjawab dua hal itu, kreatif sehebat apa pun akan lewat di timeline tanpa bekas. Mindset yang benar: judul = diagnosa + janji hasil yang langsung terasa.

Berhenti Menjual Produk, Mulailah Menjual “Hasil Akhir”

Bayangkan bor vs lubang. Orang tidak membeli bor; mereka membeli lubang rapi untuk menggantung rak. Tugas judul adalah “menyodorkan lubangnya” dulu—hasil akhir yang mereka cari—baru kemudian memperkenalkan “bor” sebagai cara paling praktis untuk sampai ke sana. Contoh di ruang edukasi: bukan “Kursus Public Speaking”, tetapi “Presentasi di Depan Bos tanpa Gemeteran dalam 14 Hari.” Outcome-nya jelas, rasanya kebayang, waktunya konkret. Inilah inti judul produk yang menjual.

Contoh Perbandingan: Fokus Produk vs Fokus Hasil

  • Fokus Produk: “Kopi Arabika Premium.”
    Fokus Hasil: “Bikin Pagi Kamu 2x Lebih Produktif dengan Kopi Ini.”
  • Fokus Produk: “Sepatu Lari Bantalan X.”
    Fokus Hasil: “Lari 5K Tanpa Cedera Lutut—Bantalan Nyaman, Pijakan Stabil.”
  • Fokus Produk: “Ebook Digital Marketing 200 Halaman.”
    Fokus Hasil: “Kalender Konten 30 Hari: Tinggal Ikuti, Engagement Naik Tiap Minggu.”
  • Fokus Produk: “Serum Niacinamide 10%.”
    Fokus Hasil: “Kulit Lebih Rata & Cerah dalam 14 Hari—Ringan, Cepat Menyerap.”

Polanya konsisten: hasil akhir memotong jarak dari “apa itu” ke “apa untungnya buat saya”.

Judul Itu Pintu Gerbang—Lanjutkan dengan Bukti & Ajakan yang Jelas

Judul menggaet klik; deskripsi singkat menegaskan siapa produk ini untuk, bagaimana cara pakai, dan apa buktinya. Tambahkan satu testimoni pendek, rating bintang, atau garansi tukar. Akhiri dengan ajakan tegas: “Coba 7 Hari”, “Kirim 24 Jam”, atau “Chat untuk Cek Stok.” Lalu jalankan eksperimen: pilih tiga produk terlaris, buat tiga variasi judul per produk, dan uji selama 5–7 hari. Pilih pemenang berdasarkan data—bukan debat.

Template 1–Liner (Copas, Modifikasi, Tes)

  • Masalah → Hasil: “Capek Ngiklan Tanpa Hasil? Dapatkan Leads Pertama dalam 72 Jam.”
  • Outcome → Bukti: “Rapiin Keuangan Harian dalam 7 Hari—Dipakai 1.200+ UMKM.”
  • Waktu → Manfaat: “Tidur Nyenyak 8 Jam Tanpa Pusing Pagi—Bantal Penopang Leher.”
  • Tanpa Rasa Khawatir: “Masak Tanpa Minyak Berlebih—Panci Anti Lengket Garansi 1 Tahun.”

Simpan di spreadsheet, rotasi mingguan, catat CTR & ATC. Itulah jalan cepat menemukan judul produk yang menjual di toko Anda.

Soft-Selling: Mau Etalase Sendiri tapi Tetap Simple?

Kalau Anda ingin bereksperimen cepat dengan judul, deskripsi, dan bundling tanpa kehilangan kendali atas domain, brand, dan data pelanggan, Traksee layak dicoba. Bayangkan bikin toko online sesimpel marketplace, namun toko benar-benar milik Anda, sehingga pengujian judul dan varian bisa dilakukan tanpa terkunci oleh algoritma platform lain.
Gabung Waiting List Traksee:

Raih Peluang Baru untuk Digapai

Bonus Operasional: Klik Sudah Naik, Pastikan Bayarnya Mulus

Judul yang tepat mengundang klik; sistem pembayaran yang rapi memastikan uang masuk. Agar alur “lihat → klik → bayar → kirim” berjalan cepat, integrasikan verifikasi otomatis untuk transfer bank, VA, dan QRIS. Di sinilah Moota membantu: notifikasi real time ketika pembayaran masuk, dashboard pemasukan yang mudah dibaca, dan alur operasional yang tidak tersendat hanya karena cek mutasi manual. Anda fokus menulis judul produk yang menjual; Moota memastikan arus kasnya mengalir.

Penutup: Kreatif Itu Penting, tapi Relevansi Menang

Judul bukan panggung ego; judul adalah jembatan tercepat dari masalah mereka ke hasil yang mereka mau. Saat fokus geser dari “kita punya apa” ke “Anda dapat apa”, performa biasanya mengikuti. Mulai malam ini, pilih tiga produk terlaris Anda, tulis tiga versi judul, dan tes selama seminggu. Perbaiki yang kalah, gandakan yang menang. Konsistenkan proses ini—dan saksikan rak digital Anda makin sering “dikunjungi,” bukan sekadar dilewati.

Baca Selengkapnya

Cara Hitung Harga Jual Paling Sederhana

Kenapa Banyak Produk Laris tapi Bisnisnya Tetap “Seret”? Sering kejadiannya gini, produk kelihatan laku, traffic bagus, komentar ramai, tapi uang yang nyangkut di rekening tipis. Bukan semata karena promosi kurang—seringnya karena rumus harga kurang rapi. Biaya kecil yang “kayaknya sepele” (kemasan, ongkir masuk, tools, listrik) ternyata bocor perlahan dan memangkas margin. Kabar baiknya, Anda tidak butuh spreadsheet rumit untuk bereskan ini. Cukup tiga langkah ringan, dan kita bisa kunci harga yang adil buat pelanggan, sehat buat bisnis. Cara Hitung Harga Jual Paling Sederhana Dengan Rumus tiga langkah, biar harga pas dan margin aman

Cara Hitung Harga Jual Paling Sederhana

Untuk Siapa Rumus Ini Cocok?

Untuk Kita—UMKM yang baru mulai, brand D2C yang lagi scale, sampai penjual yang operasionalnya masih di-handle tim kecil. Rumus ini didesain praktis dan cepat, supaya Anda tidak terjebak di angka yang ribet. Kalau Anda jualan via IG, marketplace, atau website sendiri, pendekatan ini tetap relevan dan gampang diterapkan.

Apa Tujuan Utama Rumus Ini?

Tujuannya sederhana: menentukan harga jual yang menutup semua biaya hingga barang siap dijual plus biaya operasional per unit, lalu menambahkan margin yang realistis. Dengan kata lain, rumus ini menyeimbangkan keterjangkauan untuk pelanggan dan keberlanjutan untuk bisnis. Fokus kita bukan sekadar “murah atau mahal”, tapi fair dan berkelanjutan.

Kapan Kita Pakai Rumus Ini?

Sekarang juga—bahkan sebelum desain label final atau foto produk jadi. Setiap kali Anda:

  • Mau launching varian baru,
  • Ngerasa margin menipis,
  • Atau biaya operasional berubah (misalnya iklan lagi naik),
    revisi harga dengan rumus ini. Biasakan review bulanan agar angka selalu up-to-date.

Di Mana Rumus Ini Paling Berguna?

Di titik-titik keputusan: kartu produk (price tag), katalog ke reseller, dan halaman checkout di toko online Anda. Rumus ini juga berguna saat Anda diskusi promosi dengan tim marketing—biar diskon tidak membakar margin tanpa sadar.

Kenapa Cara Ini Aman Buat Margin?

Karena kita menambahkan operasional per unit sebelum pasang margin. Banyak pebisnis hanya menjumlahkan HPP lalu langsung markup, padahal operasional bulanan itu nyata: iklan, listrik, subscription tools, hingga gaji admin (kalau sudah ada). Dengan memasukkan faktor ini sejak awal, harga jual mencerminkan kondisi sebenarnya, bukan harapan.

Bagaimana Langkahnya?

Ada tiga langkah. Kita pakai contoh sederhana supaya kebayang:

Langkah 1, Hitung HPP (Harga Pokok Produksi)

Bayangkan produk serum 30 ml. Komponen biayanya:

  • Bahan: Rp25.000
  • Produksi: Rp10.000
  • Kemasan: Rp5.000
  • Ongkir masuk (bahan/kemasan): Rp3.000

Total HPP = Rp25.000 + Rp10.000 + Rp5.000 + Rp3.000 = Rp43.000.

Prinsipnya: HPP adalah semua biaya hingga produk siap dijual per unit. Kalau ada biaya yang membuat produk siap tampil di etalase, masukkan. Di sinilah biasanya terjadi “kebocoran kecil”—kemasan dan ongkir masuk sering terlewat.


Langkah 2, Tambah Operasional (Dijadikan Per Unit)

Hitung operasional bulanan yang paling relevan. Misal:

  • Iklan: Rp400.000
  • Listrik: Rp100.000
  • Tools (subscription): Rp200.000
    Total operasional bulanan = Rp700.000.

Lalu, tentukan target penjualan (konservatif) bulan ini. Misal: 100 unit.
Berarti operasional per unit = Rp700.000 / 100 = Rp7.000.

Sekarang, gabungkan HPP + operasional per unit:
Rp43.000 + Rp7.000 = Rp50.000.

Angka Rp50.000 ini adalah dasar harga sebelum margin—cerminan biaya riil untuk membuat satu unit serum benar-benar “siap dijual” dan “siap dipasarkan”.


Langkah 3, Pasang Margin (Tambah Buffer Promo)

Tentukan margin target. Misal kita incar 40%.
Harga dasar (Rp50.000) × 1,4 = Rp70.000.

Selanjutnya, tambahkan buffer promo untuk diskon kecil atau ongkos kecil tak terduga. Misal 7%:
Rp70.000 × 1,07 = Rp74.900.

Nilai Rp74.900 ini enak dipandang di etalase, tetap kompetitif, dan margin aman saat Anda perlu kasih diskon tipis atau ikut campaign. Kalau perlu “angka psikologis” lain (misal Rp75.000 flat), pastikan Anda paham konsekuensi ke margin—kecil tapi bisa berarti.

Contoh Lengkap, Dari Nol ke Harga Etalase

  1. HPP: Rp43.000
  2. Operasional per unit: Rp7.000
  3. Dasar harga: Rp50.000
  4. Margin 40% → Rp70.000
  5. Buffer promo 7%Rp74.900 (harga jual akhir)

Dengan pola ini, harga Anda menutup semua biaya, menghasilkan margin sehat, dan siap hadapi promo tanpa bikin bisnis megap-megap.


Hal-Hal yang Sering Terlewat (Jangan Lupa)

  • Biaya kecil: selotip, bubble wrap, filler box, stiker, tinta printer.
  • Ongkir masuk: bahan baku dan kemasan (kadang beda vendor, beda ongkir).
  • Retur/cacat: setidaknya siapkan persentase kecil sebagai “biaya risiko”.
  • Biaya transaksi: jika memakai payment gateway tertentu, pahami skema biayanya.
    Tipsnya, buat ceklis bulanan. Semakin rutin, semakin presisi.

Optimasi Setelah Harga Jadi, Komunikasi & Promosi yang Cerdas

Begitu harga rapi, cara Anda mengomunikasikan nilai jadi pembeda. Tulis alasan harga Anda “masuk akal”: kualitas bahan, proses produksi rapi, efek penggunaan, dan layanan purna jual. Saat bikin promo, gunakan buffer yang sudah disiapkan agar diskon tidak memakan margin inti. Untuk bundling, pastikan paket tetap mengikuti prinsip tiga langkah di atas—cek ulang margin paket, jangan cuma “keliatannya menarik”.

Operasional Transaksi: Biar Cashflow Ngalir Mulus

Harga sudah pas, tinggal pastikan uang masuknya rapi. Urusan transaksi serahkan ke Moota. Dengan Moota, Anda bisa menghitung dan memantau pemasukan dari transfer bank, Virtual Account, QRIS, hingga cash secara otomatis. Notifikasi real time membantu order langsung diproses tanpa menunggu admin cek mutasi manual. Dashboard ringkas bikin Anda cepat melihat produk mana yang paling menguntungkan dan promo mana yang bikin uang benar-benar masuk, bukan sekadar ramai di komentar.

Pelajari selengkapnya: moota.co

Soft Selling, Mau Toko Online “Semudah Marketplace” tapi Tetap Milik Anda?

Kalau Anda ingin menjual di “rumah sendiri” tanpa ribet teknis, Traksee layak dilirik. Idenya: bangun toko online cepat, domain dan brand tetap milik Anda, serta data pembeli jadi aset—bukan sekadar numpang. Pas untuk Anda yang ingin fokus ke produk, layanan, dan harga yang sehat, sementara urusan fondasi toko dibuat simpel.

Gabung Waiting List Traksee:

Raih Peluang Baru untuk Digapai

Studi Mini: Efek Rumus Tiga Langkah di Lapangan

Sebut saja Brand S. Awalnya mereka menetapkan harga serum hanya dari HPP + margin, tanpa operasional per unit. Saat iklan naik, margin mendadak tipis. Setelah menerapkan operasional per unit dan buffer promo, harga baru memang sedikit naik, tapi: komplain diskon “merusak margin” hilang, cashflow lancar, dan tim bisa berani ikut campaign tanpa parno. Kuncinya bukan jual mahal, melainkan jual realistis.

Kesimpulan: Harga Jelas, Margin Aman, Cashflow Lancar

Rumus tiga langkah ini sengaja dibuat sederhana supaya mudah diulang:

  1. HPP rapi → 2) Operasional per unit → 3) Margin + buffer promo.
    Dengan begitu, harga jual Anda menutup biaya, menghasilkan profit layak, dan siap menghadapi promo.

Saat order mulai jalan, pastikan uangnya mengalir cepat dan tercatat rapi. Pakai Moota untuk transfer bank, VA, QRIS, dan notifikasi real time—biar tim fokus ke jualan dan layanan, bukan tersangkut di cek mutasi manual.

#TipsBisnis #hitunghargajual #rezzakurniawan #moota #jualan #tokoonline

Baca Selengkapnya
1 2 3 13
Moota merupakan aplikasi untuk pengecekkan mutasi dan saldo rekening Anda, dimana mutasi rekening Anda kami dapatkan dari akun iBanking Anda.
Office
Jl. Sunda, No 85, Kel. Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112
Workshop
Jl Terusan Cikutra Baru No. 3B Kel. Neglasari Kec. Cibeunying Kaler Bandung
Download Moota di
2024 © All rights reserved
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram