Tutorial

Mengenal Hukum Pareto, agar Bisnis Semakin Efisien

Prinsip atau Hukum Pareto diinisiasi oleh Vilfredo Pareto, seorang ekonom asal italia, di tahun 1906. Ia mendapati bahwa di italia, kepemilikan tanah di Italia, hingga 80% dimiliki oleh sekitar 20% dari populasi di Italia. Daripada itu, Pareto mengembangkan prinsip-prinsipnya dengan asumsi bahwa hampir sebanyak 20% dari kacang polong di kebunnya mengandung 80% keseluruhan dari semua kacang polong. Dan dalam perjalanannya nanti, dikenallah prinsip 80:20 pada tahun 1940 sebagai sebuah distribusi dari hukum kekuatan khusus, kita mengenalnya dengan istilah hukum pareto yang analisis-analisis nya didasarkan pada kualitas hingga cacat produksi yang diperkenalkan oleh Joseph M. Juran, seorang konsultan.

Dalam Teori Pareto dikatakan bahwa untuk banyak kejadian, hingga 80% dari efek yang diperoleh, 20% dikarenakan oleh penyebabnya sehingga dikenal juga dengan aturan 80-20. Joseph M. Juran dikenal sebagai orang pertama yang mengajukan prinsip ini yang menamakan prinsipnya berdasarkan pemikiran ekonomi Italia, Vilfredo Pareto yang di tahun 1906 melakukan pengamatan bahwa 20% dari seluruh populasi menjadi pemegang pendapatan di Italia, hingga 80%. Tetapi dalam realitasnya, terdapat sejumlah faktor di dunia bisnis yang menjadikan teori ini sangat solid. Kendati begitu kita tidak boleh begitu saja mengaplikasikan semua itu pada aktivitas yang kita lakukan. Simak saja contoh berikut ini :

Sekarang cobalah anda bertanya pada seorang manajer makanan dan minuman di sebuah restoran tentang menu yang paling diminati (paling laku), di restorannya itu. Boleh jadi, dari seluruh menu di situ, secara rata-rata, hanya 20% nya saja yang laku keras terjual. Dan istimewanya lagi, ke 20% dari menu itu menjadi penyumbang pemasukan terbesar bahkan hingga 80% dari seluruh pendapatan di restoran itu.

Nah kini anda bisa mencoba mengecek sendiri market share anda. Boleh jadi total 20% dari semua pelanggan anda mengasilkan total pendapatan anda.

Anda bisa melakukan aktivitas promosi yang sangat beragam mulai dari berpromosi di radio, di Koran, memasang billboard, flier, dan lain-lain. Selebihnya anda bisa mencatat atau membuat statistik yang menjelaskan sumber traffic (tamu) sebagai sumber informasi di mana konsumen mendapatkan info mengenai usaha anda. Bukan tak mungkin, hingga 80% dari para tamu itu akan merujuk pada satu hingga dua dari aktifitas advertising anda yang ketika anda coba bandingkan hanya mewakili 20% dari seluruh kegiatan promosi anda.

Sama halnya dengan sumber traffic di website bisnis anda. Tak jarang kita menemukan dalam log kita, hanya sebanyak 20% dari seluruh keyword yang tersedia yang berkonstribusi prositif terhadap share traffic kita (sebanyak hingga 80%).

Tapi kendati begitu, kita berhipotesis sekali lagi bahwa secara harfiah, teori ini tak bisa anda artikan begitu saja. Semisal jika kita katakana bahwa sebanyak 20% karyawan melakukan 80% pekerjaan. Ketika anda meyakini fakta dari teori ini secara membabi buta, itu akan membuat dinamika kerja perusahaan terganggu. Boleh jadi KPI (Key ferformance indicator) menjadi alat ukur yang lebih sesuai.Kita tidak mempunyai hak untuk menghakimi bahwa teori pareto yang telah banyak diterapkan sebagai sesuatu yang valid selain sebagai upaya efisiensi semata. Semisal di beberapa manajemen dan aplikasinya, sering digunakan hukum pareto dan ternyata berhasil. Semisal ketika sepuluh aktivitas yang mutlak perlu dilakukan dibuat dalam rangka menambah kontrol kualitas (quality control), maka hanya dua saja dar sepuluh daftar aktifitas tadi yang kita gunakan.

Baca Sekarang

Apa Perbedaan Reseller dan Dropshipper?

Menjadi orang dewasa berarti kita memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Termasuk dalam hal tanggung jawab keuangan. Kita kini bertanggung jawab untuk tidak lagi tergantung kepada orang tua. Otimatis kita harus melirik beberapa peluang bisnis antara lain dengan menjadi reseller atau dropshipper. Secara umum baik reseller maupun dropshipper ada persamaannya, keduanya merujuk ke usaha dagang. Banyak dilakukan sebagai usaha sampingan. Meski begitu, dua istilah ini ternyata banyak bedanya lho. Dan dalam postingan ini kita sengaja membahas Perbedaan Reseller dan Dropshipper. Apa perbedaan spesifiknya, simak penjelasannya berikut ini :

1. Cara Kerja Sebagai Pembeda Antara Reseller dengan Dropshipper

Cara kerja dari sistem bisnis ini bisa menjadi pembeda yang spesifik. Bisa dikatakan usaha reseller itu serupa dengan pedagang. Reseller harus terlebih dulu membeli barang/nyetok barang dengan cara membeli dari supplier, setelah itu menjualnya kepada konsumen. Beda halnya dengan dropshipper yang bekerja dengan menawarkan dulu barang kepada konsumen, baru nanti setelah ada orderan masuk, pemesanannya diberikan langsung ke distributor atau supplier. Nantinya supplier atau distributor itulah yang mengurus orderan itu lalu mengirim barangnya ke konsumen.

2. Unsur Modal Sebagai Pembeda Antara Reseller dengan Dropshipper

Dari segi modal, tentu saja dropshipper lebih unggul karena sama sekali tidak memerlukan modal. Alasannya karena seorang dropshipper hanya bertugas menawarkan barang saja kepada konsumen tanpa harus membelinya. Berbeda dengan reseller di mana ketika memulai menjalankan bisnisnya memerlukan sejumlah modal untuk membeli barang.

3. Segi Keuntungan Sebagai Pembeda Antara Reseller dengan Dropshipper

Menyimak perbedaan antara reseller dengan dropshipper dari segi keuntungan adalah pembahasan yang menarik. Dalam hal ini tentu seorang reseller memiliki kemungkinan untuk mendapat untung lebih besar karena bisa membeli barang dengan harga sangat murah untuk kemudian dijual dengan harga mahal sesuka hatinya. Beda halnya dengan dropshipper di mana harga barang sudah dipatok oleh penjual sehingga margin keuntungannya terbatas.

4. Faktor Resiko Sebagai Pembeda Antara Reseller dengan Dropshipper

Bekerja menjadi reseller atau dropshipper tak berarti bahwa di sini tidak ada resikonya. Dua pekerjaan ini memiliki beberapa konsekuensi. Semisal ketika seorang dropshipper mendapatkan orderan dalam jumlah banyak namun setelah dikonfirmasikan ke supplier atau distributor ternyata stok barang sedang tidak ada. Begitu pula dengan reseller yang bisa menghadapi resiko, namun berbeda dengan dropshipper. Stok barang yang dimiliki oleh reseller bisa saja tidak laku dalam waktu lama hingga beberapa bulan sebelum ada orderan masuk dan barangnya itu terjual.

5. Aspek Pelayanan Sebagai Pembeda Antara Reseller dengan Dropshipper

Antara reseller dengan dropshipper sistem pelayanannya kepada konsumen tentu tidak sama. Seorang reseller ketika mendapat pesanan barang, ia akan bekerja sendiri memproses pesanan tersebut dengan mengepak sendiri, lalu mengirim sendiri barang pesanan tersebut ke tukang paket. Dalam hal ini pengemasan hingga biaya kirim menjadi urusan dari reseller tersebut. Beda halnya dengan dropshipper di mana ketika terdapat pesanan barang, ia akan menyerahkan list orderan barang itu kepada supplier atau dropshipper. Dalam hal ini masalah pengemasan barang dan pengiriman barang pun menjadi tanggung jawab supplier.

Oke itu tadi Perbedaan Reseller dan Dropshipper yang bisa saya sampaikan di sini. Semoga dengan membaca artikel ini anda bisa menentukan pekerjaan mana yang cocok untuk anda pilih. Lebih dari itu, pastikan juga bahwa anda sudah siap dengan semua konsekuensi dari masing-masing pekerjaan ini.

 

 

 

Baca Sekarang

7 Peluang Usaha Online tanpa Modal yang Menguntungkan

Siapapun tak menolak ketika mendapati beberapa ide bisnis tanpa modal yang bisa dilakukan secara real dan menguntungkan. Berikut kita bahas di sini 7 Peluang Usaha Online Tanpa Modal Yang Menguntungkan untuk dicoba, antara lain :

1. Menjadi Dropshipper atau Reseller

Sebelumnya mungkin anda pernah mendengar istilah dropshipper atau reseller. Merupakan sebuah peluang bisnis online yang bisa dijalankan dengan sama sekali tanpa modal. Yang perlu dimiliki hanya akun medsos saja. Contohnya jika anda membantu menjualkan sepatu sneakers seorang penjual kenalan. Anda bisa jualan melalui media sosial. Tentu aktivitas jual beli hanya bisa dilakukan kalau ada pembeli. Dalam hal ini peluang anda untuk sukses melalui cara ini terhitung besar. Secara ekonomi, ini cukup menguntungkan dengan margin yang bisa diatur sendiri dan minim resikonya. Kalau taka da stok barang anda tinggal mencari supplier saja.

Selain itu, kita bisa membuat website toko online sendiri, misalnya menggunakan flatform seperti Woocommerce, Order Online atau Prestashop yang sepenuhnya telah mendukung integrasi moota.

2. Menjadi Penulis/Writer

Punya kemampuan menulis yang hebat, coba saja menjadi penulis artikel untuk blog dan website. Saat ini peluang untuk menjadi penulis terhitung besar dan medianya bermacam-macam. Modal untuk menjadi penulis terbilang minim. Anda hanya harus punya laptop saja dan koneksi internet. Untuk mencari orderan menulis artikel, masuk saja ke website Sribulancer, freelancer Indonesia, dan website loker yang memerlukan jasa penulis artikel.

3. Menjadi Blogger

Tak berbeda jauh dengan menjadi penulis/writer, pekerjaan sebagai blogger juga besar potensinya. Dalam hal ini kita mengandalkan program iklan seperti google adsense, yang memungkinkan publisher iklan memasang iklan google di website-website mereka. Potensi pendapatan dari program ini bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Anda bisa menulis artikel berbagai niche yang sesuai passion anda. Untuk mendapatkan pengunjung yang banyak bisa diaplikasikan teknik SEO.

4. Menjadi Youtuber

Saat ini ada beberapa youtuber terkenal di Indonesia dengan penghasilan mencapai milyaran per bulan. Sebagai contoh, salah satu youtuber Indonesia yang terkenal, Atta Halilintar, penghasilannya dari Youtube mencapai 22,4 miliar per bulan. Bukankah itu angka yang spektakuler ? Dalam hal ini anda bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh Atta Halilintar cukup dengan membuat channel Youtube, dan gunakan smartphone pribadi untuk membuat video-video viral yang oke dan bermanfaat.

5. Menjadi Affliliate Marketer

Tak mudah lho memilih bisnis online tanpa modal yang kelima ini. Alasannya karena anda harus pandai mendatangkan traffic. Anda tahu, traffic itu datangnya bisa dari mana saja, bisa dari social media, akun youtube, dan blog. Untuk menjalankan bisnis ini yang anda lakukan adalah memasang link affiliate, bisa itu affiliate produk dan lainnya. Semua itu bisa diperoleh dari toko online misalnya saja Bukalapak, Tokopedia, dan Lazada. Di dunia offline, program affiliate itu tak berbeda jauh dengan profesi makelar hanya saja kita melakukannya secara online. Dan kita mendapatkan komisi bila terjadi penjualan.

6. Menjadi Penerjemah

Anda bisa lancar berbahasa asing seperti bahasa arab, jepang, jerman, china, dan inggris ? Hey, itu sebuah potensi bisnis lho. Anda bisa bekerja sendiri menjadi penerjemah. Peluang untuk ini masih terbuka luas baik di perusahaan-perusahaan, atau dengan menawarkan jasa anda ke berbagai travel agent. Anda harus mampu berbahasa asing dengan lancar.

7. Gabung Survey Online

Ada beberapa lembaga survey online yang menawarkan uang dengan meminta anda bergabung dengan program mereka. Sama sekali tak diperlukan modal. Anda hanya tinggal mengisi beberapa survey yang diperlukan. Survey online yang saat ini sudah dikenal antara lain You Gov, Vandale Research, Survey Junkie, Priza Rebel, dan lain-lain.

Baca Sekarang

4 Tips Pengusaha agar Bisnis Tetap Bertahan Selama Masa Pandemi

Pandemi COVID-19 saat ini tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga berdampak besar pada stabilitas ekonomi. Banyak pelaku usaha mulai mengalami penurunan omzet, pengurangan pegawai, atau bahkan gulung tikar. Kondisi ini tidak pandang bulu, baik perusahaan besar maupun kecil mengalami hal tersebut. Lalu bagaimana cara agar usaha tetap dapat bertahan selama masa pandemi?

Tips agar Kegiatan Usaha Tetap Bertahan Selama Masa Pandemi

Bagi para pelaku bisnis yang merasakan dampak pandemi pada usaha, sebaiknya Anda mulai merencanakan langkah-langkah tambahan guna bertahan selama masa pandemi ini. Kami memiliki tips pengusaha untuk memberi gambaran tentang apa saja yang perlu dilakukan bila Anda merasa bingung untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi bagi perusahaan. Simak tips berikut ini:

1. Meningkatkan Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan

tips bisnis saat corona (source: pixabay.com)

Tips pengusaha pertama tentu saja pengelolaan keuangan karena hal tersebut memegang peranan penting, terutama pada saat-saat krisis semacam ini. Perencanaan pengeluaran harus dilakukan dengan lebih saksama agar aliran dana perusahaan tidak terhambat. Selalu dahulukan kepentingan yang lebih krusial bagi kelangsungan kegiatan usaha kita dan kesampingkan pengeluaran-pengeluaran yang bersifat tambahan.

Sebagai contoh, kita dapat berhemat mulai dari menunda ekspansi bisnis, membatasi pengeluaran untuk keperluan promosi, mengalihkan dana bagi pembelian bahan baku, memilih bahan baku alternatif dengan harga yang lebih hemat, sampai negosiasi untuk memperpanjang jangka waktu kredit pada bank.

2. Menyusun Rencana Jangka Pendek Selama Masa Pandemi

bisnis di masa pandemi (source: pixabay.com)

Pada masa yang tidak menentu seperti ini tips pengusaha selanjutnya adalah menyusun strategi jangka pendek yang dikhususkan untuk masa pandemi.

Salah satu strategi adalah mengutamakan komoditas yang menjadi permintaan pasar walaupun sebelumnya komoditas tersebut tergolong komoditas sekunder di perusahaan. Bagaimanapun, tidak dapat dimungkiri bahwa kebutuhan masyarakat bergeser dengan adanya pandemi serta pemberlakuan peraturan-peraturan baru ini.

Selain itu, tidak ada salahnya membentuk tim khusus yang bertugas memantau jalannya kegiatan usaha selama masa pandemi. Dengan begitu, berbagai permasalahan, prioritas bisnis, serta langkah antisipasi dapat didiskusikan secara tepat sehingga kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar selama masa pandemi.

3. Manfaatkan Jasa Layanan Online

bisnis online di masa pandemi (source: pixabay.com)

Keberadaan layanan penjualan, pengiriman, serta promosi yang dapat diakses secara online menjadi tips pengusaha selanjutnya. Ada baiknya kita memanfaatkan layanan tersebut semaksimal mungkin.

Bila sebelumnya kita jarang menggunakan fasilitas layanan online dalam menjalankan bisnis, sekarang adalah saat yang sangat tepat. Karena dengan pemberlakuan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), makin banyak masyarakat yang melakukan kegiatan bisnis, maupun hiburan secara daring lewat gawai maupun komputer.

Penjualan, pengantaran, serta promosi dapat dilakukan secara daring lewat situs web, media sosial, atau situs bursa jual-beli. Selain itu, tidak ada salahnya untuk melakukan promosi khusus bagi pemesanan lewat jalur daring atau menjalankan program donasi untuk menarik minat konsumen membeli produk lewat jalur online.

4. Tetap Berkomunikasi Dengan Karyawan

bisnis masa pandemi corona (source: pixabay.com)

Hal yang tidak kalah pentingnya dalam menjaga kelangsungan usaha pada masa pandemi ini adalah mengomunikasikan kondisi perusahaan pada karyawan. Tentukan kebijakan yang jelas seperti kebijakan bekerja dari rumah, cuti tidak berbayar, sampai keputusan karantina bagi karyawan dengan kondisi kesehatan tertentu.

Membangun komunikasi yang baik dengan para karyawan tidak hanya membuat mereka tetap tenang ketika menjalankan tugasnya. Namun, kita juga dapat membangun kepercayaan serta pemahaman terhadap posisi mereka bagi perusahaan. Bila perlu, atur ulang penempatan posisi-posisi penting dalam perusahaan agar performa karyawan tetap optimal.

Demikianlah beberapa tips pengusaha yang dapat dimulai sebagai langkah awal antisipasi selama masa pandemi COVID-19 ini. Perlu diingat bahwa kreativitas tetap diperlukan dalam menentukan kebijakan atau langkah-langkah bagi perusahaan agar dapat beradaptasi, mengingat kondisi perekonomian yang tidak menentu. Selamat mencoba.

Baca Sekarang

Facebook Ads vs Instagram Ads, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Siapa sangka jika media sosial saat ini tidak hanya memiliki fungsi sebagai media untuk bersosialisasi saja? Media sosial kini mempunyai fungsi utama lainnya, yaitu untuk berjualan. Bahkan, masing-masing media sosial juga telah memiliki tools untuk beriklannya sendiri.

Sebut saja Facebook dan Instagram, 2 media sosial yang penggunanya cukup banyak di Indonesia. Keduanya sudah lazim digunakan sebagai media untuk beriklan dan berpromosi. Facebook memiliki fitur ads untuk membantu penggunanya dalam mengembangkan bisnisnya, begitu pula Instagram.

Meskipun sudah berada di bawah bendera yang sama, tetapi masing-masing tools ads dari media sosial di atas memiliki ciri khasnya masing-masing. Facebook ads vs Instagram ads mana yang lebih menguntungkan? Mari kita bahas satu per satu.

Statistik Facebook dan Instagram

Agar lebih dalam mengetahui Facebook ads vs Instagram ads maka kita perlu mengetahui statistik antara kedua media sosial tersebut yang menjadi background dari jenis iklan yang ditampilkan.

Data-data yang akan ditampilkan semuanya diambil dari https://id.oberlo.com/.

Statistik Facebook

Pada tahun 2019, jumlah pengguna Facebook tercatat sudah mencapai sekitar 2.4 miliar. ROI atau return of investment yang didapatkan oleh Facebook sebanyak 30%, lebih tinggi dibandingkan YouTube, Twitter, dan Instagram.

Halaman bisnis yang ada di Facebook mencapai total 8 juta. Tingkat pertumbuhan halaman bisnis tersebut mencapai sekitar 23% per tahunnya. Pengguna Facebook dengan persentase sebanyak 78% dapat dengan mudah menemukan produk terbaru dan membelinya.

Statistik Instagram

Pengguna Instagram saat ini telah mencapai sekitar 1 miliar users. Sekitar 71% akun di Instagram telah beralih menjadi akun bisnis dan sebanyak 80% pengguna setidaknya mengikuti 1 akun brand.

Sekitar 83% pengguna Instagram menemukan barang dan jasa baru lewat postingan Instagram. Engagement yang dihasilkan oleh Instagram dikalim 4 kali lebih kuat dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh Facebook.

Facebook ads vs Instagram ads

Ada beberapa indikator yang perlu diketahui pada saat membandingkan keduanya, yaitu:

1. Reach

facebook ads

Instagram memiliki keahlian dalam mendapatkan reach organic lebih banyak dibandingkan dengan Facebook. Ini disebabkan karena Instagram menyediakan fitur-fitur seperti, tagar dan suggestion for you untuk memperluas jangkauan postingan yang diunggah.

Sementara lewat Facebook, sebagai salah satu media sosial awal, mampu memberikan reach yang tinggi dan keberhasilan memperoleh brand awareness dengan mudah. Facebook, lewat Facebook Manager, memberikan fitur tersendiri yang dapat digunakan untuk menentukan target audience.

2. Engagement

instagram ads

Engagement ini bisa diartikan sebagai interaksi yang dilakukan oleh pengguna. Beberapa brand besar beranggapan jika Instagram merupakan platform yang tepat untuk meraih engagement yang tinggi. Ini dibuktikan dengan data di atas jika 80% pengguna Instagram setidaknya mengikuti 1 akun sebuah brand. Ditambah lagi, mereka juga mengirim surel, DM, hingga menelepon.

Di Facebook sendiri engagement yang ada sudah mengalami beberapa perbedaan, berbeda dengan sebelumnya. Kini Facebook sudah tidak dapat lagi diandalkan untuk mendapatkan engagement organic.

3. Demografi

facebook vs instagram advertising

Secara demografi, Instagram didominasi oleh pengguna wanita sebanyak 31% dan pengguna laki-laki sebanyak 24%. Rentang umur pengguna Instagram sendiri berkisar antara 18 hingga 29 tahun. Selain itu, sebanyak dari 55% pengguna internet di dunia juga merupakan pengguna Instagram.

Sama seperti Instagram, Facebook juga didominasi oleh pengguna wanita. Rentang umur pengguna Facebook hampir tidak ada, karena semua golongan usia telah menggunakan Facebook. 79% pengguna internet di dunia juga merupakan pengguna Facebook.

Lantas, Facebook ads vs Instagram ads mana yang lebih unggul? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Agar lebih menguntungkan, kita perlu mengingklankan produk di kedua platform tersebut.

 

Semoga sekarang kalian sudah tidak bingung lagi menentukan Facebook ads vs Instagram ads ya.

Baca Sekarang

Peluang Startup SaaS (Software as a Service) di tahun 2020

SaaS atau Software as a Service merupakan sebuah julukan dalam dunia teknologi yang berubah menjadi sesuatu yang penting bagi banyak sektor industri yang mulai mendigitalisasikan usaha mereka.

Terkait laporan dari Market Watch (2019) bahwa produk SaaS di seluruh dunia diperkirakan akan tumbuh sekitar 21,2% antara tahun 2018 hingga 2023, hingga mencapai angka US$117 miliar di akhir tahun 2022.

Hal ini memberi isyarat bahwa peluang industri ini kedepannya cukup tinggi.

Walau begitu, hambatannya masih ada terutama di Indonesia yang belum memiliki infrastruktur yang maksimal.

Namun jangan langsung pesimis, malah harus membuat kita mulai memikirkan apa yang akan dibangun sehingga pengaruh teknologi bisa berdampak besar dan bermanfaat untuk perusahaan di Indonesia. Karena mengingat ekonomi digital Indonesia ini selalu meningkat setiap tahunnya.

Tercatat bahwa Indonesia dan Vietnam adalah dua negara dengan potensi ekonomi digital paling potensial di Asia Tenggara dengan pertumbuhan hingga 40%. Lebih tinggi dibanding negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina yang angka pertumbuhannya antara 20-30 persen. (riset e-Conomy SEA 2019 dirilis oleh Google)

Mengapa Indonesia sangat potensial di industri ekonomi digital?

Tak lain karena faktor-faktor berikut:

  1. Pengguna internet yang cukup tinggi yakni 152 juta jiwa
  2. Meningkatnya transaksi bisnis secara online seperti jual-beli (ecommerce) dan transportasi
  3. Pertumbuhan industri dompet elektronik (e-wallet)
  4. Pendanaan dan investasi yang semakin terbuka dan mudah diakses

Dengan faktor-faktor tadi, Indonesia menjadi negara tujuan bagi perusahaan layanan digital skala Internasional yang ingin berekspansi di Asia Tenggara dan termasuk pelaku sektor SaaS.

Terlebih sekarang ada dukungan positif dari pemerintah bagi para pebisnis dalam upaya meningkatkan ekonomi digital.

Hal itu membuat beberapa platform sudah mulai berkolaborasi menciptakan kemudahan yang lebih luas guna membantu kebutuhan konsumen mereka.

Nah, sekarang kembali lagi pada diri kita masing-masing, sudah siapkah kita mengadopsi metode-metode digital dan men-scale up bisnis kita?

Yuk kita coba diskusikan bagaimana model SaaS di Indonesia pada tahun 2020 nanti.

Semoga bermanfaat ya..

Terima kasih 🙂

Baca Sekarang

Jangan Hanya Jadi Start Up, Yuk Kembangkan Bisnis dengan Scale Up

Tentunya kita semua sudah tidak asing dengan bisnis startup, apalagi di Indonesia sendiri terdapat beberapa start up yang sudah berperingkat unikorn, bahkan telah ada yang berada di posisi dekakorn.

Namun sayangnya, banyak pula perusahaan startup di Indonesia hanya bertahan seumur jagung dan lenyap begitu saja. Memulai bisnis memang mudah, tapi mengembangkan dan mempertahankannya bukan persoalan sepele.

Oleh karena itu, sebagai pebisnis pemula, kita juga harus bisa mengembangkan bisnis dengan scale up untuk bisa naik ke tingkatan yang lebih tinggi lagi. Bagaimana cara scale up bisnis kita agar dapat melipatgandakan keuntungan? Berikut sedikit tipsnya.

1. Mencari Investor yang Sesuai

investor bisnis startup (source: pixabay.com)

Bisnis apa saja pasti memerlukan sebuah modal. Besar kecilnya modal tergantung dari jenis bisnis yang akan dikembangkan. Tidak ada jaminan bisnis dengan modal besar akan lebih untung atau sebaliknya, semuanya tergantung dari pengembangan bisnis dan investor yang tepat.

Agar dapat mengembangkan bisnis dengan sukses, kita juga perlu investor yang sesuai, bukan hanya banyaknya modal saja yang digelontorkan. Investor yang salah justru akan membangun bisnis yang baru mulai berjalan, meskipun mereka telah memberikan modal besar.

Kita sebagai pemilik bisnis juga dapat kehilangan fokus bisnis dan bahkan kontrol terhadap perusahaan. Menemukan investor yang tepat dan sesuai sangat wajib dilakukan demi perkembangan bisnis yang lebih baik.

2. Membuat Tim Terbaik yang Solid

membangun tim startup (source: pixabay.com)

Cara scale up bisnis selanjutnya adalah dengan menemukan dan membuat tim-tim terbaik yang solid. Sebesar apapun sebuah bisnis, tetapi tidak memiliki tim yang bekerja dengan baik juga dapat mengancam keberlangsungan bisnis yang sedang dirintis.

Hal ini menjadi salah satu prinsip agar sebuah bisnis dapat scale up. Tidak semua pekerjaan dapat dilakukan sendirian, beberapa pekerjaan memang membutuhkan tenaga ahli dan profesional.

Tim terbaik yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya tentu sangat diperlukan dalam mengembangkan bisnis. Tidak hanya terbaik saja, tim yang dibentuk juga harus solid dan memiliki integritas dalam bekerja.

3. Buatlah Sistem yang Tertata

sop dalam kerja (source: pixabay.com)

Dalam pengembangan bisnis dengan scale up, sistem baik yang tertata juga sangat diperlukan. Hal ini dapat dimulai dengan membuat berbagai kebijakan yang dijalankan secara sistematis, tidak acak. Bisa dengan membuat SOP yang jelas, hak dan kewajiban serta kewenangan karyawan, atau langkah-langkah menghadapi keluhan pelanggan.

Sistem yang tertata dan dijalankan dengan baik akan meningkatkan kinerja bisnis dengan baik pula. Selain itu, efisiensi dan produktivitas juga dapat ditingkatkan dengan sendirinya. Dengan peningkatan kedua hal tersebut, pastinya bisnis yang berjalan akan dapat berkembang lebih baik.

4. Perlunya Membangun Sebuah Personal Brand

apa itu scale up bisnis (source: pixabay.com)

Membangun sebuah personal brand juga merupakan salah satu cara scale up bisnis. Personal brand yang baik tentu memberikan pengalaman yang berbeda kepada konsumen/audience. Bangun reputasi baik di depan para audience agar mereka menganggap kita adalah orang yang tepat dan ahli di bidang bisnis yang digeluti.

5. Memperkuat Jaringan Bisnis

scale up bisnis startup (source: pixabay.com)

Bila bisnis sudah mulai berkembang dan mendapatkan reputasi yang baik, maka saatnya untuk menemukan jaringan baru atau memperkuat jaringan bisnis yang lama. Memiliki koneksi khusus dengan para orang tertentu bisa saja akan sangat menguntungkan.

Koneksi ini diperlukan terutama untuk mengembangkan bisnis agar lebih maju. Sudah banyak buktinya, mereka yang mendapatkan koneksi ke orang yang tepat cenderung memiliki jaringan bisnis yang sangat luas.

 

Setiap usaha tidak hanya dirintis saja, tetapi juga perlu dikembangkan dan ditingkatkan kemajuannya. Maka dari itu, scale up sangat perlu dilakukan, terutama bagi bisnis-bisnis startup.

Apakah sudah paham dengan cara scale up bisnis seperti di atas? Sudah siap untuk mempraktekannya?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca Sekarang

Kisah Sukses Bisnis Makaroni Ngehe Miliki Ali Muharam

Memiliki bisnis kecil namun menghasilkan omzet miliaran rupiah ternyata bukan cuma khayalan semata. Keinginan itu telah dibuktikan oleh Ali Muharam pemilik bisnis cemilan hits Makaroni Ngehe.

Pria kelahiran Tasikmalaya ini sekarang bisa mengantongi omzet hingga 3 miliar rupiah loh!

Namun kesuksesan Ali Muharam tidak lepas dari berbagai rintangan yang dia lewati.

Kehidupannya dulu yang susah dan ngehe ia lewati dengan memaksakan diri untuk bekerja keras mencari pundi-pundi rupiah agar ia tetap bisa bertahan hidup.

Kengehean itu lah yang mengantarkannya untuk berjualan Makaroni Ngehe.

Kenapa ngehe? Dan bagaimana dia memulai bisnisnya itu?

Simak ceritanya di bawah ini

1. Dulu hidupnya Ngehe, sekarang jualan Ngehe

strategi bisnis makaroni ngehe (source: instagram.com/alvow)

Apa sih ngehe itu?

Sedikit terdengar kasar namun kata ngehe memiliki cerita dan arti yang besar bagi Ali Muharam.

Kata ngehe menggambarkan bagaimana perjuangan yang harus dia hadapi untuk bertahan hidup, apalagi saat itu dia tinggal di ibu kota dan hanya bermodalkan lulusan SMA.

Ali sempat menjadi OB (office boy), lalu menjadi sales dan bahkan menjadi penjaga kantin di salah satu kantor di Jakarta.

Pernah juga ia bekerja sebagai penjaga toko baju di Jakarta Utara, namun kosan dia ada di daerah Jakarta Pusat. Dan Ali harus keluar biaya transportasi sampai 20ribu per hari.

Biaya transportasi itu adalah setengah dari total gaji dia yang tidak sampai 1 juta loh. Sehingga dia sering kehabisan uang dan tidak makan seharian. Kurang ngehe apalagi coba hidupnya Ali dulu?

Ngehe sendiri artinya adalah sangat memprihatinkan. Itulah yang melatarbelakangi Ali untuk membuat nama brand Makaroni Ngehe.

Namun dengan kata ngehe itulah nama brandnya memiliki arti yang kuat, simple dan juga mudah diingat.

2. Pinjam Modal Usaha 20juta

kisah inspiratif ali muharam (source: instagram.com/alvow)

Ali berpikir untuk berkembang di dunia bisnis. Dia mencoba untuk meminjam modal dari sahabatnya sebesar 20juta rupiah. Padahal dia sendiri tidak tahu bagaimana nanti mengembalikan pinjamannya.

Namun tekad Ali sangat kuat, bermodal dari cemilan khas lebaran yang sering dibuat oleh ibunya dia berpikir untuk menjual makaroni resep sang ibu tersebut.

Diapun akhirnya menyewa tempat usaha di kawasan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Ali mengkonsep tokonya sendiri mulai dari warna, interior bahkan dia sendiri yang memasak dan melayani pembeli. Hingga diapun rela untuk tidur di dapur tokonya daripada harus keluar uang untuk bayar kosan.

Namun dengan strategi penghematan itu dia bisa mendapatkan omzet 30 ribu rupiah per hari atau 900 ribu tiap bulannya. Dan penghasilannya lebih utuh dibanding ketika dia bekerja menjadi sales karena dia tidak keluar transportasi dan indekos.

Setiap hari pembelinya mulai bertambah mulai dari 100 ribu bahkan 500 ribu rupiah per hari. Dan hingga akhirnya dia bisa membayar cicilan hutangnya.

3. Mulai Membuka Cabang

bisnis makaroni ngehe (source: instagram.com/alvow)

Kehidupannya yang dulu sulit tidak membuat dia lupa diri. Ketika penghasilannya mulai naik, dia tidak berpikir untuk foya-foya melainkan dia alirkan penghasilannya untuk membuka cabang baru Makaroni Ngehe.

Kini Makaroni Ngehe sudah memiliki 30 outlet yang tersebar di berbagai kota mulai dari Jabodetabek, Bandung hingga Yogyakarta.

Dan rata-rata omzet per outletnya mencapai 3 sampai 5 juta rupiah per hari. Kalau ditotal kurang lebih 3 miliar rupiah per bulan.

Tidak hanya penghasilannya yang meningkat, kini dia telah membuka lapangan pekerjaan bagi 400 orang yang menjadi pegawainya.

Outlet Makaroni Ngehe memiliki desain yang mencolok yakni warna merah yang dipakai untuk warna kanopinya. Warna merah ini identik dengan rasa pedas.

Pemilihan warna dalam sebuah brand memang sangat penting. Menurut jurnal Management Decision yang terbit pada tahun 2006, sekitar 62% hingga 90% keputusan pembelian pelanggan berdasarkan dari warna sebuah logo. (marketeers.com)

4. Promosi Offline dan Online

usaha makaroni ngehe (source: instagram.com/alvow)

Dulu Makaroni Ngehe hanya dikenal lewat mulut ke mulut (word of mouth). Butuh perjuangan lebih agar usahanya ini bisa dikenal banyak orang.

Namun kekuatan nama brand yang unik ini ternyata sangat membantu Ali dalam menjual makaroninya.

Hingga munculnya aplikasi antar makanan online atau yang kita kenal GoFood pada 2015 lalu langsung membuat Ali tergerak untuk bekerjasama menjadi salah satu merchantnya.

Dan betul saja, Makaroni Ngehe mulai dikenal lebih luas dan orderanpun semakin bertambah setiap harinya melalui aplikasi GoFood.

Ali Muharam adalah bukti bahwa kesuksesan harus diraih dengan kerja keras. Ketika kegagalan menghampirimu, itu adalah satu jalan menuju jalan lain yang lebih baik. Selalu belajar dari kesalahan dan memperbaikinya.

Dan kisah Ali Muharam ini sudah mulai banyak diekspos bahkan ia sendiri membuat ceritanya dalam sebuah buku berjudul Ngehe yang sangat menginspirasi.

Semoga cerita Ali Muharam ini bisa bermanfaat bagi Anda.

Baca Sekarang

Bisnis Sukses ala Atta Halilintar

Anda mungkin sudah tidak asing mendengar nama Atta Halilintar ya.

Terlepas dari berita pribadinya, saya sendiri cukup kagum dengan keluarganya.

Dulu susah, kini keluarga Halilintar bisa sesukses sekarang. Bahkan sumber penghasilannya dari banyak cabang.

Keluarga yang terkenal karena bisa berpetualang keliling dunia bersama seluruh anggota keluarga tanpa asisten rumah tangga!

Jadi walaupun anggota keluarganya itu cukup banyak yakni 2 orang tua dan 11 anak, tapi saya salut dengan kerjasama antar saudara yang kompak dan saling melengkapi satu sama lain.

Sesuai dengan judul buku yang ditulis sang ibu "My Family My Team".

Keluarga ini memang kental dengan darah bisnis ya, ternyata sejak dini anak-anaknya sudah dilibatkan dalam bisnis.

"... berniaga merupakan pendidikan yang baik untuk anak-anak karena disitu mereka belajar berhitung, menulis, membaca, berkomunikasi, berhubungan, dan berperilaku" (sumber: inspiratorfreak)

Salah satu strategi memulai bisnis adalah dengan menjual produk yang kita pahami. Kuasai produk yang dijual sehingga lebih mudah memberikan pemahaman kepada pelanggan agar mereka yakin membeli produk tersebut.

Memang ya tak ada obat mujarab untuk meningkatkan bisnis selain menyukai bisnis itu sendiri.

Tanpa kesukaan dalam berbisnis, lama kelamaan menjalankannya akan jadi bosan dan alhasil tak ada ide bisnis baru dan mentok tidak ada inovasi.

Ini yang menjadi salah satu motto bisnis keluarga Gen Halilintar

"We promote, we sell what we wear, what we use, what we utilize"

Apa yang kita miliki adalah aset.

Coba kita lihat apa yang dijual oleh Atta Halilintar.

Fashion, kuliner, kue artis, percetakan, dan travel.

Produk-produk itu yang biasa dia gunakan sehingga dia tahu siapa target pasarnya, apa kelebihan dan kekurangannya dan bagaimana celahnya dia bisa berbisnis itu.

Sama halnya jika Anda saat ini memiliki produk misalnya sebuah platform atau tools online, kuasai sepenuhnya produk Anda agar ketika Anda promosi kepada target pasar, mereka paham apa kelebihannya dan yakin untuk menggunakannya.

Bisnis bukan hanya sekedar profit.

"A satisfied customer is the best business strategy of all" - Michael Leboeuf

Dapat profit gede pasti seneng dong, tapi ada satu hal yang bikin bahagia, yaitu ketika pelanggan puas dengan produk kita.

Contohnya saya yang selalu senyum-senyum sendiri dan bahagia kalau ada Sahabat Moota tiba-tiba balas email terus bilang "Alhamdulillah, semenjak pakai Moota jualan saya jadi makin lancar. Saya jadi ga perlu cek transferan secara manual. Sangat membantu kak, makasih ya" 🙂

Saya harap sharing materi hari ini bisa bermanfaat dan berguna untuk Anda. Dan silahkan share informasi ini kepada rekan, teman dan sahabat Anda agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak lagi dengan klik icon media sosial di bawah

Terima kasih ?

Baca Sekarang
Moota merupakan aplikasi untuk pengecekkan mutasi dan saldo rekening Anda, dimana mutasi rekening Anda kami dapatkan dari akun iBanking Anda.
Office
Jl. Sunda, No 85, Kel. Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112
Workshop
Jl Terusan Cikutra Baru No. 3B Kel. Neglasari Kec. Cibeunying Kaler Bandung
Download Moota di
2024 © All rights reserved
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram